Share

Bab 9. Keluarga Toxic

Aku mengunci pintu dari dalam kamar. Lalu mencoba untuk tertidur. Semalam tidak tidur membuat badan terasa kurang enak. Aku tidak boleh jatuh sakit!

Tak sadar, aku tertidur terlalu lama. Saat bangun dan keluar dari kamar, ternyata ada yang ribut-ribut di dapur. Tidak peduli, aku tetap melangkahkan kaki menuju dapur. Aku pikir ada tamu dari mana, ternyata dua orang iparku. Ya, kedua ipar yang memiliki mulut yang sama dengan ibu mertuaku.

"Arumi, duduk dulu di sini. Kami ingin bicara," ujar Mbak Maya – Kakak kedua Mas Amar. Dia sedang duduk di kursi ruang makan bersama Mbak Mira dan ibu mertuaku.

"Nanti saja, Mbak. Aku masih lapar. Ingin makan dengan tenang."

Aku melewati mereka dan menuju lemari tempat menaruh makanan. Tadi pagi, aku memang sudah masak sekalian untuk makan siang, tidak ingin berkali-kali berada di dapur.

Kedua iparku sepertinya kaget melihat tingkahku yang sangat tidak ramah. Dalam hati, aku merasa puas.

"Kami sudah menemukan calon untuk menjadi istri Amar. Dia p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status