Share

Part 8: Rosa Putri Azra-Asa yang Tak Pernah Padam

Bangun pagi dengan motivasi tertanam di otak membuatku lebih bersemangat. Aku punya misi hari ini, mengorek keterangan dari Ci Melan tentang apa pun yang mereka sebutkan kemarin, tentang uang dua ratus juta. Dua-ratus-juta! Aku sudah tahu akan kuapakan uang itu jika mendapatkannya.

            Kata orang rejeki tak ke mana. Rejeki akan datang menghampiri, tetapi jika rejeki tak kunjung datang, aku yang harus menghampirinya. Betul, bukan? Aku datang ke Jakarta, untuk menghasilkan uang. Demi Ebo’, Eppa’, dan hidupku sendiri.

            Bayangan tumpukan uang menyelinap indah ke dalam pikiran. Aku berdiri dengan penuh harapan. Semalam hawa terasa begitu panas, baju tidurku basah oleh keringat di bagian leher dan ketiak. Mungkin dengan uang itu aku bisa pindah kos. Pindah ke kosan baru yang punya pendingin ruangan? Angan-angan ini membuatku tersenyum se

Yustini Setia Darma

Ini adalah part terakhir cerita dari sisi Rosa. Apa yang sebenarnya bikin Rosa begitu semangat ingin bertemu dengan Monica? Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Rosa? Part tentang Giselle dan Rosa sudah berakhir. Besok saya akan update bagaimana Giselle dan Rosa bertemu lalu menjalani takdir yang sudah digariskan untuk mereka. Stay tune.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status