Share

Bab 6

Author: Bima
Karina menatap mereka tanpa ekspresi.

“Kakak sungguh beruntung, ya.” Sebuah suara manja dan nyaring memotong suasana.

Yuna datang sambil mengenakan gaun ketat berhias payet menyilaukan, gemerlap seperti burung merak yang sedang mengembangkan bulunya. Dia berjalan menggoda, melenggak-lenggok mendekat.

Dia merangkul lengan Jerry dengan akrab, tatapannya penuh iri dan dengki yang tak bisa disembunyikan. Namun, wajahnya tersenyum manis seolah tulus.

“Kak Jerry baik sekali pada Kakak. Aku iri banget! Kalau pacarku nanti bisa setengah perhatian saja sepeti Kak Jerry, aku pasti akan selalu bersyukur setiap hari.”

Dia sengaja menekankan kata “pacarku nanti”.

Kerumunan pun tertawa, riuh dan ramai.

Angin laut yang asin dan dingin membuat dada Karina sesak. Dia tak tahan lagi dan memutuskan kembali ke kamar untuk mengambil napas.

Namun, saat sampai di belokan lorong, dia melihat pemandangan yang membuat langkahnya terhenti.

Yuna menarik Jerry masuk ke dalam ruang istirahat.

Karina diam-diam mengikuti dengan langkah ringan. Dari celah pintu, terlihat Yuna melilitkan tubuhnya seperti ular pada Jerry. Kedua tangan melingkari leher Jerry, bibir merah nyaris menempel di telinganya.

“Kak Jerry, aku takut,” suara Yuna bergetar, seperti mau menangis. “Tatapan Kak Karina padaku dingin sekali. Dia ... dia tahu nggak, ‘kan, sebenarnya akulah yang menabrak ayahnya sampai mati? Kalau tahu, dia akan balas dendam, nggak?”

Karina menggenggam telapak tangannya erat-erat. Kuku jarinya menancap ke kulit, tapi tak terasa sakit sedikit pun.

Tubuh Jerry tampak tegang sejenak, lalu dia mengangkat tangannya, menepuk-nepuk punggung Yuna dengan lembut.

“Tenang, Yuna. Selama ada aku, dia nggak akan pernah tahu kebenarannya.”

“Aku sudah bersumpah untuk melindungimu dan aku akan menepatinya. Dia nggak akan menyakitimu.”

Mendengar janji itu, Yuna langsung tersenyum manja, lalu mengelus-ngelus tubuhnya ke arahnya.

“Kak Jerry, kamu memang yang terbaik! Maka dari itu, aku juga punya kejutan untukmu.”

Dia menatap Jerry dengan tatapan menggoda, lalu meletakkan tangannya di perutnya sendiri.

“Selamat, Kak. Kamu akan jadi Ayah!”

Tubuh Jerry langsung membeku. Matanya membelalak.

Yuna melihat reaksi itu, lalu berpura-pura kecewa, cemberut dengan suara yang menyayat, “Apa ... anak kita hanya pantas jadi anak haram yang tak diakui? Aku sedih sekali.”

Setelah beberapa detik hening, Jerry tampak seperti mengambil keputusan besar.

Dia menggenggam wajah Yuna, suaranya datar, tapi menenangkan.

“Tenang, Yuna. Lahirkan anak ini.”

“Kalau Karina benar-benar tidak bisa menerimanya, aku akan beri dia uang kompensasi dalam jumlah besar dan menceraikannya.”

“Kamu dan anak ini, akan kuurus baik-baik. Kalian nggak akan menderita.”

“Kak Jerry, kamu yang terbaik!” Yuna mengangkat roknya dan kembali berpelukan mesra dengan Jerry.

Ruangan itu segera dipenuhi hawa panas dan aura yang memabukkan.

Setiap kata yang mereka ucapkan, seperti jarum baja yang dipanaskan, menusuk dan mengoyak jantung Karina tanpa ampun.

Kebenaran tentang kematian ayahnya, janji busuk Jerry, kehamilan Yuna, dan keputusannya untuk mengakhiri pernikahan mereka dengan selembar cek uang.

Semua itu seperti belati beracun, menyayat hati Karina yang telah hancur hingga tak bersisa.

Baru sekarang dia benar-benar mengerti.

Di papan catur Jerry, dirinya hanyalah pion yang bisa dibuang dengan uang.

Cinta yang dia beri selama bertahun-tahun, bahkan nyawa ayahnya, semua tak berarti apa-apa bagi pria itu.

Sakit yang luar biasa mencabik dadanya. Dia menutup mulutnya erat-erat agar jeritan putus asa tak keluar dari tenggorokannya.

Hatinya mati. Hancur, tak bersisa.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 25

    Angin pulau selalu membawa aroma kebebasan yang asin dan, menyapu pohon-pohon palem yang bergoyang di luar jendela studio. Sinar matahari menembus jendela besar, menerangi meja kerja yang terisi berbagai macam alat yang tersusun rapi. Alat-alat yang dulu terpendam di sudut vila, kini kembali hidup di ujung jari Karina yang cekatan. Di dinding studio, tergantung banyak sertifikat penghargaan guru dan timnya.Tempat ini bukan lagi tempat perlindungan, melainkan jangkar bagi kapal kariernya dan pelabuhan bagi impiannya yang akan berlayar kembali. Saat beristirahat sejenak, pandangan Karina jatuh pada sebuah bingkai foto di meja.Di dalamnya adalah foto dirinya bersama Zain di bawah matahari terbenam di tepi laut. Berdiri berdampingan, senyum mereka hangat dan nyata. Dia mengambil ponsel, jarinya mengetuk dengan lembut dan mengirimkan pesan singkat, [Sampai jumpa nanti malam.]Ketika senja mulai menyelimuti, mobil Zain berhenti di luar studio."Mau pergi ke suatu tempat dulu?" Zain me

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 24

    Penyelidikan dan pengadilan akhirnya selesai. Rantai bukti yang diajukan oleh Karina, bagai pisau pemotong yang paling tajam yang memutuskan segala harapan Jerry dan Yuna untuk lolos dari tanggung jawab mereka. "Terdakwa Jerry, dihukum karena kejahatan melindungi, menghalangi kesaksian, penyalahgunaan kekuasaan, dan yang lainnya. Mendapatkan hukuman penjara selama lima belas tahun!" "Terdakwa Yuna, dihukum karena kejahatan kecelakaan lalu lintas, membahayakan keselamatan publik, penganiayaan yang disengaja, dan yang lainnya. Mendapatkan hukuman penjara seumur hidup!" Setiap kata dalam putusan itu terdengar sangat menekan. Seperti palu yang dijatuhkan, memekakkan telinga dan menimbulkan gema yang dalam. Karina juga berhasil mengajukan gugatan cerai. Meski mendapatkan hasil yang dia inginkan, Karina tidak merasa lega seperti yang dibayangkan. Yang ada hanyalah rasa lelah yang menumpuk dan hampir mati rasa, seakan dia telah melintasi gurun panjang dan akhirnya sampai di tujuan. Je

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 23

    Kesunyian Karina membuat Jerry mengira bahwa hukuman untuk Yuna masih belum cukup membuatnya puas. Saat pria itu hendak melangkah maju dan menendang beberapa kali lagi. "Cukup." Suara Karina tidak keras. Jerry mendongak mendengar suara itu, matanya yang kosong tiba-tiba dipenuhi dengan kegembiraan yang tak terhingga, seolah bisa membakar seluruh dirinya. Karina berbicara! Wanita itu menghentikannya! Apakah ini berarti, Karina akhirnya ... akhirnya bersedia memaafkannya? "Karina!" Suaranya serak, tangannya gemetar saat mencoba meraih tangan Karina. Namun, saat Jerry hampir menyentuhnya, Karina menarik tangannya kembali, seolah takut terbakar. Tangan Jerry hanya menggantungkan di udara. "Apa kamu sudah memaafkanku, ‘kan? Aku tahu! Aku tahu kalau aku masih ada di hatimu!""Aku salah, aku benar-benar salah! Dulu aku memang brengsek. Aku sudah dibutakan dan menyakitimu! Maafkan aku! Maafkan aku, Ayah Mertua! Aku pantas mati, aku pantas disiksa sampai mati! Asalkan kamu mau memaafkanku

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 22

    "Aku bisa melakukannya!" Melihat Karina mulai melunak, Jerry merasa seolah-olah telah menemukan seutas tali penyelamat. Dia melanjutkan, "Aku akan membuat pembunuh itu menebus dosanya!" Akhirnya, mobil berhenti di depan vila tempat mereka tinggal setelah menikah. Malam semakin gelap, vila itu terang benderang, cahaya lampunya menyilaukan mata Karina. "Karina," suara Jerry penuh harapan besar. Dia turun dari mobil lebih dulu, lalu membuka pintu untuk Karina. "Sudah sampai rumah." Pria itu sengaja menekankan kata "rumah". Seolah-olah begitu mereka masuk ke tempat itu, masa lalu bisa dihapuskan begitu saja. Karina tidak bergerak. Dia menatap vila yang pernah menjadi tempat kebahagiaan singkat dalam pernikahannya. Namun, juga menjadi saksi dari semua keputusasaannya. "Masuk dan lihatlah, ya?" Suaranya terdengar seperti permohonan. Karina akhirnya bergerak. Ada bedna penting yang dia tinggalkan di dalam vila ini. Suara sepatu hak tingginya menghentak lantai marmer yang dingin, meng

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 21

    Jerry merasakan detakan jantung yang kencang, matanya merah merona.Dia mengambil pena, ujung penanya menggores di atas "Surat Perjanjian Pembagian Harta", meninggalkan jejak tinta terakhir. Dia hampir tak kuasa untuk menggerakkan penanya. Karina menundukkan kepala, matanya menyapu klausul yang menyakitkan di dalam dokumen itu. Semua harta bergerak, properti, saham dan investasi, semua itu akan menjadi miliknya. Dia tidak ragu sedikit pun dan langsung menandatangani namanya. Gerakannya cepat dan tegas, bahkan tidak melirik Jerry sama sekali. "Masih ada Surat Perjanjian Perceraian." Suaranya tenang, tanpa ekspresi, seperti menyampaikan urusan yang tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ketenangan itu membuat hati Jerry yang sudah mati rasa tiba-tiba berdebar. Sebuah kegembiraan liar yang disertai rasa sakit langsung menjalar ke kepalanya. Dia menerimanya! Dia menerima segalanya darinya! Proses perpindahan harta yang besar itu, dalam pandangannya yang penuh keputusasaan, malah menja

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 20

    Setelah kembali dari pulau yang disinari sinar matahari yang menyilaukan, Jerry merasa seperti tulang punggungnya telah dicabut. Setiap senyuman Karina terasa seperti besi panas yang membakar hatinya yang sudah hancur. Tidak, dia tidak bisa membiarkan semuanya berakhir begitu saja! Jerry berutang permintaan maaf dan penjelasan pada Karina. Bahkan jika itu hanya harapan yang sangat tipis, dia harus melakukannya. Dengan tangan gemetar, dia mengirimkan sebuah pesan. Dia mengatur pertemuan dengan Karina dengan alasan bahwa dia setuju untuk bercerai dan meminta pengacara untuk membagi harta. Alasan yang buruk dan egois, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Begitu tombol kirim ditekan, perasaan kosong yang luar biasa langsung melanda hatinya. Keesokan harinya, Jerry tiba dua jam lebih awal. Dia duduk di tempat yang dulu dia pilih saat mengungkapkan perasaannya pada Karina. Di sebelah jendela, pemandangan kota yang familiar masih tetap ada, tetapi perasaannya kini hancur. Dia mengen

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status