Share

Bab 5

Penulis: Bima
Dari balik jendela kaca besar, Karina melihat sebuah pemandangan yang benar-benar aneh.

Lebih dari selusin bodyguard bersetelan jas hitam dan sarung tangan putih berdiri berjajar di depan studionya. Masing-masing mengangkat barang-barang mewah yang tertutup kain beludru dengan hati-hati, seperti pameran museum berjalan.

Pemimpinnya mengetuk pintu dengan sopan. Di bawah tatapan dingin Karina, mereka mulai menyusun barang-barang itu di area tamu.

Saat kain beludru disingkap, tampak jelas. Semuanya adalah barang antik dan seni kelas atas dari rumah lelang bergengsi dunia.

“Nona Karina, ini semua adalah hadiah dari Tuan Jerry,” kata pemimpin, dengan suara datar dan profesional. “Beliau bilang, mengetahui Anda semalam tidak bisa tidur dan sedang murung, jadi beliau berharap benda-benda kecil ini bisa membuat Anda sedikit senang.”

Keributan itu menarik perhatian orang-orang di studia sekitar. Mereka mulai berdatangan untuk melihat.

“Astaga! Itu ‘kan Guci Dolbi dari Rumah Lelang Solbis bulan lalu yang harganya selangit! Baik sekali Pak Jerry !”

“Hanya karena istrinya murung? Manja sekali!”

“Karina beruntung banget, ya! Suaminya tampan, kaya, setia, dan omantis!”

“Aku iri sekali. Seandainya suamiku punya sepersepuluh perhatiannya Pak Jerry, aku sudah puas.”

.....

Karina berdiri di tengah barang-barang mewah itu, semua menyebarkan aura dingin.

Suara pujian di luar terasa seperti pisau yang menyayat telinganya.

Raut wajahnya datar tanpa ekspresi. Matanya kosong, seperti danau mati yang tak memantulkan apa pun.

Akhirnya, dia melangkah ke pintu.

“Brak!”

Di tengah tatapan bingung para pengawal dan penonton, dia menutup pintu dengan keras, menguncinya, lalu menarik turun tirai jendela.

Dunia mendadak sunyi.

Seorang pengawal dengan ragu-ragu menghubungi Jerry untuk memberi laporan.

Begitu menerima kabar, Jerry langsung membatalkan seluruh agenda pentingnya untuk beberapa hari ke depan dan pulang lebih awal.

Karina duduk diam di dekat jendela besar. Siluet tubuhnya tipis seperti kertas, seolah bisa diterbangkan angin kapan saja.

“Karina.” Jerry mendekat dengan suara lembut, berusaha memeluknya dari belakang.

Namun, Karina menghindar. Dia tetap tenang, tanpa sepatah kata pun.

Tangan Jerry terhenti di udara. Dia lalu duduk di kursi tunggal di sebelahnya.

“Masih marah karena semalam? Aku hanya ....”

“Aku kangen ayahku.” Karina tiba-tiba bicara. Suaranya lirih, nyaris seperti dibisikkan angin.

Jerry menelan ludah, suaranya mengencang sedikit, tak sadar mengatakan, “Paman, di alam sana pasti ingin kamu bahagia. Jangan berpikir yang macam-macam.”

Ingin cepat mengganti topik, Jerry segera mengeluarkan rencana lain.

“Oh ya, aku sudah pesan perjalanan tiga hari naik Kapal Pesiar Zangar. Kamar suite di dek atas. Merasakan angin laut pasti menyegarkan.”

“Kita bisa lihat matahari terbit dan membuang semua kesedihan ke laut, bagaimana?”

Di matanya ada harapan, bahkan mungkin permohonan yang tak Jerry sadari.

Karina kembali menatap ke luar jendela. Diam.

Jerry mengira itu artinya setuju.

.......

Kapal Pesiar Zangar mulai berlayar, membelah laut biru.

Di dek atas yang mewah, beberapa teman Jerry sudah menunggu.

Saat melihat Karina, wajah mereka langsung berseri-seri dengan senyum penuh kepura-puraan.

“Akhirnya datang juga, Kak Karina! Beberapa hari ini Kak Jerry sampai stres, rambutnya hampir memutih demi menyenangkanmu!”

Salah satu dari mereka menyuruh pelayan membawa beberapa kotak hadiah mewah.

“Kami dengar, kamu membuang beberapa barang dari rumah. Kak Jerry sampai panik! Makanya kami keliling kota cari versi terbaru dan terbaiknya. Kak Karina, Coba lihat, masih kurang apa?”

Kotak-kotak itu berkilauan diterpa matahari, menyilaukan hingga menusuk mata Karina.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 25

    Angin pulau selalu membawa aroma kebebasan yang asin dan, menyapu pohon-pohon palem yang bergoyang di luar jendela studio. Sinar matahari menembus jendela besar, menerangi meja kerja yang terisi berbagai macam alat yang tersusun rapi. Alat-alat yang dulu terpendam di sudut vila, kini kembali hidup di ujung jari Karina yang cekatan. Di dinding studio, tergantung banyak sertifikat penghargaan guru dan timnya.Tempat ini bukan lagi tempat perlindungan, melainkan jangkar bagi kapal kariernya dan pelabuhan bagi impiannya yang akan berlayar kembali. Saat beristirahat sejenak, pandangan Karina jatuh pada sebuah bingkai foto di meja.Di dalamnya adalah foto dirinya bersama Zain di bawah matahari terbenam di tepi laut. Berdiri berdampingan, senyum mereka hangat dan nyata. Dia mengambil ponsel, jarinya mengetuk dengan lembut dan mengirimkan pesan singkat, [Sampai jumpa nanti malam.]Ketika senja mulai menyelimuti, mobil Zain berhenti di luar studio."Mau pergi ke suatu tempat dulu?" Zain me

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 24

    Penyelidikan dan pengadilan akhirnya selesai. Rantai bukti yang diajukan oleh Karina, bagai pisau pemotong yang paling tajam yang memutuskan segala harapan Jerry dan Yuna untuk lolos dari tanggung jawab mereka. "Terdakwa Jerry, dihukum karena kejahatan melindungi, menghalangi kesaksian, penyalahgunaan kekuasaan, dan yang lainnya. Mendapatkan hukuman penjara selama lima belas tahun!" "Terdakwa Yuna, dihukum karena kejahatan kecelakaan lalu lintas, membahayakan keselamatan publik, penganiayaan yang disengaja, dan yang lainnya. Mendapatkan hukuman penjara seumur hidup!" Setiap kata dalam putusan itu terdengar sangat menekan. Seperti palu yang dijatuhkan, memekakkan telinga dan menimbulkan gema yang dalam. Karina juga berhasil mengajukan gugatan cerai. Meski mendapatkan hasil yang dia inginkan, Karina tidak merasa lega seperti yang dibayangkan. Yang ada hanyalah rasa lelah yang menumpuk dan hampir mati rasa, seakan dia telah melintasi gurun panjang dan akhirnya sampai di tujuan. Je

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 23

    Kesunyian Karina membuat Jerry mengira bahwa hukuman untuk Yuna masih belum cukup membuatnya puas. Saat pria itu hendak melangkah maju dan menendang beberapa kali lagi. "Cukup." Suara Karina tidak keras. Jerry mendongak mendengar suara itu, matanya yang kosong tiba-tiba dipenuhi dengan kegembiraan yang tak terhingga, seolah bisa membakar seluruh dirinya. Karina berbicara! Wanita itu menghentikannya! Apakah ini berarti, Karina akhirnya ... akhirnya bersedia memaafkannya? "Karina!" Suaranya serak, tangannya gemetar saat mencoba meraih tangan Karina. Namun, saat Jerry hampir menyentuhnya, Karina menarik tangannya kembali, seolah takut terbakar. Tangan Jerry hanya menggantungkan di udara. "Apa kamu sudah memaafkanku, ‘kan? Aku tahu! Aku tahu kalau aku masih ada di hatimu!""Aku salah, aku benar-benar salah! Dulu aku memang brengsek. Aku sudah dibutakan dan menyakitimu! Maafkan aku! Maafkan aku, Ayah Mertua! Aku pantas mati, aku pantas disiksa sampai mati! Asalkan kamu mau memaafkanku

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 22

    "Aku bisa melakukannya!" Melihat Karina mulai melunak, Jerry merasa seolah-olah telah menemukan seutas tali penyelamat. Dia melanjutkan, "Aku akan membuat pembunuh itu menebus dosanya!" Akhirnya, mobil berhenti di depan vila tempat mereka tinggal setelah menikah. Malam semakin gelap, vila itu terang benderang, cahaya lampunya menyilaukan mata Karina. "Karina," suara Jerry penuh harapan besar. Dia turun dari mobil lebih dulu, lalu membuka pintu untuk Karina. "Sudah sampai rumah." Pria itu sengaja menekankan kata "rumah". Seolah-olah begitu mereka masuk ke tempat itu, masa lalu bisa dihapuskan begitu saja. Karina tidak bergerak. Dia menatap vila yang pernah menjadi tempat kebahagiaan singkat dalam pernikahannya. Namun, juga menjadi saksi dari semua keputusasaannya. "Masuk dan lihatlah, ya?" Suaranya terdengar seperti permohonan. Karina akhirnya bergerak. Ada bedna penting yang dia tinggalkan di dalam vila ini. Suara sepatu hak tingginya menghentak lantai marmer yang dingin, meng

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 21

    Jerry merasakan detakan jantung yang kencang, matanya merah merona.Dia mengambil pena, ujung penanya menggores di atas "Surat Perjanjian Pembagian Harta", meninggalkan jejak tinta terakhir. Dia hampir tak kuasa untuk menggerakkan penanya. Karina menundukkan kepala, matanya menyapu klausul yang menyakitkan di dalam dokumen itu. Semua harta bergerak, properti, saham dan investasi, semua itu akan menjadi miliknya. Dia tidak ragu sedikit pun dan langsung menandatangani namanya. Gerakannya cepat dan tegas, bahkan tidak melirik Jerry sama sekali. "Masih ada Surat Perjanjian Perceraian." Suaranya tenang, tanpa ekspresi, seperti menyampaikan urusan yang tidak ada kaitannya dengan dirinya. Ketenangan itu membuat hati Jerry yang sudah mati rasa tiba-tiba berdebar. Sebuah kegembiraan liar yang disertai rasa sakit langsung menjalar ke kepalanya. Dia menerimanya! Dia menerima segalanya darinya! Proses perpindahan harta yang besar itu, dalam pandangannya yang penuh keputusasaan, malah menja

  • Yang Tersisa Setelah Segalanya Usai   Bab 20

    Setelah kembali dari pulau yang disinari sinar matahari yang menyilaukan, Jerry merasa seperti tulang punggungnya telah dicabut. Setiap senyuman Karina terasa seperti besi panas yang membakar hatinya yang sudah hancur. Tidak, dia tidak bisa membiarkan semuanya berakhir begitu saja! Jerry berutang permintaan maaf dan penjelasan pada Karina. Bahkan jika itu hanya harapan yang sangat tipis, dia harus melakukannya. Dengan tangan gemetar, dia mengirimkan sebuah pesan. Dia mengatur pertemuan dengan Karina dengan alasan bahwa dia setuju untuk bercerai dan meminta pengacara untuk membagi harta. Alasan yang buruk dan egois, tetapi dia tidak punya pilihan lain. Begitu tombol kirim ditekan, perasaan kosong yang luar biasa langsung melanda hatinya. Keesokan harinya, Jerry tiba dua jam lebih awal. Dia duduk di tempat yang dulu dia pilih saat mengungkapkan perasaannya pada Karina. Di sebelah jendela, pemandangan kota yang familiar masih tetap ada, tetapi perasaannya kini hancur. Dia mengen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status