Share

Part 12, Bunga-bunga Cinta

“Kan aku udah bilang, jangan kemana-mana dulu sampai kakimu sembuh.”

Windi meringis menahan nyeri di kakinya.

“Sorry.. aku mau ke kamar mandi,” jawab Windi berbohong.

Krriiuuukkk..

Oh my God, desis Windi dalam hati. Perutnya tidak mau kompromi, dia berhasil membongkar kebohongan Windi dengan sukses. Seketika wajah Windi memerah, ia tertunduk karena malu, sementara Yoo-ill memandanginya penuh arti dengan senyum tak lepas dari wajahnya.

“Kamu lapar,kan?” tebaknya. “Ya, sudah kamu tunggu disini sebentar, aku sedang menyiapkannya untukmu,” lanjutnya lagi sambil mendudukkan Windi kembali di atas dipan lalu beranjak dan menghilang di balik lemari.

Windi tidak menjawab karena masih terlalu malu untuk mengangkat kepala. Dalam hati merasa senang karena merasa diperhatikan. Hal yang sangat langka terjadi dalam hidupnya.

Windi jadi teringat kepada Bunda Fatma, yang selalu memperlakukannya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status