Share

Part 13, Katakan Apa yang Kau Rasa

“Itu ... hmm ...,” ujar Windi terbata. Oh Tuhaaann, tolong aku, teriak Windi dalam hati, “itu ... tamu bulananku datang,” kata Windi lagi dengan suara semakin hilang. Ampuunn, malunya. Rasanya Windi pengen jungkir balik lalu menghilang dari hadapan Yoo Ill.

“What? Ohh.. I see ... tunggu sebentar,” kata Yoo Ill  sambil berlalu. Sekilas Windi melihat wajah pemuda itu juga memerah. Ya, wajarlah berhadapan dengan masalah bulanan seorang gadis tentu bukanlah hal yang sering dia alami. Terlebih lagi di lembah ini, yang jumlah penduduknya masih bisa dihitung dengan jari.

Windi masih berdiri di pintu kamar mandi dengan perasaan serba tidak menentu menunggu Yoo Ill yang tidak lama kemudian datang dengan sebuah bungkusan di tangannya.

“Ini ... lebih baik menggunakan ini dari pada sapu tangan,” ujarnya sambil menyodorkan bungkusan itu ketangan Windi. Suaranya serak, dan rona wajahnya tidak kalah merahnya dengan Windi. Wi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status