Share

Part 14, Menggenggam Asa

“Luka kamu sudah mengering, besok perbannya sudah bisa di lepas,” kata Yoo-Ill ketika usai memeriksa luka di kaki Windi.

Windi menarik nafas lega mendengar kalimat itu. Hari ini adalah hari ke lima ia berada di lembah ‘rahasia’ ini, itu artinya telah 1 minggu ia menghilang.

Windi jadi meragukan tentang GPS yang tertanam di badge-nya. Jangan-jangan mereka bohong lagi, tanya Windi dalam hati. Kalau memang benar, seharusnya mereka telah menemukan Windi sekarang.

“Kenapa? Kamu terlihat gelisah?” tegur Yoo-Ill. Sepertinya helaan nafas Windi barusan terdengar jelas olehnya.

Windi memandangnya beberapa saat. Lalu melemparkan pandangannya ke arah pepohonan, sebisa mungkin menahan riak yang mulai bergelombang di kelopak matanya.

“Hei.. kamu menangis ?” tanya Yoo Ill penasaran, seraya menghampiri. Windi segera menyeka bulir yang mulai meleleh dengan lengan bajunya.

“Ah, tidak. Hanya ...  kemas

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status