Share

Satu Rumah

Xenon menurunkan Selen dari gendongannya. Selen tersenyum manis pada suaminya itu, sungguh hal yang paling ia idamkan dari dahulu menjadi kenyataan.

"Makasi, Mas suami," ucap Selen semanis mungkin.

"Jijik," sahut Xenon seraya berjalan ke kamar.

"Ih, nyebelin banget lo!" Selen sebal bukan main. 

Xenon menutup pintu kamarnya secara perlahan, sedangkan Selen bingung harus bertindak seperti apa. Apakah dia harus mengikuti Xenon ke dalam kamar, atau berdiam diri saja? Sungguh, bayangan semalam bersama Xenon menghantui pikirannya, ia bergidik ngeri.

"Gue tidur di mana, ya?" tanya Selen bingung.

"Lo mau terus-terusan berdiri di situ?" Suara itu mengagetkan Selen yang tengah kebingungan.

Selen bergidik, lalu menoleh ke arah Xenon yang berada di depan pintu kamar, kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celana. Kepalanya bersender pada tembok, seraya tersenyum smirk pada Selen.

"Terus, gue harus ke mana?" tanya Selen polos.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status