Share

44. Makan Siang

"Tuan Ibra?" ucap Zahrana kaget dengan kedatangan majikannya itu.

Ucapan Zahrana membuat Ibra kaget juga, dia menoleh ke arah gadis itu dan berdiri menatap Zahrana lama. Degup jantungnya semakin kencang ketika gadis itu berdiri dan menatapnya dengan keterkejutannya dirinya ada di rumahnya.

Lama keduanya saling menatap, kemudian Zahrana memutusnya dengan membuang wajahnya ke samping. Ibra menunduk, mengambil robot besar yang dia beli untuk Raka.

"Raka mana?" tanya Ibra menetralkan kecanggungan keduanya.

"Masih tidur, dia demam semalam." jawab Zahrana.

Gadis itu mendekat, duduk di kursi lusuh depan Ibra. Masih terasa kaku dan heran kenapa bisa Ibra menyusulnya datang ke rumahnya. Tapi wajar saja, sudah hampir satu bulan dia tidak kembali lagi ke rumah laki-laki itu, karena awal rencana hanya dua minggu pulang.

"Kenapa kamu tidak mengangkat teleponku?" tanya Ibra.

Zahrana heran, jadi beberapa kali ada yang menelepon itu adalah Ibra? Majikannya?

"Anda meneleponku?" tanya Zahrana.

Ibra men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status