แชร์

Chapter 8

ผู้เขียน: Fitri
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2021-02-07 21:45:33

Pagi harinya,fely sudah siap dengan kaus dan celana joger.Hari ini weeken jadi dia putuskan untuk lari pagi di taman depan kompleks.Fely ke taman dekat kompleks menggunakan sepeda yang perna dia bawa dan ternyata itu sepeda miliknya.

Sesampainya fely di taman dia menaruh sepeda yang dia bawa di parkiran yang ada.Setelah merasa aman dengan sepedanya fely memulai pemanasan dan mulai berlari memutari lapangan.

Fely berlari kurang lebih 10 menit lamanya.Saat ini dia sedang duduk di pinggir lapangan dan tiba-tiba ada seseorang menyerahkan botol minum kearahnya.

"Buat gue?"tanya fely.

"Hm"jawab orang yang memberikan minum ke fely.

"Thaks - ?"kata fely terpotong karena dia lupa yang didepannya itu namanya siapa.

"Lu masih gak kenal gue?"tanya laki-laki di depan fely itu.

"Sorry gue lupa nama lu"kata fely tanpa dosa.

"Ck,arka nama gue arka inget baik-baik awas aja sampe lupa lagi"kata lelaki tadi yang ternyata arka yang kemarin menelfonnya.

"Iya-iya,tapi gak janji"kata fely sambil meminum minuman yang tadi di kasih oleh arka.

"Ck"kesal arka dan duduk di sebelah fely.

"Lu kesini sama siapa?"tanya arka tanpa menatap orang yang dia tanya.

"Sendiri,lu sendiri sama siapa?"tanya fely balik.

"Sendiri"jawab arka dan setelah itu mereka sibuk dengan pemikiran  masing-masing.Arka yang sibuk mencari topik dan fely yang entas memikirkan apa.

"Lu gak pulang fel?"tanya arka setelah mendapatkan topik pembicaraan.

"Gue pulang entar agak siangan mungkin,kenapa?"jawab fely sambil melihat arka bingung.

"Yaudah kalau gitu ikut gue"kata arka dan berdiri dari duduknya.

"Kemana?"tanya fely dengan bingung dan masih duduk di tempatnya.

"Ke suatu tempat"kata arka dengan datar.

"Gak ah males,mager juga"kata fely dan mengalihkan pandangannya ke depan melihat orang-orang yang sedang lari.

"Ya udah gue gendong,yuk buruan naik"kata arka dan jongkok di depan fely.

"Lu kesini naik apa?"tanya fely tidak ada niatan untuk menaiki punggung arka.

"Tuh"kata arka sambil menunjuk sepeda montornya dengan dagu.

"Emang mau kemana sih?"tanya fely sekali lagi dengan malas.

"Ikut aja gak bakal nyesel"kata arka dengan sabar.

"Pulang traktir gue makan"kata fely sambil menatap arka.

"Ck,iya"kata arka sambil memutar matanya dengan malas.

"Yaudah ayok buruan"kata fely dan bangkit dari duduknya meninggalkan arka.

Arka yang melihat fely meninggalkanya dia mulai sebal.

"Ck"decak arka sebal dengan fely.

"Buruan woy!"kata fely tanpa melihat ke arah arka.

"Ck,soal makanan aja langsung gercep"kata arka sambil menatap fely sengit.

"Makan itu kebutuhan,lu gak makan lu mati"kata fely santai tanpa melihat raut kesal arka.

Fely dan arka berjalan beriringan menuju motor arka terparkir.Sesampainya mereka di sebelah motor arka terparkir,arka langsung menduduki motornya sambil mengode fely untuk naik.

"Udah belum?"tanya arka kepada fely.

"Bentar elah"kata fely sambil membenarkan posisi duduknya.

"Udah ayok jalan"kata fely sambil menepuk punggung arka.

"Pegangan"kata arka sambil menatap fely dari sepion motor.

"Gak perlu,kek nenek-nenek gue pegangan"kata fely malas.

"Serah"kata arka dan tiba-tiba dia mempunyai ide licik untuk fely.

"Woy! Santuy dong gue jatuh tanggung jawab lu!"teriak fely karena terkejut arka mengendarai motornya dengan kencang membuat fely langsung memeluk arka dengan erat karena reflek dan arka tersenyum sambil memperhatikan jalan yang lumayan padat di depan.Fely yang tak mendapatkan jawaban dari arka semakin kesal.

"Gila lu ya,kalau mau mati,mati aja sendiri gak usah bawa-bawa gue.Untung aja gue gak ada riwayat jantung coba ada,habis lu sama gue"kata fely setelah turun dari montor arka.

"Kalau lu ada riwayat jantung bukannya lu langsung sekarat ya? Gimana caranya gue bisa abis sama elu?"kata arka santai dan menatap fely remeh.

"Iya juga ya,ck lu bawa gue kemana?"kata fely sambil menatap arka sengit.

"Pakek mata sama hati makanya kalau liat"kata arka malas.

"Ngapain pakek hati elah"kata fely sambil ngelihat ke sekelilingnya.

"Biar tahu ada orang yang suka sama elu"kata arka santai.

"Emang ada yang suka sama gue?"kata fely tak pecaya.

"Makanya pakek hati kalau liat biar tahu"kata arka jengkel.

"Ribet lu,ngapain bawa gue ke sini?"tanya fely sambil melihat ke arka.

"Mau makan lah,tadi lu mintak traktirkan"kata arka sewot.

"Oh,yaudah ayok jalan"kata fely sambil berjalan keluar parkiran.

"Hm"jawab arka dan menyusul fely.Arka dan fely berjalan beriringan tanpa pegangan tangan.

"Mau kemana dulu?"tanya arka saat mereka sudah memasuki area mall.

"Katanya mau makan"jawab fely enteng.

"Sebelum makan mau kemana dulu?"kata arka dengan sabar.

"Emangnya mau kemana?"tanya fely sambil melihat-lihat isi mall.

"Ck,nonton atau main game mungkin atau gak belanja,cewe kan biasanya suka belanja"kata arka yang mulai jenga dengan sikap fely.

"Gak semua cewe suka belanja"kata fely sambil melihat ke arka.

"Terus mau kemana ini?"tanya arka lagi dengan sabarnya.

"Jalan-jalan dulu aja kalau ada yang menarik kita kesana"kata fely dan pergi meninggalkan arka di tempat.

"Hm"jawab arka dan menyusul fely.

"Ar"panggi fely kepada arka dan berbalik badan karena sendari tadi arka berjalan di belakang fely.

"Hm?"jawab arka sambil melihat-lihat sekelilingnya.

"Ar"panggil fely lagi.

"..."tak ada suara dari arka,arka hanya membalas dengan kerutan di dahinya.

"Arka!"panggil fely sambil menarik kaus yang dikenakan arka saat arka akan melewati tubuhnya.

"Apa fel?"kata arka sambil menatap fely.

"Sepatunya bagus ya?"kata fely sambil menunjuk ke arah sepatu yang di pajang.

"Terus?"tanya arka yang masih belum paham dengan arah pembicaraan fely.

"Bawa uang gak gue pinjem dulu entar gue balikin janji gak boong"kata fely sambil mengangkat tangan kanannya dan menatap arka memelas.

"Lu lucu"kata arka sambil menatap fely.

"Gimana mau minjemi gak?"kata fely masih dengan wajah memelasnya.

"Yuk"kata arka dan berjalan mendahului fely menuju toko sepatu.

"Beneran nih,yey sepatu baru"kata fely dengan gembiranya dan dibalas gelengan kepala oleh arka.

"Inget umur"kata arka dengan tatapan ke arah depan.

"mau yang mana"tanya arka setelah mereka memasuki toko sepatu tadi.

"Tuh yang warna abu"kata fely sambil menunjuk sepatu yang dia inginkan.

"Bentar,mbak!"kata arka sambil memanggi penjaga toko.

"Iya kak ada yang bisa saya bantu"tanya penjaga toko setelah berarda di hadapan mereka.

"Sepatunya harganya berapa?"tanya arka sambil menunjuk sepatu yang diinginkan fely dengan dagu.

"Oh yang ini harganya cuma 350 ribu kak lagi ada discuont loh kak harga aslinya 670 ribu pilihan warnanya juga banyak kakJika kakak berminat mari saya tunjukan warna yang lainnya"kata penjaga toko menjelaskan.

"Gak gue mau warna abu titik"kata fely sambil menarik baju milik arka.

"Pacarnya ya mas?"kata penjaga toko tadi dengan senyum manisnya.

"Iya lagi ngidam sepatu mbak"kata arka santai dan di hadiahi pukulan dari fely.

"Enak aja"kata fely tak terima.

"Mbak bungkusin yang warna abu"kata arka sambil menatap penjaga toko tadi.

"Iya kak tunggu sebentar"kata penjaga toko dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

"Barang sudah di kasir kak hanya tinggal membayar"kata penjaga toko tadi setelah selesai menyiapkan barang yang diinginkan fely.

"Iya terimakasih"kata arka.

"Ayok"ajak arka sambil mengengam tangan fely.

"Gak usah pegang-pegang juga kalik,kek anak kecil"kata fely gak terima tanganya di genggam arka.

"Gak jadi beli sepatu"kata arka dan melepaskan genggaman tangannya.

"Loh kok gitu"kata fely terkejut karena sepatunya tinggal bayar terus sah deh jadi miliknya.

Arka tak memperdulikan fely dia malah ingin berjalan keluar dari toko.

"Iya-iya yuk gue pegang tangannya"kata fely sambil mengenggam erat tangan milik arka.

"Udahkan yuk bayar sepatunya"kata fely sambil memperlihatkan gengaman tangan mereka.

"Yaudah yuk"kata arka merasa menang.

'Kalau gue gak butuh elu udah gue jorokin lu'batin fely menahan kesal.

Mereka membayar sepatu di kasir dengan tangan yang masih berpegangan,bahkan saat mengambil dompet arka tak mau melepaskan gengamannya.

"Lepas dulu ini"kata fely sambil mengangkat genggaman tangan mereka.

"Gak perlu gue bisa pakek satu tangan"kata arka bersikeras.

"Keras kepala"kata fely sambil memutar matanya malas.Setelah beberapa detik akhirnya uang dapat dikeluarkan dengan cara penjaga kasir yang mengambilnya sendiri uang yang diperlukan dengan suruhan dari arka.

"Bisakan?"kata arka sombong.

"Ck,gimana gak bisa cuma ngasih dopet aja gue juga bisa kali"kata fely sebal dengan kelakuan arka.

Penjaga kasir yang melihat tingkah pelanggannya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Ini pesanannya dan ini dompetnya kak,terimakasih atas kunjungannya"kata penjaga kasir dengan ramah.

"Hm,ambil sepatunya"kata arka sambil menyuruh fely mengambil sepatu miliknya.

Setelah selesai dengan urusan di toko sepatu mereka berdua berjalan keluar dari toko itu dengan tangan yang masih berpegangan.

"Ini tanganya lepas dulu"kata fely setelah berarda di luar toko.

"Gak"kata arka dan mengeret fely untuk tetap berjalan.

"Ar tangan gue kerigeten ini gegara lu pegang terus"kata fely mencari alasan agar tanganya di lepas oleh arka.

"Boong dosa"kata arka santai dan tangan yang tambah mengencangkan genggamannya.

"Gue gak boong,tangan gue beneran keringeten arka"kata fely dengan wajah malas.

"Kalau tangan lu keringeten gue kok gak ngerasain ya"kata arka sambil menatap fely.

"Ya mana gue tau"kata fely pasrah dengan kelakuan arka.

"Mau kemana lagi?"tanya arka sambil menatap fely.

"Langsung makan aja gue udah laper"kata fely malas karena melihat tangannya yang masih di genggam arka.

"Ya udah yuk"kata arka dan mengeret fely menuju cafe mall.

"Mau pesen apa?"tanya arka setelah duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh pihak cafe.

"Samain aja"jawab fely dengan nada malas.Setelah mendengar jawaban dari fely arka langsung memesan makanan untuk mereka.Beberapa menit kemudian makanan mereka tiba dan mereka makan dengan tenang.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • a different soul   Chapter 84 ( Tamat )

    Sudah hampir satu minggu setelah kejadian dimana arka membalas semua perbuatan mereka yang pernah menganggu fely dan sudah bisa di lihat hasilnya sekarang. Keluarga bara yang semakin kacau dan nama baik keluarga bara yang mulai menurun serta saham perusahaan yang mulai berkurang. Sedangkan arka di beri hukuman dengan cara menyita fasilitasnya dan di suruh mencari uang dari jerih payah sendiri. Kondisi mental nataysa semenjak di masukkan ke rumah sakit jiwa semakin menurun.Bahkan terkadang dia menangis dan tertawa sendiri menyesali perbuatannya.Tapi apalah daya nasi sudah menjadi bubur. Arka duduk termenung di kursi kebesaranya. "Ar udahlah jangan kebanyakan ngelamun"kata rendy dengan wajah kasian. "Hm"balas arka dengan singkat. "Gue banyak kenalan cewek.Kalau lu mau bisa gue kenalin sekarang"kata rendy dengan tatapan jenakanya. "Gak makasih,gue lebih milih ngejalanin kayak gini.Biar waktu yang buat gue lupa"kata arka dan bangkit dari duduknya berjalan keluar ruangannya. "Mau k

  • a different soul   Chapter 83

    "Woy!"teriak seseorang dari arah belakang mereka. "Bang dimas!"teriak keyra dengan nada keras. "Lepasin adek gue!"kata dimas masih diam di tempat. Orang tadi menatap tak suka ke arah dimas. "Segampang itu menurut lu?"kata orang tadi dengan senyum remeh. "Gue udah telfon polisi dan sebentar lagi polisi bakal dateng jadi lu mending kabur sekarang atau mau di penjara?"kata dimas dengan nada serius. "Percuma juga kalau gue kabur.Gak apa-apa kalau gue masuk penjara sekarang tapi dengan bayaran nyawa adek lu"kata orang tadi dengan senyum devilnya. "Salah gue apa sama elu?"kata keyra dengan nada pasrah. "Gak tau,intinya gue mau bunuh lu aja"kata orang tadi dengan tenang. "Gue gak mau mati"kata keyra dengan malas. "Gue gak lagi bikin penawaran asal lu tau"kata orang tadi sambil menatap keyra dengan datar. "Oh aja"kata keyra dengan helaan nafas lelah. 'Mereka lagi diskusiin apaan coba?

  • a different soul   Chapter 82

    Sudah hampir tiga hari keyra di rawat di rumah sakit dan sekitar tiga hari pula dia merasa di awasi oleh seseorang.Seperti setiap tindakannya di awasi oleh seseorang yang berarda di dekatnya.Kemarin saat kedatangan ibu asri keyra di ceritakan bahwa sang pelaku belum di tangkap oleh polisi.Keyra yang tak ambil pusing hanya menganggapnya angin lalu.Keyra duduk termenung sendirian di dalam ruang inap.Tadinya ada dimas yang menjaga tetapi dimas mendapatkan panggilan untuk sesegera mungkin ke tempat kerjanya kalau tidak dia di pecat dan dengan berat hati dimas meninggalkan keyra.'Bosen'batin keyra sambil melihat sekeliling dengan tatapan malas."Tumben gak ada hilir mudik para suster"gumangnya dengan nada heran."Jalan-jalan sebentar kayaknya gak apa-apa"kata keyra sambil turun dari atas brangkanya.Keyra berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang entah kenapa terasa aneh baginya."Perasaan gue gak enak,apa gue balik lagi ya?"gumang key

  • a different soul   Chapter 81

    Jasad fely sudah dimakamkan.Banyak orang datang untuk melihat sosok fely untuk terakhir kalinya.Satria sebagai seorang yang dekat dengan fely tak bisa menahan air matanya untuk jatuh.Teman-teman fely pun tak jauh berbeda.Rumah fely masih agak ramai dengan kehadiran sanak saudara keluarga bara.Mereka fokus ke fikiran masing-masing.Tak ada percakapan di antara mereka tapi mereka saling menguatkan satu dengan yang lain.Di markas arjun."Udah dapet semuanya?"tanya arka dengan nada datar.Yah,hari ini dia berniat untuk membalas semuanya.Membalas semua yang menimpa fely.Semua orang yang pernah menyakiti fely akan dia balas berkali-kali lipat dan tentu atas bantuan keluarganya.Saat arka memberitahu bundanya,bunda arka sangat sedih dan murka.Saat itulah arka memanfaatkan situasi dan tanpa berfikir panjang bunda arka mendukung tindakan arka.Ayah arka yang mengetahui itu hanya diam dan bersiaga membantu arka di belakang jika ada sesuatu ya

  • a different soul   Chapter 80

    Di ruangan bernuansa putih terlihat seorang gadis yang sedang terbaring lemah di atas kasur rumah sakit."S-sakit"kata gadis tadi sambil memegang perutnya saat mencoba untuk bangun."Gue masih hidup?"gumang gadis itu sambil menelusuri seisi ruangan.CeklekSuara pintu di buka.Dengan heran gadis tadi menatap ke arah pintu ruangan."Keyra? Lu udah sadar?"kata orang tadi yang ternyata dimas anak dari bu asri pemilik toko."Bang dimas?"gumang keyra tak percaya dengan apa yang di lihatnya.'Hidup gue mainan ya? Atau yang kemarin-kemarin itu mimpi?'batin keyra dengan perasaan bingung."Bentar abang panggilin dokter dulu!"kata dimas dengan semangat dan berlari keluar ruangan."Atau jangan-jangan ini mimpi?"gumang keyra dan mencubit tangannya."Akhh! Sakit"kata sambil mengelus bekas cubitannya tadi."Ini gak mimpi,apa jangan-jangan yang kemarin-kemarin itu mimpi? Masa iya semua mimpi?"gumang keyra dengan bingung de

  • a different soul   Chapter 79

    Arka berjalan keluar dari ruang IGD dengan penampilan kacau.Teman-teman arka yang melihat itu ikut prihatin.Baru kali ini mereka melihat arka sangat kacau dan mengenaskan di sebabkan oleh seorang gadis. "Yang sabar ar"kata rendy sambil menepuk punggung arka tiga kali. "Udah dapet lokasi si j****g"kata arka menatap didi dengan mata sembabnya. "Hm,gue udah dapet lokasi dia terkini"kata didi dengan nada mantap. "Bagus"kata arka sambil berjalan menuju tempat duduk dan mendudukkan dirinya di sana dengan perasaan kacau. Di dalam ruang IGD masih ada beberapa orang yaitu bara berserta keluarganya dan ardi sedangkan sang polisi sedang menunggu di depan pintu ruang IGD. "Fely sayang,anak mama"kata mama bara sambil mengusap rambut fely dengan air mata mengalir. "Maafin gue dek,gara-gara gue lu jadi kayak gini.Maafin gue"kata bara dengan penuh sesal. Sedangkan ardi masih berdiam diri di tempatnya. 'Anak ku meninggal d

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status