Share

9

Xue Ling mengangguk meski anggukannya tidak dilihat oleh Xue Yao karena Xue Yao sudah tertidur pulas. Entah apa saja yang dilakukan oleh Tuan Mudanya hingga kelelahan setiap hari. Setelah memastikan Xue Yao merasa hangat, Xue Ling keluar dari kamar. Membuang air bekas cuci kaki Xue Yao, mencuci dan menjemur pakaian yang dipakainya. Ia tidak ingin meninggalkan sesuatu yang kotor saat pergi nanti.

Xue Ling merasakan gelombang rasa dingin mulai merambat naik di tubuhnya dari kakinya. Segera Xue Ling membuat api unggun, berlari mengambil arak di lemari dapur, kembali dan duduk di depan api unggun sambil menyesap araknya sedikit demi sedikit. Badan Xue Ling bergetar kedinginan, giginya saling gemeretuk. Xue Ling bertahan. Bukankah selama Xue Yao tidak ada, ia bisa bertahan. Lama kemudian, rasa dinginnya berangsur-angsur hilang. Xue Ling mendesah lega. Dan tertidur beberapa saat kemudian di depan api unggun.

Langit mulai terang saat Xue Ling terbangun dari tidurnya. Ia men

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status