Home / Romansa / silhoute of love / bab 3 The Curse of the Crown

Share

bab 3 The Curse of the Crown

Author: Dea
last update Huling Na-update: 2025-04-30 13:43:43

Rosalin membuka matanya perlahan, disambut oleh bayangan kelam yang menempel di atap tinggi dari kanopi tempat tidurnya. Langit-langit itu tampak asing, ukiran-ukiran rumit berlapis emas menghiasi pinggirannya, memancarkan kilau lembut di antara tirai-tirai sutra berwarna merah marun yang melambai pelan tertiup angin dari jendela terbuka. Udara terasa lebih dingin dari yang biasa ia rasakan, aroma rempah dan kayu bakar memenuhi ruangan. Sinar matahari yang menerobos masuk memberikan sentuhan hangat pada lantai batu yang halus, tapi itu tidak cukup untuk meredam kedinginan yang merayap ke dalam tubuhnya.

Ia mencoba menggerakkan jari-jarinya, merasakan tekstur selimut beludru yang mewah di atas kulitnya. Rasanya begitu nyata, terlalu nyata. Padahal, seharusnya ini hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Namun, setiap detik yang berlalu hanya menambah keheningan yang menakutkan.

Di sudut ruangan, perapian berderak pelan, kobaran api kecil mencoba menghangatkan ruangan yang luas dan megah ini. Namun, lebih dari apapun, perasaan terasing membuatnya menggigil. Ke mana perginya rumah kecilnya yang sederhana? Dimana suara riuh yang biasa membangunkannya di pagi hari?

Rosalin bangkit perlahan, tubuhnya terasa lemah, namun pandangannya tertuju pada cermin tinggi yang berdiri di seberang kamar. Saat ia melihat bayangan dirinya, jantungnya berdebar kencang. Wajah tirus dengan iris mata berwarna biru menatap balik padanya, rambut pirang yang tergerai panjang menghiasi bahunya. Tubuhnya tampak kurus, namun tetap menawan dalam gaun sutra mewah yang melekat di tubuhnya. Itu adalah dirinya, tapi di dunia ini, ia adalah sosok yang berbeda. Siapa aku di sini?

Ia hidup kembali hidup dengan raga yang berbeda. Dimana tidak ada orang yang mengenalnya.

“Anda sudah bangun putri!?, syukurlah”

Rosalin terkesiap lalu menoleh kebelakang melihat siapa orang yang memanggilnya dengan sebutan putri.

“Saya? Anda berbicara kepada saya?” Hanya untuk memastikan apakah betul dirinya yang dipanggil putri?

“Tentu saja, saya berbicara kepada anda putri, apa keadaan anda sudah membaik?”

Tanya seorang wanita paruh baya berambut putih dengan mengenakan pakaian hitam putih.

“Ya, saya baik-baik saja” Rosalin menjawab seadanya

Pelayan itu tertunduk seraya berkata

“Syukurlah, saya sangat khawatir saat mengetahui bahwa anda tenggelam di danau, nafas anda sempat berhenti selama beberapa menit, saya kira anda tidak akan bangun kembali.”

“Saya sudah memberi kabar kepada pangeran Kilian bahwa anda mengalami kecelakaan, namun sayangnya beliau belum bisa pulang.”

‘Kilian? Siapa dia?’ tanya Rosalin dalam hati

Tiba-tiba kepala Rosalin terasa sakit dan ketika ia menutup matanya sekelebat bayangan muncul silih berganti.

Wanita ini mempunyai nama yang sama dengannya, Rosaline Dionne Baverly. Putri dari seorang Baron di wilayah Mordor terletak di sebelah selatan kerajaan yang cukup jauh.

Membutuhkan waktu 7 hari perjalanan menuju ke tempat ia tinggal, diakibatkan wilayah yang jauh dari perkotaan membuat ekonomi tempat tersebut cukup buruk, dikarenakan akses perekonomian yang sulit.

Beruntung dirinya dipilih sebagai istri dari pangeran pertama kerajaan Narnia, entah apa sebabnya, namun dari yang Rosalin ingat dirinya seperti dibeli dengan harga yang cukup tinggi.

Tinggal di wilayah yang yang jauh dari ibukota membuat Rosalin menjadi wanita yang jauh dari kata sempurna seperti wanita bangsawan lainnya.

Bukan karena tidak mampu memberikan pendidikan kepada rosalin, namun ayahnya tidak begitu menyayanginya, dikarenakan mendiang ibunya yang berasal dari kalangan rakyat biasa, ibu dari kedua kakaknya bersalah dari keluarga yang cukup terpandang.

Begitulah sampai Rosalin tumbuh menjadi wanita yang haus akan kasih sayang dan tidak cukup mengerti dengan kehidupan di perkotaan dan dunia bangsawan.

Citra buruk sudah tertanam dalam dirinya, dia dikenal sebagai wanita bangsawan yang bodoh, dari segi pengetahuan maupun keahlian.

Apakah pantas seorang lady yang buruk dalam segala hal menjadi seorang calon ratu? Itulah pertanyaan yang sering dilontarkan oleh rakyat.

Hal itulah yang membuat Rosalin menjadi wanita yang tertutup, hal sekecil apapun akan menyinggung perasaannya.

Di sisi lain sang pangeran kedua atau adik kilian yaitu Wiliam karena hatinya yang begitu lembut dia merasa iba terhadap Rosalin dan mendekatinya hanya untuk sekedar berteman.

Namun dengan kesalah pahaman Rosalin ia menganggap bahwa kebaikan yang diberikan Wiliam adalah sebuah bentuk rasa suka kepadanya.

namun semenjak bertemu dan mengenal pangeran Wiliam sikap Rosalin berubah drastis, dia menjadi wanita yang penuh dengan emosi dan rasa dengki.

Satu hal yang menjadi penyebab berubahnya sikap Rosalin adalah dengan adanya kehadiran Elena Gracelyn.

Elena Gracelyn seorang wanita bangsawan kelas atas yang terkenal dengan sifat baik hatinya dan kecantikannya. Sekaligus istri Pangeran William dan sahabat masa kecil Kilian.

Dan yang lebih mengejutkan, Rosalin menyadari bahwa dirinya telah masuk ke dalam sebuah buku novel berjudul The Curse of the Crown. Buku itu sebenarnya hanya ia pinjam dari salah satu temannya, dan bahkan belum sempat ia selesaikan. Yang ia tahu, dirinya hanyalah karakter tambahan dalam cerita tersebut—tokoh kecil yang hanya muncul di awal, dikenal karena usahanya mendekati Pangeran William. Setelah itu, Rosalin sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Ia tak tahu bagaimana alur ceritanya berkembang, konflik apa yang sebenarnya terjadi, atau seperti apa akhir dari kisah ini.

tapi tetap saja Rosalin benci perselingkuhan, walaupun belum pasti Rosalin asli memiliki hubungan spesial dengan pangeran William, dia tidak akan pernah mengusik milik orang lain.

Dia hanya ingin menikmati kehidupannya, sebagai seorang istri dari pangeran yang memiliki harta yang banyak dan kehidupan mewah.

Sebagai rasa terimakasih atas kemewahan yang ia nikmati, Rosalin akan menjadi seorang istri yang baik. Sangat baik.

Walaupun sudah pasti Kilian tidak menganggapnya sebagai seorang istri, tapi setidaknya dia bisa hidup mewah, tanpa harus bekerja keras seperti dahulu.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • silhoute of love    bab 4 the return of kilian

    Saat Rosalin melangkahkan kakinya keluar kamar untuk pertama kali, suasana kastil yang suram langsung menyergapnya, membuat ia tertegun. Rosalin sebelumnya membayangkan kastil ini mewah dan indah seperti dalam dongeng, namun kenyataannya sangat berbeda. Dinding kastil yang seharusnya putih bersih tampak kusam dan seperti tak pernah diganti. Beberapa barang di lorong terlihat tertutupi kain putih polos, menambah kesan misterius yang menyelimuti tempat ini.Sejenak, Rosalin merasa seperti sedang berada di dalam sebuah film horor. Perasaan asing dan ketidaknyamanan semakin menguasainya. Matanya melirik Emma, pelayan setia yang mengantarnya, dengan tatapan curiga dan sedikit takut."Apakah Emma benar-benar manusia?" gumamnya dalam hati, tak mampu menahan rasa takut yang tiba-tiba muncul.Emma, yang menyadari ketegangan Rosalin, menoleh dengan senyum lembut dan bertanya, "Ada apa, Tuan Putri?"Dengan suara kecil, hampir tak terdengar, Rosalin bertanya, "Emma... apa kau manusia sungguhan?"

  • silhoute of love    bab 3 The Curse of the Crown

    Rosalin membuka matanya perlahan, disambut oleh bayangan kelam yang menempel di atap tinggi dari kanopi tempat tidurnya. Langit-langit itu tampak asing, ukiran-ukiran rumit berlapis emas menghiasi pinggirannya, memancarkan kilau lembut di antara tirai-tirai sutra berwarna merah marun yang melambai pelan tertiup angin dari jendela terbuka. Udara terasa lebih dingin dari yang biasa ia rasakan, aroma rempah dan kayu bakar memenuhi ruangan. Sinar matahari yang menerobos masuk memberikan sentuhan hangat pada lantai batu yang halus, tapi itu tidak cukup untuk meredam kedinginan yang merayap ke dalam tubuhnya. Ia mencoba menggerakkan jari-jarinya, merasakan tekstur selimut beludru yang mewah di atas kulitnya. Rasanya begitu nyata, terlalu nyata. Padahal, seharusnya ini hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir. Namun, setiap detik yang berlalu hanya menambah keheningan yang menakutkan. Di sudut ruangan, perapian berderak pelan, kobaran api kecil mencoba menghangatkan ruangan yang luas da

  • silhoute of love    bab 2 Kenapa harus aku?

    **Flashback on** Rosalin berdiri terpaku di kamar, tubuhnya gemetar setelah pertengkaran sengit dengan ibu mertuanya. Perasaan bersalah bercampur amarah menyelimutinya, seperti awan hitam yang tak kunjung pergi. Pikirannya berputar, kembali ke kata-kata terakhir yang diucapkannya kepada ibu mertuanya sebelum perempuan tua itu pergi meninggalkan rumah. Ia sudah tidak tahan lagi. Setelah bertahun-tahun diperlakukan seperti budak, akhirnya dia melawan—dan membentak. Dan apa yang dikatakan suaminya setelah itu? “Apa sulitnya mengalah dan mengikuti keinginan ibu?” Rosalin terdiam, hatinya semakin perih mendengar kalimat itu. Mengalah? Lagi-lagi mengalah? Seolah-olah segala yang sudah ia lakukan selama ini tidak cukup. Seolah-olah ia bukan manusia dengan perasaan, hanya sekadar pelayan yang harus patuh. Dia merasakan sakit yang menumpuk di dadanya, kenangan 10 tahun terakhir menghantui pikirannya. Hidup yang selama ini ia jalani—apakah itu benar-benar hidup? Selama ini, ia diperlakuka

  • silhoute of love    bab 1 pengorbanan

    Rosalin tiba di depan rumah kecil mereka saat senja mulai turun. Langit kemerahan di ufuk barat mulai meredup, pertanda malam segera tiba. Nafasnya tersengal, pakaian kerjanya masih kotor oleh debu dan keringat. Meski tubuhnya terasa berat oleh kelelahan, dia memasang senyum, berharap bisa menyembunyikan rasa letih di hadapan ibu mertuanya. Pintu kayu berderit saat ia membukanya. Udara dalam rumah terasa pengap dan dingin, seolah tak ada kehangatan di dalamnya. Rosalin melangkah masuk dengan lembut, berharap tak ada yang menyadari betapa lelah dirinya. "Aku pulang," katanya dengan nada ceria yang dipaksakan. Matanya langsung bertemu dengan tatapan tajam ibu mertuanya yang duduk di kursi kayu di sudut ruangan. Sejak Rosalin menikah dengan putranya, rumah ini selalu dipenuhi oleh ketegangan yang tak berujung. "Kenapa baru pulang?" suara ibu mertuanya menggema, menusuk telinga. "Apa kamu ingin kita mati kelaparan?" Rosalin menggigit bibirnya, mencoba menahan kata-kata yang ingin mel

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status