All Chapters of Suamiku Mantan Playboy (INDONESIA): Chapter 11 - Chapter 20
68 Chapters
SMP • 10
RAFFA kembali ke ruang tamu dengan wajah cerah yang mencurigakan, sedang Riri menyusul di belakangnya dengan wajah pucat pasi dan seperti baru kehilangan tiga per empat nyawanya.Rosa sampai mendelik, bahkan August menghunjamkan tatapan mematikan untuk putra semata wayangnya. "Kamu apain dia, Raffa?" bisik Rosa sewaktu Raffa duduk di sampingnya.Raffa melirik Riri yang matanya tidak punya fokus. Wajahnya yang pucat serta tatapannya kosong entah mengapa malah membuat senyumnya timbul."Nggak apa-apa, kok, dia mau nikah sama Raffa." Riri sontak melotot ke arah Raffa yang malah tersenyum puas. "Iya, kan? Kita udah sepakat untuk menikah, kan?""Eng—""Baguslah kalau begitu," potong Arya tanpa membiarkan Riri membuka suara. "Kalian bisa pendekatan dulu sampai bulan depan, dua bulan lagi kalian akan menikah."Arlin tersenyum cerah. "Nak Raffa nggak keberatan menikah dua bulan l
Read more
SMP • 11
PENDEKATAN itu memang perlu untuk sebuah hubungan. Raffa tidak menyangkal, karena dia juga membutuhkan waktu untuk mengenal Riri dengan lebih baik lagi dan juga sebaliknya, Riri perlu mengenalnya sebelum mereka menikah dua bulan lagi.Padahal, niat awal Raffa meminta dijodohkan dengan perempuan itu hanya karena harga diri, tapi entah mengapa ia setuju dengan rencana kedua orang tuanya kali ini. Ia ingin perempuan itu menjadi miliknya, rasa baru yang mungkin pertanda baik untuk hubungan mereka ke depannya."Raf, lo nanti mau jemput Evan, kan?""Hm." Raffa memakan sarapannya seperti biasa, di hadapannya ada Ethan dan Nayla, juga putra mereka Evan.Dia memang biasa menginap di sana sebagai baby sitter keponakannya, kadang juga ia akan pulang ke rumah orang tuanya seperti kemarin-kemarin. Padahal, dia punya apartemen pribadi yang kini kosong melompong tidak berpenghuni. Apartemen yang beberapa tahun terakhi
Read more
SMP • 12
SEKSI. Entah pikiran itu datang dari mana, tapi Riri terlihat seksi di matanya. Terutama saat ia berdiri, memamerkan kaki jenjangnya dengan lekuk tubuh sempurna. Raffa tersenyum di dalam hati, ternyata Tuhan sangat adil padanya.Ketika ia berpikir untuk melepas Riza lantaran wanita itu sudah punya kekasih, Raffa hampir tidak rela, tapi ia mencoba ikhlas. Jujur saja, dia memang menyukai Riza, sebagai playboy dia takkan keberatan menjadi orang ketiga, tapi entah kenapa dia tidak bisa berjuang untuk wanita itu.Setelah hari yang mereka lewati, setelah waktu yang mereka habiskan, dan setelah apa yang telah terjadi. Raffa tahu seperti apa sosok Riza yang sebenarnya, tapi rasa suka itu nyaris membuatnya buta. Namun dia berhasil melepaskannya, mengikhlaskan dia untuk kekasihnya, dan kini, Raffa mendapat pengganti seorang perempuan yang benar-benar sempurna di matanya.Cantik, tanpa polesan make up, Riri terlihat cantik, kulit
Read more
SMP • 13
TIDAK sampai lima belas menit, Riri sudah mengganti pakaian bahkan menggunakan make up sederhana. Raffa yang menunggu di pintu masuk hanya dibuat terperangah melihat kecepatan Riri membenahi diri."Ayo, nanti Evan kelamaan nunggu!"Riri bahkan berani menarik tangan Raffa, mengabaikan amarahnya yang sempat memuncak pada Raffa sebelum ini. Pria itu menghela napas kasar, dia membiarkan tubuhnya ditarik-tarik oleh perempuan yang tampak cantik, tapi tidak berlebihan di depannya ini.Dengan rambut digerai, kaus putih, dan celana jin hitam, Riri terlihat sangat menakjubkan. Lalu, tatapannya beralih pada pakaiannya sendiri. Jas hitam khas pegawai kantor, ditambah kemeja, tak lupa dasi yang benar-benar membuatnya terlihat membosankan."Ayo, Raffa! Lama banget sih jalannya?""Bentar, lo nggak mau pamitan?"Riri berhenti, Raffa berdiri di sampingnya. Mereka saling tatap sebentar, se
Read more
SMP • 14
BUKANNYA senang, Evan terus mengatupkan mulut sejak bergabung dengan Raffa. Awalnya, Evan menyambut Riri dengan senyum semringah, tapi ketika Riri membawanya pada Raffa, entah kenapa senyumannya menguap ke udara."Jadi, calon istrinya Om Raffa itu Tante?" tanyanya, sewaktu ia dan Riri duduk berdua di kursi belakang."Siapa yang bilang?""Daddy, Om Raffa juga bilang mau jemput Evan bareng sama calon istriya."Raffa melirik melalui kaca spion, ekspresi keponakannya benar-benar mengusik. Apa Evan tidak suka Riri dan dirinya menikah?"Hm." Riri memegangi dagunya seraya mendongak, ekspresi berpikir yang sukses membuat Raffa menatapnya dengan tatapan aneh. "Gimana bilangnya, ya?"Evan menatap penuh tuntutan, dia ingin mendengarnya secara langsung, atau dia akan membenci om-nya mulai sekarang."Tante dilamar, sih, tapi Tante belum bilang iya, jadi, status Tante s
Read more
SMP • 15
"EVAN Sayang!" teriak Riri begitu Evan dan Nayla kembali, di tangan mereka ada kantung plastik yang ia yakini berisi es krim. Riri hafal betul apa kesukaan bocah laki-laki itu."Tante udah balik?"Riri mengernyitkan dahinya tak mengerti, dia menatap Nayla yang juga tengah menatapnya penasaran. "Emang Tante abis dari mana?""Katanya mau kencan?" Evan melengos, dia mengabaikan Riri dan hal itu berhasil membuat dada wanita itu sesak bukan main."Siapa juga yang kencan, orang nggak jadi, tadi Om kamu itu langsung balik kanan maju jalan.""Apaan deh, Ri, kayak tentara aja bahasa lo." Nayla menggeleng-geleng, sebelum kembali menatap putranya. "Mommy kerja dulu, ya? Kalau kamu mau apa-apa, panggil Mommy, atau minta tolong aja sama Tante Riri, lo nggak ke mana-mana, kan, Ri?"Riri menggeleng. "Gue laper, Kak, bikinin apa gitu. Si Raffa nggak jadi ngajakin makan, gue kelaperan ini belum
Read more
SMP • 16
MALAM paling haram untuk para kaum jomlo seperti dirinya. Hanya bisa diam di rumah dan memejamkan mata, berharap bisa lebih cepat tidur dan esok segera menyapa, nyatanya tidak bisa.Riri bangun dari posisi rebahan dan mulai mendekati laptop. Daripada pusing mikirin malam minggu penuh kejomloan, lebih baik dia pergi berkencan dengan kekasih dari dunia lainnya.Ah ... para kekasihnya yang tampan.Layar menyala, jari siap mengetik kelanjutan cerita, saat ponselnya berdering. Nomor tak dikenal membuatnya curiga kalau itu nomor Raffa, daripada mengangkat, dia lebih suka mengabaikan.Sudah cukup hari-harinya dikelilingi Raffa terus menerus. Belum genap satu minggu, dia sudah terbiasa dengan lelaki playboy satu itu, karena Raffa terus mencari cara agar mereka bertemu, bersama, berdua, entah ngobrol apa saja bahkan nyari masalah hingga mereka bertengkar."Ck, si Kadal ini apa nggak bisa
Read more
SMP • 17
"YAKIN enggak mau ganti baju dulu?" tanya Raffa sewaktu Riri masuk ke mobilnya."Ngapain?"Raffa mendesah kasar, entah hanya perasaannya saja atau memang Riri sedang berusaha mengabaikannya. "Baju lo tipis, Ri, celananya juga pendek.""Namanya juga baju tidur, ya, gini.""Baju tidur juga ada yang panjang, kan?"Riri mendelik. "Gue lebih suka yang kayak gini." Padahal dalam hati, dia tidak bisa membeli pakaian yang lebih bagus daripada pakaian yang sedang ia pakai sekarang.Dia bisa saja meminta uang pada kedua orang tuanya, tapi sekali lagi, dia merasa gengsi bukan main. Riri anak yang mandiri sejak ia kuliah, semua uang yang ia pakai, dia dapat dari hasil kerja kerasnya menulis. Walau tidak banyak, tapi semuanya sudah cukup untuknya.Raffa mendesah kasar, dia mulai menjalankan mobilnya menuju bandara sesuai yang dikatakan Riri sebelumnya. Mereka ha
Read more
SMP • 18
SETELAH Verga turun, entah kenapa Riri bisa menghela napas lega. Jantungnya terasa tidak keruan setiap kali berada di sekitar pria itu. Verga juga tidak banyak berubah, kecuali fisiknya yang semakin ... hot.Pipi perempuan itu memerah, membayangkan tubuh atletis Verga yang sering dilihatnya dulu, kini menjadi semakin indah. Dia jadi tidak sabar, ingin melihat Verga berenang seperti dulu.Raffa yang melirik perempuan itu dari samping dibuat penasaran bukan main. Pipinya yang memerah jelas-jelas menandakan kebalikan dari sifatnya pada Verga sebelum ini.Tunggu dulu, sepertinya Raffa telah melupakan sesuatu ...."Gila, gue penasaran, lo ngerayu dia pakai cara apa sampai dia bilang kalau udah punya calon suami?" Nayla berkata, lalu kembali terbahak-bahak. "Padahal, selama ini gebetannya aja dikacangi, tapi berani bilang sama playboy kayak lo aja kalau udah punya calon suami." Nayla tertawa lagi. "Gue penas
Read more
SMP • 19
RIRI baru ingat, kalau semalam ia memakai jaket Raffa dan lupa mengembalikannya. Dia terlalu senang mendapat pinjaman jaket malam itu, karena, untuk pertama kalinya ada seorang laki-laki yang bersikap manis padanya.Pipinya sontak bersemu. Mengingat kejadian semalam sungguh membuatnya senang, tapi sayangnya, mengapa harus Raffa yang melakukannya? Kenapa harus pria itu? Kenapa bukan lelaki lain, misal Verga, mungkin?Riri menghela napas kasar, dia baru saja mandi dan mengenakan pakaian rumahnya yang kurang bahan. Kaus kekecilan dan celana pendek memperlihatkan paha. Tolong maklum, karena Riri memang missqueen.Dia sudah bersiap membuka laptop dan mulai menghibur diri sambil bekerja, saat pintu kamarnya terbuka begitu saja."Ri, gambar di pintu lo ini nggak bisa diganti sama gambar gue aja gitu?"Riri menoleh cepat, kepala dan wajah Raffa di hadapannya sukses membuat ide yang
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status