Semua Bab Sweet Forgiveness Book 1 (Bahasa Indonesia): Bab 61 - Bab 70
93 Bab
61
Bab 61: Kekalahan Safiyya.  "Kamu sudah gila, Rizky!" Teriak Safiyya dengan keras. Rizky hanya tertawa nyaring. Seringaian sinis dan kejam masih menghiasi bibir pria itu. Bibi Suminah yang sedang tidur terjaga setelah mendengar teriakan Safiyya. Niat di hatinya, mahu saja dia melihat dari balik jendela apa yang telah terjadi antara Rizky dan Safiyya tetapi dia mengurungkan kembali niatnya. Bibi Suminah mengingat bahwa dia sudah berjanji dengan Safiyya untuk tidak melihat apalagi ikut campur dalam urusan rumah tangga wanita muda itu. Bibi Suminah kembali memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur semula. Setelah beberapa ketika, Bibi Suminah kembali belayar ke alam mimpi. Di kolam renang, Rizky sedang mengulurkan tangannya kepada Safiyya. Air muka Rizky masih kekal dingin malah bisa Safiyya katakan bahwa wajah pria itu lebih dingin jika mahu dibandingkan dengan suhu air kolam renang ketika itu.
Baca selengkapnya
62
Bab 62: Dia Milikku Seutuhnya!  Rizky baru saja menyelesaikan aktivitas hangat penuh cinta bersama istrinya, Safiyya. Teman ranjang yang sudah sah menjadi istrinya itu langsung tertidur tanpa bicara karena terlampau lelah. Mata tajam bak elang milik Rizky sempat melihat ada noda darah merah mengotori sprei ranjang mereka yang berwarna abu-abu.Rizky menyeringai puas. Hatinya merasa senang karena berhasil mendapatkan keperawanan Safiyya setelah enam tahun berlalu. Sebetulnya, Rizky bukanlah pria alim yang sentiasa menjaga mata dan perilakunya. Dia sudah terbiasa berpesta tiap malam minggu bersama teman-temannya dan mengenal ramai perempuan ketika kuliah di Universitas Bristol. Boleh dikatakan, dia adalah lelaki 'badboy' tetapi bukan 'f*ckboy'.Sebagai seorang lelaki normal dan berada jauh dari tanah air ketika itu, Rizky Iqbal sedikit terpengaruh dengan gaya hidup masyarakat di Inggris yang bersikap terbuka dalam hubungan seksual. B
Baca selengkapnya
63
Bab 63: Niat Terselubung.  Bibi Suminah baru saja meninggalkan kediaman mewah Rizky menuju ke rumah kerabatnya setelah mendapat kabar bahwa ada saudaranya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil. Wanita paruh baya itu juga sudah memaklumkan kepada Rizky bahwa dia tidak pulang pada hari itu. Rizky sama sekali tidak keberatan untuk melepaskan Bibi Suminah pergi ke rumah kerabatnya karena dia dan istrinya bisa mengurus rumah dengan baik. Apalagi hanya mereka berdua saja yang tinggal di dalam rumah mewah itu.Sekarang, Rizky sedang sibuk menyiapkan sarapan buat istrinya, Safiyya di dapur. Sudah jam 10 pagi tetapi Safiyya masih belum bangun dari tidurnya yang sungguh nyenyak. Wanita muda itu sangat kepenatan setelah berolahraga sepanjang malam membuatkan seluruh tenaganya terkuras. Di dalam kamar tidur, Safiyya membuka kelopak matanya secara perlahan-lahan. Anak matanya bertemu langit-langit kamar. Hidungnya bis
Baca selengkapnya
Salam Hormat Buat Semua Pembaca
Assalamualaikum/Selamat Sejahtera /Hello/Annyeonghaseyo/Hajimemashite etc😘 Pertamanya, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pembaca yang sudi membaca novel ini. Biarpun novel ini masih belum selesai, saya amat gembira karena ada yang sudi membaca karya saya ini sama ada menggunakan bonus free dari GN mahupun yang membeli koin. Saya tahu kita sekarang sedang melalui kehidupan sukar ketika pandemi Covid19. Jadi, kalian bisa membaca novel saya menggunakan bonus free dari GN. Terima kasih juga pada pembaca yang tulus ikhlas memberi dukungan dan komentar serta kritik saran kepada saya. Saya akan coba upload lebih banyak bab setiap hari (jika saya sehat) Tak lupa juga, terima kasih karena menyumbangkan gem/vote😭 Moga kalian bisa mengambil hal yang baik-baik dalam novel ini dan maafkan kekurangan saya sebagai seorang penulis yang baru bertatih-tatih dalam dunia literasi.  Salam hormat dari saya, Mocha Latte 💕😍
Baca selengkapnya
64
Bab 64: Honeymoon di Bali.Seperti yang dijanjikan pada Safiyya, Rizky telah membawa istrinya bulan madu di Bali. Kemarin, mereka tiba di Bali dan cuaca di tempat wisata itu sangat buruk. Sehingga pagi, hujan lebat masih lagi turun dan angin bertiup kencang menghasilkan udara dingin yang mencengkam sampai ke tulang sumsum. Safiyya baru membuka matanya dan menggeliat malas. Serta-merta netranya melihat langit-langit kamar hotel. Dia menoleh ke samping. Terlihat sekujur tubuh kekar dan berotot tanpa pakaian masih tertidur pulas seperti bayi. Mata Safiyya turun ke bawah dan wanita itu melihat ada beberapa bekas cakaran dan gigitan di dada bidang Rizky.Pipinya langsung merona merah saat dia mengingat kembali aktivitas hangat penuh cinta yang mereka berdu
Baca selengkapnya
65
Bab 65: Merindukan Purnamaku. Tengku Zafril merenung langit malam dengan tatapan sendu. Ketika itu, dia sedang berdiri di beranda penthouse mewahnya yang terletak di kota Bristol. Lelaki bertubuh kekar itu menghela napas panjang sebelum membuangnya dengan kasar seolah berharap agar segala kepedihan yang tumbuh dalam hatinya akan segera sirna. 'Tuhan, aku mohon pada-Mu. Tolong ambil kembali perasaan cintaku buat Safiyya. Aku tahu perasaan ini salah karena dia sudah bernikah dan dia tidak akan pernah menjadi milikku. Hapuskanlah segala ingatanku tentangnya, wahai Tuhan yang Maha Penyayang," batin Zafril dalam sepi. Tengku Zafril mengusap wajahnya berulang kali. Dia mendesah kasar. Biarpun sangat berat untuk dia melupakan gadis yang pernah be
Baca selengkapnya
66
Bab 66: Sopir pribadi Seorang pria muda berwajah tampan yang berpakaian formal lengkap berdasi sedang mondar-mandir di hadapan pagar rumah mewah Rizky sembari memegang erat sebuah file di tangannya. Raut wajahnya terlihat sangat khawatir dan sedih. Sepertinya, hatinya sedang rusuh resah. Pria muda itu juga kebingungan sama ada dia perlu menekan butang bell atau tidak. Bibi Suminah yang baru saja berjalan ke taman bunga langsung saja melihat ke arah pagar rumah. Ketika itu juga, wanita itu melihat ada satu sosok tubuh seorang laki-laki di sana. Tanpa membuang waktu, Bibi Suminah menghampiri pagar dan menyapa pria muda itu. "Assalamualaikum. Maaf, kamu siapa ya? Apa kamu mau bertemu sama Tuan Rizky dan Nyonya Safiyya?" Sapa Bibi Suminah dengan sopan.&nb
Baca selengkapnya
67
Bab 67: Memulakan perjuangan di Surabaya.  Hari itu adalah hari keberangkatan Rizky ke Surabaya. Biarpun Rizky sangat senang hati tetapi dia masih mengekalkan wajah tenang manakala wajah Safiyya sudah basah dengan air mata. Wanita muda itu masih memeluk erat tubuh suaminya seakan-akan berat hati untuk melepaskan Rizky pergi. Bibi Suminah dan Adit hanya mampu memandang ke arah pasangan suami istri itu dengan tatapan kasihan. "Sayang, berhentilah menangis. Abang janji pada Fiya bahwa abang akan sering pulang ke Jakarta. Jadi, Fiya harus jaga diri Fiya dengan baik di sini. Dan jangan lupa doakan kesejahteraan abang di sana," bujuk Rizky dengan nada lembut. "Abang harus menepati janji abang pada Fiya. Abang harus pulang ke Jakarta paling kurang satu
Baca selengkapnya
68
Bab 68: Pernikahan Yang Mulai Retak Arvin baru saja tiba di rumahnya. Sekujur tubuhnya terasa lelah dan pegal-pegal setelah bekerja keras di kantor. Baru saja dia melangkah masuk ke ruang tengah, matanya terus terpandang sosok tubuh istri kesayangannya, Hani Alisya yang sedang asyik menonton drama Korea di televisi.   Tak bisa Arvin menafikan, dia merasa sedikit kecewa dengan sikap Hani yang mulai berubah sejak akhir-akhir ini. Lebih tepatnya lagi, istrinya itu mulai cuek padanya setelah perusahaan milik keluarganya yaitu Golden Holdings mengalami kerugian dan hampir bangkrut. Sudah tidak ada kehangatan cinta dalam hubungan mereka sedangkan mereka masih dikira pengantin baru. Apalagi usia pernikahan mereka baru beberapa bulan. Begitu juga dengan keluarga Hani yang semakin memandangnya sinis dan sering menghinanya.   Mengenai perusahaan, keluarga Arvin berhasil menyelamatkan satu-satuny
Baca selengkapnya
69
Bab 69: Permainan Licik Jessica.  Hani Alisya turun dari perut taksi dan berjalan tergesa-gesa memasuki gedung perusahaan Bima Group. Tangannya erat memegang file berisi dokumen untuk wawancara kerja. Hati Hani berdegup kencang karena dia begitu khawatir kalau terlambat tiba di tingkat lima yaitu tempat di mana wawancara kerja akan berlangsung. Ketika Hani ingin memasuki lift, dia terlanggar tubuh seorang pria bertubuh atletis yang baru saja keluar dari lift tersebut. Tanpa memandang wajah pria itu, Hani langsung saja bersuara.  "Maafkan saya, Pak. Saya lagi buru-buru," ucap Hani sebelum bergegas memasuki lift bersama karyawan perusahaan Bima Group yang lain. Pintu lift tertutup rapat dan tubuh Hani terus lenyap dari pandangan mata pria tampan itu. Dahi pria itu berkerut dan keningnya bertaut rapat. &nbs
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status