Semua Bab Dendam Cinta Zasqia: Bab 11 - Bab 20
40 Bab
11. Insting Seorang Ibu
"Ti  ... tidak, ibu nggak kenapa-napa, oh iya Zasqia ibu nyari Ryan dulu ya.""Iya bu silahkan."Zasqia melanjutkan ramah tamahnya dengan para tamu yang menghadiri acara perpisahannya itu, menjelang maghrib acarapun selesai, semua tamu sudah pada pulang begitupun dengan ibunda dokter Ryan beliau juga berpamitan untuk pulang. "Zasqia  ... ibu dan Ryan pamit pulang dulu ya? iya Zasqia saya pamit dulu ya besok pagi saya datang kesini lagi untuk nganter kamu ke Ngawi.""Memang dokter Ryan besok libur ya?""Iya saya sudah mengajukan cuti 2 hari""Maaf bila Zasqia selalu merepotkan dokter" "Nggak papa, kita rekan sejawat jadi nggak usah di nilai ini sebuah kebaikan.""Udah jangan sungkan Zasqia lagian ibu malah merasa nyaman kalau kamu di anter sama anak ibu, anggap saja Ryan Aa kamu sendiri ya? sebenarnya ibu ingin ikut cuma kebetulan ibu ada acara juga sama bapak besok, oh iya Zasqia titip salam buat calon tun
Baca selengkapnya
12. Tempat Tugas Baru.
"Dokter  ... dok, bangung dokter." Zasqia mengguncang tubuh dokter Ryan, selang beberapa menit dokter Ryan melenguh sambil membuka matanya. "Ada apa Zas, kamu udah capek nyetir ya, ayo sini gantian aku yang nyetir." Tanya dokter Ryan sambil mengucek matanya. "Kita sudah sampai dokter?" jawab Zasqia sambil tersenyum. "Apa? sudah sampai? jadi aku tidur lama banget dong Zas." "Enggak dok! dokter tidur sekitar 2 atau 3 jam saja kok!""Tapi kenapa kita sudah sampai, Jawa Barat Jawa Timur itu butuh waktu balasan jam loh, harusnya kita sampai besok siang atau bahkan besok malam.""Ah  ... dokter ini terkadang lupa deh dengan Zasqia, ayo dokter kita turun! katanya kita mau ke rumah teman dokter dulu sebelum kita ke rumah dinas saya.""Okey  ... okey sebentar ya, aku mau minum dan cuci muka dulu."Setelah itu dokter Ryan dan Zasqia berkunjung ke rumah teman dokter Ryan, mereka adalah teman satu pro
Baca selengkapnya
13. Teman Baru Zasqia.
"Surya ... mas Surya  ...." Baru saja Surya mau memejamkan mata, dia mendengar ada suara wanita memanggil namanya.  "Siapa disana?" Surya menyingkap selimut di kakinya lalu berjalan ke arah jendela sebab suara itu berasal dari sana, Surya membuka tirai jendela menatap ke arah luar namun dirinya tidak menemukan apa-apa, pas Surya membalikan badan dia melihat ada seorang wanita bergaun merah sudah duduk di ranjangnya.  "Mas Surya ...." Panggil wanita bergaun merah itu.  "Ssssiiii  ... siapa kamu!" "Khi, hi, hi  ... aku adalah wanita pemilik jantung hatimu!" "Mmma  ... maksudmu?" "Yaaaa  ... aku adalah wanita yang sangat mencintai mu!" Jawab wanita bergaun merah masih tetap duduk di sudut ranjang tanpa bergeming.  "Pergi! pergi kamu dari sini." Surya berjalan ke arah saklar listrik dan menekan tombol on untuk menyalakan lampu, saat lampu kamar menyala wanita itu sudah pergi. 
Baca selengkapnya
14. Bertemu Ibunda Surya.
"Ibu  ... Siapa wanita tadi, wajahnya kaya nggak asing buat Lisa.""Emmmm  ... dia mantan pacar Surya!" Ibunda Surya buru-buru menutup mulutnya setelah sadar barusan dia keceplosan. "Mantan pacar? apakah itu yang bernama mba Zasqia ya bu? orangnya cantik banget ya bu?""Iya itu Zasqia, sudah jangan di omongin terus nanti Zasqia keselek, yang penting sekarang Surya adalah calon suamimu!" tidak seperti biasanya ibunda Surya bicara dengan nada tinggi, membuat Lisa sedikit kaget. "Ibu? memang apa yang dikatakan mba Zasqia tadi? kenapa setelah berjumpa mba Zasqia ibu kelihatan sangat resah.""Nggak ada apa-apa, ayo buruan pulang ibu merasa nggak enak badan.""Jadi kita nggak jadi ke mal bu?""Nggak usah kapan-kapan aja kita ngemalnya.""Yaaaa katanya kita mau mampir ke butik yang ada di dalam mal itu, buat nyari baju pengantin bu?""Aduuuh kenapa kamu crewet banget sih! ibu bilang kapan-kapan ya kapan-ka
Baca selengkapnya
15. Merencanakan Balas Dendam.
Menjelang tengah malam Zasqia mengajak Tiwi jalan-jalan. "Kita mau kemana mba? kok mba keluar dari tubuh manusia ini mba?""Aku mau ngajak kamu cari tubuh yang cocok buat kamu.""Waaaaahhh asiiikkkkk  ... Tiwi dah nggak sabar nih, tapiii  ....""Tapi kenapa Wi?""Aku merasa takut mba? memangnya ada ya manusia yang mau berbagi jasad dengan ku?""Hanya manusia bodoh aja yang mau jasadnya di tempati oleh golongan kita Wi.""Jadi kita mau cari manusia bodoh yang mau berbagi jasad dengan kita ya?""Tenang aja, aku udah punya target sasaran yang cocok buat kamu, nanti kamu langsung masuk ke tubuh itu, kita nggak perlu ijin sebab dia masih hidup dan aku memilih dia agar misiku membalaskan dendam untuk Zasqia terwujud, ayo buruan kita kerumahnya."Mereka berdua langsung terbang melesat memecah kegelapan malam, saat mereka terbang di udara anjing yang nampak wujudnya langsung melolong ketakutan, begitu juga dengan
Baca selengkapnya
16. Lisa Dan Tiwi
"Sayang hati-hati di jalan ya? eeemmuach  .... " Lisa mencium pipi kanan dan kiri Surya, setelah itu di keluar dari mobil bergegas menuju ke kelas, Tiwi keluar dari tubuh Lisa dan berjalan mengikuti Lisa, pandangan mata Tiwi tertuju ke sebuah tempat dimana ada beberpa pemuda yang sedang mengobrol dengan serius. "Sepertinya aku mengenali salah satu pemuda itu!" Tiwi bergumam dan dia terbang menuju ke arah pemuda yang bernama Aldo."Jadi gemana Al, kamu berani nggak ikut taruhan!" ucap salah satu pemuda ber jaket Navy. "Jadi dong! Aldo gitu loh, soal takluk menaklukan cewek mah gempiiil!" Katanya dengan jumawa. Dengan penuh kebencian Tiwi menguping pembicaraan mereka, Tiwi ingat dengan tato ular naga yang berada di lengan kiri Aldo, dia adalah salah satu pemuda yang mabuk dan dengan brutal memperkosa nya beramai-ramai. "Bugh  ... bugh  ... bugh." Tiwi meninju perut Aldo berulang kali, tidak hanya itu Tiwi juga m
Baca selengkapnya
17. Balas Dendam Tiwi.
Beberapa menit kemudian. "Udah lega?" Tanya Zasqia saat Lisa mendekat ke arahnya. "Udah, dan rasanya ploooong!" jawab Lisa alias Tiwi sambil cengengesan. "Yuk kita beraksi!""Kita mau ngapain mba?""Eeeit dah, kamu ini memang oon atau kura-kura dalam perahu sih!""Ya elah mba, masa mba lupa kalau aku ini Tiwi kuntilanak cantik imut tapi bar-bar, masa aku di bilang kura-kura dalam perahu sih, lagian mana ada perahu disini heh!""Ck  ... ngomong sama kamu ini memang susah, kura-kura dalam perahu itu artinya, pura-pura tidak tahu!" Zasqia menonyor kepala Lisa dan menarik Lisa untuk mendekat ke arah 4 pemuda yang sedang terbuai nikmatnya keripik darah, dan minuman darah segar."Mba  ... kita mau ngapain?" bisik Lisa saat mereka sudah duduk di antara para lelaki tak bermoral itu. "Balas dendam dong!""Caranya?""Emmmm  ... kita bunuh mereka satu-satu.""Iiish  .
Baca selengkapnya
18. Nasib Lisa
"Tidak! ... tidak mungkin anak saya melakukan hal sekeji itu.""Semua bisa di jelaskan di kantor polisi, sekarang ijinkan kami membawa putri Anda!""Dia  ... dia sedang berada di kampus, saya mohon jangan tangkap putri saya di kampus, biar saya yang menjemput putri saya, dan akan saya antar ke kantor polisi hari ini juga!""Apakah bapak bisa kami percaya?""Sebagai kepala desa saya akan bertangungjawab dengan apa yang saya ucapkan, silahkan anda ikuti saya, tapi jangan memakai seragam polisi seperti itu!""Baik! kami setuju akan kami kirim beberapa polisi ke kampus bapak, dan kita akan bertemu disana!"Selepas polisi pergi ayah Lisa langsung mendudukan diri di kursi, kebetulan di rumah hanya ada dia dan asisten rumah tangga nya."Bik! saya pergi sebentar, jaga rumah hari ini saya tidak menerima tamu, jadi kalau ada tamu datang bilang saya sedang berada di luar kota.""Baik tuan!" ucap bi Nah santun. Dengan per
Baca selengkapnya
19. Pembunuhan Sadis
Dengan sigap ayah Lisa berlari menuju ke kamar putrinya, untuk mencari bukti apakah benar Lisa memang pelaku utama dari pembunuhan sadis itu?.Surya dan ibunda Lisa mengikuti Ayah mereka juga ikut berlari menuju kamar Lisa."Bagaimana ayah! apa ayah menemukan barang bukti bahwa Lisa adalah pelaku utama pembunuhan ini?""Tidak bu! ini baju yang tadi malam Lisa pakai tidak ada kotoran dan darah, kalau Lisa membunuh pasti baju ini juga di penuhi bercak darah kan?""Lalu apa arti semua ini?" ibunda Lisa terduduk lemas di pinggir pembaringan.""Ini ada yang nggak beres nampaknya bu?""Maksud ayah?""Entahlah bu? tapi ayah yakin Lisa bukan pelakunya" Ayah Lisa menyugar rambutnya dengan kasar.Surya berdiri tak bergeming, dia teringat dengan sosok wanita bergaun merah yang berdiri di bawah pohon akasia depan kantor polisi tadi."
Baca selengkapnya
20. Surya dan Zasqia
Kini Surya dan Zasqia saling bercanda, tertawa bahagia seolah tidak terjadi apa-apa, dan Surya membawa pulang Zasqia ke rumahnya, Surya berada di bawah pengaruh Zasqia, dan Zasqia sukses membuang semua kenangan tentang Lisa di hati dan pikiran Surya, dan yang ada hanyalah kisah cinta mereka yang begitu indah, kisah cinta yang terjalin sudah cukup lama, apakah yang akan Zasqia lakukan terhadap Surya dan keluarganya, lalu bagaimana nasib Lisa nantinya, apakah Zasqia benar-benar akan membebaskan Lisa dari penjara? hanya Zasqia yang tahu jawabannya. ***Surya mengantar Zasqia ke rumah dinasnya, dia berjanji nanti malam akan menjemput Zasqia untuk menemui kedua orang tuanya, setelah Surya pergi Zasqia tertawa bahagia. "Kok bisa mba pulang di anter mas Surya mba?" "Ya bisa dong. Apa sih yang nggak bisa untuk Zasqia si kuntilanak merah ini!" jawab Zasqia jumawa. "Apa mba mau membunuh Surya juga? please deh jangan bunuh Surya, mendi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status