"Sayang hati-hati di jalan ya? eeemmuach .... " Lisa mencium pipi kanan dan kiri Surya, setelah itu di keluar dari mobil bergegas menuju ke kelas, Tiwi keluar dari tubuh Lisa dan berjalan mengikuti Lisa, pandangan mata Tiwi tertuju ke sebuah tempat dimana ada beberpa pemuda yang sedang mengobrol dengan serius.
"Sepertinya aku mengenali salah satu pemuda itu!" Tiwi bergumam dan dia terbang menuju ke arah pemuda yang bernama Aldo.
"Jadi gemana Al, kamu berani nggak ikut taruhan!" ucap salah satu pemuda ber jaket Navy.
"Jadi dong! Aldo gitu loh, soal takluk menaklukan cewek mah gempiiil!" Katanya dengan jumawa.
Dengan penuh kebencian Tiwi menguping pembicaraan mereka, Tiwi ingat dengan tato ular naga yang berada di lengan kiri Aldo, dia adalah salah satu pemuda yang mabuk dan dengan brutal memperkosa nya beramai-ramai.
"Bugh ... bugh ... bugh." Tiwi meninju perut Aldo berulang kali, tidak hanya itu Tiwi juga m
Beberapa menit kemudian."Udah lega?" Tanya Zasqia saat Lisa mendekat ke arahnya."Udah, dan rasanya ploooong!" jawab Lisa alias Tiwi sambil cengengesan."Yuk kita beraksi!""Kita mau ngapain mba?""Eeeit dah, kamu ini memang oon atau kura-kura dalam perahu sih!""Ya elah mba, masa mba lupa kalau aku ini Tiwi kuntilanak cantik imut tapi bar-bar, masa aku di bilang kura-kura dalam perahu sih, lagian mana ada perahu disini heh!""Ck ... ngomong sama kamu ini memang susah, kura-kura dalam perahu itu artinya, pura-pura tidak tahu!" Zasqia menonyor kepala Lisa dan menarik Lisa untuk mendekat ke arah 4 pemuda yang sedang terbuai nikmatnya keripik darah, dan minuman darah segar."Mba ... kita mau ngapain?" bisik Lisa saat mereka sudah duduk di antara para lelaki tak bermoral itu."Balas dendam dong!""Caranya?""Emmmm ... kita bunuh mereka satu-satu.""Iiish .
"Tidak! ... tidak mungkin anak saya melakukan hal sekeji itu.""Semua bisa di jelaskan di kantor polisi, sekarang ijinkan kami membawa putri Anda!""Dia ... dia sedang berada di kampus, saya mohon jangan tangkap putri saya di kampus, biar saya yang menjemput putri saya, dan akan saya antar ke kantor polisi hari ini juga!""Apakah bapak bisa kami percaya?""Sebagai kepala desa saya akan bertangungjawab dengan apa yang saya ucapkan, silahkan anda ikuti saya, tapi jangan memakai seragam polisi seperti itu!""Baik! kami setuju akan kami kirim beberapa polisi ke kampus bapak, dan kita akan bertemu disana!"Selepas polisi pergi ayah Lisa langsung mendudukan diri di kursi, kebetulan di rumah hanya ada dia dan asisten rumah tangga nya."Bik! saya pergi sebentar, jaga rumah hari ini saya tidak menerima tamu, jadi kalau ada tamu datang bilang saya sedang berada di luar kota.""Baik tuan!" ucap bi Nah santun.Dengan per
Dengan sigap ayah Lisa berlari menuju ke kamar putrinya, untuk mencari bukti apakah benar Lisa memang pelaku utama dari pembunuhan sadis itu?.Surya dan ibunda Lisa mengikuti Ayah mereka juga ikut berlari menuju kamar Lisa."Bagaimana ayah! apa ayah menemukan barang bukti bahwa Lisa adalah pelaku utama pembunuhan ini?""Tidak bu! ini baju yang tadi malam Lisa pakai tidak ada kotoran dan darah, kalau Lisa membunuh pasti baju ini juga di penuhi bercak darah kan?""Lalu apa arti semua ini?" ibunda Lisa terduduk lemas di pinggir pembaringan.""Ini ada yang nggak beres nampaknya bu?""Maksud ayah?""Entahlah bu? tapi ayah yakin Lisa bukan pelakunya" Ayah Lisa menyugar rambutnya dengan kasar.Surya berdiri tak bergeming, dia teringat dengan sosok wanita bergaun merah yang berdiri di bawah pohon akasia depan kantor polisi tadi."
Kini Surya dan Zasqia saling bercanda, tertawa bahagia seolah tidak terjadi apa-apa, dan Surya membawa pulang Zasqia ke rumahnya, Surya berada di bawah pengaruh Zasqia, dan Zasqia sukses membuang semua kenangan tentang Lisa di hati dan pikiran Surya, dan yang ada hanyalah kisah cinta mereka yang begitu indah, kisah cinta yang terjalin sudah cukup lama, apakah yang akan Zasqia lakukan terhadap Surya dan keluarganya, lalu bagaimana nasib Lisa nantinya, apakah Zasqia benar-benar akan membebaskan Lisa dari penjara? hanya Zasqia yang tahu jawabannya.***Surya mengantar Zasqia ke rumah dinasnya, dia berjanji nanti malam akan menjemput Zasqia untuk menemui kedua orang tuanya, setelah Surya pergi Zasqia tertawa bahagia."Kok bisa mba pulang di anter mas Surya mba?""Ya bisa dong. Apa sih yang nggak bisa untuk Zasqia si kuntilanak merah ini!" jawab Zasqia jumawa."Apa mba mau membunuh Surya juga? please deh jangan bunuh Surya, mendi
Surya mengejar Bunda nya, merasa heran dengan tingkah aneh sangat bunda."Bunda kenapa lari, dan seakan bunda begitu ketakutan.""Surya ... tadi... tadi di cangkir itu bunda nampak darah kental dan berbau amis, dan toples itu ... toples itu bersisi ribuan belatung hidup." jawab bunda dengan terbata-bata."Aaaakh bunda ini ada-ada aja, toples itu berisi kueh telur ikan gabus kesukaan bunda, dan cangkirnya berisi teh manis.""Iiiya ... tadi memang darah yang ada di dalam cangkir berubah menjadi teh, tapi beneran itu darah bukan air teh.""Mungkin bunda lelah dan capek, jadi sebaiknya bunda istirahat ya?"Surya membimbing Bunda masuk ke kamarnya."Surya bunda takut! jangan tinggalin bunda ya?"Surya tersenyum, sambil menggenggam tangan bunda."Apa yang bunda takutkan hem?""Bunda ... bunda takut dengan Zasqia!""Kenapa?""Bunda merasa, dia ... dia bu
Hari ini Zasqia kedatangan tamu, ya dia adalah dokter Ryan, dokter yang menjadikan kuntilanak merah menempati jazad Zasqia, kedatangan dokter Reza ke rumah sakit di mana Zasqia bekerja, membuat teman-teman Zasqia terpesona."Siapa itu Zas, kenalin ke aku dong!" ucap dokter Monic saat melihat dokter Ryan dan Zasqia ngobrol di Lobby rumah sakit."Ooowh ... boleh dokter, namanya mas Ryan, dia adalah dokter bedah di salah satu rumah sakit ternama di kota bandung, kebetulan dulu beliau adalah dokter yang menangani persalinan di klinik bersalin tempat saya tugas dulu.""Ganteng ya? apa dia pacar kamu?" tanya dokter Monic hati-hati."Bukan dokter! dokter Ryan hanya teman kerja saja.""Teman kerja tapi kok kelihatan nya sangat akrab, eeemmm ... boleh lah kapan-kapan saya di kenalin sama dokter Reza." jawab dokter Monic setengah malu."Boleh dokter! kebetulan nanti siang kami mau makan siang bersama, dan kebetulan juga d
Sebenarnya rumah Zasqia dan semua yang Surya lihat adalah hanya ilusi, semua tidak ada, yang di lihat Surya rumah besar nan megah adalah sebuah pohon besar yang berada di samping rumah dinas Zasqia, kedua orang tua yang Surya yakini sebagai orang tua Zasqia itu juga ilusi, Zasqia sekarang adalah iblis, yang dengan mudah bisa mengelabui mata manusia berhati lemah seperti Surya.Dalam pikiran Surya, dia telah menikahi Zasqia secara siri, namun kenyataannya semua adalah permainan dari Zasqia saja.***"Sayang ... kita langsung pulang kerumah mu saja ya?" Zasqia bergelayut manja di lengan Surya."Memang orang tua kamu nggak papa ya, kita baru saja menikah tapi langsung pulang ke rumahku?" Jawab Surya sambil mengusap lembut pipi Zasqia."Aku sudah bilang kepada mama papa, dan mereka tidak keberatan, bahkan mereka sangat setuju bila aku tinggal di rumah kamu." Zasqia menyandarkan kepalanya di pundak Surya."Kamu
"Kok bisa cicak masuk ke cangkir, kamu gemana sih zas! mana masih hidup lagi!""Maaf mas aku juga nggak tahu.""Ah sudahlah! untung aja nggak ke telan, sempat aku telan gemana coba, lain kali jangan ceroboh ya!""Ii... iya yang!""Ya udah aku berangkat kerja dulu! kamu berangkat sendiri aja!"Setelah surya pergi, Zasqia langsung berkemas untuk berangkat kerja.***Satu minggu setelah Zasqia dan Surya menikah, Zasqia masih menjadi menantu yang baik dan sopan, demi mendapat nilai plus dari mertuanya, dan kedua orang tua Surya juga sudah mulai bisa menerima kehadiran Zasqia."Zasqia! nanti siang Surya dan Lisa mau fitting baju pengantin, kamu tahu kan kalau bulan depan mereka akan menikah?" Ucap bunda saat mereka sedang sarapan pagi."Iya bunda, Zasqia tahu!""Dan kamu nanti ikut menemani mereka, ingat! saat pernikahan dan pesta antara Lisa dan Surya, kamu tidak boleh membuat kekacauan, apalagi membocorka