Semua Bab PERNIKAHAN YANG TERNODA: Bab 31 - Bab 40
126 Bab
31. KESEMPATAN
Entah harus bahagia atau sedih, Raline sungguh bingung dengan perasaannya malam ini, setelah dia mendengar pengakuan Helen di depan Mira dan Ibnu tadi.   *   "Saya sangat menyesal telah memperlakukan Raline dan keluarga Bapak Ibnu dengan perlakuan buruk selama ini. Saya ini pernah memiliki pengalaman buruk terhadap seorang wanita yang dulu pernah menghancurkan rumah tangga saya sampai akhirnya suami saya harus masuk penjara. Dan sekarang, apa yang menimpa Basti sama persis dengan tragedi yang dulu pernah menimpa suami saya. Dulu, saya lebih memilih percaya dengan wanita itu daripada suami saya sendiri hingga setelahnya saya justru menyesal. Itulah sebabnya, kini saya lebih memilih untuk percaya pada Basti, anak saya, daripada percaya pada Raline. Saya takut Raline itu tak jauh berbeda
Baca selengkapnya
32. MANDUL
Keesokan paginya, Raline baru saja selesai mandi. Dia keluar dari kamar setelah rapi dengan setelan seragam kerjanya. Hari ini, Raline masuk shift pagi.   Semalam dia sudah menelefon Mak Lia, Spv nya di GHI mengenai statusnya sekarang, apakah Raline masih di perbolehkan untuk bekerja atau tidak, setelah insiden malam itu. Saat dirinya ditarik paksa oleh Basti untuk pergi meninggalkan salon padahal dia masih dalam posisi bekerja. Raline takut jika ternyata dia sudah tidak diperbolehkan untuk bekerja lagi alias di pecat.   Tapi, setelah mendengar penjelasan Mak Lia di telepon Raline merasa sangat lega, karena dia masih di beri kesempatan untuk bekerja di salon itu.   Langkah Raline ki
Baca selengkapnya
33. TRAGEDI BERDARAH
Dunia Jonas berguncang dan runtuh.   Jonas linglung. Dia kehilangan pijakannya untuk berdiri. Hatinya sakit bak di rajam belati. Dadanya sesak seperti menghirup penuh gas beracun yang membuatnya bahkan ingin mati.   Helen begitu tega mengkhianatinya.   Dia main gila di belakang Jonas dengan Aldri, adik angkat Jonas sendiri.   Bahkan tak tanggung-tanggung, pengkhianatan itu terus berlanjut sampai Helen hamil untuk yang ke dua kalinya, saat usia Basti menginjak lima tahun.   Padahal, Jonas sudah berusaha untuk bungkam dan diam. Dia rela dikhianati asal Helen bahagia. Di
Baca selengkapnya
34. FOTO
"Mas? Mas Jonas?" Helen mengguncang bahu suaminya tiga kali. Sepertinya, Jonas mulai melamun lagi. Dan Helen sudah tidak aneh lagi, dengan kebiasaan Jonas yang satu itu. Melamun tanpa sebab yang jelas. Dan jika ditanya ada apa, suaminya itu hanya menjawab dengan beberapa kali gelengan kepala. "Mas? Kenapa sih? Kok diem aja? Apa karena kamu habis melihat video Basti dan Raline tadi?" tanya Helen. Dia menyandarkan pinggulnya di meja. Di samping Jonas. Jonas tersenyum tipis. Dia mendongak dan menatap wajah Helen. "Aku malu, Len," ucapnya dengan suara yang sangat pelan. "Malu kenapa Mas?" tanya Helen tak mengerti. Dia bisa melihat raut cemas di wajah Jonas yang terlihat mulai keriput, tapi bagi Helen dia tetap tampan. "Nggak lama lagi aku bebas dan sampai saat ini aku masih merasa belum siap bertemu dengan anak-anak kita. Basti dan Bayu. Aku takut mereka m
Baca selengkapnya
35. PESONA BASTI
"First mark," teriak Keanu. Begitu mendengar aba-aba ini, clapper segera memasang slate di depan kamera. Cameraman memandu clapper agar slate terlihat jelas di kamera.   "Roll camera," teriak Fadli memberi pertanda agar kamera sudah dalam keadaan stand by on.   Cameraman menyalakan kamera dan berseru, "Rolling,"   "Roll audio," sambung Keanu lagi.   Audioman yang bernama Bagas, memberi aba-aba, pada Clapper, "Speed,"   Clapper pun menyahut dengan membacakan scene number yang akan mereka shoot, yang di sambut kata 'mark it', dari Cameraman.  
Baca selengkapnya
36. FOTO MESRA
"Good night, my honey..." Basti tersenyum di depan layar ponselnya yang dia hadapkan ke arah wajahnya.   Raline yang terbangun karena mendengar dering ponselnya berbunyi, jadi mengucek-ngucek matanya sebelum akhirnya dia beralih pada layar ponselnya.   "Jam berapa sih?" ucap Raline masih setengah sadar.   "Di sini jam setengah satu malam," ucap Basti.   "Ya ampun, video call tengah malem sih, kamu nggak tidur?" Raline sudah mulai menangkap jelas gambar suaminya di layar ponsel. Dan matanya jadi terbelalak lebar saat melihat Basti yang sedang merendam tubuhnya di dalam bath tub. "Ya ampun, Bas? Kamu lagi mandi? Malem-malem begini?"  
Baca selengkapnya
37. PERTENGKARAN
"Kalau nggak mau sakit, ya jangan nikah sama seleb. Resikonya bisa makan hati setiap hari, setiap detik malah,"   Suara itu jelas mengagetkan Raline yang kini tengah duduk di bangku rotan di tepi kolam renang.   Suara Bayu.   "Nih, minum dulu biar bisa lebih rileks," Bayu menawarkan satu gelas coklat hangat yang sengaja di buat sendiri olehnya untuk Raline.   Raline menerimanya dengan senang hati. Bayu masih ingat minuman kesukaan Raline. Yaitu, segala macam minuman yang berbau coklat. Apalagi itu coklat murni.   "Makasih ya,"  
Baca selengkapnya
38. OM MARCEL
Penthouse International Club. Sebuah club malam yang terletak di pusat Jakarta, yang menawarkan semarak dunia malam yang penuh hingar bingar. Kepiawaian para DJ seksi dalam menciptakan music dengan kualitas audio terbaik, para penari latar yang berbusana minim, serta lantai dansa yang sangat luas, cukup menawarkan sensasi dunia malam nan erotis, yang tak akan terlupakan bagi para pengunjungnya yang kebanyakan berasal dari kaum remaja dan dewasa.   Seorang laki-laki berkemeja hitam dengan bagian lengan kemeja yang tergulung sampai siku dan beberapa kancing bagian atasnya yang sengaja dia lepas, hingga memperlihatkan sebagian dada kekarnya yang mulus, terlihat sangat menikmati suasana sekitar.   Sampai detik ini kesadarannya masih penuh, karena dia baru menghabiskan satu botol minuman ke
Baca selengkapnya
39. SICK
Semalam, sesampainya Marcel dan Kiara di rumahnya.   Marcel mendapatkan kenyataan buruk, saat tiba-tiba Kiara yang dalam keadaan tidak sadar justru malah jackpot dalam pelukannya saat dirinya hendak membawa Kiara ke dalam kamar tamu. Jadilah, dia harus membereskan semua cairan berbau asam yang memenuhi sebagian pakaiannya dan pakaian Kiara. Sebab itulah, Marcel menggantikan pakaian Kiara dengan kemeja miliknya. Dia tidak setega itu, membiarkan tubuh Kiara yang kotor dan berbau akibat terkena muntahannya sendiri lalu dibiarkan tidur begitu saja, sebab Marcel adalah salah satu pria yang cinta dengan kebersihan dan segala halnya yang harus sempurna di matanya.   "Ihhh brengsekkk!!! Sekarang jawab yang jujur, lo bener cuma gantiin baju gue doang? Nggak berbuat aneh-anehkan?" Kiara merasa harus memastikan kembali bahwa
Baca selengkapnya
40. RALINE PINGSAN
"Karena Raline mikirin Basti yang sekarang lagi asik berduaan sama Anggun di Semarang, iyakan Lin?" Bayu tersenyum puas di akhir kalimatnya.   Dari cara Bayu menatapnya kali ini, Raline benar-benar tidak suka.   Helen tertawa pelan. "Ya ampun, sayang... Basti itukan sedang shooting di sana, bukan pacaran apalagi selingkuh. Percaya deh sama Mamih, Basti itu tipe laki-laki setia. Dia nggak mungkin khianatin kamu. Ternyata kamu lucu juga ya, Lin. Polos betulan ternyata menantu Mamih ini," Helen berusaha untuk menghibur Raline, sebab dia tahu persis apa yang di rasakan Raline sekarang.   "Raline sayang, perlu kamu tahu, dulu itu Mamih juga seorang aktris, kamu pasti tahukan? Film Mamih itu banyak loh, dan semua piala
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status