Semua Bab Cinta Satu Malam: Bab 41 - Bab 50
321 Bab
Rasa Ingin Memiliki
Lusi menundukkan kepalanya saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Sabian, ditambah dengan tatapan sinis dari wajah Sabian membuatnya takut untuk bertindak, sudah terlanjur ia melangkah jadi Lusi mencoba menguatkan dirinya. "Kak Sabian, jika kamu sudah menemukan orang yang pas di hati, apakah yang akan kamu lakukan?" Lusi mencoba mendekatkan diri. "Aku akan mengejarnya, tetapi tidak memaksakan kehendakku, aku takut jika aku menggenggamnya erat, perlahan dia akan menghilang dari genggamanku untuk selamanya," Sabian menekankan sekali lagi kepada Lusi. Sabian kengibaratkan dengan pasir yang ia ambil dari kandang kucing, ia memperlihatkan kepada Lusi, pasir yang di genggam terlalu erat, sedikit demi sedikit keluar dari sela jarinya kemudian habis tak tersisa, begitu dengan cinta atau rasa ingin memiliki, jika terus di genggam terlalu erat akan hilang dengan cepat. "Apa kamu paham Lusi, aku tahu ras
Baca selengkapnya
Salah Sangka
Brummmm... Sabian mengendarai mobilnya seceat kilat, Tiinn... Dia tak peduli di jalanan yang sangat ramai, ia tetap mengendarai mobil dengan cepat, banyak orang mengumpat.   "Hai hati-hati jika mengendarai mobil," teriak pengendara lain.   "Jangan pikir bawa mobil mewah bisa berbuat seenaknya di jalanan," pengendara lain juga merasa kesal dengan ulah Sabian.   Sabian tak ada waktu untuk meladeni para pengendara rewel itu, ia hanya ingin cepat sampai rumah untuk memastikan ayahnya baik-baik saja. Ckiittt! Sabian meninggalkan begitu saja mobilnya di depan pintu gerbang, ia menyerahkan kunci mobil pada satpam rumah.   "Ayaahhhh,"  Hoss...Hoss... Sabian membuka pintu ruang kerja ayahnya dengan nafas tersengal-sengal. "Putraku, kenapa kamu sampai berkeringat seperti itu?" Tuan besar sedang asyik memainkan ponsel di ruang kerja.  
Baca selengkapnya
Tidak Tahu Malu
Lusi terpana melihat roti sobek di tubuh Sandra tentu saja ia hanya ingin menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya ia terus mengusili Sandra yang berada di kamar mandi, Lusi masuk kamar mandi karena sudah kebelet buang air. "Wanita yang merepotkan, bagaimana aku menjauhkan diri padanya?" Sandra duduk di sofa. "Kakak kamu jangan berpikir untuk meninggalkan aku, karena kita sudah menjadi satu," Lusi meraba perut Sandra yang di penuhi roti sobek. Sandra melirik jijik wajah Lusi bisa-bisanya ia terjerat oleh wanita ular seperti Lusi, ia meminta Lusi untuk menjauh darinya karena perasaan tak bisa dipaksakan. "Menjauhlah dariku," kata Sandra dengan sinis. "Aku tidak mau menjauh darimu jika kamu nekat, rahasia terbesarmu akan aku bongkar," Lusi memasih memainkan tangan di atas perut roti sobek Sandra. Sandra sudah tak tahan lagi dengan gairah yang tiba-tiba memu
Baca selengkapnya
Kemarahan Tuan Alexander
Tuan Alexander bahkan tidak mempercayai perkataan Sabian tadi pagi yang mengatakan ia mendengar suara dari kamar Sandra sedang memadu kasih.   "Jawab pertanyaan ayah, apakah benar kamu dan Lusi sudah melakukan hal yang tak terpuji di rumah ini?" Tuan Alexander membentak Sandra.   "Ayah, semua itu bukan kemauanku sendiri Lusi yang menjebakku, aku sudah punya wanita pilihanku, tetapi dia terus memaksaku," jawab Sandra dengan emosi.   Plaaakkk! Tuan Alexander menampar wajah Sandra beliau kecewa karena perbuatan tak terpuji yang di lakukan oleh putra sulungnya.   "Sandra ayah kecewa terhadapmu, sudah menyembuhkan seorang putra dari ayah, sekarang berbuat tak senonoh dengan wanita lain, kami harus bertanggung jawab," tuan Alexander berkata tegas.   "Apa seorang putra, maksud ayah apa?" Sandra ketakutan tuan Alexander mengetahui semua rahasia yang ia simpan rapat.  
Baca selengkapnya
Keraguan Hati Sandra
Sandra melirik Jay yang bertanya seolah adiknya adalah korban yang teraniaya, ia memalingkan mukanya lagi, hingga akhirnya Sabian meminta Jay untuk memanggil adiknya ke kamar Sandra agar permasalahan jelas adanya.   "Mike tolong panggil Lusi untuk ke kamar Sandra," Sabian meminta tolong Mike.   "Baik tuan muda, akan saya laksanakan perintah tuan," Mike keluar mencari Lusi.   Jay protes kenapa harus memanggil Lusi karwn adiknya adalah korban dari tindak asusila yang di lakukan oleh Sandra, Jay masih menganggap adiknya gadis lugu dan polos sama seperti dulu.   "Jay tenanglah, kita akan tahu setelah mendengar dari pihak adikmu," Sabian menenangkan hati Dokter Jay.   "Tidak bisa adikku adalah korban, Sandra harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menikahi Lusi," Jay tetap keras kepala.   Mike membawa Lusi ke kamar Sandra ia duduk di sebelah Dokter Jay,
Baca selengkapnya
Bertemu Kirana
Sandra menggunakan kesempatan untuk menyelinap keluar saat semua orang di rumahnya merencanakan persiapan lamaran ke rumah Lusi. "Akhirnya rencanaku untuk mengelabuhi ayah berhasil," Sandra mengendarai mobil menuju rumah sederhana yang di siapkan untuk Kirana. "Tuan muda aku sarankan untuk tidak meninggalkan rumah terlalu lama, karena bisa membuat tuan Alexander menyadari bahwa anda tidak ada di rumah," Doni me girim pesan kepada tuan mudanya. Sandra melempar ponsel ke bangku sebelahnya, ia menggerutu karena Doni ikut berbicara tentang Sandra yang keluar rumah sebentar untuk menemui Kirana yang sudah sampai Jakarta. "Kirana akhirnya aku bisa bertemu denganmu," Sandra memeluk Kirana. "Padahal aku menutup pintunya kenapa kamu bisa masuk?" Kirana melepas pelukan Sandra. Sandra sedikit kecewa dengan penolakan dari Kirana ladahal ia sangat merindukannya, Kirana me
Baca selengkapnya
Hari Pertama Bekerja
"Aku sudah selesai mandi mama," ucap Bima yang badannya terbalut handuk.   Kirana mendekati Bima yang menggemaskan mengenakan handuk bergambar dinosaurus kesukaan balita itu.   "Putra kesayangaan mama sangat tampan sekali apa Bima sudah siap di tinggal kerja mama, maaf ya mama terpaksa menitipkan kamu ke day care karena di sini tidak sama seperti di vila pamanmu, kita harus mandiri," Kirana mengusap rambut anak tampannya.   "Mama jangan khawatir Bima anak yang pengertian," Bima mengangkat tangannya.   Kirana mengangkat balita tampan itu, mengganti bajunya dengan baju yang rapi sebelum membawanya ke day care dan meninggalkannya untuk bekerja sampai sore.   "Sayang ayo kita berangkat mama audah memesan ojek online," Kirana menggandeng Bima yang sudah rapi dan wangi.   "Siap mama ayo kita berangkat, Bima janji tidak akan nakal," Bima begitu bersemangat.
Baca selengkapnya
Makan Siang Bersama.
Sandra tidak menjawab pertanyaan Lusi ia terus berjalan keluar kantor dengan tergesa menggunakan lift khusus Presdir untuk segera sampai di lantai bawah, ia berlari keluar menengok kanan dan kiri apakah benar gadis yang ia lihat adalah orang yang ia kenal.Hosss...Hossh...Sandra berhasil menemukan wanita itu. "Kirana, kenapa tidak menemuiku saat kamu bekerja tadi?"  "Paman sandra minumlah air mineral ini Bima lihat paman sedang kelelahan," Bima memberikan sebotol air mineral kepada Sandra. Sandra mendekati Bima dan mengambil air mineral yang diberikan kepadanya, ia meneguknya dengan segera seketika dahaganya telah hilang, Sandra duduk di samping Bima serta mengelus kepalanya. "Anak yang pintar, paman sangat merindukanmu jadilah lelaki kuat yang bisa melindungi mamamu dari orang jahat ya nak," Sandra sangat menyayangi keponakannya itu. "Makanlah kak, aku tahu k
Baca selengkapnya
Mengadu Ke tuan Alexander
Sandra tidak menjawab pertanyaan Lusi dan segera meninggalkan ruangan demi bisa family time bersama Kirana dan keponakannya.Tentu saja Lusi tidak bisa berdiam diri melihat Sandra mengacuhkan Lusi begitu saja, ia mencoba mengikutinya namun berhasil di halang oleh Doni. "Nona Lusi tuan muda memerintahkan saya untuk membawa anda kembali ke rumah dan menunggu tuan muda kembali setelah urusannya selesai," ucap Doni menghadang Lusi. "Aku tidak mau kembali pulang jika tidak bersama kak Sandra," ucap Lusi sambil meronta. Doni mengatakan jangan mempersulitnya karena ini perintaah dari tuan muda sendiri, jika lusi mencoab memberontak tentu saja tuan muda bisa meminta pembatalan pertunagan kepada tuan besar. "Kalau begitu segera kemudikan mobilmu untuk membawaku ke kediaman Alexander Doni," pinta Lusi dengan senyuman penuh trik. "Terima kasih anda tidak membuat masalah nona Lusi, ma
Baca selengkapnya
Lusi Kecewa
Sandra memerintahkan Doni untuk menyerahkan ponsel kepada tuan muda, untuk mengetahui dimana ia berada dalam hatinya berkecamuk kesal sungguh Lusi seorang perempuan yang telah berubah drastis karakternya membuat Sandra menutup hati untuknya. "Sandra dimana kamu kenapa membiarkan Lusi pulang sendirian, ayah tahu kamu sedang berbohong kami tidak sedang ada reuni dengan temanmu ka" ucap tuan Alexander memarahi putra kesayangannya. "Hallo paman Alexander, aku teman masa SMP Sandra, tadi aku mengabari Sandra untuk menjemput ku di perusahaan karena kami akan mengadakan pertemuan dengan teman SMP lainnya,"  Teman Sandra menjelaskan bahwa acara ini diadakan dadakan karena salah satu anggota grup baru pulang dari luar negeri dan mengundang mereka untuk berkumpul di rumahnya. Teman Sandra juga sepakat tidak membawa istri atau wanita yang sedang di kencani atau seorang kekasih karena hanya acara lelaki saj
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
33
DMCA.com Protection Status