Semua Bab Cinta Satu Malam: Bab 51 - Bab 60
321 Bab
Teringat Masa Kecil
Sandra membelai lembut rambut Bima ia hanya teringat masa kecilnya bersama sang adik, sama seperti Bima ayah biologis Bima juga menyukai ayam goreng.   "Tak apa Kirana aku hanya mengingat masa kecil bersama Sabian, mirip dengan Bima ia juga menyukai ayam goreng," Sandra tersenyum gembira.   "Paman Sabian itu siapa?" Tanya Bima.   Sandra menatap Kirana haruskan ia menjelaskan siapa Sabian kepada Bima, Kirana mengangguk menyetujui mungkin sudah saatnya Bima mengetahui siapa ayah biologisnya.   "Sabian adalah orang yang mirip denganmu, dari cara bicara dan tingkah lakunya, emm wajahmu juga sedikit mirip dengannya," ucap Sandra memberitahu.   "Apakah dia adalah ayahku?" ucap Bima bertanya untuk memastikan sekali lagi.   Sandra mengiyakan apa yang ditanyakan oleh keponakan tampannya itu, tentu saja dia adlaah ayah dari Bima. Hacuuuu... Sabian bersi
Baca selengkapnya
Pertanyaan Bima
Kirana mencoba untuk menjawab pertanyaan Bima dengan hati-hati, ia tak ingin anaknya tahu apa yang sebenarnya terjadi loma tahun lalu sebelum dia lahir. "Bima suatu hari nanti mama berjanji akan mempertemukan kamu dan ayahmu, tapi tidak sekarang," Kirana memeluk anaknya. "Mama apakah ayah tahu jika mempunyai putra tampan seperti Bima, kenapa paman Sandra yang selalu datang mengunjungi Bima, aku pernah dengar kalau ayah itu adik dari paman Sandra?" Tanya Bima. Kirana di buat pusing oleh semua pertanyaan yang di ajukan oleh bima ia mengatakan bahwa ayah Bima sedang sibuk bekerja, jika saatnya tiba mungkin Bima dan Sabian akan bertemu, Kirana memegang kepalanya yang pusing. "Bima ayahmu itu gila kerja jadi belum sempat menengokmu, mama janji akan mempertemukan kalian berdua," Kirana mengedipkan matanya. "Aku mau secepatnya bertemu ayah," Bima merajuk dan berlari ke kamarnya.
Baca selengkapnya
Kecemburuan Lusi
"Jawab pertanyaan ku kak, apa kamu menemui Kirana malam ini dengan kedok reuni dengan teman smp mu?" Ucap Lusi sambil membanting gelas. "Apa kamu punya bukti kalau aku menemui wanita lain di luaran sana?" Sandra santai menanggapi Lusi yang terus menekannya. Lusi terus mencecar pertanyaan kepada Sandra sehingga menimbulkan keributan dan terdengar sampai luar ruangan.Sabian yang mendengar dan menemukan sumber suara berasal dari kamar Sandra mendobrak pintu secara paksa. "Tuan muda kedua sumber keributan dari dalam kamar tuan muda pertama, sepertinya hanya masalah asmara saja," ucap Mike. "Dobrak pintunya, aku takut salah satu mereka akan melakukan hal yang membahayakan," Sabian mengutus Mike mendobrak pintu.Brakk!Pintu di dobrak paksa oleh Sabian dan Mike mereka masuk karena merasa khawatir tentang keributan yang terjadi. "Aku mendengar sebuah suara keributa
Baca selengkapnya
Perkiraan
Mike juga tidak tahu wanita mana yang di temui Sandra sehingga Lusi mengamuk, tetapi menurut pemikiran Mike tidak mungkin Sandra mengambil resiko dengan membawa wanita yang melahirkan anaknya ke Jakarta. "Tuan muda kalau menurutku itu tidak mungkin, sangat beresiko jika tuan muda pertama membawa wanita dan putranya ke Jakarta karena bisa saja Lusi atau tuan besar mengancam keselamatan wanita itu," Mike mengungkapkan pikirannya. "Kamu benar Mike Lusi tidak akan tinggal diam jika wanita itu di bawa Sandra ke Jakarta," Sandra membenarkan pemikiran Mike. Sabian semakin penasaran dengan siapa wanita yang di sembunyikan Sandra, wanita mana yang mampu membuatnya mabuk kepayang sehingga melahirkan seorang putra, apakah Sandra ada sebuah perjanjian dengan wanita itu sehingga mau melahirkan putra tanpa sepeserpun keuntungan. "Tuan muda kenapa anda memegangi kepala seperti itu?" Mike merasa bingung dengan Sabia
Baca selengkapnya
Seseorang yang jahat
Seseorang dalam mobil itu mengunggah foto Kirana di grun perusahaan, ia juga mengatakan di biodata perusahaan merupakan seorang wanita single tetapi sudah memiliki anak, berarti merupakan waita yang tidak baik dalam pergaulan. "Kirana kita lihat saja, apakah kamu masih bisa bertahan dengan berita seperti ini?" Ucap lusi sambil menyetir mobil menuju perusahaan.Bummm...Ckiittt!Lusi mengerem mobil dan memarkir pada parkiran khusus jajaran direksi perusahaan, sikapnya yang sombong sebelum resmi menjadi istri sah Sandra membuat semua orang menggunjingkannya. "Sekretaris Lusi belum apa-apa sudah sombong setengah mati, memangnya jika sudah menjadi tunangan Presdir harus bersikap arogan dan sesuka hati seperti itu?" Ucap karyawan satu. "Benar sekali dulu dia terlihat polos, mungkin setelah mendapat tubuh Presdir dia menjadi merasa diatas angin," bisik karyawan satu lagi. Bisik-bisik k
Baca selengkapnya
Berbuat Kebaikan
Kirana menghentikan makan siangnya, ia minum segelas air putih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Sandra tentang seseorang yang menyebarkan berita buruk tentangnya, atau banyak karyawan di perusahaan yang menggunjingkan Kirana. "Kakak biarkan saja mereka terus menggonggong seperti anjing, karena aku akan langsung memukul siapa yang menyebarkan berita buruk itu," Kirana memakan lagi makanan yang ia dapat dari pesan antar makanan online. Sandra duduk di depan meja kerja Kirana, apakah benar Kirana mengetahui siapa yang menyebar berita tak menyenangkan di grup perusahaan, sehingga ia melarang Doni untuk membereskan orang-orang yang berani menggunjingkan Kirana di perusahaan. "Kirana apa kamu mencurigai seseorang?" Sandra menatap Kirana dengan penuh tanda tanya. "Tentu saja aku mencurigai calon tunanganmu, jika Doni membereskan orang-orang yang hampir saja mencelakaiku, aku takut sahabatku juga akan meng
Baca selengkapnya
Lusi meminta maaf
Lusi kaget ia pikir sekretaris yang ia suap dan ancam itu sudah mengatakan bahwa lusi adalah dalang di balik pencemaran nama baik Kirana di grup chat perusahaan, mendadak kakinya lemas ia telah masuk jebakan Kirana. "A-aku hanya ingin gadis itu mengakui perbuatannya, karena ia cemburu melihatmu bersama presdir, aku pernah mendengar dia menyukai Presdir," Lusi semakin berkata ngawur untuk emnutupi kesalahannya, ia juga mengarahkan jari telunjuk ke arah sekretaris rekan Kirana. "Jangan mengambing hitamkan seseorang yang tidak bersalah, jangan berkata tidak masuk akal, yang menyukai Sandra itu kau bukan Hana," ucap Kirana dengan santai. Lusi terdiam dia tidak mampu menyangkalnya, Sandra yang melihat perilaku Lusi semakin geram saat ia akan melepas amarahnya, Kirana menahan Sandra untuk lebih bersabar lagi. "Lusi apa sebenarnya yang kamu pikirkan, Kirana adalah sahabatmu bukan, kenapa kamu tega melakukan
Baca selengkapnya
Undangan
Kirana mempersilahkan duduk seseorang yang ingin mengajaknya mengobrol, ia meletakkan ponsel di atas meja setelah selesai menelpon."Silahkan duduk Lusi," Kirana menyambut Lusi dengan kehangatan."Ma-maafkan aku Kirana aku hanya bermaksud menekanmu agar tidak terlalu dekat dengan Sandra," ucap Lusi. Kirana menghela nafas ia sudah tahu sejak awal pasti Lusi melakukan semua itu karena cemburu Sandra akan memalingkan perhatian ke Kirana. "Lusi bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku telah memaafkanmu tadi, jadi katakan pont penting untuk apa kamu datang menemuiku?" Ucal kirana. "Datanglah ke acara perjamuan makan malam yang di adakan di kediaman Manopo," Lusi memberikan undangan kepada Kirana. Kirana menerima kartu undagan yang di berikan oleh lusi, ia tersenyum setelahnya bahkan ia berjanji akan datang membawa Bima ke perjamuan makan malam itu. "Baiklah aku datang tap
Baca selengkapnya
Fitting Baju
Kirana kaget saat putranya bertanya hal seprti itu, ia tak mampu menjawab pertanyaan anaknya, akhirnya ia mencoba menghirup dan mengeluarkan nafas agar pikirannya tenang. "Bisa saja kamu akan bertemu dengan dia tapi ibu tidak menjamin, ayahmu super sibuk mana mungkin datang ke acara seperti itu," ucap Kirana. "Tapi kan paman adalah kakak ayah, kejam sekali ayah tidak menghadiri acara kakaknya," ucap balita pintar itu. Kirana merasa perkataan Bima ada benarnya juga, Sandra adalah kaka Sabian mana mungkin ia tidak akan hadir di acara besar sang kakak. "Emm sayang sudah malam waktunya Bima tidur, besok pagi bangunlah lebih pagi, mama akan membawamu membeli baju baru," ucap Kirana menggendong Bima menuju kamarnya. "Baiklah mama tolong pilihkan aku baju yang paling indah, karena aku akan bertemu ayah," ucap Bima dengan riang gembira. Kriett!Kirana membuka
Baca selengkapnya
Menuju kediaman Lusi
Sandra kaget melihat ayahnya berdiri di pintu masuk kamarnya, tapi ia tersenyum setelah tahu ternyata sang ayah sungguh peduli padanya. "Kenapa ayah tidak langsung tidur istirahat saja, Sandra kan bukan anak kecil yang harus di tunggu kepulangannya kan, kalau aku punya wanita simpanan kenapa ayah diam saja?" Ucap Sandra mencoba menguji kesabaran ayahnya. "Jangan main-main Sandra, jawab jujur ayah kemana kamu pergi setelah fitting baju?" gertak tuan Alexander. Sandra membuka pintu kamarnya mengatakan kepada tuan besar Alexander agar segera istirahat karena hari sudah malam tidak perlu mengkhawatirkan Sandra Karena ia tahu yang terbaik untuk dirinya saat ini. "Ayah aku pergi menemui cucu laki-laki mu, berhubung ayah sudah mengetahui kemana aku pergi, sekarang ayah tidur dengan nyenyak ya," Sandra menutup pintu kamarnya dan tidur dengan tenang. "Sandra jangan buat ayah marah, mungki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
33
DMCA.com Protection Status