All Chapters of Choosing Between Dragon and Werewolf (Indonesian): Chapter 61 - Chapter 70
126 Chapters
Bab 61
Erick keluar dari ruang perawatan intensif sambil menghela napas panjang disusul oleh rasa lelah yang mulai menghampirinya setelah bertarung dengan Alec yang sempat berada dalam pengaruh Nicholas hingga menguras hampir seluruh energinya sebelum Bianca menggantikannya bertarung, juga sel pemulihnya yang akhirnya berhasil menyembuhkan luka-luka bekas pertarungannya tadi. Ia memandangi semua orang yang menungguinya. Ada yang berjalan mondar-mandir dengan raut wajah penuh kecemasan seperti Pierre, lalu ada yang berdiri agak jauh dari merek semua sambil menyandar di dinding dengan bibirnya yang terus bergerak mengucapkan sumpah serapah pada Nicholas Southampton seperti Karl Smith. Sedangkan pacarnya, Theo, duduk bersama Bianca yang menyandarkan tubuh sahabat adik perempuan pacarnya itu di kursi yang kosong.   Pierre langsung menghampirinya begitu menyadari keberadaannya, semakin cemas dengan kedua
Read more
Bab 62
Nicholas Southampton already lost their count for knocking over the door, memohon pada William yang sejak beberapa waktu yang lalu terus memukul mereka tanpa henti hingga mereka tidak bisa bergerak sama sekali, meninggalkan mereka di ruangan gelap yang dingin dan mengunci ruangan itu. Mereka tidak tahu sudah berapa lama waktu yang mereka habiskan di ruangan itu setelah usaha mereka untuk menjadikan Alec Berthold menjadi salah satu dari boneka mereka gagal total. Mereka menangis, terus menggedor pintu berulang kali, memukul pintu dari baja yang kuat itu dengan tenaga mereka yang tersisa, berharap William mau memaafkan kegagalan mereka atau apa pun alasan yang membuat pria itu marah pada mereka. Mereka lalu berbaring, menangis sesenggukan saat seluruh tenaga mereka sudah nyaris habis berkat tubuh calon boneka mereka yang malah menyerap separuh dari energi kehidupan mereka, ditambah dengan energi yang mereka habiskan untuk memulihkan seperempat dari luka
Read more
Bab 63
Alec membuka kedua matanya, memandang ke seluruh ruangan yang terasa asing baginya hingga  menciptakan keheranan di wajahnya. Mendapati ada banyak alat asing yang terpasang di tubuhnya dan kantong darah yang dialirkan ke dalam tubuhnya. Begitu ia tidak mendapati Erna di dekatnya, ia panik, mencoba bangun dari tempatnya berbaring dengan susah payah.   “Wow, wow, Romeo. Jangan terlalu banyak bergerak dulu. Kamu masih dalam proses pemulihan.”   Refleks ia menoleh ke sumber suara, mendapati sosok seorang wanita tampan bernama Bianca Pedrosa yang juga merupakan sahabat pacarnya, membuka pintu dan memasuki ruangan. Wanita itu menutup pintu, lalu berjalan mendekatinya dengan wajah penuh cemas dan penyesalan. Bukan ekspresi yang diperlihatkan oleh wanita itu saat Erna memperkenalkannya pada wanita itu di pertemuan pertama mereka. Wanita
Read more
Bab 64
Bianca kebingungan begitu mendengar permintaan Alec. Bisa saja ia menolak permintaan Alec dan keluar dari sana, namun ia berutang banyak pada pria itu. Rasa bersalahnya mendominasi pikirannya karena sudah melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan. Terpaksa ia menuruti permintaan Alec, yang dibalas dengan kelegaan terpancar di wajah pria berwajah imut yang tampak sedikit pucat dibandingkan terakhir kali mereka bertemu, walaupun keadaan pria itu jauh lebih baik dibandingkan sepuluh jam yang lalu. Jadi ia tetap berdiri di hadapan Alec yang tengah memandangi sosok Erna dengan ekspresi lembut yang selalu diperlihatkan pria itu setiap kali memandang Erna (ia menyadarinya saat pertemuan pertama mereka di kafe). Cara pria itu memandang Erna, cara pria itu dengan penuh hati-hati dan kelembutan menggenggam tangan Erna, cara pria itu mengecup punggung tangan Erna, mencurahkan seluruh perasaan yang ada di dalam hati pria itu kepada Erna, harus ia akui, jauh
Read more
Bab 65
Febrina Darren menikmati gelas kedua rum coke-nya yang baru saja disajikan oleh Gavin beberapa menit yang lalu, dengan kedua matanya yang sibuk memindai bagian tubuh belakang Gavin yang tampak begitu menggodanya untuk menyentuhnya sambil menikmati otot tubuh pria itu yang terbentuk sempurna di balik seragam bartender pria itu. Tidak ada siapa pun di dekat tempat duduknya karena semua orang di sana cenderung memilih tempat duduk secara berkelompok.   Waktu awal kedatangannya ke kafe ini, ia termakan oleh kebohongan Gavin. Sekarang, setelah ia mengetahui sedikit banyak mengenai dunia supernatural, ia mulai mencurigai identitas semua pelanggan kafe ini yang pasti adalah manusia serigala, tidak seperti manusia pada umumnya. Kata adik perempuannya yang memiliki hidung cukup pekat setelah insiden dua belas tahun lalu berhasil merenggut kaki adiknya dan membuat adik perempuannya hidup dengan mengand
Read more
Bab 66
Erna membuka kedua matanya, mengerjap begitu merasakan sinar matahari yang menyelinap masuk melalui celah kordennya itu di kedua matanya hingga membuatnya harus menyipitkan kedua matanya. Ia terbangun, kebingungan mendapati bahwa ia bukan lagi di kamar tidurnya. Juga bukan berada di kamar pacarnya …   Membuatnya teringat akan satu hal yang berhasil memancing kembali tangisnya. Ia menangis sesenggukan, teringat saat Alec mati di dekatnya saat sedang berusaha menyelamatkannya. Tangannya tidak bisa merasakan kehangatan yang selalu diberikan pria itu padanya begitu menyadari tubuh pria yang ia cintai berubah dingin. Wajah yang kesakitan menahan rasa sakit akibat banyaknya luka yang diterima pria itu dari penyerangnya itu berubah tenang, tidak berekspresi, seperti tertidur panjang namun tidak ada napas maupun debaran jantung yang bisa ia rasakan dari pria itu. Pria yang mati menyelamatkannya dari
Read more
Bab 67
Stephen tidak tahu dorongan apa yang mendorongnya untuk mencium bibir mungil Nikki. Ia tidak tahu. Seakan tubuhnya bergerak sendiri begitu melihat ekspresi wanita itu yang tampak imut di matanya. Wanita itu juga tidak menolak ciumannya, memberinya tanda untuk terus melanjutkan ciumannya hingga mematahkan benteng pertahanan yang selama ini ia buat setiap kali bertemu Nikki. Dorongan dari dalam hatinya membawanya untuk menggendong tubuh mungil itu dengan kedua tangannya, dan melanjutkan sesi mereka di kamarnya.   Berulang kali ia menelan ludah begitu pagi harinya ia memandangi punggung Nikki yang menghadap padanya tanpa mengenakan sehelai pakaian di dalam selimut yang menutupi tubuh wanita itu. Ia bahkan bisa melihat dengan jelas bekas ciuman yang ia tinggalkan di tubuh wanita itu, menciptakan perasaan bahagia dan lega begitu mengetahui Nikki sama sekali tidak mempermasalahkan apa yang mereka l
Read more
Bab 68
Theodore memasukkan mantel hitam terakhir ke dalam koper besar berwarna hijau tua, mengumpulkannya bersama setelan pakaian yang juga ia beli sewaktu ia berbelanja bersama Erick beberapa hari yang lalu sebelum rencana kencan mereka tertunda akibat kedatangan tamu tidak terduga; Nicholas Southampton. Menarik napas lega, ia menutup kopernya sambil menyeka keringat yang membasahi kening dan pelipisnya dengan punggung tangan kanannya. Puas mengagumi keberhasilannya sendiri. Perasaan yang ia rasakan saat ini bercampur aduk. Berdebar, juga antusias, mengingat ini akan menjadi perjalanan pertamanya ke Spanyol bersama dengan pria yang sudah ia cintai selama bertahun-tahun itu.  Sejak ia lahir sampai sekarang, ia belum pernah berani menginjakkan kakinya keluar dari wilayah Waterford city karena ayahnya selalu melarangnya melakukannya, mengatakan bahwa ia tidak layak untuk pergi ke mana pun. Hi
Read more
Bab 69
Jika ia boleh jujur, sebenarnya ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan apa yang disebut oleh manusia pada umumnya sebagai ‘rekreasi’ di tengah situasi yang semakin genting. Spanyol memang negara yang indah, dengan kota Madrid, Barcelona, dan Catalonia yang sudah menjadi kota impiannya sejak ia mengetahui negara asal Erick. Setelah ayahnya dibawa oleh pihak tetua Pedrosa untuk diadili atas semua kejahatannya bekerja sama dan nyaris mengorbankan semua kelompok vampir yang bergabung dalam kelompok Pedrosa itu kepada William Schneider (menurut penuturan Erick yang memintanya untuk tidak menanyakan lagi soal Phillip untuk selamanya), semua orang yang dulunya meremehkannya langsung berbalik menghormatinya. Mengubah sikap mereka seratus delapan puluh derajat, mengelu-elukannya seperti pahlawan hingga ke tahap yang sedikit membuatnya gelisah.    Ia sudah terbiasa menerima penghinaan dan caci
Read more
Bab 70
Suasana yang benar-benar aneh.   Karl duduk di kursi yang berhadapan dengan Stephen seraya menyilangkan kaki panjangnya, sementara kedua tangannya bertumpu di atas lutut kanannya, menunggu Stephen menjelaskan sendiri perubahan sikap pria itu kepadanya. Di hadapannya yang sudah hidup ratusan tahun dan melihat banyaknya watak dari semua orang berdasarkan pengalamannya, pria itu jelas sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Bahkan pesan yang tadi ia kirim pada Stephen saja hanya dibaca oleh pria itu. Hal yang tidak asing dilakukan pria itu, mengingatkannya akan sikap pria itu saat berusaha menghindar darinya sewaktu awal-awal pertemuannya kembali dengan Nikki. Masalahnya, ia tidak mengerti apa yang tengah disembunyikan pria itu darinya, jadi ia membiarkan suasana canggung itu tetap terjadi. Dan ia sekarang tengah menunggu pria itu menjelaskan sendiri alasan di balik sikap menyebalkan pria itu pad
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status