Bianca kebingungan begitu mendengar permintaan Alec. Bisa saja ia menolak permintaan Alec dan keluar dari sana, namun ia berutang banyak pada pria itu. Rasa bersalahnya mendominasi pikirannya karena sudah melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan. Terpaksa ia menuruti permintaan Alec, yang dibalas dengan kelegaan terpancar di wajah pria berwajah imut yang tampak sedikit pucat dibandingkan terakhir kali mereka bertemu, walaupun keadaan pria itu jauh lebih baik dibandingkan sepuluh jam yang lalu. Jadi ia tetap berdiri di hadapan Alec yang tengah memandangi sosok Erna dengan ekspresi lembut yang selalu diperlihatkan pria itu setiap kali memandang Erna (ia menyadarinya saat pertemuan pertama mereka di kafe). Cara pria itu memandang Erna, cara pria itu dengan penuh hati-hati dan kelembutan menggenggam tangan Erna, cara pria itu mengecup punggung tangan Erna, mencurahkan seluruh perasaan yang ada di dalam hati pria itu kepada Erna, harus ia akui, jauh
Read more