All Chapters of Milliader Itu Mencintaiku! : Chapter 21 - Chapter 30
88 Chapters
21 Orang-orang Baru (1)
Author’s POVNaomi tengah serius melanjutkan model yang sempat tertunda ia kerjakan karena waktu makan siang. Gadis itu dengan teliti mengerjakan setiap detail dari dungeon tersebut. Walaupun hari ini bukanlah deadline untuk mengerjakan dungeon itu dengan tuntas, namun gadis itu mengerjakannya jor-joran. Ia ingin menyelesaikan pekerjaannya tersebut sebelum deadline.Karena ia terlalu serius, ia tidak menyadari jika Adrian tengah berada di belakangnya, mengamati kelihaian gadis itu dalam mengerjakan pekerjaannya, seakan pekerjaan itu sudah menjadi makanannya setiap harinya.“Sudah berapa persen?” tanya Adrian membuat gadis itu tersentak. Ia membalikkan dirinya menatap Adrian yang nyengir kepadanya, sebagai pertanda ia tidak sengaja mengagetkan gadis itu seperti yang sudah ia lakukan.“Sudah 70 persen, kak,”“Adrian, without kak,” ujar pria itu yang diangguki mengerti oleh Naomi. Seb
Read more
22 Orang-orang Baru (2)
Author’s POVBaru saja gadis itu hendak membuka mulutnya, berniat untuk mengatakan jika ia akan menyusul mereka, tiba-tiba Alex masuk ke dalam ruangan, membuat siapapun termasuk Naomi terdiam di tempat. Keenamnya memberikan membungkukkan diri mereka sebagai bentuk hormat mereka kepada sang CEO.“Kamu masih disini?” ujar pria itu dengan akrab kepada Naomi, sehingga yang lain matanya tertuju kepada Naomi yang tampak mati kutu di tempat. Naomi menelan ludahnya ketika ia menjadi pusat perhatian kelima rekannya,“I-iya pak,” ujarnya tanpa menatap balik pria itu yang masih menatapnya dengan sungguh,“Bukankah aku sudah bilang untuk ke ruanganku sepulang kerja?” ujarnya lagi, membuat gadis itu semakin ciut. Ia penasaran apa yang menjadi isi pikiran rekan-rekannya setelah mereka melihat interaksi dirinya dengan pria yang mereka kenal sebagai CEO itu,“Ma-af pak, saya akan segera ke ruangan ba
Read more
23 Complicated (1)
Author’s POV"Bisakah kau berhenti memegang tanganku disaat kita ada di lingkungan kerja?" ujar gadis itu, memecah keheningan yang sedari tadi terjadi sepanjang perjalanan mereka"Memangnya kenapa?"Gadis itu menatap pria itu dengan tidak percaya dan menghela nafas malas, "Aku penasaran dimana letak otakmu. Apa itu di dengkul?" sarkas gadis itu yang membuat pria itu terkekeh. Mendengar kekehannya tersebut, membuat gadis itu memutar bola matanya dengan malas,Lagi lagi pria itu tidak menggunakan akal sehatnya.“Mendengar kekehannya itu membuatku kesal,” "Aku sedang tidak memujimu loh," ujarnya sembari melipat tangannya,"Aku tahu," ujarnya, tanpa mengalihkan tatapannya kepada gadis itu."Kita bahkan tidak memiliki hubungan apapun,"“Jadi berhentilah membuat orang salah paham dengan kita,” lanjutnya lagi sambil memiringkan kepalanya,Pria itu tersenyum, "Kalau b
Read more
24 Complicated (2)
Author’s POV“Apa boleh aku ikut bernyanyi?” tanya Alex yang mengundang tolehan dari gadis itu dan semua orang yang ada di ruangan. Semuanya langsung mengangguk dan Naomi pun memberikan mic tersebut kepada Alex.“Mau lagu apa pak?” tanya Adrian kepadanya,“Alex, panggil saja aku Alex…” ujar Alex yang diangguki kaku oleh semua orang,“Baik pak, eh Alex… Mau lagu apa?”“Main Hati, Andra and the Backbone,” ujar pria itu yang diangguki oleh Adrian. Naomi tidak bisa melepaskan pandangannya terhadap pria itu yang hendak menyanyikan lagu itu. Ingatannya kembali melayang dimana ia dan pria itu menghabiskan waktu mereka di karaoke sehabis mereka pulang sekolah.Saat itu pria itu juga memilih lagu tersebut untuk ia nyanyikan. Naomi bisa merasakan kesenangan yang pernah ia rasakan ketika pria itu menyanyikan lagu itu untuknya. Ia masih ingat rasanya mencint
Read more
25 Hari yang Melelahkan
Author’s POVGadis itu masih melirik Alex yang masih mengetatkan rahangnya dengan kesal. Ia membenci suasana panas seperti ini. Alex yang marah-marah tidak jelas dan dirinya yang ikut terpancing oleh amarahnya. Ia hanya tidak bisa membayangkan akan jadi apa hari esok jika pria itu terus marah kepadanya.Maka dari itu, ia memutuskan untuk meredakan amarahnya sendiri dulu sebelum dia mulai menenangkan Alex yang masih terbakar amarah,“Kau masih marah?” ujar gadis itu setelah sekian lama keduanya hening. Pria itu tidak menjawab apapun, ia hanya fokus kepada apa yang ada di depannya, bukan gadis itu yang sedang mengajaknya untuk berbicara,“Kau mengabaikanku?” ujar gadis itu yang masih belum mendapat respon apapun dari Alex.“Felix itu sudah berkeluarga… ayahku sudah menganggapnya sebagai anaknya sendiri. Jika aku memintanya untuk tinggal di hotel, hal itu hanya akan membuat ayahku kecewa meng
Read more
26 Hari Kedua Bekerja
Author’s POVNaomi mengeringkan rambutnya menggunakan handuk sembari bersenandung dengan indah. Ia menghentikan aktivitasnya ketika ia mendapat panggilan dari ponselnya. Ia melihat sekilas siapa yang meneleponnya dan dia langsung mengangkatnya. Walaupun itu adalah nomor yang tidak di kenal, namun ia seakan tidak asing dengan nomor tersebut,“Halo? Siapa ya?” tanya gadis itu, membuat pria yang meneleponnya itu sedikit kecewa,“Kamu tidak menyimpan nomorku?” ujar Alex, membuat gadis itu melepaskan sejenak ponselnya dan melihat akhir dari nomor itu,“Pantesan rasanya gak asing,” batin gadis itu,“Ada apa?” tanya gadis itu tanpa basa-basi,“Kamu tidak berniat menanyakan keadaanku?” ujar pria itu lagi, membuat gadis itu memutar bola matanya dengan malas.“Kenapa kau ingin sekali kutanya-tanya seperti itu?” ujarnya denga
Read more
27 Rasa Penasaran (1)
Author’s POVGadis itu mengigit bibir, memikirkan dan menimang apakah ia harus menceritakan semuanya kepada Seira. Bagaimana jika ia menceritakan bagian kulitnya saja kepada Seira?Ah entahlah, ia sangat bingung sekarang.Sementara itu, Adrian masih menatapnya dari kejauhan, menyadari ekspresi gadis itu yang rancu untuknya. Semuanya sangat bertepatan, Naomi yang merupakan sepupu dari Seira, dan sekarang Naomi dengan Alex yang tampaknya sudah saling mengenal karena interaksi mereka yang tidak biasa jika dikategorikan sebagai atasan dan bawahan.Ia kemudian teringat bagaimana Alex sangat ingin ikut campur terhadap pemilihan anggota baru. Belum lagi ia ingat ketika Alex menyuruhnya untuk membuat sebuah spot dengan perlengkapan yang baik untuk Naomi. Pria itu menyenderkan tubuhnya, mengapa Alex sebegitu perduli dengan gadis itu?Sebenarnya apa hubungan keduanya?Kedua tangan Adrian memegang kepalanya yang sudah berpikir cu
Read more
28 Rasa Penasaran (2)
Author’s POV“Aku… aku tidak akan mau kembali lagi bersama dengan dia,” ujar gadis itu sembari menyuapkan kembali sesendok nasi ke mulutnya. Ia menatap lurus ke depan, mempertahankan kehendaknya yang tidak ingin ditentang oleh sesiapapun termasuk dirinya sendiri,“Kenapa? Setiap orang berhak untuk mendapat kesempatan kedua…”“Kakak hanya tidak tahu apa yang sudah dia perbuat hingga aku bisa sekukuh ini untuk tidak kembali bersama dengan dia,” katanya sembari memainkan makanannya. Seira masih diam, menatap sang adik yang tampaknya menderita untuk menceritakan semuanya kepada dirinya.“Kalau kau tidak ingin menceritakan semuanya kepadaku, tidak masalah… aku tidak akan memaksa,”“Tidak, aku akan menceritakannya sekarang. Dan aku ingin kakak menilai kembali apakah aku benar-benar sudah sembuh dari luka yang pria itu torehkan kepadaku,” ujarnya sebelu
Read more
29 Pulang Bareng (1)
Author’s POV“Sekian dari saya pak…” ujar gadis itu setelah menjelaskan apa saja yang ia kerjakan dan pelajari dari pekerjaannya hari ini. Selama gadis itu menjelaskan, pria itu hanya fokus kepada paras gadis itu yang sangat elok untuk dipandang. Ia sesekali tersenyum samar kepada gadis itu, ia sangat memuja kecantikan natural yang gadis itu miliki,Pria itu terus memandangnya tanpa menyadari jika gadis itu sudah selesai menjelaskan semuanya. Ia baru saja tersadar ketika gadis itu memanggilnya dan saat itulah ia kembali ke dunia nyata. Matanya kembali fokus kepada gadis itu untuk menanyakan;“Ah… iya, sudah seberapa persen karakter itu kamu kerjakan?”“Sejauh ini masih 30% an pak…” ujarnya membuat pria itu mengangguk mengerti,“Kapan targetmu bisa mengerjakannya hingga selesai?”“Lusa… saya usahakan lusa akan saya selesai…”
Read more
30 Pulang Bareng (2)
Author’s POVDi jalan, gadis itu bertemu dengan Adrian yang tengah berdiri di depan lift. Beruntung pria itu tidak melihatnya. Dengan cepat, ia membuka pintu dan menutupnya dengan perlahan.Ia menghela nafas lega ketika ia sudah masuk ke dalam ruangan tempat ia bekerja,"Kenapa ngendap-ngendap begitu?" celetuk Seira, membuat gadis itu kaget bukan main bahkan sampai gadis itu memekik. Ia berbalik melihat Seira yang tengah mengerutkan keningnya dengan heran. Ia juga melihat sekitarnya yang sudah kosong.“Kamu kenapa, Naomi?” tanya Seira, mengembalikan kesadaran gadis itu seperti semula,“E-enggak ada kok kak… a-aku hanya ingin mengambil barangku aja,” ujarnya sembari berjalan ke mejanya dan merapikan mejanya. Seira masih diam, menatap ada yang tidak beres dengan gadis itu. Ia pun berjalan mendekat gadis itu dan matanya mengekori setiap pergerakan yang gadis itu buat,“Kamu habis dari
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status