Semua Bab Milliader Itu Mencintaiku! : Bab 31 - Bab 40
88 Bab
31 Pulang Bareng (3)
Author’s POVGadis itu mengerutkan keningnya begitu ia menyadari jika pria itu tidak berjalan ke arah rumahnya. Ia sangat bingung, sebenarnya apa yang menjadi rencana pria itu terhadapnya.“Apa aku sedang diculik?” batinnya dengan was was. Ia melirik Alex yang belum juga menyadari kebingungan yang gadis itu rasakan kepadanya. Bagaimana pria itu bisa sesantai itu terhadapnya? Bukankah jika pria itu benar-benar membawa gadis itu ke suatu tempat, seharusnya pria itu mengatakannya kepada dirinya, bukan?Tapi mengapa pria itu masih diam saja?“Kamu ingin membawaku kemana?” tanya gadis itu dengan bingung. Alex meliriknya sejenak dan memasang senyum manisnya untuk menjawab pertanyaan gadis itu,“Apa kamu ingat saat kamu bilang ke Adrian kalau kamu akan pergi ke suatu tempat bersama dengan ‘temanmu’ itu?”Gadis itu mengangguk,”Lalu?” tanyanya dengan bingung,
Baca selengkapnya
32 Tinggal Bareng (1)
Author’s POV“Kau tidak bisa mengemudi jika kau masih mengantuk seperti itu,” ujar gadis itu, membuat pria itu menaikkan alisnya ketika Naomi mulai melepaskan tangannya dari Alex.Alex sangat menyayangkan hal itu.“Jadi kali ini, aku yang menyetir,” ujarnya yang berhenti berjalan dan berbalik kepada Alex yang masih menyimak perkataannya. Gadis itu sebelumnya memang selalu membawa mobil ketika ia masih SMA dulu. Saat itu ia masih ingat saat ayahnya membelikannya sebuah mobil sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 16 tahun. Namun sayangnya, mobil itu harus ia jual karena sang ayah yang sudah bangkrut.“Tapi jika kau menyetir, lalu siapa yang mengantarku pulang dengan keadaan mengantuk seperti ini?” tanya pria itu yang juga menjadi buah pikiran gadis itu,“Aku tidak mungkin membawanya pulang. Ada ayah, aku tidak ingin ayah salah paham,” batinnya yang masih bingung.&
Baca selengkapnya
33 Tinggal Bareng (2)
Author’s POVPria itu semakin erat memeluknya dengan dagu yang ia letakkan di bahu gadis itu. Naomi sangatlah mungil untuknya yang tingginya mencapai 1.87m. Naomi terdiam sejenak, menikmati kehangatan yang mulai menjalar dalam dirinya. Perasaan seperti ini benar-benar mengingatkannya ketika pria itu memeluknya untuk pertama kalinya,Rasanya begitu nyaman,“Bukankah kau berjanji untuk mengapa-apakanku?” tanya gadis itu, membuat pria itu memeluknya semakin erat.“Tapi kita kan sekarang tidak di ranjang…”“Perkataanmu memang sangat ambigu,” ujar gadis itu sebelum Alex menumpukan dagunya ke bahu gadis itu. Alex memeluk perut gadis itu lebih erat lagi. Sejujurnya, bukan hanya Naomi saja yang merasakan kehangatan dan kenyamanan yang Alex berikan kepadanya. Pria itu juga merasakan hal yang sama. Ia berharap ia bisa selamanya berada di posisi seperti ini bersama dengan Naomi,“A
Baca selengkapnya
34 Tinggal Bareng (3)
Author’s POV“M-mau kemana?” tanya gadis itu begitu ia melihat Alex mengundurkan diri darinya.“Aku mau mandi…” ujarnya sembari memutar tubuhnya kembali, menatap Naomi yang masih duduk di ranjangnya. Alex memutuskan untuk berendam di air sejuk untuk menyejukkan dirinya dan menenangkan dirinya dan gairahnya yang sedang ia tekan.“A-aku juga nanti mandi ya…” ujar gadis itu, membuat pria itu terkekeh“Bagaimana jika kita mandi bareng,” tawar pria itu membuat gadis itu dengan refeks menyilangkan dadanya menggunakan tangannya. Hal itu membuat pria itu terkekeh,“Tadi kau tidak bersikap seperti itu saat kita berciuman,” godanya membuat wajah gadis itu memerah. Ia lagi-lagi tersenyum karena gadis itu yang bertindak sangat menggemaskan untuknya. Alex kemudian membuka lemarinya dan mengambil kaos, celana pendek dan handuk untuk gadis itu kenakan,Ia melem
Baca selengkapnya
35 Tinggal Bareng (4)
Author’s POVNaomi tengah menunggu pak ojol untuk mengantarkan makanannya. Sementara perutnya sering berbunyi, pria itu tidak bisa menahan kekehannya mendengar suara perutnya yang terus saja bersuara dengan sendirinya,“Naga di perutmu lagi meraung tuh…” ujar pria itu yang diangguki malas oleh gadis itu,“Aku sangat lapaarr,” rengeknya sembari mengelus perutnya. Gadis itu masih menunggu notifikasi yang masuk ke ponselnya. Berselang beberapa menit akhirnya sang ojol menelepon gadis itu dan mengatakan jika ia sudah di depan rumah.Dengan cepat, gadis itu langsung membuka pintu dan menyambut makanan yang sudah dibawakan oleh ojol tersebut.Dengan senyuman sumringah gadis itu berterimakasih kepada pak ojol tersebut, “Terima kasih ya, pak,”“Sama-sama neng,” ujar pak ojol yang kemudian kembali ke motornya untuk pergi. Gadis itupun masuk ke dalam rumah dan menutup pintun
Baca selengkapnya
36 Berangkat Bareng
Author’s POV“Sudah siap?” tanya Alex yang diangguki oleh Naomi. Keduanya melangkah ke mobil dengan cepat, mumpung tidak ada tetangga yang sedang melihat mereka berdua bersama. Alex pun memainkan setirannya dan mulai menyetir untuk keluar dari perumahannya,“Bagaimana tidurmu?” tanya pria itu, membuat gadis itu yang awalnya sedang melihat ponselnya, mengalihkan pandangannya kepada Alex,“Baik… nyaman sih. Kasurmu empuk soalnya, heheh,”Pria itu terkekeh,”Kau ingin kasur sepertiku?”“Tentu saja! Kasur di rumahku keras. Gak ada empuk-empuknya…” ujarnya membuat pria itu berinisiatif untuk membelikan kasur baru kepada gadis itu secara diam-diam. Ia akan menentukan momen yang pas untuk memberikannya kepada gadis itu.“Jadi nanti aku mengantarmu ke rumah, lalu menunggumu untuk menukar baju saja kan?” ujar pria itu yang diangguki oleh gadis
Baca selengkapnya
37 Bantuan Untuk Adrian (1)
Author’s POVGadis itu tengah sibuk dengan model yang sedang ia kerjakan sampai ia tidak sadar ada Adrian yang ada di belakangnya yang tengah memantau dirinya dari belakang. Seperti biasa, pria itu hanya diam, mengamati cara gadis itu bekerja.Karena tahu Naomi gampang terkejut, pria itu sengaja untuk memanggilnya dan membuat gadis itu terkejut karenanya…“Naomi!”“Oh astaga! Kau benar-benar mengagetkanku!”“Kenapa sih doyan banget buat aku kaget,” ujar gadis itu yang sedang mengelus dadanya,“Kamu aja yang terlalu serius ngerjain, sampai gak sadar aku ada di belakangmu,” ujarnya yang diiyakan saja oleh Naomi.“Gak ada kerjaan lain apa selain buat orang terkejut,” ujar gadis itu dengan menyipitkan matanya seakan ia tengah memberikan tatapan sinisnya kepada Adrian.Adrian terkekeh sejenak,“Aku periksa boleh?” tanya pria itu yang d
Baca selengkapnya
38 Bantuan untuk Adrian (2)
Author’s POV “Kalung ya…” “Bagus juga,” ujar gadis itu yang diangguki oleh Adrian. “Ya kan… aku kurang tahu sih selera cewek itu seperti apa… makanya aku memintamu untuk memilihkan kalung itu untuknya,” katanya sembari melirik gadis itu singkat, “Kalau boleh tahu adikmu itu usianya berapa?” tanya gadis itu yang menolehkan dirinya kepada pria itu, “Umm… tahun ini sih dia 17 tahun,” “Sweet 17 dong!” ujar gadis itu dengan semangat, Adrian mengangguk,”Iya, tapi kami merayakannya kecil-kecilan aja kok. Kami merayakannya untuk keluarga kami saja,” “Hmm? Kenapa begitu? Bukannya seharusnya dirayain ramai-ramai ya biar lebih asik, apalagi dia sweet 17,” ujar gadis itu yang digelengkan oleh pria itu, “Dia sendiri yang meminta untuk dirayakan private seperti itu, padahal sebelumnya mama dan papaku berencana untuk membuat pesta yang meriah,” jelas pria itu yang membuat gadis itu mengangguk mengerti, “Ta
Baca selengkapnya
39 Bantuan untuk Adrian (3)
Author’s POV Naomi melirik Alex yang sedang memantau keduanya yang sedang makan. Sementara itu, Adrian mulai kepedasan, wajahnya memerah dan ia mulai keringatan. Itu membuat gadis itu tertawa kecil melihat Adrian kembali mengambil tisu untuk menyeka keringatnya, “Ini pedas sekali,” ujarnya sambil menggelengkan kepalanya dengan tidak percaya. Sementara itu, Naomi masih lempeng aja memakan sambal tersebut karena ia penyuka makanan pedas. Baginya, pedas adalah makanan yang sangat menantang, “Pesan teh panas… dijamin agak mereda itu pedasnya,” “Tapi itu panas, aku mau tambah es teh saja…” ujarnya yang digelengkan oleh gadis itu, “Jangan… nanti makin pedas… ujarnya yang menawarkan teh panas miliknya kepada Adrian. Adrian menelan ludahnya dan mulai meminum teh panas milik Naomi. Awalnya ia kepanasan hingga matanya berair. Namun itu tidak bertahan lama karena perlahan pedas yang ia rasakan mulai memudar, “Kau benar,” ujarnya
Baca selengkapnya
40 Bantuan Untuk Adrian (4)
Author’s POV“Aku sedang tidak tertarik dengan siapapun. Lagipula aku tidak keberatan jika aku benar-benar ditakdirkan untuk sendirian,” ujarnya dengan lempeng sembari menyenderkan dirinya dan melipat tangannya,Adrian tersenyum mendengarnya,”Kamu benar-benar mandiri ya sepertinya,” ujar pria itu yang langsung diangguki oleh gadis itu,“Aku akan sangat senang jika kamu memujiku seperti itu,” ujarnya yang membuat pria itu tersenyum miring,“Lalu bagaimana jika ada seorang pria yang tertarik kepadamu? Apa kamu akan tetap pada pendirianmu itu?” tanya pria itu membuat gadis itu berpikir jika apa yang dimaksudkan Adrian adalah Alex, padahal yang dimaksudkan pria itu adalah dirinya sendiri,“Ya tergantung… kalau aku tidak menyukainya, aku akan menolaknya,” ujar gadis itu dengan santai. Hal itu membuat pria itu semakin menatapnya dan memandangnya sejenak,&ldq
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status