All Chapters of Milliader Itu Mencintaiku! : Chapter 51 - Chapter 60
88 Chapters
51 Keluarga Adrian (2)
Naomi’s POV“Ehem…” dehem Bunga, membuatku dan Adrian menatap kepadanya. Dia menggelengkan kepalanya, menggoda kami yang tadinya terlalu sibuk dengan dunia kami berdua saja. Godaan itu juga bukan datang dari Bunga saja, melainkan ayah dan ibunya Adrian yang tampak tersenyum melihat perilaku anak lelaki mereka yang begitu soft dan gentle kepadaku.Aku menatap makanan yang sudah tersaji di depanku dan sebenarnya tinggal diambil saja. Hanya saja, aku terlalu malu untuk mengambilnya terdahulu. Bukan malu juga sih, tapi lebih tepatnya aku hanya ingin menghormati yang tua dahulu untuk menyentuh makanan yang masih rapi tersaji di depanku. Kebiasaan ini biasanya dipakai di Korea, yang mana yang lebih muda harus menunggu yang paling tua untuk menyantap makanan terlebih dahulu,  Kalau kalian menanyakan mengapa aku bisa mengetahui ini, aku mengetahui semua ini dari drama korea yang selalu ku tonton.
Read more
52 Keluarga Adrian (3)
Naomi’s POV“Uhuk, manisnya,” ujar Bunga yang tidak berhenti tersenyum untuk menggoda keduanya. Adrian melihat itu, lalu dia mulai melepaskan tangannya dari punggung ku dan mulai kembali ke posisi duduknya. Sementara aku, aku masih belum berani menjawab apapun, apalagi terhadap perkataan ibunya Adrian yang membuatku tersedak,Menikah? Punya cucu?Astaga, itu pembahasan yang benar-benar jauh sekali,“Jadi, kamu sedang bekerja sebagai apa, Naomi?” tanya ayah Adrian dengan ramah kepadaku. Aku tersenyum manis sebelum aku menjawab pertanyaan tersebut, itu adalah pertanyaan yang aku sukai karena aku merasa bangga untuk bisa masuk di perusahaan besar seperti Lewis Studio,“Saya 3D artist di Lewis Studio, om…” jawabku yang membuat semua orang kaget,“Loh, satu pekerjaan sama Adrian dong…” ujar ibu Adrian yang kuangguki dengan semangat,“Kami bahkan seka
Read more
53 Keluarga Adrian (4)
Naomi’s POVNamun tatapan itu berubah menjadi tatapan yang hangat untukku. Dengan senyuman tipis, dia menggodaku,”Kamu sudah seperti istri yang baik,” ujarnya kepadaku. Aku hanya diam, mengerjapkan mataku dengan cepat, memastikan jika pria itu akan menarik kembali perkataannya,“Masa iya?” ujarku yang sebenarnya tidak tahu mau menjawab apa terhadap perkataannya,Pria itu tersenyum kepadaku,”Masa iya aku bohong?” ujarnya sembari mengacak-acak rambutku. Aku mendecak kesal karena aku sudah susah payah merapikan rambutku supaya tampaknya bagus. Dan sekarang dia mengacaukan usahaku, tidak heran aku marah ya kan?“Berhentilah mengacak rambutku,” ujarku dengan sebal. Aku kembali merapikan rambutku dan tidak kusangka dia malah tertawa melihatku yang menatapnya dengan sebal kepadanya. Pria itu memiringkan kepalanya dan satu tangannya hendak ia layangkan kembali ke rambutku, dan dengan refleks a
Read more
54 Keluarga Adrian (5)
Naomi’s POV“Hmm… oke. Jadi siapa saja yang mengetahui hubungan kalian? Dan sudah berapa lama kalian bersama?”  tanyaku lagi,“Kami sudah bersama selama satu tahun ini… dan belum ada yang tahu mengenai hubunganku dengan Raka selain kakak,”Aku tersanjung mendengarnya. Dia menitipkan kepercayaan ini kepadaku dan aku merasa aku sedang diandalkan dalam hal ini. Aku pun tersenyum kepadanya sembari mengelus-elus kepalanya,“Kamu masih beruntung karena masih memiliki keluarga yang begitu mencintaimu,” ujarku yang masih merapikan anak rambutnya. Aku kembali menatapnya yang masih menatapku,“Bukankah seharusnya cinta mereka terhadap mu sudah cukup?” ujarku lagi membuatnya kembali menitihkan air matanya,“Kakak benar… seharusnya aku tidak rakus kasih sayang,”“Bukan rakus, tidak masalah kok jika kita mau dicintai dengan orang lain.
Read more
55 Pengakuan Adrian
Naomi’s POVDalam keadaan menyetir, pria itu melirikku, membuatku mengerjapkan mataku, berpikir apakah ada sesuatu yang salah dari perkataanku,“Ada apa?” tanyaku ketika dia kembali melirikku,“Tidak apa… aku hanya tidak ingin melewatkan kecantikanmu malam ini,” ujarnya yang membuatku bergidik ngeri. Sejak kapan pria itu berubah menjadi seperti ini? Ini bukan seperti Adrian yang kukenal. Dia kembali melirikku yang menatapnya dengan tidak percaya. Melihat kekagetanku yang tidak bisa ku sembunyikan, dia tertawa lepas,“Ada apa dengan wajahmu?” tanyanya sembari tertawa kepadaku, “Aku tidak menyangka jika mulutmu bisa berkata semanis itu,” ujarku terang-terangan. Aku tidak berbohong, aku heran dia bisa berkata semanis itu kepadaku,“Aku tidak berbohong… kamu terlihat cantik hari ini,” ujarnya sebelum dia kembali melirikku. Aku tidak tahu harus
Read more
56 Kesempatan untuk Adrian (1)
Author’s POV“Aku menyukaimu, Naomi…” ujarnya, yang tidak luput dari kekagetan Naomi. Gadis itu tidak menyangka jika Adrian benar memiliki perasaan kepadanya seperti yang Seira katakan kepadanya. Ia masih menatap pria itu dengan sungguh, apakah dia mengatakan hal yang sesungguhnya kepada dia atau tidak.“Adrian menyukaiku? Dia sedang tidak bercanda kan?” batinnyaBelum sempat Naomi menanggapinya, Adrian sudah terlebih dahulu mencuri start untuk berbicara,“Kamu kaget? Gak percaya?” ujarnya yang hanya Naomi angguki,“Sudah kuduga,” timpanya lagi. Naomi masih diam, menatap Adrian yang masih menatapnya dengan menawan. Ia tidak tahu harus apakah dia bereaksi, apakah dia harus menolak pria itu atau meminta maaf karena dia tidak memiliki perasaan sejenis cinta kepada Adrian. Perasaannya murni adalah perasaan dalam bentuk pertemanan kepada Adrian,“M
Read more
57 Kesempatan untuk Adrian (2)
Author’s POVDengan penampilan yang sudah begitu rapi, gadis itu melihat arlojinya. Seharusnya sebentar lagi Adrian akan datang menjemputnya. Gadis itu memeriksa ponselnya ketika ia mendengar sebuah pesan masuk dan ternyata pesan tersebut dari Adrian.Adrian: ‘Aku sudah di luar,’Ia membuka gorden jendela kamarnya dan melihat Adrian yang sedang berdiri di luar mobilnya. Dengan cepat, gadis itu buru-buru keluar dari kamarnya dan melangkah keluar dari rumahnya untuk menghampiri Adrian. Karena terlalu cepat berjalan, ia tersandung batu yang membuatnya kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh jika Adrian tidak menahannya.Tangan kekar pria itu menahan gadis itu. Setelah menyadari betapa canggungnya dirinya sendiri, gadis itu menegapkan kembali tubuhnya dan berterimakasih kepada pria itu yang sudah menolongnya,“Terima kasih telah menolongku,” ujar gadis itu dengan senyum simpulnya,
Read more
58 Alex Berubah
Author’s POVAkhirnya setelah kisaran 45 menit, keduanya sampai di gedung megah yang merupakan tempat mereka bekerja. Adrian mengendarai mobilnya hingga ke basement dan setelah mereka sampai, keduanya langsung keluar dari mobil. Tidak berselang lama, sebuah mobil yang tidak asing bagi keduanya ikut masuk ke dalam basement dan berparkir tidak jauh dari mobil Adrian.Naomi mengetahui pemilik mobil itu, maka dari itu ia memutuskan untuk tidak menolehkan dirinya walaupun ia sangat ingin melihat Alex keluar dari mobil tersebut. Adrian dan Naomi berjalan menuju lift, menunggu giliran mereka untuk masuk ke dalamnya.Sebisa mungkin Naomi menahan dirinya untuk tidak menoleh kepada Alex yang saat ini tengah berada tepat di belakangnya. Jantungnya berdebar begitu kencang karena hawa keberadaan pria itu sangat ketara baginya. Ia penasaran bagaimana dan ekspresi apa yang pria itu berikan kepadanya setelah apa yang sudah ia katakan kepada Alex sebelumny
Read more
59 Hari Yang Berat
Author’s POVNaomi menghela napasnya. Ia tengah menatap dirinya di pantulan cermin. Tidak ada kebahagiaan atau senyuman yang bisa ia berikan kepada dirinya sendiri. Minggu ini akan menjadi minggu yang berat untuknya. Ia masih memikirkan hutang yang jatuh tempo pada minggu ini. Ia masih belum mendapatkan uang apapun meskipun belakangan ini penjualan sang ayah memiliki omset yang semakin tinggi.Namun uang itu tidak cukup untuk membayar hutang yang minggu ini akan ditagih. Sebenarnya bukan ini saja hutang sang ayah, masih ada hutang lainnya diluar sana yang harus ia bayar sedikit demi sedikit menggunakan uangnya dan uang sang ayah. Gadis itu memegang kepalanya dan memijat pelipisnya. Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah membayar hutang tersebut dengan uang yang ada.Ia tidak mungkin meminta lagi bantuan kepada Seira karena beberapa hutang mulai lunas karena bantuan Seira dan suaminya. Naomi menegapkan tubuhnya, memerhatikan penampilannya
Read more
60 Menyerah?
Author’s POVAdrian memperhatikan gadis itu, meskipun ia hanya melirik-lirik saja, ia sudah mengerti jika gadis itu tidak nyaman dengan pembicaraan ini. Maka dari itu pria itu memutuskan untuk menghentikan percakapan ini karena mungkin saja gadis itu belum siap untuk menceritakan apapun kepada pria itu.“Tidak usah dipaksakan...” ujar Adrian kepada gadis itu. Naomi menoleh kepada Adrian sebelum ia menunduk sejenak dan meluruskan pandangannya ke jalanan yang sebentar lagi akan sampai ke rumahnya,“Maaf… aku memang belum siap menceritakannya kepada siapapun…” ujar gadis itu sembari menunduk. Adrian mengendarai mobilnya hingga keduanya sampai di depan rumah Naomi. Sementara mobil sudah berhenti di depan rumahnya, gadis itu masih menunduk, bingung bagaimana ia harus pamit dari pria itu dan berterimakasih seperti biasanya karna sudah mengantarnya kembali ke rumahnya.Adrian melepas seatbeltnya dan ia
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status