Semua Bab Behind The Beast: Bab 11 - Bab 20
60 Bab
I. Spring | Ten
Akhirnya Vander bisa bernapas lega setelah sampai di dalam unit apartemen Andres. Sebelumnya ia harus ikut dalam aksi kejar-kejaran dengan para wanita asal kampusnya yang dengan gilanya mengikuti kemana langkahnya berjalan.Seharian di kampus membuat dirinya sangat tidak betah dengan kelakuan absurd para wanita-wanita di sekelilingnya. Salahkan ayahnya yang merusak kacamatanya sehingga hari ini ia tak dapat menutupi mata elangnya juga wajah tampannya. Membuat penampilannya tampak berbeda dari sebelumnya.Lebih gagah dan juga dominan dibandingkan pria lainnya. Aura Vander lebih keluar. Dan seketika dirinya bagaikan magnet yang menarik sesiapa saja untuk mendekat padanya. Termasuk menjadi penguntit yang dilakukan oleh para wanita yang kurang kerjaan itu.Tidak Chloe maupun wanita manapun- jelas membuatnya gila. Hidupnya telah berubah
Baca selengkapnya
I. Spring | Eleven
Kembali. Vander kembali dengan kacamata yang membingkai wajahnya. Namun hal itu tak ada gunanya lagi. Semua sudah tahu paras tampan dibalik tipuan kecil itu.Dan merasa tak ada gunanya lagi bersembunyi, seorang Zeckar muda akhirnya keluar dari cangkang memilih untuk menunjukkam jati diri sesungguhnya.Be a beast. Walau Vander sudah membuka rahasia kecilnya, sifat yang ditunjukkannya tak pernah berubah menjadi lebih baik seperti apa yang ditunjukkan tampilannya. Tetap kasar, tak peduli dan jarang tersenyum. Seakan wajah datar itu sudah melekat pada dirinya.Pria berbadan proporsional itu tetap membuat jarak pada sesiapa saja. Bahkan bila ada yang terang-terangan mengikutinya, ia dengan tegas mengecam aksi itu dan mengusirnya tanpa balas ampun.Dibalik itu semua, Vander kini tengah mencari informasi tentang mantannya itu
Baca selengkapnya
I. Spring | Twelve
Malam semakin larut dan acara makan malam bersama di rumah keluarga Vander telah selesai. Semua tamu juga sudah berpulangan, kecuali tiga orang yang dalam keadaan setengah sadar- duduk di sofa ruang santai dan bersama mereka menyanyikan lagu 'Ave Maria'.Suara ketiganya sungguh tak karuan. Sangat buruk dan juga sumbang. Membuat ketiga orang lainnya yang adalah tuan rumah menggelengkan kepala- tak mengerti dengan ketiga orang gila lainnya yang sedang kehilangan kewarasannya lakukan."Biarkan mereka tidur disini malam ini. Karena sepertinya tidak memungkinkan untuk merek kembali pulan. Billy dan Andres tidur di kamarmu, Vander. Lalu Chloe... bawa gadis itu ke kamar tamu."Ayah Vander kembali menghela napasnya lalu pergi menuju kamarnya, diikuti oleh sang istri yang tampak kelelahan dan ingin istirahat segera. Meninggalkan Vander yang diberi tanggung jawab untuk meng
Baca selengkapnya
II. Every Summer Has A Story
Vander menemukan dirinya kini tengah duduk di hamparan pasir putih nan halus seraya memandang lautan biru diiringi ombak-ombak kecil yang berlomba menuju tepi pantai. Dihalangi oleh manusia-manusia yang memadati sarana rekreasi itu tentunya.Rambutnya yang biasanya kaku kini dibiarkan bergerak bebas— dipermainkan angin, tersibak karena deru yang kencang. Bernasib sama seperti jaket training panjang hitam yang dikenakannya— berkibar-kibar karena dalam keadaan terbuka,  menampakkan kaos polo yang mencetak tubuh atletisnya.Hanya satu hal yang tidak ada. Kacamata. Benda tua itu sudah lenyap.Dirinya tahu kalau kehadirannya di tempat yang ramai itu adalah ide yang buruk. Lihat saja bagaimana semua wanita yang sedari tadi berlalu lalang di depannya, terkesan seperti hiu yang siap menerkam mangsanya. Sangat mengerikan.
Baca selengkapnya
II. Summer | Fourteen
"Honey, please ..."Chloe mengejar pria di depannya itu dengan panik. Tidak ia pedulikan tatapan orang-orang yang melihatnya seperti penguntit. Yang ia pedulikan kini hanya sosok dingin yang sedari tadi ia ikuti. Meminta maaf karena kebodohan yang telah ia perbuat."Vander, please, talk to me. I know that i'm wrong... but- Aw!" Gadis bersurai panjang itu terhempas ke rak buku di belakangnya. Vander sang pelaku kini menjepitnya dalam kungkungan badan besar nan tegap itu."Kau— " Vander menarik napas juga memicing matanya, "kapan tidak membuat semuanya menjadi runyam?" Kemudian menatap Chloe menusuk.Chloe hanya bisa menelan ludahnya. Sedikit takut dengan tatapan mata pujaan hatinya yang terlihat kelam."Ma-af ...," cicit Chloe dengan menundukkan kepalanya, lantaran tak ingin
Baca selengkapnya
II. Summer | Fifteen
Dan disinilah Vander dan Chloe berada- di sebuah ruangan bernuansa monokrom yang adalah ruang santai di tempatnya bekerja, tepatnya di lantai dua dengan pencahayaan yang menyilaukan dari matahari sore yang menembus dinding kaca.Mata elang itu sedang menatap nyalang pada gadis yang kini sedang mengunyah permen karetnya, dengan urat-urat kepala yang sudah menegang disekitaran pelipis."Apa? Apa ada yang salah denganku?"Vander menatap garang pada perempuan yang sepertinya tidak punya rasa bersalah sama sekali itu. Pertanyaan santai yang keluar dari bibir manis Chloe berhasil membuat darahnya mendidih.Bagaimana tidak? Si biang onar membuat keonaran lainnya yang membuatnya malu di hadapan Yasmine tadi. Dengan seenaknya gadis itu mengklaim dirinya, dan tidak tahu malunya juga mengancam agar siapapun tidak menyentuhnya apalagi mend
Baca selengkapnya
II. Summer | Sixteen
Riverside Park, 06 pm - Yasmin.Sekali lagi Vander membaca isi pesan pada ponsel barunya dan mencocokkan waktu dengan jam tangannya lalu menghela napas panjang dan berkata dalam hati untuk bersabar lebih lama demi mobil yang diidamkannya. Meski sudah sejam menunggu, yang dinanti belum juga tiba.Poor Vander.Sudah pukul tujuh malam, namun langit New York masih terang. Sedikit menampakkan pendar jingganya, dikala itu matahari sudah mulai menurun. Membuat suasana senja sangat indah bila dipandang.Apalagi kini ia tengah berada di taman umum tepi laut. Berdiri di depan pembatas dengan semilir angin pantai yang seolah menggodanya untuk tetap diam disana. Menikmati ciptaan alam yang jarang sekali dilihatnya.Sambil menutup mata, Vander berpegangan pada pembatas besi. Menikmati s
Baca selengkapnya
II. Summer | Seventeen
"Aku sudah di bawah. Bisa kau jelaskan apa yang terjadi? Apa perlu kupanggilkan ambulan?"Seorang berseragam kepolisian baru saja tiba dengan atribut lengkapnya di sebuah parkiran basement— berkomunikasi dengan menggunakan ponsel pada seseorang yang dari suaranya seperti mengalami kejadian tragis."Aku membunuhnya. Ya, Tuhan... aku membunuhnya," suara pria histeris keluar dari benda tipis itu. Sang polisi dengan sigap berjalan menuju muasal tempat yang dimaksud."Tenang. Aku akan kesana segera," putus sang polisi muda. Kemudian berlari cepat memasuki lift.Setibanya sampai di tempat tujuan. Pria berseragam yang sudah hapal kode kunci unit tersebut, menekan angka demi angka yang diingatnya. Kemudian tanpa membuka sepatu dan topinya, ia berhambur kedalam melihat kondisi sang teman yang tadi katany
Baca selengkapnya
II. Summer | Eighteen
Jika ada yang harus berubah disini adalah diri Vander. Tak hanya merubah cara berpikirnya yang selama ini terbilang sederhana. Menghadapi seorang Angelic Demon ternyata perlu pemikiran yang lebih kompleks, di luar nalar ataupun sesuatu yang tak pernah terlintas.    Vander harus mengambil sisi tergelapnya untuk berurusan dengan si ratu onar. Bila perlu ia menjadi raja atas segalanya.   Bahkan sekarang dirinya harus menjungkir balikkan kewarasannya, bermain-main dengan ketidak stabilan dan mengambil resiko yang jauh lebih tinggi.   Seperti berjudi, ia tak hanya bisa berdiam duduk sambil memerhatikan, atau dirinya berakhir dalam kekalahan telak. Banyak yang ia pertaruhkan.   Termasuk mengubah penampilan?   Adalah poin penting jika
Baca selengkapnya
II. Summer | Nineteen
"Are you ready? Let's get f*cked up!"Dan ketiganya turun dari mobil mewah yang telah mengantarkan mereka ke sebuah gedung dengan menara tinggi yang menjulang di atasnya.Sebuah bangunan yang merupakan tempat dimana kaum elit berada, sekaligus tempat dimana pesta diadakannya ulang tahun Chloe yang juga merupakan kelab ter-eksklusif se-kota New York.Dengan menggunakan kaca mata hitam secara kompak dan dengan tampilan yang super memukau— mereka berjalan gagah saat memasuki lobi bangunan tersebut, membuat siapa saja yang melihat pangling dengan keberadaan para pria tampan itu.Bahkan hampir semua orang yang berada di area sekitar mereka tampak tak ingin melewatkan kesempatan untuk mencari tahu siapa sosok 'wajah baru' yang baru saja menunjukkan batang hidungnya kini.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status