Axe begitu tegang saking bersemangatnya. Ia menatap Lyra yang terbaring untuk beberapa saat."Kau sungguh cantik. Kau harusnya tahu betapa sulit mendapatkanmu. Andai saja kau tidak terlalu sombong dengan kesucianmu itu, aku pasti tak akan membuangmu, Sayangku," ucap Axe sambil mengecup tangan Lyra. "Tapi ya sudah, aku berbaik hati memaafkanmu, meski kau menikahi pria lain. Jadi, sekarang buatlah aku senang. Kalau sekarang kita melakukannya pasti tak masalah, 'kan? Toh kau yang sudah masuk ke dekapan pria sialan itu pasti sudah berkali-kali memuaskannya."Axe tak lagi bisa menahan diri. Ia melampiaskan nafsunya pada wanita yang tak sadarkan diri. Seolah tak cukup bermain dengan Violet, ia teramat tega menodai Lyra. Padahal pria itu tahu benar jika sang model tak suka disentuh berlebihan. Bahkan setelah dua tahun berpacaran, mereka tak pernah bermalam di atap yang sama, walau di kamar terpisah sekalipun. Namun, Axe yang gelap mata sudah tak peduli lagi. Dari awal dirinya memang bukan pr
Baca selengkapnya