Semua Bab Hoffen: Bab 71 - Bab 80
99 Bab
Rencana Sev?
Trisha berjalan masuk ke dalam rumah dengan meletakan plastik di meja dapur, lalu memasukan semua belanjaannya ke dalam kulkas. Dia melirik Sev yang tengah menonton televisi bersama Shiro. Wanita gemuk itu bahkan bingung padanya yang tidak marah. Padahal Trisha sengaja pulang setengah jam lebih lama dari kesepakatan.Trisha mendadak ragu dengan yang direncanakan oleh Vanda. Apakah berhasil?Wanita gemuk itu menggelengkan kepalanya. “Kalau nggak dicoba, nggak akan tau hasil akhirnya,” gumamnya dengan senyuman tipis.Trisha pun mengambil buah yang ada kulkas, kemudian berjalan mendekati Sev dengan meletakan buah di meja. Ia langsung duduk di samping Sev dengan menyandarkan tubuhnya.“Dari mana lo? Gue laper, mau makan nasi, bukan buah,” pinta Sev tanpa menoleh dan masih fokus pada film yang dia tonton. Trisha pun menghela napas panjang dengan menarik bibir membuat senyuman paksa.“Bentar, gue masak dulu,” ujar Tris
Baca selengkapnya
Hampir Saja
“Lo ngapain ajak gue ke sini?” tanya Trisha saat mobil memasuki mall besar, lalu melihat ke arah Sev dengan bingung.Sev pun tersenyum dan melepas kacamata hitamnya. “Menurut lo?”Trisha terdiam dan berpikir. Apa dia akan menyuruhnya menjadi pembantu untuk membawakan semua belanjaan? Wanita gemuk itu menghela napas panjang dengan senyuman paksa. Menyesal sudah dia terlalu banyak berharap.“Kenapa?” tanya Sev yang membuat raut wajah Trisha menjadi datar.“Menjadi pembantu buat bawa belanjaan lo, kan?” tanya Trisha dengan nada tak suka.Sev hanya memberikan senyuman tipis dan memakai kembali kacamata hitam, juga maskernya. Dia turun dari mobil diikuti Trisha di belakang. Wanita itu bahkan menyesal sudah mau ikut pergi bersama Sev. Awalnya ia pikir ada jadwal pemotretan, tapi ternyata semua ini di luar pekerjaan. Seharusnya dia bisa menggambar di rumah.Sev menghentikan langkahnya mendadak, membua
Baca selengkapnya
Kenapa Lebih Sengsara?
Saat Sev datang menghampiri Trisha yang tengah mengantri es krim, wanita gemuk itu langsung mengulurkan tangannya. Sementara lelaki itu hanya melihat tangan Trisha dengan tatapan bingung. Trisha pun menghela napas panjang karena melihat Sev yang sama sekali tidak mengerti maksudnya.“Uang, gue nggak bawa dompet,” bisik Trisha dengan sedikit berjinjit.Sev yang mendengar itu hanya tertawa kecil dan memberikan satu lembar uang pada Trisha sambil menggelengkan kepala. Pantas saja dia terlihat gelisah saat mengantri, ternyata tidak membawa uang?Pandangan mata lelaki itu tidak sengaja melihat beberapa wanita yang sedari tadi melihatnya, perasaannya mendadak tidak enak. Dia merasa kalau mereka ingin membuktikan sendirinya. Sev pun langsung masuk ke antrian dan berdiri di samping Trisha dengan merangkul wanita itu.Trisha yang tiba-tiba di rangkul pun langsung menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan. Sev hanya memberikan isyarat agar wanita itu
Baca selengkapnya
Melakukan Kesalahan Terbesar!
“Why not? Kalian kakak adik, kenapa nasib lo lebih sengsara dari Tiana? Lo nggak mau minta uang sama dia?” tanya Sev yang membuat Trisha menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Trisha bingung harus menjawab apa. Sebenarnya tidak sengsara, hanya saja ini keputusannya sendiri untuk tidak memakai uang pemberian orang tua dan Tiana. Kalau dihitung, uangnya yang ada di ATM sudah lebih dari seratus juta. Ya, Trisha menganggap uang pemberian Tiana dan kedua orang tuanya sebagai uang tabungan.“Kenapa? Lo nggak kabur dari rumah, kan?” tanya Sev lagi.Trisha menggelengkan kepalanya cepat. “Mana mungkin gue kabur? Kalau gue kabur, pas lihat Tiana gue langsung pergi dari lokasi syuting!”“Lo nggak pergi, tapi bohong sama gue!”Mendengar perkataan Sev, wanita gemuk itu hanya menyengir. “Gue nggak mau aja kalau lo sampai pecat gue cuma gara-gara sepele!” jelasnya. Sev hanya memutar bola matanya
Baca selengkapnya
Perubahan Sev
“Siapa?” tanya Sev menoleh sekilas pada Trisha yang tengah memasukan ponsel ke kantong celana. Raut wajah wanita gemuk itu terlihat sangat khawatir.“Gue harus pulang sekarang,” ucap Trisha seraya beranjak dari duduknya.“Kenapa? Gue antar!” ucap Sev yang hanya dijawab satu anggukan oleh Trisha, lalu langsung berjalan keluar dari restoran dengan langkah cepat.Sev tidak tau alasan Trisha yang tiba-tiba ingin pulang. Apa terjadi sesuatu dengan Lio? Tapi dia tau kalau orang yang barusan telepon adalah Vanda, sahabatnya. Sementara Trisha, dia sangat khawatir jika terjadi apa-apa pada Lio karena pesan sejak tadi pagi tidak kunjung di jawab.Saat keluar dari restoran, Trisha bingung melihat banyak pengunjung mall yang melihat ke arahnya dengan senyum-senyum, mereka juga berjalan mendekat. Wanita gemuk menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuh. Matanya seketika melotot saat melihat Sev yang tidak memakai masker, juga kaca
Baca selengkapnya
Alergi Mangga
Trisha mempercepat langkahnya memasuki koridor rumah sakit, dia terlihat sangat khawatir pada kondisi Lio yang masih belum sadarkan diri. Bahkan, wanita gemuk itu juga tidak peduli dengan tubuhnya yang terasa tidak enak.Dia bertanya pada suster yang berpapasan dengannya, lalu langsung berjalan sesuai jalan yang ditunjukkan oleh suster itu. Trisha tersenyum mengangguk saat melihat Vanda yang melambaikan tangan.“Gimana Lio?” tanya Trisha seraya duduk di samping Vanda.“Gue belum tau, dokter masih di dalam,” jawab Vanda seraya memberikan minum untuk Trisha. wanita gemuk itu hanya menganggukkan kepalanya dan menerima botol itu. Dia mengatur napas yang terengah-engah.Namun, entah kenapa tiba-tiba saja dadanya terasa sangat sesak, bahkan dia sedikit kesulitan bernapas. Vanda yang melihat Trisha sesak napas pun terlihat bingung dan semakin panik. Dia melihat tangan Trisha yang penuh dengan bintik-bintik merah, mata terbelalak lebar.
Baca selengkapnya
Kenapa Bisik-bisik?
“Sev, besok lo ada pemotretan. Jangan sampai terlambat! Trisha mana? Lo tadi pergi sama dia, kan?” tanya Zhui yang baru saja datang.Sev menoleh pada Zhui dengan helaan napas seraya duduk di sofa. “Trisha di rumah sakit, gue nggak tau kalau dia alergi mangga,” jawabnya mengalihkan pandangannya.Zhui terlihat terkejut dan langsung duduk di samping lelaki itu. Wanita itu juga tidak tau kalau Trisha ada alergi terhadap buah mangga, pantas saja setiap ia menawarkan buah mangga dia selalu menolak. Tapi kenapa sama Sev dia tidak menolak?“Dia nggak tolak pas lo kasih dia mangga?” tanya Zhui dengan menautkan kedua alisnya.Sev terdiam sejenak. lalu menggelengkan kepalanya ragu. Dia sangat ingat kalau Trisha langsung memakan buah mangga itu tanpa menolak. “Dia langsung makan.”Zhui pun menghela napas panjang dan menepuk punggung Sev pelan. “Lo harus baik-baik sama Trisha, anggap aja lo balas kebaikan di
Baca selengkapnya
Sudah Terlambat
“Kenapa tiba-tiba diem?” tanya Vanda.Trisha menoleh pada Vanda seraya menggerakkan tangan untuk memberikan isyarat pada sahabatnya untuk mendekat. Vanda pun langsung mendekat tanpa bertanya apapun. Wanita gemuk itu mendekatkan mulutnya di telinga sang editor.“Lo lupa sama sifat Sev? Kalau gue tolak, terus dia pecat gue, gimana? Komik gue nggak akan bisa lanjut! Lo sendiri tau, kan, sumber ide gue itu dari Sev,” jelas Trisha dengan suara berbisik.“Kenapa bisik-bisik?” tanya seseorang yang baru saja datang.Vanda dan Trisha yang mendengar suara itu terlonjak kaget dan langsung melihat ke arah pintu. Melihat kedatangan Sev membuat Trisha menghela napas lega, benarkan dugaannya? Vanda pun langsung mundur dua langkah dengan memberikan senyuman canggung pada Sev.“Nggak apa-apa, Gue sama Trisha lagi bahas ….”“Kita lagi bahas kode di game, jadi takut kalau ada orang lain yang denger,&
Baca selengkapnya
Bersikap Baik
Setelah satu hari di rawat inap, Trisha diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah sangat baik. Wanita gemuk itu memulai aktifitas seperti sebelumnya, menyiapkan sarapan, menyiapkan pakaian, dan membersihkan rumah Sev.Ya, Trisha masih tinggal di rumah aktor menyebalkan itu. Awalnya ia ingin kembali ke rumahnya, hanya saja Zhui memintanya untuk tetap tinggal agar Sev tidak terlambat ke lokasi syuting. Mau tidak mau wanita gemuk itu langsung menyetujui. Dia sudah tidak bingung lagi menggambar di rumah Sev.Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, semua keperluan Sev sudah siap semua. Dia berjalan ke kamar Sev untuk membangunkannya. Namun, saat ingin mengetuk pintu, Sev tiba-tiba keluar dan membuat Trisha melangkah mundur.“Mau ngapain?”“Bangun—““Nggak perlu, lo pikir gue anak kecil?” potong Sev seraya berjalan lebih dulu menuju ruang makan.Trisha menatap punggung Sev dengan menghela napas panjang men
Baca selengkapnya
Hubungan Tidak Akur
Lio menoleh ke arah pintu saat mendengar suara langkah seseorang, dia kira orang itu adalah Trisha yang berjanji akan datang. Lelaki itu tersenyum karena sudah menunggunya sejak tadi untuk membuat papan cerita bersama. Namun, senyumnya seketika luntur saat melihat orang yang paling tidak ingin dia lihat. Lio mengalihkan pandangan matanya langsung dan kembali untuk mewarnai komik itu.Orang yang dia kira Trisha ternyata adalah Sev. Bagaimana dia bisa tau? Padahal tidak ada yang memberitahu pada lelaki itu.Sev berjalan mendekat dan meletakan keranjang yang berisikan buah, lalu duduk di kursi yang ada di dekat brankar sang adik. Dia menatap Lio yang tengah fokus mewarnai komik itu sambil tersenyum samar.Belum ada yang memulai percakapan. Sev sendiri bingung harus mulai bicara dari mana.“Lo kenapa kecewa gitu liat gue dateng?” tanya Sev memecahkan keheningan saat teringat raut wajah adiknya yang berubah menjadi datar.“Bukan urusan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status