Semua Bab Lilya : Gadis yang Digadaikan Keluarga (INDONESIA): Bab 1 - Bab 10
52 Bab
Prolog
"KENANGA, kamu anak sulung di keluarga ini. Kamu harus mau menikahi orang-orang Gunawan itu agar perusahaan kita selamat dari kebangkrutan, Nak," jelas Mawar, ibunya dengan suara welas asih.Wanita dengan tubuh bak gitar spanyol itu menggeleng tegas. "Nggak, aku nggak akan nikah sama Pak Tua Mesum dari keluarga Gunawan itu, jangan harap!""Nak, mengertilah, perusahaan kita sedang diambang kebangkrutan, kalau kamu menolak menikah dengannya, bagaimana kita bisa hidup esok harinya? Pikirkan baik-baik, Nak. Ini demi masa depan kamu juga.""Masa depan apa, sih, Bu? Ibu kalau mau ngorbanin aku bilang aja, dong! Ibu mau aku nikah sama Pak-pak tua yang umurnya setara sama Bapak itu?" Kenanga meludah. "Cuih, mimpi saja! Lebih baik aku jatuh miskin daripada harus menikah dengannya!" jerit Kenanga yang lantas berlalu dari sana.Lilya sejak tadi hanya menyimak. Dia hanya anak pungut di keluarga itu, tapi dia tetap dihitun
Baca selengkapnya
Lilya • 01
"BAGAIMANA kabar terbaru dari pergerakan keluarga Atmawijaya?"Lionel Ervan Gunawan atau yang akrab disapa dengan nama Evan itu meluruskan kakinya di atas meja. Sembari mengecek satu per satu laporan dari CEO yang tersebar di negeri ini untuknya, Evan sesekali melirik Chris, kaki tangannya yang kini memegangi tablet berisi rangkuman laporan penyelidikannya."Mereka hendak mengajukan pernikahan untuk Anda, Tuan."Evan mendengkus. Apa orang-orang Atmawijaya tidak punya otak sampai mau mengajukan pernikahan padanya? Apa Evan terlihat seperti pria tua mesum yang kurang belaian, karena belum menikah sampai sekarang?Dengkusannya kembali terdengar. Rumor yang beredar luas tentang dirinya memang jelek sekali. Tambun, jelek, tua, mesum, dan playboy. Semuanya dirangkap menjadi satu, padahal Evan tidak pernah merasa melakukan atau memiliki fisik seperti rumor yang tersebar."Siapa yang akan mereka ajukan menjadi pengantinku?"Chris melihat data, kemudian me
Baca selengkapnya
Lilya • 02
LILYA menangis dalam diam setiap malam setelah mendengar titah ibunya untuk menikah.Dia masih muda, dia masih sekolah, bahkan dia belum lulus SMA. Lilya masih terlalu dini untuk menikah, tapi demi Kaisar dan Mawar, Bapak dan Ibu yang telah merawatnya selama ini, Lilya rela berkorban.Digadaikan, dijual pada Pak Tua Mesum dari keluarga Gunawan yang kaya raya demi menyelamatkan perusahaan keluarga. Dia rela menikah dengannya dan mungkin dia akan menjadi istri muda yang akan ditindas oleh istri-istri tuanya di sebuah mansion besar.Mengingat film-film tentang poligami yang bertebaran di layar televisi dan mengisahkan seorang istri muda yang disiksa istri-istri tuanya, Lilya bergidik ngeri saat membayangkan dirinya akan berakhir seperti itu."Tuhan, semoga tidak ada drama mengerikan seperti itu dalam hidupku," doanya sembari menatap langit-langit kamar.Dia berharap doanya dijamah
Baca selengkapnya
Lilya • 03
RANJAU berhasil disebar dengan baik, semua keluarga Atmawijaya harus hati-hati dalam melangkah, terutama mereka sedang berhadapan langsung dengan seorang Lionel Ervan Gunawan, dia yang kini memegang kekuasan dari dua keluarga besar.Christian Andromeda tersenyum manis saat menatap Lilya yang duduk ketakutan seraya menundukkan kepala. Gadis itu sesekali mendongak, menatapnya, tapi dia kembali menundukkan wajahnya begitu Chris membalas tatapannya.Gadis yang penakut dan pemalu, batinnya."Chris, mana yang akan menjadi menantuku?" Pria tua dengan perut buncit dan tatapan mesum menatap Kenangan dan Lilya secara bergantian.Kenanga terlihat menahan muntah, tapi ia segera berpaling menatap Chris yang memang paling sedap dipandang di sana.Kaisar berdeham. "Anak terakhir keluarga kami, Tuan. Namanya Lilya, dia masih delapan belas tahun."Pria yang disewa oleh
Baca selengkapnya
Lilya • 04
EVAN mendengarkan isi percakapan itu dengan mata terpejam. Dia membayangkan gadis itu mengucapkan semuanya dengan baik, bagaimana ekspresinya pun ia bisa membayangkannya dengan jelas.Dia gadis yang baik, batinnya."Tuan?""Hm.""Apa Anda yakin, akan melaksanakan pernikahan ini minggu depan?" tanya Chris yang tidak percaya, mengingat Evan baru saja bertengkar dengan sepupunya dan kini wajahnya dihiasi luka lebam yang cukup banyak."Kenapa? Apa kamu meragukan keputusanku?"Chris menggelengkan kepala. "Tidak, Tuan.""Persiapkan saja semuanya, Chris, semuanya sudah diatur, tidak ada alasan lagi untuk mundur.""Baik, Tuan."Benar, tidak ada alasan lagi untuk mundur.Evan mengambil kesempatan ini agar dia bisa menikah, mendapatkan seorang istri yang mungkin bisa mengurusnya sampai di kemudian ha
Baca selengkapnya
Lilya • 05
HARI pernikahan akhirnya tiba. Lilya hanya bisa menundukkan wajah dengan banyaknya pikiran yang menghantui isi kepala sejak beberapa lama.Bukan hanya tentang bagaimana rupa calon suaminya, tetapi juga dengan malam pertama.Ini pengalaman pertamanya. Dia tidak punya pengalaman apa pun yang berkaitan dengan asmara. Begitu, dia mendapatkan kesempatan untuk merasakannya, dia akan langsung mendapatkan semuanya.Lilya menelan ludah tanpa sadar. Tatapannya terarah pada Kaisar dan Mawar yang tersenyum bangga karena berhasil menikahkan Lilya dengan orang kaya raya. Sedang Kenanga terlihat tak peduli, dengan satu kaki menyila, dia duduk di kursi."Apa mereka akan terlambat?" Penghulu yang lebih dulu datang mulai melirik jam di tangan.Kaisar tak bisa banyak komentar. Dia hanya berharap seorang Evan tidak sedang mempermainkan dirinya. Memang, mungkin dia tidak akan terlalu malu, karena t
Baca selengkapnya
Lilya • 06
PERNIKAHANNYA tidak meriah, tidak ada banyak tamu yang datang, tidak ada makanan apa pun yang terhidang, hanya ijab singkat, dan bubar. Lilya dibawa pergi oleh suaminya setelah ijab selesai dikumandangkan.Lionel Ervan Gunawan, atau yang dikenal dengan nama Evan. Begitu yang Lilya ingat tentang nama suaminya.Laki-laki mapan itu langsung membawanya ke sebuah rumah besar yang berisikan satpam, penjaga kebun, dan pengurus rumah. Lalu kemudian, Lilya dan Evan akan mulai tinggal di sana."Kuharap kamu bisa terbiasa dengan rumah baru, karena aku tidak mau tinggal bersama keluargamu."Dada Lilya terasa tercubit mendengar penuturan itu. "Mengapa? Mereka orang tuaku, sekarang mereka juga menjadi orang tuamu."Evan menghela napasnya kasar. "Jangan salah sangka, aku hanya ingin menjaga diriku sendiri dari bahaya ular yang ada di dalam sana."
Baca selengkapnya
Lilya • 07
"MEMANG kenapa kalau aku bukan anak kandung mereka?" Lilya mengulang pertanyaannya, karena Evan tidak mengeluarkan balasan apa pun. Laki-laki itu hanya diam, menarik kursi, lalu duduk dengan nyaman. "Kak, memang kenapa kalau aku ....""Diam, jangan banyak bicara di meja makan," potong Evan yang kini membalik piring dan menatap Lilya tajam.Lilya terdiam, dia mulai mengambil piring Evan lalu mengisinya dengan nasi. "Mau lauk apa?" tanyanya, menawarkan pada orang yang tadi pagi resmi menjadi suaminya."Apa pun yang menurutmu enak," balasan Evan membuat Lilya membatu. Dia menatap Evan, lalu piring di tangannya secara bergantian, tapi dia urung bicara lagi karena laki-laki itu tadi menyuruhnya diam.Lilya menghela napas kasar, dia mengambil semua lauk satu per satu hingga piring suaminya penuh. Bahkan lebih banyak dari nasi yang dia tuangkan ke piring.Evan diam, tatapannya datar,
Baca selengkapnya
Lilya • 08
SEKOLAH tidak terlalu menyenangkan untuk Lilya. Karena statusnya hanyalah anak angkat yang diperalat keluarga, dia tidak berani berteman dengan anak-anak lain seusianya. Dia menjadi perangai pendiam dan sulit diajak bicara, karena takut aib keluarganya terbongkar. Dia pun membentengi diri dan fokus belajar.Sama seperti tadi pagi, Evan kali ini datang menjemputnya setelah tadi pagi mengantarnya ke sekolah. Bedanya, kali ini pria itu datang lebih awal, menunggu sembari memainkan ponselnya di mobil.Begitu Lilya sampai dan duduk di sebelah kursi kemudi. Evan mengambil sesuatu dari bawah kemudi, lalu melemparkan sebuah kotak seukuran tangan besar pria itu ke pangkuan Lilya. Lilya hanya memandangi kotak smartphone dengan wajah tidak mengerti."Pakai itu untuk menghubungiku," katanya, sembari menyalakan mesin dan mulai melajukan mobil.Lilya membuka kotak di pangkuannya dan sebuah ponsel baru kini
Baca selengkapnya
Lilya • 09
EVAN tidak tahu apa saja yang tengah Lilya lakukan. Dia lebih memilih beristirahat, walau tidak benar-benar bisa beristirahat.Dikeluarkannya ponsel dari saku kemeja dan ia mulai mengecek perkembangan saham perusahaan atau mengecek email Chris tentang berkas-berkas laporan yang harus dia tanda tangani nanti.Pekerjaannya sangat melelahkan dan membosankan. Satu-satunya alasan yang membuat Evan tidak mau menampakan dirinya sejak lama, karena alasan serupa. Dia tidak mau menambah daftar pekerjaan baru seperti diliput media atau masih banyak perkara lain yang bisa menambah beban di otaknya. Dia hanya ingin bekerja, memastikan semuanya berjalan baik-baik saja, walau dia tidak perlu melihat langsung ke lapangan.Seperti apa yang telah Kaisar lakukan. Dia menipu beberapa investor dan membuat nama perusahaannya buruk. Pria itu dituntut ganti rugi dan Kaisar tidak bisa lari. Terlebih, dengan anak sert
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status