All Chapters of Adoration: Chapter 11 - Chapter 20
108 Chapters
Bhama
“Bas, Baswara, mengapa kau termenung?” tanya Sam membuyarkan lamunan Baswara yang sedari tadi terduduk menatap lantai.“Ah, ya, maksudku tidak,” ucap Baswara dengan salah tingkah. “Aku yakin ada sesuatu yang terjadi. Tidak mungkin seorang Baswara rela bangun begitu pagi dan mengunjungiku ke rumah sakit, jika tidak terjadi sesuatu.”Wajah penuh yakin Sam saat menatap Baswara membuat dirinya tidak berkutik. Dengan mata beralih pandang, Baswara pun mulai menceritakan kejadian yang terjadi tadi malam.***Seorang pria dewasa datang menghampiri Soga dan Baswara. Berbaju rapi bak eksekutif muda dengan berbalut jas. Melangkah tenang dengan tatapan ramah.“Soga, apa yang kamu lakukan di sini?” tanyanya dengan sedikit berbisik.“Bisakah Yaya memberitahukanku jalan yang tempo hari aku lewati. Aku tidak tahu namanya,” ungkap Soga dengan wajah penuh harap.Tetapi sayang pria i
Read more
Cihna
“Sam, bagaimana keadaanmu saat ini?” tanya Baswara melalui gawainya.Bukannya menjawab, Sam malah tertawa terbahak hingga sulit berhenti. Sedangkan Baswara hanya diam, tidak seperti biasa akan kembali meledek Sam.“Kau sudah menanyakan ini sejam yang lalu, Bas. Apakah kau begitu gerogi untuk bertemu dengan Kana?” tanya Sam dengan begitu yakin.“Andai kau bisa keluar dari rumah sakit dan menemaniku di sini, Sam,” ungkap Baswara dengan nada yang bergetar.“Hahahaha, Baswara Sanjaya. Aku tidak menyangka, dibalik kesempurnaan yang kau miliki. Ada kekurangan yang begitu mempermalukan, terlebih mengingat status playboy-mu di masa lalu.”Wajah Baswara memerah bukan karena marah, melainkan malu akan kejujuran Sam yang begitu mengenal baik dirinya.“Aku harus kembali, sepertinya Kana sudah tiba. Aku harap semua berjalan lancar,” ucap Baswara sebelum memutus panggilannya.Gemuruh mengh
Read more
Sakahni
“Soga, mengapa kamu berkata begitu?” tanya Kana dengan wajah bingung sembari menatap ke arah Baswara dan Soga bergantian.“Bunda, dia pria yang sempat aku ceritakan kemarin,” jelas Soga dengan sedikit merengek.Kana terdiam dan mencoba mengingat, sedangkan Baswara menatap kaku setelah mendengar Soga memanggil Kana dengan sebutan Bunda.“Bunda? Jangan bilang kalau bocah ini adalah anak dari Kana,” gumam Baswara dengan rasa nyeri dihatinya.Begitu pula Kana yang kini menatap balik ke arah Baswara, sepertinya ia merasa tidak yakin bahwa sosok yang diceritakan Soga tempo hari adalah Baswara.“Sepertinya terjadi kesalah pahaman,” ucap Baswara yang mencoba mencairkan suasana.“Kana, Soga, ayo kita pulang!” ajak seorang pria dengan tatapan penuh kasih.Belum lagi Baswara bisa mengontrol hatinya, pria itu datang dan menambah ketegangan.“Bukankah anda yang kemarin tempo
Read more
Salindri
Baswara tiba di apartemen dan menemui petugas apartemen yang merupakan orang suruhannya. Keduanya telah membuat janji bertemu di area parkir. “Informasi apa yang ingin kau katakan padaku?” tanya Baswara dengan wajah yang begitu ketat. Sangkin ketatnya, cukup membuat si petugas apartemen menjadi gugup dan sedikit takut. “Begini Tuan, saya memperhatikan bahwa ada dua orang pria yang sering mengunjungi apartemen anda. Salah satu dari mereka tidak pernah lagi terlihat datang,” jelasnya dengan wajah serius. “Pria yang kau maksud, ini bukan?” tanya Baswara sambil menunjukkan wajah Sam yang ada di layar gawainya. Kedua mata si petugas terbelalak, ia menatap takjub ke arah Baswara sambil mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia tidak menyangka, Baswara memiliki foto pria yang ia maksud. “Namun, masih ada satu orang pria lain yang juga sering berkunjung kemari. Dia selalu mengenakan baju kaos dan topi hitam lengkap dengan maskernya. Saya berusaha memperhatik
Read more
Yama
Bel apartemen berbunyi, dengan segera perawat itu bangkit dan membukakan pintu. Kedua matanya terlihat memerah, masih dengan tubuh gemetar ia menyambut kedatangan Alea.“Ada apa?” tanya Alea dengan wajah bingung.“Baswara mencarimu, ia menekanku akan kepergianmu yang tanpa pengawasanku,” jelas perawat itu sambil menyeka air matanya.“Tenang saja, biar aku yang menghadapinya!” ucap Alea dengan langkah mantap menuju ruang tengah.“Apakah anda sudah lama datang dan ... apakah anda datang untuk menemuiku?” tanya Alea dengan raut wajah tidak merasa bersalah.“Tidak, aku datang untuk menemui perawatmu. Aku ingin tahu seperti apa perkembanganmu. Sebagai pelaku, bukankah ini merupakan hal yang wajar untuk aku lakukan?” tanya Baswara dengan lantangnya. Matanya terus menatap tajam keseluruh sikap tubuh Alea. “Kau sedikit berbeda hari ini, Alea. Kau tidak lagi bersikap lugu dan mal
Read more
Agnimaya
Sam disambut hangat oleh banyak karyawan. Ternyata ketidakhadirannya selama ini cukup dinanti banyak orang. Meskipun dirinya tidak setampan dan berkarisma seperti Baswara, namun sikap lembut dan senyumnya yang ramah selalu berhasil menyegarkan penat pagi karyawati di sana.“Pak Sam! Saya tidak menyangka anda sudah bisa kembali hadir. Di mana Tuan Baswara? Mengapa anda datang seorang diri?” tanya gadis tinggi yang tidak lain sekretarisnya sendiri.“Tuan Baswara mungkin akan datang terlambat. Apakah semua berjalan dengan lancar?” tanya Sam dengan tatapan meledek.“Jika boleh berkata jujur, saya merasa takut dan cemas selama melayani Tuan Baswara. Saya harap, Bapak selalu dalam keadaan sehat. Sepertinya hanya Bapak yang paling baik dalam mengurusi semua kebutuhan Tuan Baswara,” ungkap gadis itu dengan wajah sedikit cemberut.Sam hanya tersenyum, kini ia telah tiba di ruangan kerjanya. Sepuluh hari berada di rumah sakit mem
Read more
Tandri
Baswara kini terbaring di atas ranjang dan tertidur begitu lelap, sepertinya suntikan perawat berhasil mengusir rasa sakitnya. Wajahnya sedikit memucat dengan banyak bulir keringat membasahi tubuhnya.Kana hanya bisa duduk memandangi wajah tampan Baswara. Rasa hawatir yang begitu berlebihan terekam jelas di wajahnya.“Bunda, mengapa Bunda memasang wajah seperti itu?” tanya Soga yang ternyata sedari tadi terus memperhatikan wajah Kana.Kana hanya tersenyum, menggelengkan kepala sambil mengelus lembut rambut Soga.“Apakah dia pria baik? Mengapa Bunda terlihat begitu hawatir?” tanyanya kembali yang seakan tidak puas akan jawaban Kana.“Ya, dia pria yang baik, sayang.”Soga terdiam, matanya memandang tajam ke arah Kana. Sepertinya ia menyadari suatu hal, namun ia tidak yakin akan apa yang ia rasa.“Mengapa kau memandangku seperti itu?” tanya Kana yang kini justru memperlihatkan wajah bingung
Read more
Abhipraya
Baswara masih terbaring dengan kedua mata terpejam. Namun, bibirnya melengkung tanda bahagia. Tidak hanya itu, bahkan kedua pipinya terlihat merona saat ini.“Apakah kau tahu apa yang ia lakukan selama aku pingsan?” tanya Baswara yang sepertinya sedang menghadirkan bayangan Kana dalam ingatannya.“Tidak, aku tidak tahu,” ungkap Sam dengan tenangnya.“Apakah perawat di sini mengatakan sesuatu tentangnya, mungkin dia hawatir atau terlihat sedih mungkin?”“Tidak, Bas,” jawab Sam dengan nada seakan menunjukkan rasa bosan akan pertanyaan yang dilontarkan.“Apakah kau bertemu dengannya?”“Tidak, aku datang dan menemukanmu seorang diri di kamar ini.”“Apakah dia meninggalkanku begitu saja setelah perawat menanganiku?” tanya Baswara, namun kali ini dengan nada sedikit kecewa.“Aku rasa tidak begitu, dia hanya harus pergi.”“Sam,
Read more
Kama
Sam harus kembali ke kantor untuk menyerahkan berkas laporan, namun ia berjanji segera kembali ke rumah sakit setelah membeli makan malam kesukaan Baswara.“Sepertinya aku harus membayar perhatianmu Bas, baru kemarin kau menghawatirkanku. Sekarang, aku yang kembali menghawatirkanmu. Bisa tidak, sesekali kau saja yang berkorban untukku tanpa harus kubalas,” gumam Sam diikuti gelengan kepala. Meskipun gumamannya terkesan tidak senang, namun sedikitpun tidak tergambar pada wajahnya. Bagi Sam, Baswara keluarga terdekatnya.Sebuah pelastik berisi makanan hangat sudah siap diserahkan. Namun, langkah Sam terhenti ketika menyadari keberadaan Kana di ruangan Baswara.“O ow, aku datang diwaktu yang tidak tepat. Sebaiknya aku pergi ke kantin dan membiarkan kalian berdua. Sepertinya kau sedang merasa benar-benar senang, Bas. Sesuai perkataanku, jika Kana menyukaimu dia akan kembali mengunjungimu ke sini. Yah, mungkinkah cinta lama bisa kembali mekar? Ah ..
Read more
Kara
Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan, namun Sam masih terlihat betah bermain dengan game online-nya. Tetapi semua terhenti kala seorang pelayan wanita datang menghampirinya.“Maaf, Mas. Kantin mau tutup,” ucapnya yang berhasil mengagetkan Sam.Seketika jari Sam bergerak mengarahkan jam pada gawainya.“Ma, maaf, Mba. Saya keasikan. Terima kasih,” ucap Sam sambil terburu-buru pergi, hingga tanpa sadar meninggalkan sesuatu di atas meja.“Sialan! Aku jadi keasikan main. Aku rasa Kana sudah pergi meninggalkan Baswara. Sudah terlalu malam, aku harap Baswara tidak marah karena aku yang terlalu lama datang,” gumam Sam disepanjang jalan menuju ruangan Baswara.Sesuai dugaan, Baswara hanya sendiri di dalam kamar. Setelah Sam mengintip terlebih dahulu.“Ada apa dengan wajahmu? Mengapa kedua pipimu memerah, Bas?” tanya Sam yang kini duduk di bibir ranjang.“Benarkah? Aku merasa lebih baik ma
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status