All Chapters of RIAN RAINA: Chapter 61 - Chapter 70
111 Chapters
PART 60
Sudah beberapa hari ini, Rian dan Raina semakin menjauh. Bahkan, keduanya tidak saling menyapa saat tidak sengaja berpapasan.Mereka berdua menjadi perbincangan satu sekolah. Apalagi saat Rian mengaku kalau mereka sudah putus. Ditambah sekarang Rian semakin dekat dengan Wanda. Hampir seluruh murid mendukung Rian dan Wanda untuk berpacaran. Mereka malah sangat senang ketika mendengar kalau Rian dan Raina sudah putus. Karena dari dulu banyak yang tidak suka kalau Rian berpacaran dengan Raina. Menurut mereka, Rian tidak pantas untuk Raina.Meskipun Rian tidak langsung memutuskan hubungan mereka, tapi secara tidak langsung Raina tahu kalau hubungan mereka sudah berakhir.Dari awal memang Rian yang berhak atas hubungan mereka, putus atau terus Rian yang memutuskan. Dan pada akhirnya Rian memilih untuk mengakhiri hubungan mereka.Memang sejak dulu Raina sangat menginginkan hal ini, tapi saat mendapatkannya sekarang, Raina seperti tidak menginginkannya lagi."Na, kalau gak kuat gak usah dil
Read more
PART 61
"Na, Rian gak datang?" tanya Dian mendekati Raina yang duduk di ruang tengah."Enggak Ma," jawab Raina."Biasanya dia datang kalau lagi libur gini. Dia gak hubungin kamu?" tanya Dian lagi."Enggak."Dian mengembuskan napasnya. "Padahal Mama udah masak banyak karena mikir Rian bakal datang."Raina menatap mamanya. "Em, Ma, sebenarnya ada yang mau aku omongin sama Mama.""Mau ngomong apa?" Raina menghirup udara sebanyak mungkin untuk menenangkan dirinya. Dian sendiri masih setia menunggu Raina untuk berbicara. "Aku mau jujur kalau sebenarnya aku sama Rian udah putus," ucap Raina."Kamu lagi bercanda?" tanya Dian tidak percaya.Raina menggeleng. "Enggak Ma, aku serius. Aku sama Rian udah putus.""Tapi kenapa? Kalian ada masalah? Emangnya masalah apa sampai kalian harus putus? Kalian kan harusnya bisa bicara baik-baik tanpa harus putus.""Intinya aku sama Rian udah gak ada hubungan apa-apa lagi. Mama gak marah sama aku, kan?""Mama gak marah sama kamu. Justru Mama minta maaf karena gak
Read more
PART 62
"Cie, yang kemarin nge-date," goda Luna."Maksud lo?" tanya Risa dengan kening mengerut."Kemarin Raina nge-date sama Arka."Risa menoleh pada Raina yang hanya diam."Beneran Rain?"Raina menggeleng. "Enggak. Gue cuma nemenin dia beli buku doang.""Itu Arka sengaja biar bisa jalan berdua sama lo. Gue tahu cara cowok dekatin cewek," ujar Luna."Kayak pernah didekatin cowok aja." Risa menyindir."Lah, emang gue pernah. Malah banyak. Emangnya lo yang gak pernah didekatin cowok? Makanya Ris jangan galak-galak sama cowok.""Suka-suka gue. Kenapa lo ngatur gue?""Gue gak ngatur. Cuma kasih saran.""Gue gak butuh saran. Lagian tanpa cowok juga gue gak rugi.""Sekarang aja lo boleh ngomong kayak gini, nanti kalau udah jatuh cinta baru deh bucin.""Ngomong diri sendiri?""Eh, udah dong. Jangan ribut. Lo berdua kok malah debat, sih?" Raina melerai.Jangan sampai kedua sahabatnya bertengkar hanya karena masalah sepele."Dia duluan nih," ucap Luna."Lo aja yang baper-an.""Siapapun bakal marah ka
Read more
PART 63
"Sorry, gue gak sengaja." Seorang cowok yang hendak masuk ke sebuah minimarket tak sengaja menabrak Raina yang kebetulan baru keluar dari minimarket.Cowok itu segera mengambil barang belanjaan Raina yang jatuh. Kemudian mengembalikannya pada Raina."Sekali lagi sorry, ya."Raina tersenyum tipis. "Iya, gak apa-apa.""Em, btw, boleh gue tahu nama lo?""Ngapain lo tanya-tanya nama cewek gue?" Keduanya menoleh ke sumber suara.Raina melotot ketika Rian menghampiri mereka lalu merangkulnya."Sorry, gue cuma pengin kenalan doang.""Gak perlu. Gue gak izinin lo buat kenalan sama cewek gue. Mendingan lo urusin urusan lo yang belum selesai."Rian menggenggam tangan Raina membawa Raina mendekati motornya.Setelahnya, mereka pun pergi.*****Saat sampai di rumah Raina, Rian hendak membantu Raina untuk membawa belanjaannya, tapi Raina menolak."Gue bantuin.""Gak perlu.""Tapi barangnya banyak.""Gue bisa sendiri."Tidak peduli dengan penolakan Raina, Rian pun mengambil kantung belanjaan Raina d
Read more
PART 64
"Loh, Kak Alina, Alea." Rian cukup terkejut melihat kehadiran kakak sepupu dan juga keponakannya tengah berada di depan sekolahnya."Kalian ngapain di sini?" tanya Rian."Aku mau ketemu Aunty Ana.""Tapi kan semalam kamu udah kirimin video. Uncle juga udah kirim video kamu buat Aunty Ana.""Iya, tapi gue mau ketemu langsung sama Raina. Mau ngundang dia secara langsung. Gak enak kalau dari lo.""Ma, itu Aunty Ana," tunjuk Alea yang begitu antusias."Aunty Ana!" panggil Alea setengah teriak.Raina yang sedang bersama Luna dan Risa seketika langsung menoleh pada Alea.Raina terlihat kaget. Ia pun segera menghampiri Alina dan Alea."Aunty Ana, Alea kangen." Raina tersenyum lalu menyambut pelukan Alea."Ris, mereka siapa? Kok keliatan akrab sama Raina?" bisik Luna.Risa hanya mengendikan bahunya."Kok Kak Alina sama Alea di sini? Mau ketemu Rian, ya?" tanya Raina.Alina menggeleng. "Enggak, kita ke sini mau ketemu kamu. Alea rewel banget pengin ketemu kamu. Katanya dia kangen.""Alea bener
Read more
PART 65
"Ini pacar kamu Rian?""Udah gak sibuk?" tanya Rian terdengar menyindir."Kalau Mama tanya jawab Rian," ucap Lina.Raina yang masih bingung seketika langsung mengerti kalau kedua orang ini adalah orang tua Rian. Pantas saja tadi raut wajah Rian langsung berubah.Raina jadi ingat waktu itu Bi Ira pernah bilang padanya kalau hubungan Rian dengan kedua orang tuanya tidak begitu baik."Em, Om, Tante, perkenalkan saya Raina." Raina memperkenalkan dirinya pada Anton dan Lina. Bukan tanpa tujuan, melainkan Raina tidak ingin situasi menjadi canggung."Boleh kita ngobrol sebentar?""Mama ngapain mau ngajak Raina ngobrol?" tanya Rian curiga."Mama cuma mau kenal sama pacar kamu aja. Boleh kan, Raina?"Raina tersenyum. "Boleh Tan."Lina pun mengajak Raina ke belakang. Rian hendak menyusul, namun Anton menahannya."Biarin mereka ngobrol." Rian melepas tangan papanya dari lengannya."Em, Om, minum dulu.""Iya, kalau gitu Om ambil minum dulu, ya.""Gak usah khawatir, Yan, nyokap lo gak bakal ngapa-
Read more
PART 66
Luna yang baru saja tiba di kelas segera mendekati Raina. Cewek itu tampak bersemangat."Gimana?" Luna mengambil duduk di samping Raina.Raina menoleh pada Luna dengan kening mengerut. "Gimana apanya?" tanyanya bingung."Kan lo diundang ke acara anniversary calon kakak ipar, lo datang atau enggak?" tanya Luna sejelas mungkin."Datang," jawab Raina singkat."Terus gimana? Lo gugup gak? Soalnya keluarga Rian kan pasti banyak yang datang.""Lo bayangin aja sendiri."Raina tidak bisa membayangkan kalau kemarin Rian tidak terus menemaninya maka ia tidak tahu apa yang akan terjadi."Kayaknya sih gugup. Kalau gue jadi lo sih mungkin gue udah gemetaran di sana. Atau lebih parahnya pingsan.""Gue ketemu orang tua Rian.""Serius? Terus gimana reaksi mereka? Mereka gak galak sama lo, kan?"Raina menggeleng. "Tapi gue dikenalin sebagai pacarnya Rian.""Emang lo pacarnya Rian, kan? Emangnya lo mau dikenalin sebagai apa? Istrinya Rian?"Raina berdecak. "Gue kan sama Rian udah putus. Gue ngerasa be
Read more
PART 67
"Aku pulang." "Kebetulan kamu udah pulang. Kamu ganti baju dulu," ucap Dian.Raina mengernyitkan keningnya ketika melihat Rian berada di rumahnya. Cowok itu juga sedang menatapnya."Dia ngapain di sini, Ma?" tanya Raina.Raina tidak suka dengan kehadiran Rian. "Rian bantuin Mama posting foto kue-kue Mama di media sosial. Dan ternyata respons orang-orang bagus. Bahkan udah ada yang order," ujar Dian bersemangat."Kamu buruan ganti baju terus temenin Rian antarin pesanan.""Kenapa pakai gak ojek online aja?""Tadinya mau diantarin pakai ojek online, tapi Rian maunya dia yang antarin.""Udah gak usah, biar aku order ojek online aja." Raina membuka ponselnya untuk memesan ojek online di aplikasi. Namun saat hendak memesan, tiba-tiba Rian mengambil ponselnya.Raina melotot. "Balikin hp gue.""Kalau lo mau hp lo balik, lo harus temenin gue antarin pesanan.""Kok maksa?""Gue gak maksa. Cuma kasih penawaran aja."Raina menatap sinis Rian. "Penawaran dengan cara ngambil paksa hp gue?" "Uda
Read more
PART 68
"Ka, maafin gue, ya. Gue juga gak tahu kalau Rian datang," ucap Raina. Raina merasa bersalah pada Arka. Apalagi cowok itu sudah jauh-jauh datang ke rumahnya."Ada apa nih? Kok lo minta maaf sama Arka?" tanya Luna heran.Pasalnya, Raina memang belum menceritakan kejadian tadi pagi pada Luna maupun Risa."Gak papa, kok. Santai aja.""Lo beneran gak marah, kan?" Raina memastikan."Beneran Raina."Raina mengembuskan napas lega."Syukur deh. Gue pikir lo bakal marah sama gue.""Eh, btw, Rian bantuin promosiin kue nyokap lo di akun sosial medianya, ya?" tanya Luna.Raina hanya mengangguk."Kalau dia yang posting gini, kayaknya nyokap lo bakal dapat banyak pesanan, nih. Yang komen aja banyak banget." Luna masih sibuk melihat postingan di akun media sosial milik Rian."Paling mereka komen cuma pengin dinotice sama dia doang," sahut Risa."Lumayan sih yang pesan. Tapi emang benar yang dibilang Risa, paling mereka sengaja nanya-nanya biar dibalas sama Rian.""Emang Rian bantuin nyokap lo juala
Read more
PART 69
"Sore Tan.""Eh, Rian. Ayo masuk dulu." Dian mempersilahkan Rian masuk."Kebetulan kamu udah datang. Tante hari ini lagi coba-coba bikin resep baru. Kamu mau coba kue buatan Tante gak?" tawar Dian."Boleh Tan. Mau sekalian Rian posting di media sosial gak, Tan?""Kamu cobain dulu. Nanti kalau enak baru diposting.""Siap Tan.""Ya udah, kamu tunggu bentar, ya.Tak lama kemudian Dian sudah kembali membawa sepiring kue buatannya."Ayo dicobain.""Rian cobain ya, Tan.""Iya, silakan.""Gimana? Enak gak?" tanya Dian ketika Rian sudah mencicipi kue buatannya."Enak banget, Tan.""Ah, yang benar?""Iya Tan, Rian gak bohong. Tante emang jago banget kalau bikin kue. Padahal resep baru," puji Rian.Dian tersenyum sipu. "Bisa aja kamu.""Kalau gitu Rian posting sekarang, ya, Tan. Siapa tahu nanti ada yang order.""Iya kamu posting aja."Rian mengambil foto sebagus mungkin kemudian memposting hasil fotonya di media sosial."Udah Tan.""Makasih ya, Rian.""Sama-sama, Tan.""Kamu tadi sempat ketemu
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status