All Chapters of Dendam Birahi Penakluk Hati: Chapter 171 - Chapter 180
185 Chapters
Extra part: Jatuh Cinta Lagi
Mature content Dirham kembali melumat bibir mungil istrinya, candu yang ia miliki secara sah. Matanya mengunci netra istrinya, mata bulat itu membuat ia seolah hanyut kedalam samudera yang indah. Itu miliknya. Dan bibir ini, terlalu manis untuk dibiarkan tanpa disentuh. Dirham memegang belakang kepala istrinya dan kembali melumat lebih dalam. Nikmat, ia tidak ingin berhenti sekarang. Sekali lagi wanita yang sama membuat ia jatuh cinta.  “Jangan sekarang, Aku takut kepala Mas masih sakit.” Dinar berbicara di sela-sela ciuman hangat suaminya.“Tadi dokter bilang tidak apa 'kan? Asal fisik kita kuat. Aku kangen banget. Kita lakukan pelan-pelan.” bibir itu kembali dilumat. Kedua lengan istrinya dikunci, ia tidak ingin menunda lagi, satu bulan harus menahan diri membuatnya seperti berada di gurun pasir yang gersang. Dahaga. Dinar akhirnya pasrah, menikmati dan membiarkan suamin
Read more
Extra part: Perlu Usaha Lagi
~Canberra Australia~ Sudah 3 hari Cokro berada di rumah Jecky, anaknya selalu sibuk bekerja dan menantunya jarang sekali di rumah, ada saja job yang memanggilnya. Cokro yang akan menjaga Jojo dan menemaninya bermain, entah itu mobil-mobilan atau bermain play station. Asal cucunya itu merasa senang dan tidak kesepian. Ponsel Cokro yang berada di atas meja berdering. Ada panggilan masuk.  “Hallo.” Cokro segera mengangkatnya telpon.(Mas, berapa lama lagi harus berada di sana? Rencana kita bisa berantakan kalau gini) suara seorang pria begitu tidak sabar seolah sudah lama menunggu kepastian dari Cokro.“Do, sepertinya aku belum bisa pulang. Cucuku belum ada yang jaga, bukan mudah di sini cari baby sitter, sedang Jecky dan istrinya sibuk tidak pernah berhenti kerja. Kasihan Jojo kalau harus sendiri.” Cokro menjelaskan keadaannya sekarang. (Seminggu lagi aku harus keluar
Read more
Extra part: Keputusan Cokro
“Sini, Sayang. Mas jawab tuh, aku mau buatin Abie susu dulu.” Dinar mengangkat kepala suaminya, mau tidak mau Dirham akhirnya duduk. Tubuh Abizaair ditarik oleh Dinar dan didudukkan di atas pangkuan Dirham, ia tersenyum kecil melihat wajah suaminya sedang tertekan. Pasti Dirham sedang berpikir keras, mau jelaskan apa pada putranya. “Abie, sudah siap pasang puzzle? Cakep kaga hasilnya? Papa lihat dong.” Abizaair mengangguk dan menarik tangan papanya untuk mendekati sang kakak yang masih sibuk menyusun puzzle Barbie miliknya. Dinar datang sambil membawa botol susu putranya. Ia ikut melihat hasil kerja putra putrinya. Ruby akhirnya selesai juga.“Yeay, Kakak berhasil juga.”Senyum puas tercetak di bibir Ruby. Abizaair juga mengangkat hasil kerjanya. Nora dan Adam yang baru saja datang dari acara dinner dengan klien Adam tersenyum melihat kemeriahan di ruang keluarganya. “
Read more
Extra part: Ruby Mau Liburan
“Siapa, Mas?” Dinar bertanya pada suaminya. “PI yang aku sewa. Dia memberi info tentang Rado, pria itu sepertinya akan meninggalkan negara ini dalam waktu lama. Aku bisa bernapas lega kalau ini benar. Hanya saja kita belum tahu pasti apa mereka benar-benar sudah berputus asa atau hanya mengalihkan perhatian. Sepertinya aku juga harus mencari Cokro.”Dinar semakin merapatkan tubuhnya, mencari kehangatan dari dekapan suaminya.  “Sayang.”“Mmmm.” Dirham tersenyum mendengar sahutan dari bibir istrinya, ia tahu Dinar pasti kelelahan dan sekarang sudah hampir tertidur. Padahal ia ingin berbincang dengan istrinya tentang persiapan pergi ke Surabaya, pernikahan Aldiano dan Sabrina akan segera dilaksanakan dalam waktu 2 Minggu lagi, Dinar dan ia diundang untuk datang. Ia harus mengosongkan jadwal dalam beberapa hari nanti. Ia tidak ingin mengecewakan istri dan putra putrinya. &nb
Read more
Extra part: Dinara cafe
21+ Wajah Dinar berubah warna, tatapan mata Dirham tidak beralih dari bibir mungil sang istri. Rasanya ingin melahap apa yang ada di depannya. “Mas, aku belum cuci mu-”Bibir mungil Dinar sudah hilang karena tenggelam dalam lumatan panas sang suami. Menikah sudah hampir 8 tahun tapi pesona Dinar tidak pernah luntur di mata suaminya. Bahkan Dirham merasa tidak akan pernah puas saat menguliti tubuh istrinya dengan gairah yang tidak pernah padam. Dan itu ia rasakan sejak pertama kali melihat mata bulat Dinar. Gairah tersulut sejak pandangan pertama.  Menerima serangan-serangan panas dari lelakinya membuat bawah tubuh Dinar terasa berdenyut, beberapa kali desahan lolos dari bibir mungilnya saat Dirham menyesap dan menggigit kulit lehernya. “Mas …”“Sayang …”Baju tidur berbahan Lace itu begitu mudah ditanggalkan menampakkan kulit mu
Read more
Extra part: Rayuan Dirham
Dua orang wanita cantik sedang berjalan semakin dekat dengan meja Dirham. Pria berambut agak gondrong itu menoleh dan tersenyum memperlihatkan dimple yang menjadi nilai plus pada wajah tampannya. Delia dan Dinar duduk di samping suaminya masing-masing. Zaky mengusap perut sang istri, sementara Dirham menarik kursinya lebih rapat pada kursi sang istri. Pinggang ramping Dinar dirangkul dengan posesif. Ia tahu ada beberapa mata pelanggan pria yang tidak lepas dari menatap ratu hatinya.“Sudah selesai urusannya? Baru aja mau tebar pesona sama staf baru, eh pawangnya udah datangm” Dirham berbisik mesra pada sang istri. Zaky tertawa lebar mendengar kalimat Dirham.  “Ceh, baru juga datang sudah ada yang naksir, sukalah itu sampai mau tebar pesona segala, mau cari lagi bini? Bini satu aja tidak cukup waktu, ini mau coba lagi yang baru, awas saja!” bukannya menjawab pertanyaan sang suami, tapi malah ditodong dengan sebuah tuduhan dan w
Read more
Extra part: Mengenang Masa Lalu
Mendengar kalimat dari staf itu membuat wajah Rosy pucat seketika. Jadi pria yang begitu mempesona dan sesuai dengan impiannya adalah pemilik Cafe tempatnya bekerja. Istrinya juga berada di sini dan terlihat sangat saling mencintai. Ada rasa malu terselip dalam hatinya tapi rasa terpesonanya masih menguasai perasaannya. Pria yang sangat luar biasa, sudah tampan mempesona dengan postur tubuh sempurna kaya rasa dan romantis. Wanita mana saja pasti akan bertekuk lutut di depannya. Sungguh beruntung wanita yang sudah berhasil menjadi istrinya.  “Kamu staf baru ya, tidak tahu kalau itu adalah owner Cafe, itu bos kita. Istrinya sangat baik, ramah dengan siapa saja.” tambah pekerja itu memuji istri bosnya. Sejak bekerja di sini, ia baru tiga kali bertemu dengan istri bos, Dinar tidak segan-segan memberi contoh jika staf baru tidak tahu cara mengerjakan tugasnya.“Mm, i-iya. Gue staf baru.” “O, pantas saja tidak ken
Read more
Extra part: Kamar Mandi Surprise
“Iya, ini Ruby. Yang saya kandung waktu masih di sini dulu, Mak. Ini Abizaair adik dia. Ini Loli pengasuh mereka. Ayo sayang, Salim sama Nek Marni.” Mak Marni manggut-manggut dengan mata berkaca-kaca. Terharu ternyata masih diberi kesempatan bertemu dengan majikannya yang baik seperti Dinar dan Dirham. “Saya kaget waktu Masnya menghubungi saya, untuk membantu membersihkan rumah ini.”“Ini semua juga buat saya kaget, Mak. Suami saya selalu memberi kejutan.” matanya memandang pada Dirham yang membaringkan Ruby di atas sofa. “Nak Loli, mari saya tunjukkan kamar untuk tidurkan nak Abizaair.” Mak Marni membawa Loli ke kamar yang memang disediakan khusus untuknya dan anak-anak.  “Mas, sebaiknya Ruby juga dipindahkan sekali, lagian mereka juga sudah makan tadi di bandara, biarkan mereka istirahat dulu.”“Iya, aku juga ngantuk. Padahal baru jam 1 siang.”
Read more
Extra part: Sensasi Jakuzi
Mature content   “Sayang, sabar.” Dinar mengacuhkan kalimat suaminya, entah kenapa sejak ia masuk ke dalam kamar, hasrat seksualnya naik tiba-tiba. “Mas, aku tidak bisa sabar lagi.” Dinar langsung menyerang Dirham dengan ciuman-ciuman panas, Pria itu bergerak mundur dan masuk dalam kotak kaca, ia membalas setiap lumatan dan sesapan bibir istrinya. Tangannya menahan tengkuk Dinar agar ciuman panas dan dalam mereka tidak terlepas. Bagian bawah tubuh Dirham sudah berdiri mengeras di dalam celana chino-nya. Begitu juga Dinar ia merasakan denyutan yang semakin menggila di bawah sana. Ia merapatkan kedua kakinya menahan rasa juga keinginan. Pria itu menarik dress istrinya lalu dilepaskan menyisakan penutup bagian dalam saja semakin membuat hasrat Dirham bergelora menatap tubuh indah yang tidak berubah dari awal mereka bersama, Dinar juga tidak tinggal diam, ia menarik turun celana sang suami, matanya membulat saat tangannya meremas sesuatu yang sudah menge
Read more
Extra part: Ke Pantai
“Sayang, Sorry Papa sama bunda ketiduran tadi. Sekarang ajak adik tunggu di depan, ya?” Dirham mengusap kepala putrinya. Ruby mengangguk dengan cepat. Ia memanggil sang adik sesuai pesan papanya.Sementara Dirham kembali masuk ke dalam kamar dan menutup pintu. Dinar baru saja selesai memakai selendang pashmina kegemarannya. Ia menyembur parfum lalu mengoles bibirnya dengan lipstik berwarna nude. Pelukan hangat Dirham dari belakang membuatnya sedikit menoleh. Dirham mendekap erat tubuh ramping istrinya, wangian aroma yang selalu segar pada penciumannya ia hirup dalam-dalam. “Jangan cantik-cantik, nanti ada yang naksir.”“Ruby bilang apa?”Dinar mengusap lengan sang suami yang melingkari perutnya.“Minta jalan-jalan ke pantai. Kita gerak sekarang. Kasihan anak-anak, ngambek katanya nungguin kita lama dari tadi.”“Papanya sih suka lama-lam
Read more
PREV
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status