All Chapters of Mengejar Berondong: Chapter 21 - Chapter 30
50 Chapters
21. Aura Mistik Tezza
***** Kedua bola mata Xavera membulat sempurna mendengar pertanyaan Jonathan. Bibirnya begitu rapat terkunci, telapak tangannya basah, gugup sekaligus cemas. Baru kali ini Xavera bingung untuk merangkai alibi, biasanya wanita itu pandai bersilat lidah, hanya saja untuk saat ini Xavera mendadak terserang virus Tezza, irit suara.Jalan satu-satunya adalah meminta bantuan Tezza dari isyarat mata yang Xavera berikan agar memberikan alasan yang masuk logis. Akan tetapi, Xavera menyadari jika meminta Tezza untuk membuka mulut akan sia-sia. Seakan mengajak batu berbicara, tidak ada tanggapan dan pasti Tezza akan mengabaikannya.Xavera menangkap ekspresi Tezza yang tersenyum sangat amat tipis di wajah tampannya. Xavera menautkan kedua telapak tangannya berupaya keras mencari alasan secepatnya agar tidak menimbulkan kecurigaan yang lebih jauh. Xavera tidak akan mengatakan kalau semua itu terjadi akibat dirinya terlalu girang memberi sosoran maut pada bibir
Read more
22. Cemburu?
Xavera melangkah bersama Tezza menuju parkiran. Kaki jenjang yang dibungkus high heels itu berhenti di depan mobil baru dengan plat yang masih putih. Terdengar desahan napas berat ke luar dari indera penciuman Xavera. Matanya fokus menatap mobil berwarna biru itu dengan tatapan nanar. Tezza melihatnya lantas mendengkus seolah memberi ejekan pada Xavera.“Kamu kenapa?” tanya Xavera penasaran dengan sikap Tezza yang tiba-tiba mendengkus di sampingnya.“Saya baru menemukan seseorang yang berucap bullshit!” Tanpa menoleh Tezza menatap tajam lurus ke depan.“Hah?! Siapa yang bullshit, Sayang, eh—maksudnya, Pak?” Xavera menepuk bibirnya yang sembarangan memanggil Tezza sayang. Dirinya lupa jika masih berada di lingkungan perusahaan dan harus tetap profesional. Xavera menoleh ke kanan dan kiri untuk memastikan jika tidak ada orang yang mendengar ucapannya tadi pada Tezza.Tidak ada jawaban apa
Read more
23. Jadian Yuk!
*****Xavera menarik ujung lengan kemeja Tezza dan berbisik santai, “apa isinya? Belom dibaca malah dirobek.” Kedua bola mata cokelat terang Tezza melotot tajam pada Xavera setelah wanita itu berbisik padanya.‘Kayaknya gue salah ngomong. Mampus! Bisa ditelen idup-idup gue setelah ini. By the way, tapi kan gue beneran kepo—apa isinya! Kenapa juga ini manusia jadi makin nyeremin sih? Cemburu? Marah? Atau kesambet malahan?’ batin Xavera penuh tanda tanya.Xavera menghela napas, masih bertanya-tanya penuh rasa penasaran tentang isi tulisan di dalam tisu tadi. Xavera menopang dagu dengan kedua telapak tangan menatap Tezza lekat. Xavera sedang memperhatikan dengan saksama makhluk Tuhan berbelalai bawah yang memiliki wajah begitu tampan dengan alis hitam tebal, batang hidung yang cukup tinggi, bibir cipokable, rahang tegas, kulit putih meskipun tidak begitu putih, sangat berbanding terbalik dengan kulit kecokelatan Xavera. Kedua
Read more
24. Sesuatu yang Menyenangkan Tertinggal
  ******   Sepanjang perjalanan dari parkiran mall sampai ke hotel, kedua makhluk Tuhan itu memilih mengunci rapat mulut masing-masing. Tezza dan Xavera memutuskan untuk makan siang di restoran hotel, mengikuti jadwal yang sebelumnya sudah Xavera susun sedemikian rupa. Mereka berdua makan dengan tenang. Tezza sesekali mencuri lirik pada Xavera yang sangat berbeda dari biasanya. Wanita itu membisu sesaat setelah masuk ke dalam mobil dan sampai saat itu. Tezza tidak ambil pusing, pria itu memilih untuk menikmati makannya dengan menonton permainan game online yang sedang melakukan pertandingan seru. Xavera duduk bersama Tezza dan mereka sama sekali seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal satu sama lain. Xavera juga menyadari alasan mengapa Tezza tiba-tiba mengajaknya ke mall. Wanita itu yakin, jika itu adalah hasil dari komunikasi keduanya via telepon Xavera. Xavera mengunyah makanannya dengan penuh pikiran. Bukan masalah pek
Read more
25. Meminta Tanggung Jawab
Hollaaaaaa, gitu dong. Komentarnya mayan rame di bab sebelumnya. Nah di bab yang ini, kalian juga harus ramein. Shin belom bisa kasih double update atau tripel update sebab kondisi lagi gak memungkinkan. Jadi, skrg tetap update seadanya dulu.Happy reading yah. MuaaahKomen yang banyak   *****Jiwa Xavera melayang entah ke mana. Lututnya lemas seperti agar-agar. Jantungnya berdetak
Read more
26. Apa?! Kekasih? Pacar?
DIHARAPKAN PADA WAKTU MEMBACA BAB INI, TIDAK SENYUM SENYUM SENDIRI. KARENA GANGGUAN JIWA TIDAK DITANGGUNG BPJS WKWKWKWK SALAM CUP CUP MUAH DARI BERONDONG MULUT CABE SETAN! *****Jonathan berdiri mematung menatap kepergian keponakannya. Ada kemungkinan jika gendang telinganya sedang bermasalah sehingga salah mendengar apa yang baru saja diucapkan Tezza."Kekasih? Semacam girlfriend? Pacar? Hah?! Tidak—aku pasti salah dengar." Jonathan berjalan cepat ke luar ruangan mencari keberadaan keponakan beserta Xavera, calon istri masa depannya.Jonathan berjalan terburu-buru, mengabaikan sapaan yang diberikan pegawainya saat berpapasan dengannya. Jonathan saat ini menginginkan penjelasan lebih detail dari Tezza dan juga Xavera tentang kebenaran ucapan itu. Sulit dipercaya, jika Tezza yang baru saja bertemu Xavera dua kali di kantor dan baru kemarin pergi bekerja menemui klien berdua
Read more
27. Aku jadi Malu
Happy Reading, jangan lupa komen & review yah! Thank you muaaah *****Senyum tak lepas dari bibir Xavera. Hati wanita mana yang tidak akan meleleh ketika di hadapkan dengan pesona seorang pria muda, tampan, bertalenta, dan kaya raya. Tuhan menciptakannya dengan sempurna. Berondong yang usianya masih sangat muda, mampu mengguncang kehidupan seorang wanita dewasa berusia tiga puluh tahun seperti Xavera. Akan tetapi, memang Xavera memiliki daya tarik tinggi, bisa dilihat dari banyaknya korban makhluk Tuhan berbelalai pendek di bagian bawah berjatuhan satu per satu akibat sikap dan penampilannya.Sudut bibir Xavera kembali menjadi lurus. Ekspresi Xavera kembali mendadak muram ketika ia mulai meragukan hubungannya dengan Tezza akan berjalan mulus. Xavera segera menarik tangannya dari genggaman Tezza membuat pria muda itu meliriknya sinis.“Why?” tanya Tezza dengan nada kesal.“Sepertinya ini salah. Kayaknya k
Read more
28. Dasar Sialaaan!
Happy Reading dan jangan lupa komentar trus review bintang limaaaaa. muaah muah  *****Xavera menatap sinis Tezza setelah pria itu mengejeknya. Akan tetapi, sikap Tezza 180 derajat berubah dari seperti biasa. Tezza bahkan berani untuk berbaring di atas paha Xavera. Pasokan oksigen Xavera seolah tersedot habis di dalam ruangan itu. Jantungnya berdetak tidak karuan, tubuhnya mendadak kaku dengan tindakan Tezza yang tiba-tiba itu.“Kau tidak akan mati karena jantungmu lepas, bukan?” tanya Tezza dengan sebelah alis terangkat menatap Xavera.Wajah Xavera kaku, tampak begitu tegang. Tezza mendengkus melihatnya dan segera mengangkat tubuhnya kembali duduk lalu menarik dagu Xavera agar menghadap ke arahnya.“Kau—bisa kaku juga? Ke mana jiwa tante iblis yang sering sekali menggoda? Kau dirasuki oleh malaikat—sekarang?” Tezza kembali mengejek Xavera.Wajah Xavera merah padam. Wanita itu me
Read more
29. Sisi Lain Tezza
Hallo, jangan lupa komentarnya yah.Reviewnya juga!Happy Reading ****** Jonathan melirik ruangan Xavera ketika pimpinan perusahaan itu berjalan bersisian bersama Tezza. Tezza yang begitu peka lantas berdeham agar Jonathan mengalihkan pandangannya.“Kau—tidak berniat putus dengannya?” tanya Jonathan membuat langkah kaki Tezza berhenti begitu saja. Dengan kedua tangan di dalam kantong celana, Tezza menatap Jonathan secara terang-terangan dengan pandangan tidak suka.“Sama sekali tidak. Jadi, lupakan saja niat Uncle untuk merebutnya.” Tezza mengucapkannya dengan sangat tegas dan lugas. Jonathan terkekeh sambil menggaruk ujung dagunya.“Kau tidak cukup mengerti pemikiran orang dewasa, ah—maksudku, wanita dewasa seperti dia. Dia hanya mempermainkanmu, aku hanya tidak ingin kau terluka pada akhirnya.” Jonathan menepuk bahu Tezza dengan senyum lebar di wajahnya.
Read more
30. Percikan Api Emosi
Happy Reading!Heloooooowww, lemah banget komennya weiii! Gaskeun coba komennya wkwk *****  Kedua pasangan itu melangkah menuju salah satu tempat yang sudah dipesan secara ekslusif oleh pihak perusahaan Xavera. Binar di wajah pasangan itu menunjukkan kebahagiaan yang membuat iri banyak orang yang melihatnya. Tubuh Tezza yang menjulang 184 sentimeter bersandin
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status