Semua Bab THE GABRIEL NOSTRA: Bab 51 - Bab 60
105 Bab
Penculikan Alexandra
Sahabatnya membiarkan gadis itu minum sesuatu yang memabukkan. Tingkahnya berbeda kali ini. Bukan hanya narkoba yang bisa membuat orang lupa diri, tapi minuman beralkohol bagi seorang yang tidak biasa, akan berefek luar biasa. Gabriel berbisik ke telinganya mengajaknya beristirahat di ruang VVIP yang disediakan oleh Julian. "Kau mabuk, sayang. Sebaiknya kita duduk dulu agar kau tidak jatuh nanti!" Alexandra mengelak. "No, i am okay, Gabriel!" Tapi laki-laki itu menggandengnya, mengajak keluar dari lantai dansa. Gadis itu menghentak tangannya, Gabriel melihat matanya mengarahkan ke ruang toilet. Alexandra ingin mengajak bersenang-senang di sana! Pikiran kotornya terhapus sekejap saja, saat gadis itu memang ingin ke toilet sesuai kebutuhan dirinya, bukan yang lain. Bodohnya sang mafia Gabriel Nostra! Di puri Milano lebih hangat dan istimewa dari pada mereka harus melakukan di nightclub. Gabriel membiarkan Alexandra ke dalam sendirian dan menunggunya di
Baca selengkapnya
Alexandra Terluka Parah
Matanya yang gelap kini mulai menyala terang, masih menyesuaikan dengan seisi ruangan. Hanya satu lampu kecil dan sekelilingnya berantakan, sebuah gudang tak terpakai. Banyak kotak kayu bekas bertumpuk di depan dan belakangnya. Ough! Alexandra mencoba bergerak, tapi tidak berhasil. Oh shit! Tangannya terikat kuat di belakang kursinya, tak bisa melepaskan diri, pergi kemana-mana lagi. Ia masih mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya. Tadi malam bersama Gabriel dan Julian di nightclub, mereka sedang minum dan asyik berdansa. Ia menuju toilet, Gabriel menunggunya di luar namun sedang asyik dengan tiga wanita murahan mengerubunginya bagai lalat, mengalihkan pikiran serta perhatiannya darinya. Seseorang telah menculik dirinya tanpa sepengetahuan Gabriel Nostra. Apakah pria itu dan sahabatnya Julian, menyadari telah kehilangan Alexandra? Entahlah! Tidak tahu harus berpikir apa lagi agar terbebas dari penculikan ini. Kepalanya sedikit pening, minuman Jack Danie
Baca selengkapnya
Next Time I Fall
Cedro telah menembak perut Alexandra. bersamaan Gabriel dan dua pengawalnya Alano juga Romano menembak musuhnya. Mereka terlambat menghabisinya. Gadis itu sedang terikat tidak bisa melepaskan diri menjadi target empuk bedebah Cedro, adiknya Fausto. BUKKKK! Dinding rumah sakit bergema, Gabriel melampiaskan pukulan sangat keras. Buku-buku jarinya terkelupas berdarah, menyesali kebodohan dan kesalahannya. Peluru itu tidak seharusnya bersarang di tubuh Alexandra Camorra! Membayangkan timah panas itu dapat menghancurkan rahimnya dan merusak masa depannya, padahal Gabriel yang melakukan pertama kali menodai kesucian terhadap gadis itu sebelumnya.Betapa banyak kesalahan dilakukan dirinya dan belum sempat ia meminta maaf padanya. Seandainya masih diberi waktu agar bisa terus bersamanya, selamanya! Dering handphone mengganggu kesedihan hatinya. Zio Anthony Marriot menunggu kabar selanjutnya tentang Alexandra Camorra. Ia tidak ingin mengabarkan berita buruk
Baca selengkapnya
Membuka Identitas Anthony
Sebuah tangan mungil membangunkan Gabriel. Usapannya itu sangat dikenal menyapu rambut ikalnya perlahan. Matanya membuka, di depannya gadis cantik itu sedang tersenyum padanya.Ia sudah sadar lebih dulu. Dari semalaman Gabriel menjaga Alexandra setelah operasi selesai. Tak beranjak sedikitpun dari kursi di samping ranjangnya, lalu tertidur di dekat tubuhnya. "Hai Camorra, kau sudah lebih baik?" sapa Gabriel. Tangan Alexandra diusapnya dan diciumnya lembut. "Seperti terasa ditabrak truk. Untunglah Doctor Julian tidak mabuk saat mengoperasi diriku!" Keduanya tertawa. Lelucon yang tidak lucu sebenarnya jika peluru itu masih bersarang di perutnya. Untunglah Julian cekatan dalam tugasnya. Beruntung juga bedebah Cedro meleset mengenai sasaran tembaknya. Gadis itu selamat, sementara dirinya tewas. Musuh mereka berkurang satu. Gabriel menggenggam tangan Alexandra mengucapkan kata-kata yang disimpan begitu lama. Anthony, Julian, Alano, dan Romano ada di ruang peraw
Baca selengkapnya
Pemantik Api
Pengawal Alano dan Romano duduk bersama Gabriel Nostra mendengar hasil pembicaraannya dengan Zio Anthony Marriot. Saat berpapasan di luar ruang perawatan, pria paruh baya itu terlihat biasa saja. Raut muka yang ceria, identitas rahasianya tadi sudah terbuka di depan keponakannya tadi."Ada apa lagi Gabriel? Musuhmu hanya tinggal Antonio sekarang, lalu apa yang kau pikirkan lagi?""Beatrice! Ia ada hubungannya dengan Cedro. Begitu benci terhadap Camorra semalam, lalu memberi tahu lokasi keberadaan aku berdua Camorra di nightclub.""Nonsense! Bagaimana mungkin wanita seperti Beatrice glamour begitu berhubungan dengan seorang pengawal, kau sudah gila Gabriel!""Beatrice tidak membutuhkan uang tapi kepuasan, Romano!"Kedua pengawal itu terdiam, Beatrice gemar melampiaskan nafsunya ke pria lain. Suaminya Kevin juga bersikap sama dengannya. Di nightclub mereka bebas memilih pasangannya tapi tetap saja berakhir dengan keributan. Drama pasangan suami istri
Baca selengkapnya
Pelarian Antonio
Antonio sungguh marah kali ini, pengawalnya Cedro sudah dikabarkan tewas oleh anak buah yang lain. Adik kakak yang bodoh, Cedro dan Fausto semua dapat dikalahkan keparat Gabriel dan pengawalnya. Ia tidak memiliki nyali menghadapi musuhnya sendiri, harus melarikan diri ke luar negeri lagi.Semua assets dokumen penting bersama barang-barang berharga dikirimkan ke bandara. Jet pribadi siap membawa keluar Eropa. Tak ada yang bisa melacak dirinya kembali. Sementara hidup Antonio aman dari pencarian mereka. Pukul tujuh malam meninggalkan kediamannya dan sebagian harta benda hasil rampasan milik koleganya ada di sana. Bersiap-siap meninggalkan kota Milan selamanya. Perjalanan menuju bandara berjalan lancar, tidak banyak menimbulkan kecurigaan. Antonio menyebar banyak pengawal sepanjang jalan sampai nanti pesawatnya lepas landas menuju benua Amerika. Setengah jam tiba di bandara Malpensa. Menarik nafas lega kemudian mengeluarkan cerutu sebelum naik ke tangga pesaw
Baca selengkapnya
Finished Off!
Beberapa hari kemudian kedatangan Luigi DiMaggio ke kantor, tidak mengejutkan lagi bagi Gabriel Nostra dan pengawalnya. Partner in crime pamannya sudah tewas semua, termasuk Agustine tangan executor yang menyabotase pesawat Frank Nostra. "Gabriel, apa kau yang melakukan semua hal itu?" "Zio Luigi, seharusnya kau malu pada dirimu sendiri datang kemari dan menuduhku seperti itu. Apa tidak melihat kesalahan yang kau lakukan pada kakakmu, Frank Nostra?" "Bukan aku yang menyuruh, tapi Antonio brengsek itu yang memerintah Agustine melakukan pembunuhan terhadap ayahmu!" "Agustine itu pengawalmu, mengapa kau tidak mencegahnya?" Luigi DiMaggio terdiam. Ia bukan pelaku utama, tapi bagian dari konspirasi itu. Akhirnya waktu itu tiba juga, tak selamanya ia akan bersembunyi dari kebohongannya. Gabriel semakin dewasa dan berjaya, Luigi DiMaggio tak akan mampu mengalahkannya. "Kau menerima banyak bagian dari asset ayahku, kalian membaginya d
Baca selengkapnya
Cold War
Empat minggu waktu pemulihan gadis itu di Puri Milano. Zio Anthony Marriott datang beberapa kali menengok dengan membawa Angela dan pengasuh Elisa. Alexandra tetap ingin berada di Milan untuk menuntaskan lainnya. Ia tidak boleh terlalu senang musuhnya tewas di tangan mereka. Masih banyak persoalan lain yang harus mereka selesaikan. Pengasuh Elisa memberi tahu kunci ibunya Alexandra, Rosaelia selalu ada padanya selama ini. Menyimpan untuk saatnya ia serahkan pada orang yang dapat melindungi kedua putri mendiang majikannya. Berita Antonio tewas, menggembirakan pengasuh Elisa. Ia sangat mengetahui seluk beluk istana itu mungkin mereka dapat mengambil sesuatu yang menjadi milik putri Rosaelia. Tapi Alexandra menolaknya, "Aku tidak ingin tinggal di sana lagi jika itu memang milik orang tuaku, Elisa. Ada banyak kenangan buruk dan tak mau mengingatkan lagi terutama untuk adikku, Angela. Lebih baik kami keluar dari neraka itu, mencari tempat tinggal lain!" Pendapat p
Baca selengkapnya
Sang Mafia Jatuh Cinta
Tuan Gregory menghubungi Gabriel setelah beberapa minggu diharapkan kedatangan dirinya ke Rusia, tapi ia tak kunjung datang. Sesuatu telah terjadi di Milan dan ia ingin mengetahuinya. "Gabriel, mengapa kau belum datang ke Moscow?" "Maafkan aku, Tuan Gregory. Putri Daniel Camorra tertembak sebulan lalu oleh pengawalnya Antonio dan harus mendapatkan perawatan intensive. Kini gadis itu sudah lebih baik, dan kami ke Moscow minggu depan. Kita akan melanjutkan pembicaraan mengenai tambang di sana." "Good! Bratva Rusia ingin menguasai saham kalian berdua, kau tahu siapa pelaku utamanya?" "Sudah bisa aku tebak dengan mudah, seseorang yang tidak senang kami memiliki aset di sana dan ingin merampasnya. Nikolaj itu tidak pernah jera, sudah mengacaukan perjanjian dengan bisnisku sebelumnya. Tak hanya bercumbu dengan sekretaris keparat, tapi ia juga mengganggu putri Camorra. Ia merencanakan untuk menyerangmu?" "Semalam ia mengumpulkan para petinggi mafia R
Baca selengkapnya
Pengintaian Bratva Rusia
Napoli Anthony menghubungi Gabriel, ia sudah mengetahui posisi mereka sudah tiba di Moscow saat ini dan menanyakan kabar keponakannya. "Bagaimana kabar kau berdua, Gabriel?" tanyanya ingin tahu. "Hi Zio Anthony, kami baik-baik saja baru tiba setengah jam yang lalu. Besok aku menemui Tuan Gregory, setelah itu dengan Nikolaj," jawab Gabriel santai. Mereka menuju ke tengah kota Moscow saat ini. "Good! Kabari aku jika kalian mendapatkan kesulitan di sana, aku terus mengawasi!" Anthony mengingatkan Gabriel Nostra dari Napoli. Pembicaraan lintas negara pun berhenti. Zio Anthony menyalakan cerutu, lalu memanggil pengawalnya Guido ke ruang kerjanya. Gabriel Nostra tidak pernah ditinggalkan begitu saja dalam pandangannya. Ia telah mengirimkan pesan kepada sahabatnya di Rusia untuk menjaganya, terutama keponakannya, Alexandra. "Guido, hubungi Dimitri di Moscow. Suruh siapkan anak buah melindungi Gabriel dan Alexandra saat ini. Pertemuan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status