Napoli
Anthony menghubungi Gabriel, ia sudah mengetahui posisi mereka sudah tiba di Moscow saat ini dan menanyakan kabar keponakannya. "Bagaimana kabar kau berdua, Gabriel?" tanyanya ingin tahu.
"Hi Zio Anthony, kami baik-baik saja baru tiba setengah jam yang lalu. Besok aku menemui Tuan Gregory, setelah itu dengan Nikolaj," jawab Gabriel santai. Mereka menuju ke tengah kota Moscow saat ini.
"Good! Kabari aku jika kalian mendapatkan kesulitan di sana, aku terus mengawasi!" Anthony mengingatkan Gabriel Nostra dari Napoli. Pembicaraan lintas negara pun berhenti. Zio Anthony menyalakan cerutu, lalu memanggil pengawalnya Guido ke ruang kerjanya.
Gabriel Nostra tidak pernah ditinggalkan begitu saja dalam pandangannya. Ia telah mengirimkan pesan kepada sahabatnya di Rusia untuk menjaganya, terutama keponakannya, Alexandra.
"Guido, hubungi Dimitri di Moscow. Suruh siapkan anak buah melindungi Gabriel dan Alexandra saat ini. Pertemuan
Nikolaj memandang sinis tamu yang tak diundang tapi ingin dimusnahkan secepatnyal kini ada di depan matanya. Gabriel dan Alexandra datang ke kediamannya, membuat cuaca bertambah dingin dirasakan oleh mereka semua.Matanya masih menaruh minat atas kecantikan gadis itu, sayang tangan kekar yang sedang menggenggam erat itu adalah lawannya yang terberat. Gabriel Nostra sedang menancapkan taringnya pada diri Alexandra Camorra.Walau Nikolaj pernah dipermalukan oleh gadis itu di meja pertemuan Bratva Rusia. Dan Sebuah pisau tajam yang nyaris menusuk lehernya gara-gara tangannya ingin mengelus tungkai kaki yang mulus dan tubuh Alexandra yang halus.Ia harus berpikir ulang untuk mendapatkannya, saat laki-laki keparat itu lengah. Nikolaj tidak ingin hanya mendapat aset kekayaan mereka, tapi diri gadis itu juga. Ia bisa membelinya, jika Gabriel sudah bosan padanya. Menganggapnya sama seperti perlakuannya terhadap sekretaris jalang Natasha.Mantan sekretaris sang ma
Nikolaj tidak menyangka Gabriel dan Alexandra berani menantang langsung di kediamannya sendiri. Malam ini Bratva Rusia berada di bawah hasutan dan mulutnya yang beracun mengatur strategi melakukan serangan balik ke lawannya.Ia meminta agar Vladimir menemui di Red Square lapangan kota paling besar di Rusia yang mencapai tujuh hektar, dikelilingi bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur indah, seperti Katedral St. Basil dan Dinding Kremlin.Tempat yang menarik penuh keramaian penyelenggaraan acara-acara besar, termasuk beragam festival, parade kemenangan dan pidato pemimpin negara. Kali ini Red Square dipenuhi banyak orang sedang menonton festival musik dari musisi mancanegara.Vladimir menunggu di lokasi yang telah ditentukan. Pukul sembilan malam musik keras cadas menggema. Penonton makin banyak, terus menikmati lirik demi lirik lagu yang dilantunkan artis di atas panggung. Suara nyanyian serentak menambah
Kembali ke hotel. Alexandra masih berada di pelukan Gabriel. Mereka telah menyelesaikan satu masalah penting di Moscow dan kembali besok ke Milan. Memasuki sebuah lift, sang mafia muda langsung meraih tubuh gadis itu, menciumnya dengan lembut. Pekerjaan mereka sudah tuntas di sini, keduanya bisa menikmati hidup yang lebih baik tanpa ancaman lainnya. Ting! Lift telah mengantarkan mereka ke lantai kamarnya, pintunya otomatis terbuka, namun keduanya tidak bisa keluar. Dua orang laki-laki Italia menghalangi Gabriel dan Alexandra menuju kamarnya. "Akhirnya kau kembali juga, Gabriel! Aku bosan menunggumu lama di sini!" "Keparat! Siapa kau, dan apa maumu?" "Antonio berutang padaku, kau yang harus membayarnya. Aku tahu kau telah menghabisinya, dan ketiga rekannya. Kini aku minta hasil dari tambang berlian dikirimkan ke nomor rekeningku di Italia, atau aku bunuh kau berdua dengan gadis cantik itu!" "Bedebah kau! Aku tidak mengenalmu, tidak ada urusan d
Perjalanan ke Milan, dua pengawalnya hanya diam mengakui kesalahannya. Zio Anthony akan menghukumnya kembali tapi saat ini Gabriel yang paling berhak atas mereka."Aku tidak tahu kalau masih ada musuh yang menyerangmu semalam. Antonio sudah dihabisi mengapa masih bisa koleganya datang mencarimu sampai ke Rusia?""Keparat itu memiliki banyak hutang judi pada musuhnya, mengira tambang berlian di Siberia adalah miliknya. Mereka berdua ingin mengambilnya langsung, melacakku sampai ke sini. Datang pada waktu yang tepat, tapi Zio Anthony telah mengirim dua pengawal lain karena kalian lengah semalam, berpikir musuh telah berhenti menyerangku berdua Camorra!""Baiklah, maafkan kami, Gabriel! Semalam bertemu kawan lama, Ivan dan Adrian membuat kami larut dalam nostalgia masa lalu saat masih bersama ayahmu."Gabriel menganggukkan kepala, memahami mereka sedang mengenang kehidupan saat ayahnya Frank Nostra sering kali ke Rusia berkumpul bersama. Tak ada yang salah m
Belum terlalu malam, tapi nightclub sudah mulai dipenuhi para pengunjung. Bartender menuang minuman untuk Julian, sang dokter sedang bebas tugas menikmati suasana menatap wanita cantik di sekitarnya.Pemilik nightclub baru saja ingin menyesap minuman, bartender mencondongkan diri berbisik pelan memberi tahu tentang sesuatu yang menarik dan mencengangkan."Doctor Julian, aku rasa malam ini akan ada keributan di sini!""What's going on, James?""Apa gadis itu bukan kekasih sahabatmu, sang mafia Tuan Gabriel Nostra? Mengapa berdua dengan pria lain?""Kau harus periksakan matamu! Mungkin kau salah li----?"Julian menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh bartender James. Oh shit! Gadis itu bermain api dengan sang mafia, sahabat dekatnya. Alexandra bersama pria yang dikenal lama oleh Julian. Michael seharusnya ke Milan berbisnis dengan Gabriel, bukan merebut kekasihnya. Dan di ujung sana mereka asyik berdansa dan tertawa.Baru saja Julian akan
Sejak kejadian malam itu Alexandra menghindari Gabriel, begitu pun sebaliknya. Kesalahan fatal yang dilakukan gadis itu cukup melukainya. Ia tidak mengira, ini hanya sebuah permainan yang akan menyebabkan sang mafia begitu emosi terhadapnya.Puri Milano tak ada kehidupan lagi, makin bertambah sunyi. Gabriel hanya melewati pintu kamar yang tertutup di mana Alexandra berada di dalamnya. Ia tak akan mengusik kehidupan gadis itu lagi. Mereka selesai dengan semuanya.Sampai pagi hari, ketika pelayan Albert menyajikan sarapan untuk putra Frank Nostra. Tak ada sosok Alexandra berada di kursinya, dengan heran ia menanyakan tentang keberadaannya."Gabriel, mengapa Nona Alexandra tidak ikut makan bersamamu? Ia akan terlambat ke kantor bersamamu nanti!""No Albert, ia bukan lagi asisten pribadiku, tapi partner perusahaan. Tidak pantas bagiku untuk memperlakukannya seperti itu lagi. Sejak lama aset ayahnya, Daniel Camorra telah bergabung bersama milik ayahku. Urusan
Keadaan yang sama di Naples. Zio Anthony sungguh tidak mengetahui yang terjadi dengan Alexandra Camorra dan Gabriel Nostra. Adiknya Angela tiba-tiba mendesak dapat bertemu Zio Gabriel di Puri Milano. Dia memaksa kakaknya menemani dirinya ke Milan. "Alexandra, sebaiknya selesaikan masalahmu. Gabriel menghubungiku kau harus ke Milan menandatangani surat perjanjian baru mengenai aset ayahmu. Pergilah bersama Angela dan pengasuh Elisa, pulanglah jika kau ingin kembali ke sini lagi!" "Tapi Zio Anthony, itu hanya alasan Gabriel agar aku datang ke Milan!" "Anakku, Gabriel tak perlu memaksamu ke Milan! Tapi ini menyangkut mengenai warisan dari ayahmu. Jika kau tidak menyukai dirinya, tak akan masalah. Dia bisa memindahkan ke Naples sekejap saja, urusan kalian benar-benar selesai. Tapi tidak semudah itu, karena tambang emas dan berlian ini di bawah kekuasaan kalian bersama Bratva Rusia." "Oh! Aku mengacaukan segalanya, tak mengira jika sampai sejauh itu masalahnya!" "Alexandra, jangan pern
Puri Milano kembali ceria dengan tawa Angela Camorra, debat kecil antara Alexandra dan sang mafia. Satu minggu sudah sang putri kecil pun merengek lagi, ia ingin tidur di kamarnya yang lebih cantik di Napoli.Zio Anthony menyanggupi menjemputnya di kantor Gabriel sekaligus memeriksa keadaan di sana. Alexandra bekerja lagi sebagai partner perusahaan, bukan lagi assistant pribadi Gabriel Nostra. Semua begitu cepat berubah, mereka lebih dewasa dari sebelumnya."Morning, Gabriel!""Hai Zio Anthony, maafkan aku jika kau yang harus menjemput Angela ke Milan.""No problem! Aku juga ada keperluan bertemu client di sini. Bagaimana keadaan kalian selama di Puri Milano, apa kedua keponakanku menyusahkanmu lagi?""Sedikit, tapi aku senang Angela datang merepotkanku dengan begitu aku sering berada di rumah, tidak berkeliaran lagi. Mereka tiba sebentar lagi, tadi aku ke kantor lebih dulu untuk menyiapkan pertemuan client""Sebaiknya kau segera menikah, Ga