Pengawal Alano dan Romano duduk bersama Gabriel Nostra mendengar hasil pembicaraannya dengan Zio Anthony Marriot. Saat berpapasan di luar ruang perawatan, pria paruh baya itu terlihat biasa saja. Raut muka yang ceria, identitas rahasianya tadi sudah terbuka di depan keponakannya tadi.
"Ada apa lagi Gabriel? Musuhmu hanya tinggal Antonio sekarang, lalu apa yang kau pikirkan lagi?"
"Beatrice! Ia ada hubungannya dengan Cedro. Begitu benci terhadap Camorra semalam, lalu memberi tahu lokasi keberadaan aku berdua Camorra di nightclub."
"Nonsense! Bagaimana mungkin wanita seperti Beatrice glamour begitu berhubungan dengan seorang pengawal, kau sudah gila Gabriel!"
"Beatrice tidak membutuhkan uang tapi kepuasan, Romano!"
Kedua pengawal itu terdiam, Beatrice gemar melampiaskan nafsunya ke pria lain. Suaminya Kevin juga bersikap sama dengannya. Di nightclub mereka bebas memilih pasangannya tapi tetap saja berakhir dengan keributan. Drama pasangan suami istri
Antonio sungguh marah kali ini, pengawalnya Cedro sudah dikabarkan tewas oleh anak buah yang lain. Adik kakak yang bodoh, Cedro dan Fausto semua dapat dikalahkan keparat Gabriel dan pengawalnya. Ia tidak memiliki nyali menghadapi musuhnya sendiri, harus melarikan diri ke luar negeri lagi.Semua assets dokumen penting bersama barang-barang berharga dikirimkan ke bandara. Jet pribadi siap membawa keluar Eropa. Tak ada yang bisa melacak dirinya kembali. Sementara hidup Antonio aman dari pencarian mereka. Pukul tujuh malam meninggalkan kediamannya dan sebagian harta benda hasil rampasan milik koleganya ada di sana. Bersiap-siap meninggalkan kota Milan selamanya. Perjalanan menuju bandara berjalan lancar, tidak banyak menimbulkan kecurigaan. Antonio menyebar banyak pengawal sepanjang jalan sampai nanti pesawatnya lepas landas menuju benua Amerika. Setengah jam tiba di bandara Malpensa. Menarik nafas lega kemudian mengeluarkan cerutu sebelum naik ke tangga pesaw
Beberapa hari kemudian kedatangan Luigi DiMaggio ke kantor, tidak mengejutkan lagi bagi Gabriel Nostra dan pengawalnya. Partner in crime pamannya sudah tewas semua, termasuk Agustine tangan executor yang menyabotase pesawat Frank Nostra. "Gabriel, apa kau yang melakukan semua hal itu?" "Zio Luigi, seharusnya kau malu pada dirimu sendiri datang kemari dan menuduhku seperti itu. Apa tidak melihat kesalahan yang kau lakukan pada kakakmu, Frank Nostra?" "Bukan aku yang menyuruh, tapi Antonio brengsek itu yang memerintah Agustine melakukan pembunuhan terhadap ayahmu!" "Agustine itu pengawalmu, mengapa kau tidak mencegahnya?" Luigi DiMaggio terdiam. Ia bukan pelaku utama, tapi bagian dari konspirasi itu. Akhirnya waktu itu tiba juga, tak selamanya ia akan bersembunyi dari kebohongannya. Gabriel semakin dewasa dan berjaya, Luigi DiMaggio tak akan mampu mengalahkannya. "Kau menerima banyak bagian dari asset ayahku, kalian membaginya d
Empat minggu waktu pemulihan gadis itu di Puri Milano. Zio Anthony Marriott datang beberapa kali menengok dengan membawa Angela dan pengasuh Elisa. Alexandra tetap ingin berada di Milan untuk menuntaskan lainnya. Ia tidak boleh terlalu senang musuhnya tewas di tangan mereka. Masih banyak persoalan lain yang harus mereka selesaikan. Pengasuh Elisa memberi tahu kunci ibunya Alexandra, Rosaelia selalu ada padanya selama ini. Menyimpan untuk saatnya ia serahkan pada orang yang dapat melindungi kedua putri mendiang majikannya. Berita Antonio tewas, menggembirakan pengasuh Elisa. Ia sangat mengetahui seluk beluk istana itu mungkin mereka dapat mengambil sesuatu yang menjadi milik putri Rosaelia. Tapi Alexandra menolaknya, "Aku tidak ingin tinggal di sana lagi jika itu memang milik orang tuaku, Elisa. Ada banyak kenangan buruk dan tak mau mengingatkan lagi terutama untuk adikku, Angela. Lebih baik kami keluar dari neraka itu, mencari tempat tinggal lain!" Pendapat p
Tuan Gregory menghubungi Gabriel setelah beberapa minggu diharapkan kedatangan dirinya ke Rusia, tapi ia tak kunjung datang. Sesuatu telah terjadi di Milan dan ia ingin mengetahuinya. "Gabriel, mengapa kau belum datang ke Moscow?" "Maafkan aku, Tuan Gregory. Putri Daniel Camorra tertembak sebulan lalu oleh pengawalnya Antonio dan harus mendapatkan perawatan intensive. Kini gadis itu sudah lebih baik, dan kami ke Moscow minggu depan. Kita akan melanjutkan pembicaraan mengenai tambang di sana." "Good! Bratva Rusia ingin menguasai saham kalian berdua, kau tahu siapa pelaku utamanya?" "Sudah bisa aku tebak dengan mudah, seseorang yang tidak senang kami memiliki aset di sana dan ingin merampasnya. Nikolaj itu tidak pernah jera, sudah mengacaukan perjanjian dengan bisnisku sebelumnya. Tak hanya bercumbu dengan sekretaris keparat, tapi ia juga mengganggu putri Camorra. Ia merencanakan untuk menyerangmu?" "Semalam ia mengumpulkan para petinggi mafia R
Napoli Anthony menghubungi Gabriel, ia sudah mengetahui posisi mereka sudah tiba di Moscow saat ini dan menanyakan kabar keponakannya. "Bagaimana kabar kau berdua, Gabriel?" tanyanya ingin tahu. "Hi Zio Anthony, kami baik-baik saja baru tiba setengah jam yang lalu. Besok aku menemui Tuan Gregory, setelah itu dengan Nikolaj," jawab Gabriel santai. Mereka menuju ke tengah kota Moscow saat ini. "Good! Kabari aku jika kalian mendapatkan kesulitan di sana, aku terus mengawasi!" Anthony mengingatkan Gabriel Nostra dari Napoli. Pembicaraan lintas negara pun berhenti. Zio Anthony menyalakan cerutu, lalu memanggil pengawalnya Guido ke ruang kerjanya. Gabriel Nostra tidak pernah ditinggalkan begitu saja dalam pandangannya. Ia telah mengirimkan pesan kepada sahabatnya di Rusia untuk menjaganya, terutama keponakannya, Alexandra. "Guido, hubungi Dimitri di Moscow. Suruh siapkan anak buah melindungi Gabriel dan Alexandra saat ini. Pertemuan
Nikolaj memandang sinis tamu yang tak diundang tapi ingin dimusnahkan secepatnyal kini ada di depan matanya. Gabriel dan Alexandra datang ke kediamannya, membuat cuaca bertambah dingin dirasakan oleh mereka semua.Matanya masih menaruh minat atas kecantikan gadis itu, sayang tangan kekar yang sedang menggenggam erat itu adalah lawannya yang terberat. Gabriel Nostra sedang menancapkan taringnya pada diri Alexandra Camorra.Walau Nikolaj pernah dipermalukan oleh gadis itu di meja pertemuan Bratva Rusia. Dan Sebuah pisau tajam yang nyaris menusuk lehernya gara-gara tangannya ingin mengelus tungkai kaki yang mulus dan tubuh Alexandra yang halus.Ia harus berpikir ulang untuk mendapatkannya, saat laki-laki keparat itu lengah. Nikolaj tidak ingin hanya mendapat aset kekayaan mereka, tapi diri gadis itu juga. Ia bisa membelinya, jika Gabriel sudah bosan padanya. Menganggapnya sama seperti perlakuannya terhadap sekretaris jalang Natasha.Mantan sekretaris sang ma
Nikolaj tidak menyangka Gabriel dan Alexandra berani menantang langsung di kediamannya sendiri. Malam ini Bratva Rusia berada di bawah hasutan dan mulutnya yang beracun mengatur strategi melakukan serangan balik ke lawannya.Ia meminta agar Vladimir menemui di Red Square lapangan kota paling besar di Rusia yang mencapai tujuh hektar, dikelilingi bangunan bersejarah yang memiliki arsitektur indah, seperti Katedral St. Basil dan Dinding Kremlin.Tempat yang menarik penuh keramaian penyelenggaraan acara-acara besar, termasuk beragam festival, parade kemenangan dan pidato pemimpin negara. Kali ini Red Square dipenuhi banyak orang sedang menonton festival musik dari musisi mancanegara.Vladimir menunggu di lokasi yang telah ditentukan. Pukul sembilan malam musik keras cadas menggema. Penonton makin banyak, terus menikmati lirik demi lirik lagu yang dilantunkan artis di atas panggung. Suara nyanyian serentak menambah
Kembali ke hotel. Alexandra masih berada di pelukan Gabriel. Mereka telah menyelesaikan satu masalah penting di Moscow dan kembali besok ke Milan. Memasuki sebuah lift, sang mafia muda langsung meraih tubuh gadis itu, menciumnya dengan lembut. Pekerjaan mereka sudah tuntas di sini, keduanya bisa menikmati hidup yang lebih baik tanpa ancaman lainnya. Ting! Lift telah mengantarkan mereka ke lantai kamarnya, pintunya otomatis terbuka, namun keduanya tidak bisa keluar. Dua orang laki-laki Italia menghalangi Gabriel dan Alexandra menuju kamarnya. "Akhirnya kau kembali juga, Gabriel! Aku bosan menunggumu lama di sini!" "Keparat! Siapa kau, dan apa maumu?" "Antonio berutang padaku, kau yang harus membayarnya. Aku tahu kau telah menghabisinya, dan ketiga rekannya. Kini aku minta hasil dari tambang berlian dikirimkan ke nomor rekeningku di Italia, atau aku bunuh kau berdua dengan gadis cantik itu!" "Bedebah kau! Aku tidak mengenalmu, tidak ada urusan d