Semua Bab Sang Legenda dari Masa Lalu: Bab 91 - Bab 100
164 Bab
Bab 91: Kawan Lama (part 1)
Esok paginya Nata, Elis dan Elena langsung berangkat ke Ibukota Kerajaan Fragaria dengan menggunakan kereta kuda. Sepanjang perjalanan Nata tidak terlalu banyak bicara, Elis dan Elena juga hanya bisa menatapnya dengan khawatir. Mereka bisa merasakan bagaimana resahnya Nata saat ini, jika mereka berada di posisi Nata saat ini mungkin mereka juga tidak akan bisa tenang. “Maaf tuan, nona, ada keperluan apa anda semua berangkat ke Ibukota di keadaan genting seperti ini?” tanya kusir kereta kuda. “Kami hanya ingin berkunjung ke sana,” jawab Elis. “Apakah ada saudara kalian yang menjadi korban di sana?” tanya kusir kuda. “Korban?” tanya Elena. “Ya, setahuku Ibukota kerajaan sudah hancur. Begitu juga dengan dua kota yang ada di dekatnya, dikatakan tidak ada satupun warga yang selamat pada waktu itu,” jawab kusir kuda. Tentu saj
Baca selengkapnya
Bab 92: Kawan Lama (part 2)
“Berapa banyak yang tuan tahu tentang sya’ir peninggalan nona Arin?” tanya Nata lagi. “Saya tahu semuanya, karena saya memiliki bukunya,” jawab pria paruh baya itu dengan wajah bingung. “Bagus, saya akan membayar tuan berapapun uang yang tuan inginkan. Tapi tuan harus ikut saya ke Kerajaan Irish, saya ingin mendengar semua sya’ir peninggalan Nona Arin,” kata Nata sambil meminta pria paruh baya itu berdiri. Meski bingung tapi pria itu tampak tertarik dengan tawaran Nata karena itulah dia langsung ikut berdiri. Saat itu juga Nata memerintahkan Elena untuk mengantar pria penyair itu ke Kerajaan Irish dan meminta orang-orang di istana menjamunya sampai dia datang, tapi Nata mengatakan Elena harus segera kembali ke tempat itu segera. Meski bingung dengan maksud Nata, tapi Elena segera menuruti perintahnya. Dengan sihir teleportasinya dia langsung lenyap bersama pria paruh baya y
Baca selengkapnya
Bab 93: Duel Dua Penyihir Legendaris
Nata langsung menatap Putra dengan tajam, bagaimanapun juga kondisi temannya saat ini terasa sangat mencurigakan. Namun Putra tidak tinggal diam, dia langsung menciptakan pedang api dan melesat menuju Nata sembari menebaskan pedangnya. Nata langsung menciptakan pedang angin dari elemen angin tercepat untuk menahan serangan Putra. ‘Ttttrrrrraaaannnggrr’ Terdengar suara dentingan memekakan telinga saat dua pedang yang tercipta dari elemen sihir saling beradu, Putra langsung melayangkan tendangannya tapi berhasil dihindari oleh Nata. Tidak salah lagi, setelah menyaksikannya dari dekat Nata sangat yakin kalau itu adalah Putra Putuwardhana, tapi entah mengapa gaya bertarungnya agak sedikit berbeda. “Putra apa yang terjadi kepadamu?” tanya Nata sambil kembali menahan tebasan temannya yang datang secara beruntun. Namun Putra tidak menjawabnya sedikitpun, setiap benturan pedang sihir
Baca selengkapnya
Bab 94: Reuni Pentagram (part 1)
‘Ddddhhooommrrr’ Terdengar suara dentuman yang sangat hebat, tanah seakan bergejolak. Bangunan-bangunan di sekitar Ibukota banyak yang langsung runtuh karena tanah yang berguncang hebat seketika, suara dentuman yang begitu keras sampai terdengar ke kota-kota lainnya yang padahal jaraknya begitu jauh dari Ibukota. Bangunan istana yang tadinya masih berdiri kokoh bersama prajurit Kerajaan Iberis di dalamnya kini lenyap menjadi abu, puing-puing bangunan yang ada di Ibukota kini hancur menjadi debu. Yang tersisa di tanah Ibukota hanyalah cekungan tangah yang besar dan dalam serta debu-debua yang membumbung tinggi hingga sampai ke kota-kota lainnya. Langit kelabu semakin gelap seakan menambah kelam suasana di Kerajaan Fragaria, perlahan rintik-rintik hujan mulai turun ke tanah. Riuh angin yang bergemuruh membawa rintik hujan beserta debu-debu ke kota lainnya, pepohonan banyak yang tumbang saking kencangnya tiupan
Baca selengkapnya
Bab 95: Reuni Pentagram (part 2)
Sambaran petir kembali terlihat muncul saat gesekan dua sihir tingkat tinggi terjadi, suara gemuruh guntur terus terdengar menggelegar beruntun. Nata terus menekan tangannya ke bawah seiring angin yang padat menghantam dari langit, sementara itu Putra terus menekan tangannya ke atas bersamaan dengan kobaran api putih padat yang menghantam dari tanah. ‘Ddddhhhaaammmrrrr’ Terdengar ledakan yang sangat hebat, suara dentuman yang memekakan telinga. Tanah langsung berguncang keras, bangunan-bangunan terdekat ke wilayah ibukota langsung terpental ke udara dan hancur saking kencangnya guncangan tanah. Tubuh Elis dan Elena terus terpental akibat gelombang angin yang datang dari titik benturan dua sihir tingkat tinggi, orang-orang yang berhasil selamat karena sudah menjauh hanya bisa berlutut pasrah. Mereka pikir mungkin ini adalah akhir dari dunia, guncangan tanah yang tidak berhenti ditambah terpaan angin yang terus
Baca selengkapnya
Bab 96: Duel Sengit Tiga Sahabat
Elis, Elena dan warga yang ada di kota lainnya bisa menyaksikan dinding air yang menjulang setinggi gunung. Dinding itu semakin melebar ke dalam, air yang bergerak dari empat penjuru mata angin itu terlihat seakan begitu padat dan berwarna biru gelap. Sedangkan pusaran angin yang Nata kendalikan juga semakin membesar hingga akhirnya membentur air yang bergerak hendak menghimpitnya. ‘Bbbhhhhooommrrr’‘Bbbbhhhuurrrrr’ Terdengar suara ledakan hebat yang teredam oleh air, tanah semakin berguncang hebat. Dinding air yang menjulang tinggi itu tiba-tiba berhamburan dan turun bagaikan ombak besar ke kota di sekitarnya. Sontak saja semua orang di kota terdekat yang tadi ketakutan tampak semakin panik dan berhamburan melarikan diri karena air yang tadi terlihat padat menjulang bagaikan dinding kini bergerak layaknya ombak di lautan. Pohon-pohon dan bangunan yang tadi masih kokoh terguncang kini hancu
Baca selengkapnya
Bab 97: Akhir Pertemuan Para Legenda
Tubuh Nata langsung melesat secepat kilat ke belakang setelah kedua telapak tangannya menghantam udara di depannya, namun Putra dan Laksmi langsung menciptakan sebuah bola api putih dan bola air raksasa di langit lalu dilemparkan menuju ke arah Nata. Sembari tubuhnya melayang ke belakang Nata kembali menyatukan kedua tangannya. Tanah di sekitar Nata langsung berguncang dan mulai bergerak. Saat itu juga dinding tanah raksasa yang menjulang tinggi bagaikan gunung langsung tercipta puluhan lapis di depan Nata, kedua sihir yang digunakan Putra dan Laksmi akhirnya membentur dinding tanah yang berlapis hingga tanah kembali bergetar. Tubuh Nata sendiri terus bergerak melesat ke arah Elena berada. ‘Dddhhhaammrrr’ Terdengar suara ledakan hebat seiring dengan hancurnya puluhan lapis dinding tanah yang dibuat oleh Nata, bongkahan-bongkahan tanah itu langsung berhamburan ke udara bersama debu-debu yang membumbung tinggi
Baca selengkapnya
Bab 98: Dunia Diambang Bahaya
Nata langsung menjelaskan kemungkinan ada banyak efek samping yang tidak dia ketahui dari sihir terlarang, salah satunya sihir summoning of life. Setahunya sihir itu hanya memanggil seseorang dari waktu, tempat dan kondisi yang berbeda, tapi nyatanya ada efek lain dari sihir itu yakni orang yang dipanggil akan kehilangan separuh kekuatannya seperti yang telah dia alami. Dia yakin kekuatan penggunanya baru akan pulih kembali tepat di saat hari kelahirannya, hal itulah mengapa kekuatan Nata bisa pulih tepat di hari kelahirannya. Putra sendiri lahir pada bulan delapan sedangkan Laksmi pada bulan sembilan. Dia yakin kalau mereka berdua diserang dan dikendalikan oleh dalang kepindahan mereka ke era ini, tepat sebelum kekuatan mereka pulih di hari kelahirannya. Lutung dan yang lainnya terlihat mulai paham, memang benar kalau penyihir legendaris seperti Pentagram sangat mustahil bisa ditumbangkan oleh penyihir biasa dalam kekuatan penuh mereka, tap
Baca selengkapnya
Bab 99: Syair Cinta dari Era Invidia
Raja Wirya, Lutung, Indra, Elis dan Elena langsung pergi ke Kerajaan Irish untuk berdiskusi dengan Rena, Lia, Purna dan Arya. Lilis sendiri ditinggal di istana untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga, hanya dalam sekejap saja mereka sudah tiba di Istana Kerajaan Irish. Kedatangan mereka disambut dengan baik, tapi mereka juga mendapatkan kabar tidak terduga ketika baru sampai di sana.   Rena mengatakan bahwa mereka mendapatkan kabar bahwa lusa Kerajaan Thymus dan Nigella akan memulai perang dengan Kerajaan Iberis yang bergabung dengan prajurit Dicentra dan Fragaria. Hal itu membuat Nata terlihat tersentak kaget, nyatanya musuh mereka juga melangkah lebih cepat dari dugaannya. Nata yakin bahwa ada orang yang sangat cerdas di Kerajaan Iberis, meski begitu saat ini Putra dan Laksmi masih berada di Fragaria, itu artinya masih ada kesempatan bagi mereka untuk bergerak sebelum Kerajaan Iberis menggunakan mereka berdua.   “Apa yang harus kita la
Baca selengkapnya
Bab 100: Bait Terakhir Syair Sang Penyihir
Sajak terus menyenandungkan setiap bait dari syair peninggalan Arin Aisila. Lia yang tidak mengerti dengan bahasa dari syair itu hanya bisa terdiam, namun Nata yang memahami semuanya langsung tertundung dengan airmata yang berderai jatuh dari pelupuk matanya. Dia akhirnya yakin bahwa penyihir yang bernama Arin Aisila dan Atnis Irasaitnis yang muncul di era Invidia adalah kedua temannya di Pentagram yang menyamarkan namanya.   Sekarang Nata juga paham kenapa mereka berlima bisa terpisah era, alasannya tak lain karena malam saat mereka lenyap hanya Nira dan Sinta saja yang berada di istana milik Lotus. Sedangkan dirinya, Putra dan Laksmi berada di kediamannya masing-masing yang ada di luar istana. Kemungkinan karena istana terlindungi oleh semacam sihir perlindungan maka hal itu membuat efek sihir summoning of life menjadi kacau, dampaknya Nira dan Sinta tidak sampai di era Superbia dimana si pemanggil berada.   “Saprak Euphorbia nepi ka titis
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
17
DMCA.com Protection Status