All Chapters of Sang Legenda dari Masa Lalu: Chapter 141 - Chapter 150
164 Chapters
Bab 141: Draco, Sang Penyihir Decagram Terakhir
Elis yang kebingungan langsung menggunakan sihir naga api putih, udara di sekitar mereka berempat terasa begitu panas saat titik-titik api putih di udara mulai tercipta. Perlahan titik-titik api putih itu mulai menyatu membentuk naga api putih yang berkobar, Elis langsung mengarahkannya menuju Brick. Tapi tiba-tiba saja naga api putih miliknya kembali lenyap dan muncul kembali dari sisi Draco. Yang lebih mengejutkannya sihir naga api putih itu kembali melesat menuju Elis dan Nata, lagi-lagi Nata terkejut karena sihir Elis kembali berbalik dengan tekanan yang lebih kuat dari tekanan mana yang Elis gunakan. Nata langsung menggunakan sihir naga angin dari elemen angin tercepat yang langsung diarahkan menuju sihir naga api putih yang datang. ‘Ddddhhhoooommmrrrr’ Dentuman hebat kembali terdengar saat kedua sihir tersebut berbenturan di udara, tanah kembali bergetar seiring debu-debu dan kerikil yang berhamburan te
Read more
Bab 142: Sihir Khusus, Counter Magic (part 1)
Nata saat itu juga langsung menggunakan sihir naga angin dari elemen angin tercepat yang diarahkan menuju naga air yang melesat datang. Riuh angin yang bergemuruh semakin terdengar kencang sesaat sebelum akhirnya dua sihir tersebut saling berbenturan satu sama lain hingga menimbulkan suara ledakan yang cukup keras, debu-debu di dalam kepungan dinding hitam itu langsung berhamburan ke udara. “Apa yang terjadi sebenarnya?” batin Elis karena dia masih belum mengerti sama sekali. “Kelihatannya pria tua disamping Raja Iberis itu adalah penyihir tingkat nawa alias penyihir yang menguasai sihir khusus seperti Elena,” kata Nata di dalam pikiran Elis. “Sihir khusus seperti apa yang dia kuasai?” tanya Elis. “Ada banyak jenis sihir khusus seperti itu, tapi setelah mendengar penjelasanmu tadi kelihatannya sihir khusus yang paling mungkin dikuasai olehnya adalah sihir khu
Read more
Bab 143: Sihir Khusus, Counter Magic (part 2)
Nata kembali menciptakan puluhan tombak angin sementara Elis langsung menciptakan puluhan tombak api biasa sesuai dengan arahan Nata, puluhan tombak angin Nata membentur puluhan tombak angin yang dikembalikan Draco sedangkan puluhan tombak api Elis berhasil menahan semua tombak air yang dilesatkan oleh Brick. Namun karena benturan yang terjadi dari tombak air dan tombak api yang setara langsung tercipta kabut putih karena air yang menguap. Di saat itulah Nata dan Elis mulai melakukan rencananya, Elis melesat ke arah Draco sembari menggenggam pedang api biru di tangannya. Meski penglihatan Elis terganggu oleh kabut putih namun dengan arahan Nata yang bisa merasakan aliran mana dalam tubuh Draco membuat Elis dengan tepat melayangkan pedangnya mengincar leher Draco. Namun Draco juga waspada dan melihat pergerakan kabut di sekitarnya, dengan cepat dia langsung mangayunkan tongkatnya untuk menangkis pedang api biru yang digunakan Elis. Suara dent
Read more
Bab 144: Kecerdasan Raja Brick Leviathan Iberis
Terdengar suara dentingan senjata beradu, tongkat besi yang dipegang Draco mulai memerah karena panas. Sadar akan hal itu Draco menarik tongkat di tangan kanannya, Elis tidak membuang kesempatan dan langsung menebaskan kembali pedang api biru miliknya. Tapi hal mengejutkan terjadi ketika tangan kiri Draco dia gerakan ke depan. ‘Ttttrrrraaaannggg’ Terdengar suara dentingan senjata beradu, kini di tangan kiri Draco sudah terdapat pedang api putih yang tadi diserap olehnya. Tapi belum lepas keterkejutan Elis kini pedang api biru di tangannya langsung lenyap, Draco dengan bebas menebaskan pedang api putih di tangan kirinya mengincar leher Elis. ‘Tap’ Sekejap mata Nata sudah berada di dekat Elis dan memegang bahu kanannya, tubuh Elis ditarik berputar ke belakang untuk menghindari tebasan yang dilakukan Draco. Nata sendiri langsung menciptakan sihir tombak api diantara dirinya denga
Read more
Bab 145: Sihir Counter Magic Tingkat Tinggi
Tanah terasa berguncang hebat seiring dengan udara yang semakin lembab, deru angin terdengar bergemuruh mengerikan. Titik-titik air mulai muncul di udara, saat itu juga Nata menggerakan tangan kanannya dengan telapak tangan terbuka di samping tubuhnya. Seiring dengan pergerakan Nata itulah tanah semakin berguncang hebat sampai beberapa bagian tanah yang mereka berempat pijak mulai retak. Riuh angin yang bergemuruh kini terdegnar semakin menderu kencang, tiupan angin yang semakin kuat seolah terbagi menjadi dua sisi. Angin yang bertiup dari sisi Nata dan juga angin yang bertiup dari sisi Brick, namun riuh angin dari sisi Nata bertiup semakin kencang hingga pakaian Brick dan Draco mulai ikut bergerak tertiup angin. Saat itu juga titik-titik air di udara mulai berkumpul di atas tepatnya di ujung dinding hitam yang ada di atas menaungi mereka berempat, jika dari pergerakan mana yang dirasakan oleh Nata dia bisa menduga bahwa sihir tingkat tinggi
Read more
Bab 146: Serangan Beruntun Sihir Tingkat Tinggi (part 1)
‘Bbbbbhhhaaaammmrrrr’‘Gggggrrrrrr’ Suara dentuman dahsyat langsung terdengar menggelegar dari titik benturan kedua sihir tingkat tinggi tersebut, tanah yang ada di dalam sihir terlarang black wall langsung hancur seketika. Bongkahan-bongkahan tanah besar langsung hancur jadi debu, tanah berguncang hebat bagaikan gempa bumi yang dahsyat. Riuh angin bergemuruh di dalam dinding hitam tersebut seakan tidak bisa keluar, kini hanya tanah yang dipijak oleh Nata dan Elis saja yang masih utuh bagaikan tiang bebatuan di tengah-tengah cekungan tanah yang besar. Sementara itu Draco dan Brick masih melayang di udara, lagi-lagi dari benturan dua sihir tingkat tinggi itu Nata bisa menyimpulkan beberapa hal. Dia merasakan ada sedikit pergerakan dari aliran mana dinding hitam yang mengelilingi tempat pertarungan mereka, itu artinya sihir tingkat tinggi bisa memberikan dampak kepada dinding tersebut. Kemung
Read more
Bab 147: Serangan Beruntun Sihir Tingkat Tinggi (part 2)
Nata mulai mengatur nafasnya yang mulai memburu seiring dengan berakhirnya benturan dua sihir tingkat tinggi tersebut, namun Nata langsung dikejutkan oleh luapan mana milik Brick kembali. Lagi-lagi Brick tampak berniat menggunakan sihir tingkat tinggi miliknya secara beruntun, hal yang sangat gila jika dilakukan seorang penyihir setingkatnya. “Nata Digjaya, aku tidak akan membiarkanmu berfikir! Tidak akan aku biarkan!” tegas Brick yang kembali menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. Namun darah mulai keluar dari tepi mulutnya dan juga dari hidungnya, tubuh Brick terlihat mulai bergetar karena memaksakan diri untuk menggunakan sihir tingkat tinggi secara beruntun. “Wahai leluhurku, Lotus, Euphorbia. Bantulah aku menghadapi musuh bebuyutan kalian! Haaaa!” teriak Brick dengan kencang. Seketika itu juga tanah kembali berguncang, udara menjadi lembab lagi saat titik-titik air mulai muncul di udara. 
Read more
Bab 148: Serangan Balik, Sihir Tingkat Legenda (part 1)
Di dalam dinding hitam tersebut titik-titik air mulai muncul dari semua penjuru dinding, perlahan mulai membentuk gelombang besar yang terlihat padat menjulang tinggi setinggi dinding hitam. Sementara itu riuh angin mendadak terasa bertiup memenuhi seisi tempat mereka bertarung, namun tiba-tiba saja hembusan angin yang terasa mulai berkumpul mendadak lenyap. Draco rupanya sudah menyerap sihir tingkat legenda yang akan digunakan oleh Nata tersebut, namun mendadak saja Draco memuntahkan darah dari mulutnya. Tubuh Draco sudah menapak di tanah dengan sekujur tubuh menggigil, namun dia kembali menggerakan kedua tangannya hingga riuh angin yang menderu seakan memadat kembali muncul membuat Nata dan Elis serta Brick kesulitan untuk bernafas. Nata sejak awal sudah menduga bahwa Draco pasti akan menggunakan sihir tingkat legenda miliknya dengan sihir counter magic dan membalikannya kepada Nata sendiri. Sistem sihir counter magic memang tidak mengguna
Read more
Bab 149: Serangan Balik, Sihir Tingkat Legenda (part 2)
Tiba-tiba saja gelombang angin langsung terbentuk dengan padat menahan gelombang air yang datang dari sekelilingnya serta menahan hujaman gelombang angin yang turun dari atas, tanah di dalam dinding hitam sudah tidak berupa lagi karena retak dan hancur berantakan, dinding hitam yang ada di sekeliling mereka mulai bergetar, di beberapa titik mulai timbul retakan-retakan akibat dampak gesekan dua sihir tingkat legenda ditambah satu sihir air tingkat tinggi. Darah semakin deras keluar dari mulut Nata hingga membasahi dagunya, begitu juga Draco yang terlihat kembali memuntahkan darah dari mulutnya. Brick tampaknya mengalami hal yang lebih parah, dari kepalanya mulai mengalir darah seiring dengan mahkotanya yang terhempas lalu hancur berkeping-keping. Tapi mereka bertiga tidak ada yang mau mengalah, dengan ambisi dan tujuan masing-masing mereka mengerahkan semua tenaganya hingga tetes darah penghabisan. “Dunia ini pada akhirnya harus menjad
Read more
Bab 150: Musnahnya Sihir Terlarang, Black Wall
Tubuh Brick musnah berkeping-keping saat dentuman hebat terjadi, akhir riwayat dari Raja Kerajaan Iberis sekaligus keturunan Lotus dan Euphorbia itu sudah berakhir saat tubuhnya hancur menjadi abu. Sementara itu tanah yang dipijak oleh Nata dan Elis kini juga sudah lenyap, tubuh Nata terbaring tak sadarkan diri di cekungan tanah yang ada di tengah-tengah kepulan debu. Tubuh Nata penuh dengan luka-luka yang mengeluarkan darah, sementara Elis juga terbaring di dekatnya dengan bersimbah darah dari luka-luka yang ada di tubuhnya. Kelihatannya Elis juga tetap terkena dampaknya meski berada di dekat Nata, sihir tingkat legenda memang bukan main-main dampak kerusakannya. Jika tidak terhalau oleh dinding hitam itu maka tiga kota besar pasti sudah luluh lantak dan hancur rata dengan tanah. Sedangkan tubuh Draco juga tak luput dari luka-luka, tubuhnya bersimbah darah terbaring di tanah. Andaikan saja dia tidak memperkuat sihir tingkat legenda milik Na
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status