All Chapters of Obsesi Tuan Hagen: Chapter 51 - Chapter 60
176 Chapters
BAB 50 I Keluarga Winston
Saat turun dari mobil, Blake Hagen memperlakukan Camellia dengan hati-hati, terutama pada langkah gadis itu yang seolah tidak lagi menapak tanah.Ada begitu banyak kesedihan yang bermain di wajah rupawannya, seolah-olah dunia baru saja runtuh. Sehingga Hagen pun berusaha untuk tidak mengatakan sesuatu, atau melakukan hal-hal yang dapat menyentuh perasaan sensitif gadis itu.“Kau tinggal sendirian di rumah ini, apa kau yakin akan tetap di sini? Aku bisa saja menyuruh seseorang untuk menemani,” ujar Hagen yang saat itu berjalan tepat di belakang Camellia.Mendengar usulan tersebut, Camellia pun berhenti sejenak. Dia melihat pria itu melalui baju, dan tidak ada sedikit pun senyuman di sana.“Kau memang sudah banyak membantu, tapi bukan berarti aku membiarkanmu unt
Read more
BAB 51 I Pertemuan Di Keluarga Winston
Bibir Edric menipis begitu dia mendengar cara Hagen memanggilnya, seolah-olah pria itu enggan menyebutkan kata Winston yang tersemat di belakang namanya.Namun, sebisa mungkin pria itu mengabaikan dan mempersilahkan Hagen masuk ke dalam kediaman Winston yang sudah lama tidak ditempati. Akan tetapi, setelah skandal perselingkuhan keluarga Duncan, Amanda beserta beberapa orang yang berkaitan dengan wanita itu pun kembali lagi ke sana.Namun, tidak semua orang tahu akan hal tersebut. Karena itu mereka pun menutup mulut setiap orang, dan meminta media untuk diam.Bahkan, Camellia juga tidak mengetahui akan hal ini.Gadis itu layaknya anak terbuang yang dibiarkan hidup terlunta-lunta tanpa arah.Mengingat hal itu, tangan Hagen yang
Read more
BAB 52 I Pertemuan Dengan Amanda
Camellia menyeruput milk shakenya dengan sangat malas. Gadis itu bahkan tampak termenung dengan mata kosong yang memandang ke arah dinding.Sesekali dia menarik napas, lalu menghembuskannya perlahan, layaknya orang yang lelah.Setelah sekian lama, gadis itu pun menyandarkan punggung pada kursi, sedangkan matanya mulai mengawasi pengunjung di sekitar.Tampaknya Lancester sangat padat oleh pengunjung dari berbagai kota. Hal itu dikarenakan sebuah pertandingan tinju bawah tanah yang akan dilaksanakan nanti malam oleh organisasi Red Cage di salah satu club mereka, yaitu Magnolia.Sayangnya Camellia tidak memiliki akses ke sana, padahal dia juga ingin melihat acara paling ditunggu-tunggu oleh setengah penduduk Lancester itu.“
Read more
BAB 53 I Bersama Walau Terpaksa
Mata Camellia membulat ketika melihat Hagen berjalan menuju kafe tempatnya berada. Dengan kepala menoleh ke sekitar, gadis itu pun mencari-cari cara untuk keluar dari sana.Namun, dia tetap tidak menemukan jalan, sehingga gadis itu merasa terjebak begitu mendengar suara lonceng pada pintu kafe mulai berbunyi nyaring, dan sosok Hagen pun sudah berada di ambang pintu dengan pandangan terfokus ke meja yang dia tempati.Dengan tatapan gelisah, Camellia mengawasi Hagen yang berjalan perlahan ke arahnya.Kini, dia merasa de javu, karena mengingat sosok sang ibu yang tadinya juga melewati pintu dan jalan yang sama ketika mendekati meja.Dan saat pria itu tiba, kata pertama yang Blake Hagen ucapkan adalah; “Wanita itu bukan siapa-siapa, aku memberitahu agar kau tidak salah paham.&
Read more
BAB 54 I Terlalu Polos
Keduanya makan dalam diam. Namun, tidak lama setelahnya, Hagen pun menarik tangan Camellia begitu burger mereka habis sekitar sepuluh menit yang lalu.Dengan tatapan bingung, gadis itu menatap Hagen yang seolah hendak mengajaknya ke suatu tempat.“Lepaskan tanganku lebih dulu, baru aku mengikutimu,” ucap Camellia yang tidak pria itu dengarkan sedikit pun, membuat gadis itu melempar delikan, yang lagi-lagi tidak Hagen tanggapi.“Kau ingin menonton pertunjukan?” tanya pria itu tiba-tiba yang seketika mendiamkan Camellia.Beberapa kali mata gadis itu melirik ke arah Magnolia yang jalanannya sudah terlihat sepi. Tampaknya semua orang telah berada di dalam sana, menambah rasa penasaran gadis itu.Mengetahui a
Read more
BAB 55 I Curi-Curi Kesempatan
Camellia memegangi lengan Hagen dengan erat, sedangkan kepalanya berputar melihat ke segala arah. Pada kerumunan orang di sekitar mereka yang hendak masuk ke dalam gedung Magnolia. Ketika seorang pria bertubuh besar hendak menabrak Camellia dari arah belakang, dengan refleks Hagen pun memeluk tubuh feminim itu. Sebuah tatapan mata menyala ia arahkan ke pria setengah mabuk yang mulai menyadari kesalahannya. “Ma-maaf kan aku,” gumam lelaki asing itu sembari berjalan mundur dan menjauh dengan sangat tergesa. Sementara itu, Camellia yang masih berada dalam pelukan Hagen, tampak meremas kemeja pria itu untuk menjaga keseimbangan tubuhnya yang tadi nyaris terjatuh. “Tetaplah di sampingku,” ucap Hagen dengan suara rendah, tepat d
Read more
BAB 56 I Malu
Ketika ciuman mereka terlepas, tubuh Camellia pun sedikit bergetar hingga dia nyaris kehilangan keseimbangan tubuh. Namun dengan cepat Hagen memegangi pinggang Camellia yang terasa pas dalam genggaman untuk menyangga tubuhnya.Susah payah gadis itu memegangi lengan Hagen yang tengah memeluk dari depan.Rona merah yang awalnya hanya berada di pipi gadis itu, kini tampak menjalar hingga ke telinga. Menjadikan Hagen menggigit bibir bagian dalam serta menahan tangannya untuk tetap di tempat.Entah mengapa, dia ingin menyibak rambut panjang Camellia, lalu memainkan sedikit rambutnya yang menyulur itu, kemudian mengagumi sedikit perubahan warna pada kulitnya yang sensitif.Mendapati cara pandang Hagen, dimana manik mata obsidiannya berdilatasi, seketika Camellia membuang wajah. Menyem
Read more
BAB 57 I Pria-Pria Asing Dalam Ruangan
Saat memasuki ruangan VVIP, pertama kali Hagen lihat adalah kumpulan pria-pria berjas hitam yang berdiri di sekitar meja bundar dan sebagiannya duduk di sofa.Pria-pria itu melihat secara bersamaan ke arah Blake Hagen yang melangkahkan kaki masuk ke dalam bersama Camellia di sisinya. Seketika mata gadis itu pun membulat begitu menemukan lebih dari dua belas pasang mata menatap ke arahnya.Tanpa sadar, tangan gadis itu yang berada dalam genggaman tangan Hagen pun mengerat.Tubuhnya merapat semakin lekat, hingga nyaris berlindung di balik tubuh besar Blake Hagen yang kini menyembunyikan diri Camellia.Menyadari apa yang gadis itu lakukan, Hagen pun mengelus pelan permukaan tangan feminim itu pelan, mencoba menenangkan kegugupan yang jelas tercetak di wajah rupawan itu.
Read more
BAB 58 I Welcome To The Club, Brother
Terdengar suara dengusan serentak dari para pria dalam ruangan, membuat Camellia sedikit berjengit kaget hingga bahunya terlonjak. Sementara itu, Hagen yang tetap memfokuskan pandang pada Camellia, seolah tuli akan sindiran halus teman-temannya.“Ya, dia bisa mengusir kami, Miss Duncan,” seloroh pria berambut blonde yang bernama Gavin, menimbulkan tawa dari semua pria di sana. “Bukankah begitu, Jax? Mr. Hagen dapat mengusirmu, aku, Rey, dan semua anggota Red Cage dalam ruangan ini!”Pria yang tadi menyambut kedatangan mereka, Rey Fredrick, hanya menoleh sejenak ke arah Gavin.Sementara itu, Jax yang dikenal dengan nama Jaxon Bradwood — si pemilik kursi putih yang nyaris Camellia duduki tadi — tidak merespon sama sekali.Dan si pria berwajah ra
Read more
BAB 59 I Siapa Wanita Itu?
Camellia tampak enggan ketika Hagen membukakan pintu mobil untuknya. Gadis itu menoleh ke sekitar, mencari-cari jalan pulang selain tumpangan yang Hagen tawarkan, namun mengingat uang di dompet tidak akan membawanya sampai ke rumah, Camellia pun menghela napas dan menatap layu ke arah mobil pria itu.“Pulang sendiri bukan solusi yang bagus saat ini. Sudah terlalu pagi, Princess, dan aku tidak bisa membiarkanmu sendiri saja,” kata Hagen yang kembali membukakan pintu mobilnya lebih lebarDengan isyarat kepala, pria itu menyuruh Camellia masuk ke dalam.Cukup lama gadis itu berpikir, sebelum akhirnya peran batin mengalahkan  logika.“Aku tidak akan masuk sebelum kau berjanji sesuatu.”Mendapati tatapan
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status