Semua Bab Terjebak Pernikahan dengan CEO: Bab 31 - Bab 40
93 Bab
Bab 31 Mengungkap Kebenaran
   David terus mengendarai mobilnya dengan perasaan kesal menuju rumah Alex. Ia tidak sabar ingin segera bertemu dengan Elyana dan ingin mendengar alasan Elyana melupakan janji makan malam mereka.    Ini kedua kalinya Elyana melupakan janji mereka untuk makan bersama. Jika terus dibiarkan, akan ada keempat, kelima bahkan keenam kalinya kejadian seperti ini akan terulang kembali.    David tidak akan membiarkan itu terjadi. Ia harus memberi ketegasan pada Elyana, agar wanita itu tidak berbuat seenaknya lagi.    Tiba di halaman rumah Alex, David segera memarkirkan mobilnya di depan. Ketika ia turun dari dalam mobil, terlihat Alex keluar dari dalam rumah dan  berjalan menghampiri David.    "Selamat malam, menantu!" sapa Alex dengan sopan. "Aku dengar dari penjaga depan, kau datang kemari. Apa kau datang karena Elyana sudah mengakui semuanya?"    "Hah ... me-mengakui? Mengakui apa?" D
Baca selengkapnya
Bab 32 Melayani untuk Terakhir Kali
   Tiba di rumah David, Elyana segera turun dari dalam taksi. Ia berjalan di halaman, lalu masuk ke dalam rumah dengan perasaan bersalah.    "Apa yang harus aku katakan? Dia pasti marah! " Elyana begitu cemas memikirkan hal itu. Ia meremas ujung pakaiannya, menunduk sambil terus melangkah masuk.    Ketika baru beberapa anak tangga ia naiki, terlihat David berdiri di ujung tangga. Tatapannya tajam menatap Elyana dengan kedua tangan dilipat ke depan.    "Eh, kau... be-belum tidur?" tanyanya dengan sedikit gugup. Elyana terus berjalan dan berhenti di depannya.    "Dari mana saja kau, jam segini baru pulang?" David tidak tahan jika tidak bertanya. Ia sudah empat jam menunggunya di rumah, dan ingin segera mendengar jawaban dari mulut wanita itu.    "Aku dari rumah teman! Temanku baru membeli rumah, jadi, aku membantu berbenah di sana. Maaf!" Elyana menundukkan kepala, jemari tangannya teru
Baca selengkapnya
Bab 33 Menceritakan Semuanya
   Jam sepuluh pagi, Elyana tiba di apartemen yang kemarin mereka beli. Ia segera membuka kunci dengan sandi yang sudah diatur ulang. Setelah masuk ke dalam rumah, ia melihat semua orang sedang berkumpul dan bersiap untuk makan.    "El, kau sudah datang!" sapa Rosyana sambil meletakan piring di atas meja. Ia menatap adiknya kembali. "Kau kenapa? Apa semalam tidak tidur? Di bawah matamu ada lingkaran hitam!"    "Eh!" Elyana segera tersadar. Tadi ia sempat melamun beberapa detik ketika berjalan masuk ke dalam rumah.    "Ya, semalam aku mengkhawatirkanmu, jadi tidak tidur dengan baik," jawanya sedikit berbohong. Elyana menghampiri mereka, dan duduk di meja makan bermodelkan "Mini bar" yang hanya memiliki empat buah kursi duduk.    "Ayo kita makan!" Arani menyimpan hidangan terakhirnya di atas meja. Meminta semuanya untuk segera mencicipi masakannya.    "Wuih, kayaknya enak, nih!" Daniel
Baca selengkapnya
Bab 34 Bertemu dengan David dan Isabel
"Iya, aku tahu, aku salah!" Elyana menunduk, menyesali apa yang telah ia lakukan. "Tadinya, menyamar menjadi seorang pelayan agar orang suruhan Kakek tidak bisa menemukan aku di kota ini! Hanya itu saja!" "Lalu, bagaimana bisa kau menikah dengan David?" tanya Daniel tidak sabar. "Baru satu bulan bekerja di rumah itu, aku terpaksa menggantikan Isabel untuk menikah, karena tepat di hari pernikahan, Isabel kabur bersama dengan kekasihnya ke luar negeri." "Mengapa tidak kau tolak saja, tawaran itu! Tidak perlu kau yang gantikan," ucap Rosyana sedikit kesal. "Itu karena ...." Elyana memejamkan mata. Mengingat kembali permohonan Alex padanya untuk menyelamatkan keluarga Danu dari kemiskinan. Jika sampai pernikahan itu batal, Alex dan anggota keluarga yang lain akan jatuh miskin. Elyana tidak tega dengan ketidakberdayaan Alex pada saat itu. "Karena apa? Cepat katakan!" Arani menggoyangkan tangan Elyana. Tidak sabar ingin segera mendengar alasan Elyan
Baca selengkapnya
Bab 35 Mengembalikan Uang
Arani dengan cepat melihat ke belakang Elyana. Benar saja, labelnya masih tergantung di sana. 'Huhhh  memalukan!' "Setelah berpura-pura menjadi anak orang kaya dan menikahi David, seleramu jadi tinggi, ya! Membeli pakaian mahal, sepatu mahal. Apa uangmu cukup untuk membeli semua itu?" tanya Isabel penuh penghinaan. Ia berjalan ke depan Elyana. "Oops, aku lupa!" Isabel menutup mulutnya sendiri. "Kau memperalat David untuk mendapatkan uang satu juta dolar, aku lupa tentang hal itu! Dengan uang sebanyak itu, tentu saja kau bisa membeli pakaian mahal!" "Hey, jaga ucapanmu!" teriak Rosyana, tidak tahan. Ia berjalan menghampiri Isabel. "Aku dengar, kau kabur dari pernikahan, dan ayahmu berlutut di depan El, memohon untuk menggantikanmu menikah. Jika El tidak bersedia ... keluarga kalian akan tamat!" Rosyana bisa menebak dari cara wanita itu berbicara, bahwa dia adalah Isabel, wanita yang Elyana ceritakan kemarin. "Lebih hina mana kelurgamu deng
Baca selengkapnya
Bab 36 Tidak Berterimakasih
Hari-hari berlalu begitu cepat. Elyana memutuskan untuk segera kembali ke kota Lyon bersama dengan Rosyana, meninggalkan Arani sendiri di apartemen itu."Bulan depan, ketika gaji pertamaku sudah turun, aku akan membayar uang sewa rumah ini," ucap Arani pada Elyana dan Rosyana. "Aku tidak enak, jika harus numpang di rumah ini tanpa membayar uang sewa. Sedangkan kalian tidak ikut tinggal di sini.""Tidak perlu!" Rosyana memegang kedua bahu Arani, menatapnya dengan lembut. "Tinggal dan rawatlah rumah ini, anggaplah seperti rumah kamu sendiri. Mungin, beberapa bulan lagi aku dan El akan kembali ke kota ini setelah mendapat izin dari Kakek!""Benarkah?" tanya Arani sedikit bingung. Pasalnya, Elyana dan Rosyana punya rumah dan keluarga di kota Lyon. Tidak perlu kembali dan tinggal di kota ini lagi jika hanya tidur, makan dan minum saja.Itu terlalu membuang-buang waktu."Iya, tunggu saja kami kembali! Yang pasti, ketika kami kembali, rumah ini harus suda
Baca selengkapnya
Bab 37 Melancarkan Misi
Di kota Lyon, Tuan Louis begitu senang melihat kedua cucunya sudah kembali. Ia sengaja pulang lebih awal dari kantor karena ingin menyambut kedatangan cucunya. "Bagaimana dengan kakimu sekarang? Apa sudah tidak sakit lagi?" tanya Yuan Louis yang sedang duduk di sofa ruang keluarga bersama dengan Elyana dan Rosyana. "Tidak, Kek! Sekarang kakiku sudah sembuh, sudah tidak sakit lagi!" jawab Elyana dengan pelan. Ia terdiam dengan tatapan kosong. Teringat kembali tentang orang yang selalu mengobati lukanya. Setiap hari, Dokter Felix harus datang ke rumah hanya untuk memeriksa kaki Elyana atas perintah David. Suaminya itu selalu menjaganya dengan sangat baik. 'Tapi sekarang ... semuanya sudah berakhir. Aku dan David tidak akan bersama lagi!' "El, apa yang kau pikirkan?" tanya Yuan Louis ketika melihat cucunya melamun. "Apa ada sesuatu yang menganggu pikiranmu?" "Ah!" Elyana segera tersadar. "Tida—" "Ada, Kek!" potong Rosyana tiba-tib
Baca selengkapnya
Bab 37 Melancarkan Misi
Di kota Lyon, Tuan Louis begitu senang melihat kedua cucunya sudah kembali. Ia sengaja pulang lebih awal dari kantor karena ingin menyambut kedatangan cucunya. "Bagaimana dengan kakimu sekarang? Apa sudah tidak sakit lagi?" tanya Yuan Louis yang sedang duduk di sofa ruang keluarga bersama dengan Elyana dan Rosyana. "Tidak, Kek! Sekarang kakiku sudah sembuh, sudah tidak sakit lagi!" jawab Elyana dengan pelan. Ia terdiam dengan tatapan kosong. Teringat kembali tentang orang yang selalu mengobati lukanya. Setiap hari, Dokter Felix harus datang ke rumah hanya untuk memeriksa kaki Elyana atas perintah David. Suaminya itu selalu menjaganya dengan sangat baik. 'Tapi sekarang ... semuanya sudah berakhir. Aku dan David tidak akan bersama lagi!' "El, apa yang kau pikirkan?" tanya Yuan Louis ketika melihat cucunya melamun. "Apa ada sesuatu yang menganggu pikiranmu?" "Ah!" Elyana segera tersadar. "Tida—" "Ada, Kek!" potong Rosyana tiba-tib
Baca selengkapnya
Bab 38 Terus Berbohong Demi Menutupi Kebohongan
Sore hari, Elyana duduk sendiri di kursi sebuah kafe. Ia memandang keluar jendela, melihat lalu-lalang orang yang berjalan di trotoar dengan ceria. Ada sepasang kekasih berjalan sambil bergandengan tangan, sesekali si wanita tertawa, lalu dipeluk oleh si pria, sepertinya mereka sedang bercanda. Tindakan seperti itu terlihat sangat manis di mata Elyana."Bagaimana bisa aku merayu David lagi? Waktu itu, sudah kukatakan dengan jelas pada David, bahwa aku ingin bercerai. Tidak mungkin sekarang aku menghubunginya lagi, dan berkata ingin kembali!" ucap Elyana dengan pelan. Ia berbicara sendiri, karena memikirkan ide Rosyana."David pun sudah tidak ingin bersamaku lagi. Sekarang, dia sudah bersama dengan Isabel.""Kami bercinta untuk yang terakhir kali, David hanya menganggapku sebagai jalang yang dibayar dengan harga satu juta dolar. Dia sudah menganggapku sebagai wanita matre yang menjadikannya alat untuk mendapatkan uang! Sekarang ... bagaimana aku bisa memohon pada
Baca selengkapnya
Bab 39 Menyamar Lagi, Menjadi Jelek Lagi
Di rumah besar keluarga Louis, Elyana begitu sibuk mempersiapkan ini dan itu. Ia memberitahu beberapa pelayan untuk mengikuti permainannya. Walau para pelayan tidak mengerti dengan permainan yang akan dimainkan oleh Elyana, tapi mereka mencoba untuk menurut. Ketika Elyana masih berada di belakang rumah untuk memastikan sesuatu, tepatnya di tempat para pelayan itu tinggal, terlihat seorang penjaga berlari ke arahnya. Dia berkata dengan tergesa-gesa, "Nona, di depan, ada seseorang yang mencari Anda!" "Siapa?" tanya Elyana dengan acuh. Saat ini, dirinya masih berbicara serius dengan beberapa pelayan, sama sekali tidak ingin diganggu. "Namanya David!" jawab penjaga itu dengan cepat. "Dia mencari Anda. Saya sudah menyuruh dia untuk menunggu, namun pria itu tidak  mendengar." "Apa? David?" Elyana terkejut mendengar nama itu. "Lalu, sekarang dia ada di mana?" "Dia masuk ke dalam rumah tanpa permisi, Nona!" jawab penjaga itu dengan takut.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status