Elyana Louis, gadis berusia dua puluh tiga tahun ini kabur dari rumah karena menolak perjodohan. Agar tidak ditemukan oleh orang suruhan kakeknya, ia menyamar menjadi gadis culun dan bekerja di sebuah rumah orang kaya sebagai pembantu. Niat hati ingin menghindari perjodohan, Elyana malah harus menggantikan anak sang majikan untuk menikah. Karena tepat di hari pernikahannya, sang mempelai wanita kabur bersama dengan kekasihnya. "Eli, aku memohon! Bantu kami untuk menyelamatkan nama baik keluarga Danu. Jika sampai perjodohan ini dibatalkan, keluarga Danu akan diusir dari kota ini. Anggap saja ini sebagai pekerjaan untukmu. Aku akan memberimu uang satu juta dolar sebagai imbalan. Bagaimana?" ucap sang majikan dengan penuh permohonan. "Hanya satu tahun saja. Setelah itu, kau boleh mengajukkan gugatan perceraian," tambahnya lagi, meyakinkan Elyana. Ketika Elyana sudah menyetujui tawaran dari sang majikan untuk menikah, alangkah terkejutnya ia ketika melihat pria yang akan menjadi suaminya. Pria itu adalah pria yang bersamanya satu bulan yang lalu. Dan pria itu ... tidak melepaskan Elyana seumur hidupnya. "Aku ingin bercerai!" ucap Elyana. "Hah, bercerai? Itu tidak akan terjadi, kecuali aku mati!" balas pria itu. Simak cerita selengkapnya, hanya di "Terjebak Pernikahan dengan CEO". Buku lain: "Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat" Selamat membaca. Semoga terhibur ^_^ Follow @rymatusya
View MoreDini hari, di kota Lyon Prancis, seorang wanita muda berusia dua puluh tiga tahun sedang mengemas semua barang-barangnya, lalu dimasukkan ke dalam koper. Setelah selesai, ia keluar dari dalam kamar sambil menarik kopernya yang terasa berat. Dengan langkah pelan, ia berjalan menuruni anak tangga.
Elyana terus berjalan menuju pintu keluar dengan mengendap-endap. Matanya penuh waspada menatap kiri dan kanan bagaikan seorang pencuri yang takut tertangkap oleh sang pemilik rumah. Di persimpangan jalan, sudah ada mobil hitam yang menunggunya dengan dua orang—pria dan wanita—di dalamnya.
"Elyana, ayo cepat masuk!" teriak Arani ketika melihat tubuh ramping tersorot oleh lampu jalan berwarna kuning keemasan itu berjalan mendekat sambil menarik koper berwarna merah muda.
Arani segera membuka pintu mobil untuk Elyana, lalu teman prianya membantu memasukkan koper ke dalam bagasi mobil.
"Apa kau sudah siap?" tanya Arani setelah mereka masuk ke dalam mobil.
"Ya, aku sudah siap. Kita bisa berangkat sekarang!" balas Elyana dengan pelan. Ia duduk sendiri di kursi belakang dan menyandarkan punggungnya di sana sambil memejamkan mata.
Ada keraguan yang terlintas di hatinya ketika memutuskan untuk kabur dari rumah demi menghindari perjodohan yang akan dilakukan oleh Yuan Louis—kakeknya—besok siang. Ia tidak punya pilihan lain selain pergi meninggalkan kota ini dan bersembunyi di tempat tinggal sahabatnya—Arani. Karena Elyana benar-benar tidak ingin menikah dengan pria pilihan kakeknya.
Terdengar Daniel berkata sambil mengendarai mobilnya, "Baiklah, kita berangkat sekarang. Setelah tiba di bandara, aku harus segera kembali ke rumah, tidak bisa menemani kalian lagi. Tidak apa, kan?"
"Baiklah, tidak masalah! Kami bisa menunggu jadwal penerbangan, berdua. Iya, kan, El?" tanya Arani sambil menoleh ke belakang. Terlihat Elyana menutup mata sambil melipat kedua tangan di depan.
"Hem, Iya!" Elyana menjawab tanpa membuka matanya. "Jika sudah sampai di Kota Paris, kami akan segera menghubungimu!"
Ya, tujuan mereka saat ini adalah kota Paris. Kota besar di negara Prancis, sekaligus tempat tinggal Arani saat ini.
Karena, sudah dua tahun ini Arani tinggal dan bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran yang ada di pusat Kota Paris. Elyana berencana untuk tinggal di rumah sewaan Arani dan mencari pekerjaan juga di sana. Elyana harus mencari pekerjaan yang aman, yang tidak dapat ditemukan oleh orang suruhan Yuan Louis.
Tapi, pekerjaan apa yang tidak mudah ditemukan oleh orang hebat seperti Yuan Louis? Elyana harus memikirkannya dengan sangat matang.
***
Di pagi hari, seisi rumah dihebohkan dengan kemarahan Yuan Louis setelah mengetahui cucunya pergi dari rumah.
Semua orang berkumpul di ruang keluarga dan menerima perintah dari Yuan Louis, termasuk cucu pertamanya, Rosyana.
"Baik, aku akan mencari Elyana ke rumah teman-temannya! Tapi sekarang, Kakek harus tenang dulu, jangan terlaku emosi. Nanti tekanan darah Kakek naik lagi," ucap Rosyana menenangkan. Ia khawatir dengan kondisi kakeknya yang marah tanpa henti.
Pasalnya, semua orang di rumah ini sudah menerima amarah dari Yuan Louis—dari pagi hingga siang. Tentu, itu akan menguras tenaga dan pikiran pria tua itu.
"Rosyana! Dalam keadaan seperti ini, bisa-bisanya kau mendoakan aku darah tinggi. Apa kau ingin aku segera mati, lalu kau bisa mendapatkan setengah dari hartaku lagi?" tuduh Yuan Louis pada Rosyana, masih dengan emosi.
"Apa setengah dari harta peninggalan ayahmu yang aku berikan kemarin, masih tidak cukup untuk hidupmu?" ucapnya lagi, masih belum puas. "Itulah alasan, mengapa kali ini aku ingin menjodohkan Elyana dengan pria pilihanku. Aku tidak ingin Elyana memilih pria yang salah sepertimu. Hanya demi memenuhi syarat dariku, kau mendapatkan suami dengan asal. Dan akhirnya, kau pun bercerai, kan?"
Rosyana tidak berbicara lagi. Ia tahu, semua yang diucapkan oleh kakeknya itu benar. Dirinya menikah, hanya demi mendapatkan setengah bagian dari harta kekayaan peninggalan ayahnya. Dan sekarang, Rosyana sudah bercerai karena suaminya memiliki wanita idaman lain. Hatinya sangat sakit mengikat tentang hal itu.
Terdengar, Yuan Louis berkata pada semua orang, "Periksa kembali rekaman CCTV yang ada di luar. Ke mana arah perginya Elyana tadi malam?"
"Maaf, Tuan Besar! Dari hasil rekaman CCTV, Nona Kedua pergi menggunakan mobil hitam, dibantu dua orang pria dan wanita. Setelah kami cek nomor mobil tersebut, ternyata itu milik teman Nona Kedua," ucap Judis dengan yakin.
Sebagai asisten pribadi yang sudah mengabdikan dirinya lebih dari dua puluh tahu, Judis tahu betul apa yang harus dilakukannya. Tanpa menunggu perintah dari Yuan Louis. Ia sudah melihat rekaman CCTV dan mencari tahu orang yang membawa Elyana pergi. Bahkan ia sudah memberi perintah pada bawahannya untuk segera membawa orang itu kemari.
Benar saja, tidak lama, Daniel pun datang dibawa oleh dua orang pria yang berpakaian hitam dengan tubuh tinggi dan besar. Daniel dipaksa berlutut di hadapan Yuan Louis dan menjelaskan apa yang terjadi semalam.
"Ke mana kau membawa Elyana pergi?" tanya Yuan Louis dengan sorot mata berapi-api. Kemarahannya sudah memuncak hingga ke ubun-ubun.
Menghilangnya Elyana hari ini akan menghancurkan citranya sebagai orang nomor satu di kota ini. Karena sebelumnya, ia sudah mengumumkan pesta pertunangan Elyana dengan Dimitri Fandes—pengusaha kaya berusia empat puluh tiga tahun—berstatus duda beranak satu.
Jika sampai acara pertunangan itu tiba-tiba dibatalkan karena sang wanita kabur dari rumah ... mau disimpan di mana muka Yuan Lous?
Dimitri dan keluarganya pasti akan marah karena merasa telah dipermainkan oleh Yuan Louis.
Itu sangat memalukan!
Bukan hanya nama Yuan Louis saja yang akan malu, tapi juga seluruh anggota keluarga Louis.
"Cepat katakan!" Yuan Louis tidak sabar melihat Daniel terus bungkam. "Tadi malam ... ke mana kau membawa Elyana pergi? Jika kau masih tidak mau menjawab, aku akan melaporkan ini pada orang tuamu."
Yuan Louis berkata lagi, "Aku ingin tahu, apa reaksi mereka ketika mengetahui anak sulungnya menculik nona kedua keluarga kami? Apa mereka masih ada muka untuk bertahan tinggal di kota Lyon?"
Ancamannya kali ini benar-benar membuat Daniel ketakutan.
Daniel tahu tentang kehebatan dari keluarga Louis yang mampu menyingkirkan satu keluarga hingga menghilang tanpa jejak dari kota Lyon. Ia tidak ingin keluarganya lenyap dan menghilang seperti keluarga yang lain karena menyinggung Tuan Besar Yuan Louis.
Dengan merangkak sambil menyentuh kaki Yuan Louis, Daniel menjawab dengan terbata, "Ta-tadi malam, El-Elyana pergi ke bandara bersama deng-dengan Arani! Me-mereka pergi ke-ke ...."
"Ke mana perginya mereka?" teriak Yuan Louis sambil menghentakkan satu kakinya ke lantai.
"Mereka pergi ke kota Paris!" Akhirnya Daniel mengatakannya.
Walau sejak awal, ia sudah berjanji tidak akan mengatakan hal ini pada siapapun, tapi saat ini, keluarganya dalam bahaya. Daniel tidak bisa terus diam demi menutupi rahasia Elyana hingga mengabaikan keselamatan keluarganya sendiri. Ia terpaksa memberitahu Yuan Louis demi keselamatan keluarganya.
"Apa? Kota Paris?" Yuan Loius terkejut mendengar jawaban dari Daniel.
"Untuk apa Elyana pergi ke sana?" tanyanya dengan penasaran.
"Saya tidak tahu tentang hal itu, Tuan!" Daniel mengiba. Takut jika Yuan Louis akan memberinya hukuman karena telah membantu Elyana kabur.
"Maafkan saya, Tuan! Saya akan memberitahu Anda alamat tempat tinggal Arani di Paris. Asalkan Anda membebaskan aku!" Daniel terus memohon. Berharap, Tuan Louis membebaskan dirinya.
"Judis!" panggil Yuan Louis dengan suara menggema. "Catat, di mana alamat rumah bocah itu. Segera kau pergi ke sana dan bawa Elyana pulang sebelum acara pertunangan itu dimulai!"
"Apa kau menyukai kejutan dari kami?" bisik Rosyana dengan kerlingan mata penuh godaan sambil berjalan di atas karpet merah mendampingi Elyana. "Anggap saja ini sebagai hadiah dari kami atas kembalinya El setelah lima tahun menghilang!" timpal Yuan Louis dengan santai. Tidak terdengar nada keras seperti yang biasa pria tua itu katakan. Ucapan dari kakak dan kakeknya itu membuat Elyana hampir pingsan karena terkejut juga terharu. "Jadi ... ini???" "Ya, ini adalah hari pernikahanmu dan David! Kami sudah menyiapkan ini dari empat hari yang lalu. Walau terkesan mendadak, namun aku dan Daniel sudah menyiapkan pesta pernikahan ini dari empat bulan yang lalu. Jadi sekarang ... berbahagialah, ini semua untukmu dan David! " Rosyana menjawabnya tanpa ragu. Rosyana dan Daniel sepakat untuk membuat akta pernikahan tanpa ada pesta pernikahan. Mereka ingin menghadiahkan pesta ini untuk Elyana dan David. Bahkan, mereka mencetak ulang dan menyebar undangan ya
Elyana segera membenarkan emosinya. Ia berkata dengan pelan, "Kak! Sepertinya, kita sudah nyaman menjadi saudara daripada pasangan!" Elyana menutup kotak cincin di hadapannya, lalu mendorongnya ke arah Arvan lagi. "Kak! Kau pria yang baik. Kau pun harus menikah dengan wanita yang baik pula. Dan wanita baik itu bukanlah aku!" "Ya, walau selama ini aku sudah banyak berhutang budi kepadamu, namun, aku sungguh tidak pantas untuk menjadi istrimu!" lanjut Elyana, masih dengan pelan karena takut menyinggung perasaan Arvan. "Apa kau menolakku karena mantan suamimu?" tanya Arvan—tidak suka. Arvan memegang erat kotak itu dengan sekuat tenaga. Terlihat bahwa dia tidak suka dengan penolakan halus Elyana. "Bukan!" jawab Elyana dengan ragu. "Hubunganku dengan David pun sepertinya tidak ada masa depan. Kakek tidak menyukainya, dan David pun tidak pernah datang lagi ke rumahku." Bahkan, ponsel Elyana yang waktu itu diambil oleh David, sudah di
Keesokan harinya, kondisi Yuan Louis sudah sangat baik. Bahkan, lebih baik dari sebelumnya. Tidak ada lagi rasa sakit yang sering ia keluhkan—membuatnya tidak mampu untuk pergi ke kantor. Sekarang, tubuhnya sudah benar-benar sehat setelah melihat cucunya kembali.Tiga hari kemudian Yuan Louis sudah bisa pergi ke kantor untuk bekerja. Ia menyelesaikan semua pekerjaan yang sempat tertunda, juga menangani masalah kerjasamanya dengan perusahaan David.Di rumah, tinggallah Rosyana dan juga Elyana, karena Alvano pergi bersama Arvan tadi pagi."El, apa kau mau ikut bersama kami ke butik?" tanya Rosyana pada adiknya. Ia merias sedikit wajahnya agar terlihat lebih segar. Sedangkan Elyana, duduk di atas tempat tidur sambil melihat kakaknya berdandan."Sepertinya tidak bisa!" Elyana segera menolaknya. "Aku sudah janjian dengan Arvan, sekalian mau menjemput Alvano.""Oh!" Rosyana memoles bibirnya dengan pewarna bibir sambil bercermin. Lalu menutup lipsti
"Elyana ... atau, lebih akrab kalian memanggilnya dengan nama Pelayan Eli, dia adalah Nona Kedua di keluarga Louis yang kabur dari rumah dan melamar menjadi pelayan di rumah kalian." David menatap pria bernama Alex Danu itu dengan penuh ancaman. Juga melihat keterkejutan dari wajah Alex Danu ketika mendengar cerita pelayannya—Eli.David melanjutkan, "Karena aku dan putrimu dijodohkan, putrimu menolak lalu kabur dari rumah bersama kekasihnya tepat di hari pernikahan! Lalu???"David menarik napas panjang sebelum dia melanjutkan ceritanya.Ada perasaan sedih ketika dirinya harus mengenang kembali nasib Elyana yang terjebak pernikahan dengannya. Itu rasanya sangat berat. Seharusnya, pertemuannya dengan sang istri haruslah pertemuan yang manis hingga akhirnya mereka jatuh cinta dan menikah. Namun, ini malah karena sandiwara Alex Danu dan istrinya hingga dirinya menikahi pelayan mereka—Elyana.David tahu cerita lengkap ini dari Daniel dan dari Elyan
Hari ini, dunia Yuan Louis terasa sangat cerah dan indah. Ia bisa melihat cucunya—Elyana—yang sudah lama menghilang. Banyak bintang-bintang bertaburan di atas kepala Yuan Louis yang perlahan menyebar ... mengisi seisi ruangan itu. Terlihat seulas senyum di wajah pria tua berusia delapan puluh taun itu sebelum akhirnya Yuan Louis memejamkan mata, lalu tubuhnya melemah dan ambruk di atas tempat tidur."Kakek!" teriak Elyana dan Rosyana secara bersamaan. Mereka sangat panik melihat sangat kakek tiba-tiba pingsan setelah melihat Elyana.Daniel dengan cepat naik ke atas tempat tidur, lalu mengangkat punggung dan kepala Yuan Louis."Cepat, cari Asisten Judis! Kita harus segera membawanya ke rumah sakit!" teriak Daniel pada kekasihnya—Rosyana.Elyana dan putranya hanya berdiri di samping tempat tidur sambil melihat kakeknya dipeluk oleh Daniel. Elyana begitu terkejut melihat keadaan Yuan Louis yang tiba-tiba saja pingsan.Nona pertama di
Sore hari, di Kota Lyon, di kediaman Yuan Louis, semua orang sudah berkumpul dan masuk ke dalam rumah untuk menemui sang pemilik rumah. Namun, tidak dengan Arvan. Setelah memastikan Elyana dan putranya sampai di rumah, pria tersebut malah berpamitan dan pergi dengan menggunakan taksi. Elyana yang merasa tidak enak dengan situasi ini, segera mengirim pesan singkat pada Arvan untuk memastikan pria itu baik-baik saja.["Ya, aku tidak apa-apa. Kau jangan khawatir. Nanti jam delapan malam, aku akan datang menjemput Alvano!"]Elyana terdiam sambil memegang ponselnya setelah membaca pesan dari Arvan. Perasaannya masih tidak enak.Walau bagaimanapun, Arvan sangat berjasa dalam hidupnya. Jika bukan karena lima tahun yang lalu Arvan membawanya pergi dan merawatnya di luar negeri, mungkin Elyana dan Alvano tidak akan ada di muka bumi ini lagi. Dan mungkin, dirinya akan mati sia-sia karena ulah Alex Danu yang menginginkan Elyana meninggal. Jadi sekarang, Elyana benar-benar
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments