Semua Bab The Way You Love Me: Bab 11 - Bab 20
164 Bab
Bab 11. MENERIMA BANTUANNYA part 1
 Deg!  Hati Elle tersentak, jantungnya berdetak kencang. "A-apa yang terjadi pada ibuku, Celine?"  "Segeralah datang ke rumah sakit. Dicky dan Valerie mendatangi rumah sakit dan saat ini berada di dalam ruangan bibi Aida. Kami tidak tahu apa yang telah mereka katakan pada bibi hingga membuat kondisinya kambuh dan menjadi buruk seperti ini. Hubert yang bertugas malam ini tidak bisa menghubungi kamu jadi dia meneleponku dan sekarang ini aku baru sampai di rumah sakit," ucap Celine.   Elle merasa pikirannya kacau, tatapannya berubah menjadi gelap, kakinya perlahan-lahan terasa seperti kehilangan kekuatan untuk berdiri. "Aku akan segera pergi ke rumah sakit sekarang." Elle berkata dengan suara lirih dan tidak berhenti bergetar.  "Antar aku ke rumah sakit sekarang." Elle menoleh ke arah Galant, dia tidak peduli akan hal lain.  Galant tidak banyak bicara, dia mengambil kunci mobil dan segera membawa Elle pergi dari
Baca selengkapnya
Bab 12. MENERIMA BANTUANNYA part 2
 "Cerai! Kamu harus menceraikan dia, Elle!" ucap Celine dengan penuh amarah. "Dicky berengsek! Berani sekali dia mengatakan kalau kamu adalah orang yang bersalah padahal dirinya sendiri melakukan hal yang tidak benar dan memalukan.   Elle ... Dicky akhir-akhir ini membuat begitu banyak skandal, jadi kalau kamu menggugat cerai maka Dicky akan berada di posisi yang tidak menguntungkan dan kamu bisa memenangkan perkara ini dengan mudah."  Celine yang selalu tidak setuju dengan perkataan Aida mencoba membuka pikiran Elle tentang Dicky. 'Tidak peduli seberapa besar amarah dan emosi Dicky, dia tetap bersalah jika dia berselingkuh dengan membawa wanita lain ke rumah secara terang-terangan di kala statusnya telah menikah'. Hal seperti itu tentu saja hanya bisa di toleransi oleh orang seperti Elle. Namun, tidak peduli seberapa keras usaha Elle untuk bertahan tetap saja dirinya dan Dicky tidak bisa lagi hidup bersama dengan tenang dan bahagia.
Baca selengkapnya
Bab 13. COBA MEMINTA BANTUANNYA
 "Bagaimana dengan ibuku?!" jemari Elle yang berada di jas putih dokter Frank terlihat bergetar samar.  "Puji Tuhan, sejauh ini semuanya berjalan dengan baik dan sesuai seperti harapan kita semua. Pasien akan segera kami pindahkan ke ruangan perawatan lanjutan pasca operasi," jelas dokter Frank.  Otot-otot dan tulang tubuh Elle yang tadinya menegang seketika lemas. Celine menahan tubuh Elle agar sahabatnya itu masih bisa berdiri tegak.  "Syukurlah ... syukurlah, terima kasih ya Tuhan," lirih Elle. Dia tidak bisa lagi untuk menahan air mata harunya.  "Terima kasih!" Elle berbalik lantas memeluk erat sahabatnya. Begitu erat hingga membuat Celine merasa sesak.  Celine membalas pelukan Elle sembari mengelus pelan punggung Elle. Ia pun mengucap terima kasih yang sama kepada Tuhan dalam hati. ***  Aida kini sudah berada di ruang perawatan lanjutan pasca operasi. Elle dan Celine tidak diperbolehkan m
Baca selengkapnya
Bab 14. SOSOK INDAH MAKHLUK CIPTAAN TUHAN
 "Kak Galant!"  Pandangan Celine tertuju pada arah dimana seseorang tengah berdiri tidak jauh dari tempat mereka, terlihat dia sedang menundukkan kepala melihat ponselnya.  Sinar matahari yang menembus jendela menyinari tubuh tingginya hingga membuat dirinya seperti sedang di selimuti cahaya emas. Ketampanan seorang Galant Devereux memang selalu membuat orang terpesona.  Namun, gambaran indah akan sosok makhluk ciptaan Tuhan itu lenyap karena sebuah kalimat yang terlontar.  "Apa kamu menghubungiku untuk membicarakan perihal ganti rugi?" Galant yang kini telah berada di hadapan Elle dan Celine berbicara dengan tatapan datar ke arah keduanya.  Elle tidak menyangka Galant akan berkata langsung seperti itu hingga membuat Elle tidak tahu harus berkata apa.  Celine yang tidak menyadari suasana hati Elle langsung berbicara, "Iya Kak Galant, apa Kakak bisa membantu supaya Elle dan Dicky bisa bercerai?"
Baca selengkapnya
Bab 15. HATI YANG BERMASALAH
 "Apakah kamu sudah memikirkan dengan matang untuk bercerai dengan Dicky?" kata Galant yang memecahkan keheningan.  Degh!  Elle merasakan jantungnya berhenti sesaat namun dia masih sanggup untuk menganggukkan kepalanya. "Ya, aku sudah berpikir matang-matang. Aku ingin secepatnya bercerai dengan Dicky."  Mengenai perceraian bukan soal dipikirkan matang-matang atau tidak tetapi memang karena tidak ada pilihan lain.  Melihat segala masalah yang telah terjadi, benar apa yang dikatakan oleh Celine, kalau dirinya tidak mungkin hidup bersama Dicky lagi. Itulah yang ada di pikiran Elle saat ini.  "Kamu ingin aku melakukan apa?" tanya Galant dengan suara yang sangat enak untuk di dengar. Suara yang datar dan berat namun tidak bisa di tebak apakah sedang senang atau marah.  "K-kata Celine kamu bisa menjatuhkan Dicky," Elle berkata sedikit ragu-ragu sembari mulai menatap Galant.   Tanpa Elle sa
Baca selengkapnya
Bab 16. KITA CERAI
 BRUGH!  Karena bangun dari tempat duduknya dengan tergesa-gesa maka Elle tidak sengaja menabrak sebuah kursi hingga tidak bisa mengontrol tubuhnya dan jatuh kebelakang.  'TIDAAK! Habis lah sudah,' teriak Elle dalam hati.  Pemikiran Elle kalau dia akan mendapatkan malu karena terjatuh ternyata salah.  Elle tidak terjatuh, tangannya di raih dan di genggam oleh Galant. Punggungnya di tahan kemudian di dorong maju agar Elle dapat kembali berdiri dengan seimbang lagi.  "Terima kasih," ucap Elle sembari menunduk. Dia semakin tidak berani menatap Galant.  "Ayo kita pergi," ucap Galant yang kemudian melepaskan tangan Elle dan melangkah pergi keluar dari restoran bersama Elle. Galant juga mengatakan akan mengantar Celine pulang jadi dia ikut kembali ke tempat ibu Elle dirawat.  Tanpa sadar Elle meraba telapak tangan yang tadinya di genggam oleh Galant.  Meskipun Galant telah lama mel
Baca selengkapnya
Bab 17. TIDAK AKAN PERNAH BERCERAI!
 "Dicky ... kita cerai," Elle berkata dengan datar dan tenang.  Kalimat itu sudah lama tersimpan di dalam hati Elle, hanya saja dia selalu tidak memiliki keberanian mengucapkannya.  Kini dia telah mendapatkan janji dari Galant jadi dia bisa mengatakannya dengan penuh percaya diri.  "Apa kamu bilang!" Dicky berkata dengan emosi sembari dia meraih leher Elle kemudian mencekiknya.  Rasa sakit karena tercekik menyerang. Elle menjadi panik hingga membuat Elle reflek menggenggam tangan Dicky. Tapi sebelum Elle berhasil meraih lengan Dicky, terdengar suara "bugh!" kemudian cengkeraman tangan Dicky di leher Elle pun terlepas dan Elle tercengang saat mendapati Dicky telah tersungkur di lantai.  Melihat Galant bergerak maju dan memposisikan diri di depan bagai perisai pelindung, seketika hati Elle menjadi hangat, Elle merasa tenang dan aman.  "Bercerailah dengan Eleonora," ucap Galant datar dan dingin. Tatapann
Baca selengkapnya
Bab 18. HAMIL?
 PLAK!  Sebuah tamparan mendarat di pipi Dicky. Elle merasa sangat kesal sampai tangannya gemetar dan tidak tahan untuk tidak menampar Dicky.  "Dasar BODOH!" geram Elle sambil menggertakkan gigi.  Tamparan Elle tadi cukup keras hingga mengeluarkan suara. Ternyata tamparan itu tidak hanya bentuk luapan emosi Elle tapi juga membangkitkan amarah Dicky.  Sret!   Dengan penuh amarah Dicky membalas dengan meraih rambut Elle dan menariknya hingga membuat Elle terjatuh di lantai.  Dicky juga mengepalkan tangannya melayangkan pukulan ke Elle. Gerakkan Dicky sangat tiba-tiba.  Setelah mendapatkan pukulan dari Dicky, Elle menjadi gugup sampai merasa tidak bisa bernafas, badannya menjadi kaku tidak bisa bergerak.  BUGH!  Elle sempat melihat Galant melayangkan pukulan balasan pada Dicky hingga membuat pria itu tersungkur di lantai.  Namun tidak tahu set
Baca selengkapnya
Bab 19. DIA MEMBUTUHKAN ANAK BUKAN ISTRI
 "Anak ini—" Galant terdiam sejenak kemudian kembali menatap Elle. "Sebaiknya dilahirkan saja."  Mendengar perkataan Galant sontak Elle merasa terkejut, rasa terkejutnya melebihi saat tahu dirinya sedang hamil. Kali ini Elle merasa seperti orang bodoh.  'Galant ingin aku melahirkan anak ini? Apa aku tidak salah dengar? Apa maksudnya? Apa dia tidak takut aku akan merepotkan dia?' Elle bertanya-tanya dalam hati.  "Kak Galant, apa benar kamu ingin—" kali ini Celine ikut membuka suara, dia tampak sedikit tidak percaya dengan apa yang dia dengar namun matanya berbinar sinar kebahagiaan, dia sangat bersemangat.  Berbeda dengan Celine dan Elle, sikap Galant sangat tenang.  "Aku membutuhkan seorang anak. Perusahaan besar D'reux group membutuhkan seorang penerus jadi kamu lahirkan saja anak ini. Semua biaya aku akan menanggungnya. Kamu juga akan aku beri kompensasi." Galant berkata sembari menatap Elle dengan alisnya yang
Baca selengkapnya
Bab 20. BERCERAI
 Tuk ... tuk ... tuk.  Terdengar suara bising langkah kaki mendekat.   Ceklek .... "K-kalian!"  Pintu ruang perawatan Elle dibuka. Tampak Tania dan Dicky memasuki ruangan juga tampak Valerie berada di belakang mereka.  "Congratulation! Kami tidak pernah menyangka kalau kamu akan menempuh hidup yang lebih baik secepat ini," ucap Tania dengan nada dan tatapan sinis. Tania tampak ingin sekali melakukan sesuatu pada Elle namun tidak dia lakukan.  "Mau apalagi kalian ke sini?" tanya Celine dengan tegas. Dia berdiri di depan Elle bagai perisai yang melindungi.  Valerie tertawa. "Kami bisa berbuat apalagi? Bukankah dia ingin bercerai? Jadi Elle ... cepatlah bangun! Jangan jadikan kehamilan kamu sebagai alasan agar bisa menjadi manja!"  'Bercerai? Jadi mereka sengaja datang kemari dengan marah-marah karena harus mengurus perceraianku?' kata Elle dalam hati.  Elle sebenarnya masi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
17
DMCA.com Protection Status