All Chapters of Shewolf: Chapter 41 - Chapter 50
115 Chapters
kesepuluh
Hey, Lucas! Apa yang kau pikirkan?Kenyataannya, Lunar memang memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari manusia karena tubuh yang memang dirancang seperti itu. Lucas tak akan pernah mengerti karena ia tak tahu apa pun tentang manusia serigala. Jika ada hal yang ia mengerti, sudah pasti itu hanya sebatas mereka yang menjadi mitos.Manusia serigala seperti Lunar akan mengalami pertumbuhan yang cepat di masa emas sebelum usia dua puluh tahun. Setelah itu, mereka menua dengan sangat lambat. Tak jarang ada manusia serigala yang mencapai usia lebih dari seratus tahun. Hanya saja, jika udah mencapai angka itu, tubuh mereka sudah menunjukkan perubahannya.Sementara itu, Lunar berlari karena ia merasakan feromon Davian sekilas melintasi indera penghidunya. Selama ini, Lunar hanya dapat merasakan aromanya dari pedang yang menusuknya saat itu. Logikanya mengatakan jika feromon itu bukan berasal dari pedang yang ia miliki, melainkan dari sesuatu yang lain.Sebagai s
Read more
kesebelas
Lihat saja, Lunar tak akan menyerah pada mereka dan akan membuat mereka jengkel setiap saat karena ia bisa bebas dengan sesuka hatinya.Karena Lunar menuruti apa yang akan mereka lakukan padanya, ia diam. Tak memberontak saat dua orang itu mengeluarkan seutas tali dari tas mereka. Lunar menebak, mereka telah menyiapkan semua dengan matang.Membawa tali di tas, berhenti sebelum gerbang sekolah, dan menyeret Lunar ketempat seperti ini membuat Lunar berpikir, apakah feromon yang tadi juga merupakan jebakan mereka? Apapun itu, Lunar tak akan membiarkan hal ini terjadi lebih lanjut. Ia akan bertindak jika mereka berbuat keterlaluan.“Mungkin membiarkanmu di sini selama satu hari penuh tidak buruk, ya.”Lunar diam, menatap wanita berambut pink ombre itu dengan tajam. Entah yang ditatap mengerti atau tidak, Lunar tak peduli. Ia hanya mengikuti instingnya sebagai serigala.Lunar sama sekali tak berkata apapun saat kedua bawahan wanita itu mulai
Read more
kedua belas
12. Lunar muak. Ia tak perlu ceramah tentang pentingnya seorang teman karena baginya hal itu hanya omong kosong belaka. Ia hanya butuh Nathaline di sisinya. Cukup nama Sean yang menjadi temannya. Dan satu lagi, ia bukan manusia biasa. Ia manusia serigala yang pastinya memiliki jiwa lain di tubuhnya. Ingin mengatakan semua itu tetapi Lunar masih tahu batasannya. Ia tak ingin idenditasnya sebagai manusia serigala terbongkar begitu saja, kan? “Pergi dari hadapanku, Lucas! Aku tak tahu jika kau semenjijikkan ini. Aku tak lupa jika sebelumnya kau yang selalu menendangku keluar dari zona-mu.” “Aku tahu, Lun. Jadi, izinkan aku menebusnya.” Lunar tak menghiraukan Lucas. Ia tetap berjalan dengan angkuh dan semakin mempercepat laju langkahnya hingga Lucas kesulitan mengimbangi. Lunar memang seorang wanita, tetapi ia memiliki tinggi hampir sama dengan Lucas yang seorang model. Mungkin, jika agensi Lucas tahu keberadaan Lunar, mereka akan merekrut Lunar s
Read more
ketiga belas
“Ini tak ada hubungannya denganmu!” sinis Lunar. Dan wanita berambut hitam panjang dengan mata merah itu hanya bisa tertawa. “Kita berbeda bangsa, kan? Jadi tak usah sok ikut campur dengan segala urusanku,” tambahnya. Mungkin keduanya akan tahu tahu jika percakapan mereka terdengar oleh satu manusia yang baru saja terindimidasi oleh Ntahlaine. Akan tetapi, Lunar tak mau ambil pusing. Ia akan meladeni seorang dengan aroma mayat di hadapannya ini. “Aku terkesan dengan keberanianmu, Wolf. Mengintimidasi seorang yang lemah dan tak sebanding denganmu soal kekuatan. Sama sekali bukan gaya seorang rogue.” Lunar bergeming. Ia sangat menyadari jika kehidupan mereka sangat diawasi dengan ketat oleh warrior yang berjaga. Terutama dengan status rogue yang ia sandang. Namun, ia tak bisa melakukan banyak hal untuk mendorong Lucas pergi dari sisinya. Pria itu terlalu keras kepala untuk seorang makhluk lemah macam manusia. Berbeda jika Lucas seorang penyihir. Ia hera
Read more
keempat belas
Banyak hal yang menghantui pikiran pria yang masih remaja itu. terutama tentang keadaan yang baru saja menimpanya. Lucas tahu, Lunar bukan gadis sembarangan karena melihat perangainya setelah beberapa waktu. Jika itu gadis lain, mungkin akan menunjukkan ketertarikan yang sangat kentara sekali. Namun, Lunar tidak sama sekali. Sejak kecil Lucas menerima limpahan kasih sayang yang tak terhingga dari kedua orang tuanya. Terlahir menjadi anak satu-satunya dan diiringi dengan sendok emas semakin membuat hal itu terlihat nyata. Tak pernah ia mendapat bentakan, atau menderita kekurangan. Orang tuanya akan dengan senang hati menuruti semua yang ia inginkan. Entah terkadang hal itu terdengar tidak masuk akal sama sekali. Seperti membeli sebuah restoran, misalnya. Atau mengosongkan taman hiburan untuk satu hari hanya untuk membuat ia bermain sepuasnya tanpa ada yang mengganggu. Sebagai timbal balinya, ia harus belajar banyak hal untuk masa depannya. Setiap hari belajar dengan p
Read more
kelima belas
Lunar tak habis pikir, ia sama sekali tak ingin berhubungan dengan bangsa lain setelah ia keluar dari pack. Jujur saja ia trauma. Terakhir kali ia seperti itu malah membuat hal yang sampai saat ini ia ingat dengan jelas. Ia tak memungkiri jika rasa penasaran kini menggerogoti hatinya.Wanita berambut hitam itu, ia yakin jika di dalam tubuhnya mengalir darah penuh racun milik bangsa vampire. Mata merah yang Lunar yakini akan berubah warna kala berbaur dengan manusia, juga suhu tubuh yang dingin. Bangsa vampire memang memiliki kelebihan tersendiri. Selain memiliki kekuatan yang tak sama untuk masing-masing individu, mereka juga bisa memanipulasi warna matanya. Jadi tak heran, penyamaran mereka selama ini sulit untuk terbongkar.“Aku ingin mencari tahu, tapi aku tak bisa bertindak sembarangan,” ucapnya.Pekerjaan paruh waktunya sudah selesai dan ia sedang dalam perjalanan pulang. Hari ini gajian, jadi ia ingin sesuatu yang istimewa untuk meerayakannya.
Read more
keenam belas
Setelah membawa Riana yang terluka ke sebuah klinik yang dimiliki dokter werewolf, Lunar bergegas pulang. Ia telah meninggalkan nomor ponsel untuk berjaga-jaga jika ada kebutuhan yang mendesak. Tak apalah tabungannya akan berkurang, yang penting ia bisa membantu sesama bangsanya.Karena kondisi tubuh Riana yang lemah, Lunar tak bisa mengorek informasi lebih jauh. Ia hanya bisa menyimpulkan jika luka itu didapat dari perkelahian karena penyerangan dua kubu yang bergabung. Mungkin, Riana mengambil celah lengah mereka dan kabur hingga berakhir di tempat itu. ia berharap, semoga Riana bisa berkumpul kembali ke kawanannya setelah ini.Jika mendengar kata kawanan, pastilah Riana memiliki pack, bukan berasal dari rogue. Para rogue tidak akan menyebut kawanan. Mereka lebh memilih menyebut kelompok mereka membenci pack. Untuk itu, mereka  menghindari kata kawanan karena kawanan adalah kata yang sering pack gunakan. Entah paa maksudnya, yang jelas rogue sangat bangga akan s
Read more
ketujuh belas
Lunar bernapas lega saat ia mengetahui jika Riana telah baik-baik saja. Meski hanya sebuah klinik, dokter yang menanganinya memberikan pengobatan yang tepat dan cepat sesuai anatomi tubuh mereka yang berbeda dengan manusia. Menurut dokter itu, Riana hanya mendapat luka luar saja, bukan luka dalam atau terkena racun wolfsbane. Jadi, pengobatan mereka terbantu oleh kemampuan penyembuhan werewolf dalam diri Riana sendiri.Ketika Lunar mengunjungi Riana setelah jam sekolahnya berakhir, shewolf itu terlihat tengah terduduk dengan luka yang sudah terobati. Keadaannya yang seperti itu terlihat lebih baik ketimbang saat ia menemukannya di dalam lorong sempit. Lunar tersenyum, hatinya terasa menghangat secara tiba-tiba begitu melihatnya baik-baik saja.“Terima kasih sudah mau menolongku,” ujar Riana saat ia mendapati Lunar yang tengah berdiri di pintu ruang rawatnya.“Sama-sama. Boleh aku duduk?” Demi kesopanan, Lunar meminta izin untuk duduk di k
Read more
kedelapan belas
“Aku … aku tahu jika mungkin ini akan menyusahkanmu lebih banyak. Tapi aku menyetujui tawaranmu,” ujar Riana. Mungkin terkesan tidak tahu diri, tetapi hanya ini hal yang bisa ia pikirkan setelah semua yang terjadi. Ia tak bisa kembali ke pack seorang diri karena selain ia omega, kemampuan bertarungnya bukan apa-apa. Akan berbeda keadaannya jika ia menemukan rekan satu kawanannya.“Baiklah. Aku akan membantumu untuk kembali ke pack. Tapi mungkin, kita akan mengambil perjalanan cepat dan sedikit beristirahat karena aku tak bisa izin dari sekolah terlalu lama.”“Aku mengerti. Tidak apa-apa jika kau hanya mengantar tanpa banyak istirahat. Aku akan berusaha mengimbangimu nanti. Apakah tak apa? Bukankah nanti kau akan pulang dan melakukan perjalanan sendiri setelah mengantarku? Tak takutkah kau jika nanti ada yang berusaha menyerangmu? Bukankah situasi sekarang ini sedang gawat?”Lunar memahami tentang apa yang Riana khawatir
Read more
kesembilan belas
“Kau siap?” tanya Lunar. Kini mereka telah berada di perbatasan wilayah netral, dengan Riana yang tak membawa apa pun dan Lunar yang membawa ransel berisi perlengkapan dan bekal. Tak lupa, pedang yang mengambil nyawa Davian ia sampirkan di pinggang untuk jaga-jaga dan membela diri.Sebenarnya Riana menawarkan bantuan untuk membawa sebagian perlengkapan untuk mereka. Namun, Lunar menolak dengan alasan hal ini bisa ia bawa sendiri. Ia tak membawa banyak barang. Hanya satu ransel yang berisi dua pasang pakaian, beberapa roti, botol minum, dan korek api. Dalam pelatihan menjadi warrior dulu juga memberi keuntungan dalam pelatihan survival di hutan.Sebelum melakukan perjalanan ke pack Riana, Lunar telah memberitahu pihak guide yang dulu membantunya untuk meminta izin melakukan perjalanan. Sehingga perjalanannya tercatat dan jika ada apa-apa, ia bisa mendapat perlindungan dari kedutaan di wilayah netral. Perlakuan rogue yang semakin menjadi membuat pihak kedutaa
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status