All Chapters of Shewolf: Chapter 51 - Chapter 60
115 Chapters
kedua puluh
“Aku akan naik. Kuharap kita bisa melesat secepat mungkin karena aku hanya punya waktu dua hari untuk cuti.”Serigala Riana mengangguk. Ia menundukkan kepala bermaksud meminta Lunar untuk naik k punggungnya. Setelah Lunar naik, serigala itu melaju sesuai yang  Lunar ucapkan padanya tanpa merasa terbebani dengan keberadaan Lunar.Dua hari adalah waktu yang Lunar punya karena perkiraannya, tak akan memakan waktu sampai satu hari perjalanan untuk mencapai wilayah pack. Setelah itu, ia akan mengambil jalan tercepat karena bertubuh manusia. Jika bersama Riana, ia tak akan mengambil jalan memutar karena keadaan dan status mereka. Riana bisa dituduh melakukan perjanjian dengan rogue dan terancam dikeluarkan dari pack-nya jika hal itu sampai terjadi. Rencana Lunar, setelah perjalanan tinggal seperempat jarak, mereka akan berpisah. Dan sesuai perkiraannya, seperempat jarak itu tak jauh dari makam Davian.Hal yang sudah tersusun rapid dan penuh perhitunga
Read more
kedua puluh satu
21 “Kita berpisah di sini. Kau sudah tahu rute menuju pack, kan?” Riana mengangguk membalas perkataan Lunar. Kini mereka sudah ada di persimpangan jalan tempat kesepakatan mereka sebelum ini. Tentunya dengan wujud Riana yang masih berupa serigala karena harus melanjutkan perjalanannya yang belum bisa dibilang dekat. Lunar memang mempertahankan wujud manusianya karena tak ingin sisi lain dari Nathaline keluar dan mengamuk. Juga, ia tak berniat memberitahukan keadaannya pada Riana. Biarlah serigala omega itu menekan rasa  penasarannya seorang diri. “Pergilah! Aku harus pergi ke suatu tempat dan mengambil rute lain.” Begitu kata itu terucap, Serigala Riana berangkat dengan membawa baju dan obat yang dimasukkan k etas dan ia gigit di moncongnya. Sementara Lunar, ia memandang serigala Riana yang pergi menjauh dengan tatapan sendu hingga sosok itu hilang dari jangkauan pandangannya. Selain ia tak memberitahukan statusnya, ia juga tak memberitahu tujuan ia sete
Read more
kedua puluh dua
Pertempuran tak terhindarkan begitu salah satu dari mereka geram karena Lunar tak mau melepas senjata yang ia pegang. Dengan gesit, Lunar menghindari serangan demi serangan yang mereka layangkan untuknya. Dan yang tidak memegang senjata, mereka langsung berubah menjadi sosok serigala. Hal yang sanggup membuat Lunar bergidik membayangkan betapa sakitnya perubahan tulang yang mereka alami demi sebuah perubahan.Lunar tak tahu jika sering berubah, tubuh mereka akan terbiasa menahan rasa sakitnya. Bahkan, beberapa dari mereka bisa melupakan rasa sakit itu. Semua yang terjadi hanya butuh kata terbiasa saja. Lunar merasa ngeri karena ia belum terbiasa akan hal itu dan ia hanya merasakan dua kali perubahan selama masa hidupnya. Tentu saja hal itu sanggup memberi ingatan rasa sakit yang tak terkira.“Werewolf yang cacat, eh?” celetuk salah satu dari mereka yang tidak berubah dan membawa busur panah. Werewolf itu hanya mengamati dari kejauhan saja karena skill meman
Read more
kedua puluh tiga
“Hentikan!”Sebuah suara menginterupsi rogue yang kini tengah tertawa karena melihat Lunar yang telah jatuh duduk tak berdaya. Tenaganya melemah, tangan kiri yang tak terkena anak panah tak mampu untuk mencabut yang telah tertancap. Akan sangat berbahaya jika mencabut anak panah tanpa penanganan lebih lanjut karena mengakibatka pendarahan. Apa lagi ini mengenai saraf vital yang mengatur pergerakannya.“Ada apa ini?” Sosok itu mendekat dan membuat rogue itu menundukkan kepalanya untuk menghormati datangnya sosok itu. Sepertinya, yang baru datang adalah pemimpin mereka.“Kami menemukan penyusup, Bos.”Sosok berambut pendek itu mendekat dan mencoba mengetahui siapa penyusup yang anak buahnya maksud. Pasalnya, sangat jarang ada penyusup yang sendiri seperti itu. “Apa pembelaannya,” ujarnya.Baginya, setiap penyusup harus memiliki alasan kuat yang harus didengarkan terlebih dahulu, barulah mereka bisa meng
Read more
kedua puluh empat
“Ayah, aku menemukan mate Davian.”Suara Konan menginterupsi pria yang tengah sibuk dengan beberapa buku tebal di meja. Pria yang jika dihitung dari usia manusia telah mencapai paruh baya itu masih terlihat seumuran dengan putrinya, Konan.“Di mana dia sekarang?” tanyanya. Tak seperti putrinya yang tergesa-gesa, pria itu berkata dengan tenang dan masih mempertahankan buku di tangannya untuk dibaca. Pembawaannya tenang dengan tubuh tegap dan tatapan mata tajam. Mungkin jika Davian tidak terlahir sebagai omega, ia pasti akan menjadi duplikat sempurna dari sang ayah.“Di rumah kayu. Aku menyuruh anak buahku untuk mengobati dan menjaganya. Dia sedang terluka jadi aku yakin jika ia tak akan ke mana-mana.”“Kau begitu yakin dengan asumsimu. Tidakkah kau ingat perkataan Davian yang mengatakan ia tak suka orang asing? Mungkin saja dia kini tengah menyusun rencana untuk kabur dari pengawasan anak buahmu, kan?”
Read more
kedua puluh lima
Brak!“Ya Tuhan!” Erika kaget begitu melihat keadaan Lunar yang terlihat jauh dari kata baik. Tubuh terikat, wajah lebam, ada bekas darah yang mongering di pelipis, perban di lengan kanan, dan dua paha. Semua terlihat jelas karena Lunar hanya memakai kaos dan celana pendek. Beruntung dia werewolf, jadi tidak khawatir akan udara dingin yang menyerang tubuh.“Aku mohon, biarkan aku pergi. Aku hanya ingin hidup dengan damai di tempat baruku,” ujarnya. Air mata Lunar kembali mengalir dan mengakibatkan wajahnya memerah di beberapa bagian. Erika merasa trenyuh. Sedang Konan langsung menghilang entah ke mana.“Kenapa bisa seperti ini? Apa yang telah terjadi padamu?” tanya Erika. Ia tak bisa berdiam diri begitu melihat keadaan Lunar yang jauh dari kata baik. Apakah ada sesuatu hal yang tak ia ketahui dengan jelas di sini? Sial! Tidak seharusnya Konan langsung pergi begitu saja karena ia butuh penjelasan untuk semuanya.“T
Read more
kedua puluh enam
26“Kau?!” pekik Konan. Ia geram karena pemimpin anak buahnya itu berlaku seenaknya pada mate Davian. Jika sudah begini, tak ada pilihan selain membawanya ke ruang hukuman. Ruangan pengap yang berada di sebelah markas utama atau rumah kayunya ini dan berisi banyak alat untuk menyiksa. Konan memang memiliki kelembutan, tetapi tidak jika ketentramannya diusik. Atau, keluarga dekatnya yang terusik.Begitu mendengar pembelaan Lunar, Konan geram. Sudah berniat mengambil barang yang bukan untuknya, orang itu berniat menjadikan Lunar koleksinya. Konan tak bodoh untuk sekadar mengartikan kata koleksinya. Koleksi yang dimaksud adalah wanita atau she-wolf yang akan menjadi penghangat ranjang mereka yang kesepian. Gila, kan? Untuk itu, tidak ada kata maaf untuk pemimpin anak buahnya itu. Konan merasa, ruang hukuman masih terlalu baik untuknya. Pantas saja Lunar memberontak hingga sebegitu hebat, ternyata dia mendapatkan pelecehan verbal seperti itu.Sebagai ses
Read more
kedua puluh tujuh
27Begitu mendengar permintaan maaf dari anak buahnya, hati Konan luluh begitu saja. Ia melepaskan cekalan tangan pada leher Ronald dan membuat pemimpin anak buahnya itu duduk menunduk di lantai yang dingin. Sementara ia mengambil kursi untuk menginterogasi Ronald secara pribadi.“Tunggu di sini. Kau harus memiliki alasan yang pas jika kau masih ingin menjaadi anak buahku!” perintah Konan. Ronald mengangguk. Ancaman Konan selalu bukan menjadi hal yang bagus karena tidak berakhir main-main. Sebagai Rogue, ia memiliki kepatuhan yang kuat akan sosok yang telah merekrut dan menjadikannya sebagai bawahan itu. Konan adalah panutannya, dan pada she-wolf itu ia meletakkan kesetiaan. Sudah cukup ia hidup terlunta-lunta tanpa tempat berlindung yang pasti dan berbagai bahaya mengancam karena menjadi rogue yang tidak memiliki kawanan. Jangan sampai hal itu terulang kembali.Begitu Konan datang dengan sebuah kursi di tangannya, Ronald mendongak. Ia seiap dengan b
Read more
kedua puluh delapan
“Kau hanya perlu percaya padaku. Sisanya, biarkan aku yang mengurus.” Jika sudah begini, Ronald bisa apa? Ronald hanya bisa mengangguk dan menuruti apa yang Bosnya pinta tanpa membantah. Lagi pula, ia di sini hanya bawahan, bukan siapa-siapa yang keputusannya layak untuk dipertimbangkan. “Pergilah! Setelah ini kau akan menjadi anggota biasa saja. Aku mencabut jabatanmu dan menggantinya dengan yang lain. Untuk sementara, kau akan berada di bagian penyimpanan barang. Awasi barang dengan baik, jika tidak, aku tak tahu lagi harus memercayaimu dengan cara apa,” tambah Konan. Ronald menunduk lesu. Tapi menurutnya, hal ini lebih baik ketimbang ia yang harus dibuang dari kawanan dan menjadi rogue seorang diri di wilayah yang tak aman seperti sekarang ini. Pengalamannya mengajarkan untuk tidak lagi berurusan dengan alam liar. Sial! Ronald mengumpat pelan. Jika sejak awal dia tidak serakah dan menunggu Konan mengambil keputusan, mungkin tak akan jadi seperti ini. Dan u
Read more
kedua puluh sembilan
"Maafkan aku,seharusnya aku menuruti permintaanmu dengan membawakan pedang itu,” ujar Konan begitu melihat Lunar tersadar dari pingsannya. Setelah mendengar penjelasan healer yang ia panggil, ia merasa begitu buruk. Healer pribadinya mengatakan jika Lunar butuh feromon Davian untuk memulihkan tenaga, dan feromon terkuat ada pada pedang Enma. Kamar Davian memang masih menyimpan feromonnya, tetapi tidak sekuat pedang Enma.“Tidak apa-apa, aku merasa tak sanggup untuk mengatakannya. Maafkan aku.”Begitu Lunar sadar, ia mendapati jika dirinya tengah terbaring di ranjang kamar Davian. Kamar yang lebih luas dari kamarnya di flat, dan memiliki cirikhas Davian yang sederhana. Hanya ada barang yang benar-benar dibutuhkan dan dengan warna klasik khas kayu segar. Sesuai dengan namanya, rumah kayu ini mengambil kayu sebagai bahan utama pembuatannya. Mungkin, jika ada konsleting sedikit atau api yang menjalari rumah ini, tak akan butuh waktu yang lama untuk mengha
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status