All Chapters of Shewolf: Chapter 71 - Chapter 80
115 Chapters
keempat puluh
Lunar merasa ada yang tak beres di atmosfer sekelilingnya. Sesuatu yang begitu familiar ia rasakan, tetapi lupa apa itu. Dan begitu ia keluar dari cafe, ia menyadarinya. Ada aroma dari Sean yang terendus dan mulai pudar. Itu berarti, baru saja Sean melewati jalan ini.Lunar berlari secepat yang ia bisa. Ia harus menemukan Sean apa pun caranya karena ada hal yang harus ia bicarakan dengan he-wolf itu. Dengan gesit, ia menghindari tabrakan dengan manusia yang berjalan kaki sambil terus mengendus aroma yang Sean tinggalkan. Semakin dekat, semakin kuat. Ia yakin pasti Sean tidak sedang berlari.“Sean, ini aku, Lunar,” ucapnya. Memang tak terlalu keras, tapi untuk pendengaran serigala, itu cukup untuk jarak dua puluh meter.Sampai di persimpangan dan ada gang kecil, Lunar tertarik untuk memasukinya karena aroma Sean yang semakin menguat dari arah sana. Ia sudah tak berlari lagi dan hanya berjalan sambil menajamkan inderanya untuk berjaga-jaga, siapa tahu
Read more
keempat puluh satu
“Aku mencarimu ke mana-mana. Dari mana saja kau!” bentak Konan. Lunar hanya mengernyitkan dahi saat tangan kirinya tiba-tiba ditarik. Ia yang semula tengah melamun karena memikirkan sikap Sean yang sedikit janggal kini kesal. Bukankah tadi Konan sudah ia minta untuk pergi dan she-wolf itu menyanggupinya?“Bukankah kau sudah pamit pergi? Aku sudah memintamu untuk tak mengikutiku lagi dan kau menyanggupinya. Apa kau membuntutiku?”Ups! Dituduh begitu, Konan tak bisa berkutik. Ia akui jika ia salah dan mengikuti Lunar secara diam-diam. Sayangnya ia kehilangan jejak Lunar di tengah jalan dan begitu ketemu, dia langsung lupa dengan apa yang seharusnya ia lakukan. Sekarang, tak ada gunanya ia minum ramuan itu jika pada akhirnya akan ketahuan seperti ini. Ah, sudah jatuh, tertimpa tangga, pula.“E-eh. Kumohon kali ini izinkan aku menginap di tempatmu, ya. Aku janji untuk mnjaga sikap, mulut, dan berkelakuan baik. Kau bisa memegang ucapanku
Read more
keempat puluh dua
“Sudahlah! Kalian masih ingin berdebat hal yang tak penting itu di sini? Tidakkah kalian malu karena menjadi tontonan gratis!?” bentak Lunar. Seketika dua orang itu terdiam dan menatap Lunar dengan pandangan berbeda. Konan yang menatapnya dengan pandangan heran, dan wanita itu dengan pandangan meremehkan. Tapi, apa peduli Lunar? Ia sama sekali tak mau tahu tentang pemikiran mereka. Yang penting belanjaan selesai, dan mereka pulang. Persetan dengan manusia sok peduli yang hanya bisa iri itu.“Lu-Lunar, dia duluan yang memulai.” Lunar menatap Konan yang sepertinya juga menyadari pandangan sekitar pada mereka. Memalukan! Bagaimana bisa ia yang pewaris dari ayahnya yang mengesankan berakhir menjadi bahan cibiran dan tontonan gratis seperti ini? Oleh manusia biasa, pula.“Ayo pulang!” ajak Lunar. Semua kantong belanja sudah ia pegang dan bersiap untuk keluar minimarket dengan sesegera mungkin.“Tapi aku belum membayar belanja
Read more
keempat puluh tiga
“Sudah, lupakan!” ucap Lunar. Keduanya memang tengah diliputi amarah karena hal sepele. Namun, ia sama sekali tak ingin semuanya berlanjut dan berakhir dengan buruk. Konan sudah diliputi amarah, dan ia harus meredamnya sekarang atau hubungannya dengan she-wolf itu akan menggila. Meskipun ia tak menyukai Konan, bukan berarti ia mau hubungan mereka berakhir buruk.“Jangan sebut-sebut lagi jika aku lebih baik dari Davian. Dia telah mati!”Sabar! Hal itulah yang dibutuhkan Lunar untuk saat ini. Di benaknya, Nathaline sudah berontak dan menyuruh Lunar untuk menerjang Konan untuk membuktikan kekuatannya atas gamma itu. “Cih! Gamma rendahan! Dia sama sekali tak berhak berbicara tentang Davian dengan nada seperti itu!” tukas Nathaline.“Sudahlah, Nath! Biarkan saja. Aku tak ingin menambah masalah.”“Tapi, Lun. Dia menghina mate kita. Secara tidak langsung, dia menyumpahi jika kematian mate kita lebih baik untu
Read more
keempat puluh empat
“Lun, bagaimana setelah ini?” tanya Nathaline. Ia merasa sedih saat melihat tuannya tengah bersedih. Meski dari luar Lunar terlihat biasa dan seolah tak memiliki kesedihan apa pun, nyatanya di dalam hati ia terpuruk. Hanya Nathaline sebagai bagian jiwa lain yang mengetahui bagaimana sedihnya ia. Dan kini, serigala itu tengah mengkhawatirkan kondisi psikis tubuh yang ia diami. Bukan tanpa alasan. Nathaline tak ingin Lunar kehilangan kendali dan berubah menjadi sebagian jiwanya yang lain menguasai dan membuat masalah yang lebih besar. Secara tak langsung, mereka ada untuk saling menopang satu sama lain. Jika Lunar tengah goyah, Nathaline berusaha menjadi penyeimbang dan peredam amarah. Jika keduanya sudah tak bisa, maka sisi amarah yang menguasai akan membangunkan sisi gelap dan merengut semua kesadaran yang mereka miliki. Untuk itulah, Nathaline harus bisa membuat Lunar menenang. “Aku selalu merindukan Davian, Nath. Dia yang ada di setiap hembusan napas dan detik yang
Read more
keempat puluh lima
“Nar, hati-hati.” Nathaline memeringati Lunar yang tengah mengintai. Ia bisa mengandalkan dan menggabungkan semua indera yang ia miliki untuk membuntuti dan mengambil jarak aman untuk mangsa yang ia hadapi. Penglihatannya menangkap sesuatu, dan indera penghidunya tak akan mengkhianati dengan memberi aroma yang pernah ia kenali.Aroma yang sekilas tercium seperti milik Davian. Begitu kuat dan membuatnya kepayang, tetapi ada hal berbeda dari aroma yang dikeluarkan oleh pedang Enma. Tak salah lagi, aroma ini adalah aroma yang pernah ia rasakan saat di gerbang sekolah waktu itu.“Nath, tidakkah kau merasakan sesuatu yang lain?” tanya Lunar. Ia merasa semuanya begitu janggal dan tidak semudah ini.“Entah. Kita hanya bisa mengikutinya dan harus mengetahui apa yang akan terjadi. Jika tidak begitu, kita tak akan pernah tahu apa yang terjadi.”“Kau benar. Aku telah siap menghadapi apa pun. Bahkan jika hal itu adalah kemati
Read more
keempat puluh enam
Ah, sial! Jangan katakan jika mereka berhubungan dan tak bisa dipisahkan satu dengan yang lain. Jika begini, Lunar bisa apa? Tak mungkin ia bisa memutus hubungan yang teradi karena sebuah kesengajaan, atau sebenarnya tidak ....Ia berada di lingkaran itu. Ada pria vampire serta Davian berada di dalamnya. Jika saja sejak awal ia tahu akan begini, tentu ia tak akan menerima Davian, menolak di awal dan menjadikan semua hal menjadi mudah. Sayangnya, ia tak akan bisa membalikkan waktu.“Bagaimana? Kau sudah sadar apa yang terjadi di antara kita?”Lunar menggeleng begitu ia mendengar bisikan pria vampire yang memeluknya itu. Secara garis besar, ia bisa menebak jika saat ini ia bukan lonely-wolf, melainkan chosen-mate. Chosen-mate adalah mereka yang terpilih menjadi pasangan karena hal yang terjadi secara sengaja atau tidak. Ada pengganti dari mate yang meninggalkan mate-nya. Dalam hal ini, Davian selaku mate yang telah ia terima mati di tangan pria vampire
Read more
keempat puluh tujuh
Lunar termenung dan masih berusaha memproses apa yang telah terjadi pada dirinya. Kini ia memiliki mate seorang vampire? Tidakkah kali ini takdir benar-benar mempermainkan hidupnya? Setelah memiliki mate omega dan rogue, kini beralih ke bangsa lain. Sungguh! Selama belasan tahun ia hidup sama sekali tak pernah meminta atau berpikir jika kelak ia akan memiliki mate vampire.Bangsa yang terkenal dingin dan kejam. Tak akan segan pada mangsanya dan sanggup membunuh hanya dengan menghisap habis darahnya. Seolah tak puas, mereka bisa saja menyiksa korban atau membuatnya menjadi bagian dari mereka. Dengan racun yang mengalir di pembuluh darahnya, mereka menjadi makhluk berkekuatan tinggi dan hanya bisa dimusnahkan dengan api.“Apa salahku padamu?” tanya Lunar. Tak akan ada yang menjawabnya karena vampire bernama Cedrick itu sudah meninggalkannya di kegelapan hutan. Hanya sinar bulan yang sesekali muncul saat tak tertutupi awan dan membuatnya semakin terpuruk. Di b
Read more
keempat puluh delapan
“Kau tak mendapat apa pun itu bukan bagian dari kesepakatan kita. Kau ingat! Aku sama sekali tak menjanjikan apa pun. Tak ada kesepakan pasti antara kita saat itu. Dan kau saja yang terburu-buru mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan semuanya. Jadi, jangan salahkan aku!” Karin tak terima. Enak saja dia menjadi sasaran kemarahan yang tak berujung dari Lunar. Sedang selama ini ia tidak membuat kesalahan fatal.“Kau!” Lunar yang tak mampu lagi berkata kini hanya bisa menunduk. Karin benar-benar vampire-female yang tahu bagaimana bernegosiasi. Tak hanya saat ini, bahkan di masa lalu pun ia sendiri yang ceroboh dan mengedepankan emosinya untuk menghadapi Karin. Andai saja ia bisa bersikap sedikit lebih dewsa dan memperhitungkan segalanya, pasti semua tak akan menjadi seperti ini.Lagi-lagi, menyesali masa lalu yang sudah pasti tak akan kembali.“Aku akan mengatakan segala hal yang ingin kau ketahui dan kutahu. Itu janjiku. Untuk saat
Read more
keempat puluh sembilan
Begitu Karin selesai dengan urusan Lunar yang keras kepala, ia membopong tubuh yang sudah tak memiliki kesadaran itu keluar dari lebatnya hutan. Untuk urusan bibinya yang nanti akan menghajar karena telah menyakiti putri satu-satunya itu, ia akan hadapi. Tak perlu mengelak karena ia juga salah karena tak sabar dalam menghadapi Lunar. Yang ia tahu, hanyalah ia harus secepatnya keluar. Tapi, tunggu! Ia bisa keluar dari hutan dan setelah itu ke mana? Bukankah ia sama sekali belum meminta alamat flat Lunar? Bagaimana bisa ia nanti menemukannya? “Pikirkan itu nanti, yang jelas harus keluar dulu dari sini,” ujar Karin. Dengan bermodal nekad, ia harus keluar sebelum vampire lain yang tidak mengetahui status Lunar mengejar mereka. Karena di wilayah vampire ini, bukan hanya keluarga Karin dan Cedrick saja yang mendiaminya, melainkan juga keluarga lain. Keluarga yang belum jelas mau membiarkan mereka atau tidak mengingat Lunar memiliki hal seperti ibunya, hal yang membuat mere
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status