Semua Bab Shewolf: Bab 91 - Bab 100
115 Bab
Keenam Puluh
“Aku tidak bercanda, Sepupu! Kau pikir harus bagaimana nasibku? Akan mudah jika ayahku yang manusia, ibu bisa melahirhan lebih dari satu anak untuk jangka waktu lima puluh tahun. Jika yang manusia adalah wanita, maka setelah melahirkan ia akan mati. Hanya menjadi vampire lah satu-satunya cara agar ibuku tetap ada. Dengan menyerahkan dirinya pada keabadian, maka ibuku harus rela jika rahimnya rusak karena racun vampire dan tidak bisa memproduksi sel telur lagi,” jelas Karin.Lunar mungkin masih belum mengerti tentang logika ini. Vampire memang memiliki racun di dalam tubuhnya, dan hal itulah yang membuat keturunan mereka menjalani takdir yang rumit. Ia ingin sekali tahu lebih banyak hal. Namun, situasinya masih belum mendukung karena mereka masih berada di tempat umum. Tak apa, ia bisa lebih sabar untuk menunggu. Lagi pula, ia tinggal bersama vampire sekarang.Tak akan lagi yang membatasi geraknya karena kini ia menjadi pasangan dari salah satu keluarga vamp
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Satu
Ah, Karin dengan segala mulut embernya memang patut untuk disekolahkan agar menjadi lebih baik. Belum cukup membuatnya malu karena pekikannya, ia sudah dibuat geram dengan ejekan pada ponselnya. Kheh! Karin yang sejak kecil hidup enak, tahu apa tentang hal ini?“Tidak! Akulah yang akan membelikannya sebagai hadiah untuk klaim kita.” Sebuah suara berat nan dalam membuat bulu kuduk Karin dan Lunar berdiri. Tanpa mereka sadari, Cedrick telah datang dan berdiri di belakang Lunar. Yang mereka berdua herankan, mengapa kedatangan Cedrick sama sekali tak terdeteksi?“Kau!” Lunar berdiri dan membalik badannya hingga menghadap Cedrick. Ia menatap nyalang wajah menyebalkan yang tanpa ia mau datang ke dalam mimpinya setelah klaim mereka. Jujur saja, Cedrick memiliki garis wajah tegas yang tak dimiliki Davian. Dengan rambut hitam cepak dan mata senada dengan itu. Tunggu! Bukankah malam itu bisa melihat mata Cedrick berwarna merah?“Aku merinduka
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Dua
“Aku ... tak mau!” Lunar menolak bukan tanpa alasan. Ia sangat membenci ketenaran di mana pun ia berada. Mungkin jika yang Cedrick tawari atau menjadi pasangannya adalah Konan, shewolf itu akan dengan senang hati menerimanya.“Aku tidak butuh persetujuanmu untuk itu.”Ah, sial!Baru bertemu saja sudah menunjukkan sikap dominan yang tak terkendali seperti ini. Apakah ini memang sifat aslinya, atau vampire itu sengaja menekan Lunar agar untuk ke depannya, ia tak akan berbuat macam-macam?“Sial sekali aku bertemu dan memiliki pasangan macam dirimu, Tuan!”“Ah, aku akan lebih senang jika kau memanggilku dengan sebutan Honey, Sayang, atau Kekasih. Bukan Tuan seperti yang barusan kau ucapkan.”Lunar memalingkan muka dan menahan geram. Sudah berapa kali ia mengumpat dalam hati, tetapi tak mampu ia ucapkan secara gamblang. Jika boleh jujur, aura vampire yang ia rasakan dari Cedrick begitu kuat dan memb
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Tiga
Seperti terhipnotis, Lunar mau saja diajak Cedrick ke tempat yang belum pernah ia ketahui. Namun, sebelum itu dia dibelikan gawai keluaran terbaru seperti janjinya, dan memindah data yang ia punya adalah apa yang ia lakukan saat ini.“Lama sekali,” ujar Cedrick. Kini mereka ada di dalam mobil dan melaju di jalan yang diapit oleh pepohonan. Jalan asing untuk Lunar, tetapi tidak untuk Cedrick. Ia seperti sudah hapal jalan ini.“Biarkan aku berusaha untuk mengenal lebih jauh ponsel yang kau belikan ini. Terlalu susah, rumit, dan tidak sesimple punyaku.”“Kau mengatakan milikmu simple karena sudah memilikinya sejak lama dan terbiasa. Hanya butuh penyesuaian saja.”Lunar tak menjawab lagi. Ia masih sebal dengan perlakuan Cedrcik yang mengancam akan membakar gawai lamanya jika tak mau ia belikan. Sejak tadi, Lunar masih menunggu Karin yang berkata akan memberinya nomor ponsel sang ibu. Jika saja tak diancam, sudah pasti ia en
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Empat
Lunar pernah mendengar bahwa Davian ditemukan dengan darah vampire di mulutnya dan tak sadarkan diri. Hanya saja ia tak menyangka jika ada jantung dari vampire lain yang menjadi korban dari mereka.“Bukankah vampire adalah makhluk abadi?” tanya Lunar dengan mencicit. Ia tak tahu lagi harus bagaimana. Satu per satu perkataan Cedrick menjadi hal baru yang terbuka dan menjadi teka-teki lain yang semakin membuat Lunar bingung.“Abadi, jika kau adalah vampire dengan kehidupan tenang dan makanan ada. Kau tak akan menua, sakit, atau melemah. Akan berbeda jika jantungmu tertusuk perak, dibakar, terlalu lama di bawah sinar matahari, atau jantungmu terlepas dari tubuh. Kau yang hanya anak tunggal tahu apa tentang kehilangan saudara?”Bagi Lunar, Cedrick benar tentang kehilangan saudara, karena sampai kapan pun dia tak akan merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang telah tumbuh bersama sejak dimulainya kehidupan.“Maafkan aku, C
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Lima
Cedrick membawanya menuju pedalaman hutan yang sebelumnya belum pernah Lunar datangi. Satu setengah jam di jalan raya tak lantas membuat Lunar hapal dengan baik jalan yang mereka lalui. Kini, mereka menyusuri jalan bebatuan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Sulitnya medan membuat mereka tak bisa menggunakan kecepatan standar, dan untungnya mobil yang dibawa Cedrcik adalah tipe SUV.“Kita ini bukan manusia yang akan membutuhkan waktu lama untuk berjalan, Ced. Aku mungkin tak bisa berubah mnjadi serigala, tapi lariku juga tak bisa dikatakan lambat. Untuk apa kita membawa kendaraan jika medan yang di tempuh seperti ini?” keluh Lunar. Ia merasa buruk karena terombang-ambing jalanan bebatuan.“Diamlah dan nikmati saja!” perintah Cedrick. Ia berusaha berkonsentrasi agar tidak terperosok ke samping jalan akibat salah mengatur kemudi. Bukan karena takut mobilnya rusak, ia hanya memikirkan bagaimana Lunar jika mereka mengalami kecelakaan.&l
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Enam
“Kita tidak bermalam di sini. Hanya beristirahat sejenak karena aku harus melakukan sesuatu dan kau bisa berinstirahat sembari menungguku. Baru setelah ini kita melanjutkan perjalanan,” lanjut Cedrick. Ia keluar tanpa menunggu jawaban dari Lunar dan pergi begitu saja.“Dasar! Kau vampire gila yang tak peka! Seharusnya kau perlakukan aku lebih manis setelah membuat tubuhku terasa remuk karena medannya,” keluh Lunar. Ia tak habis pikir pada kelakuan Cedrick yang pergi dengan seenaknya begitu. Kini, ia keluar dengan rasa jengkel karena di dalam bayangannya, Cedrick akan membukakan pintu dan menuntunnya serta memperlakukannya bak putri raja.Bukankah seharusnya yang dilakukan pasangan memang seperti itu?“Dalam mimpimu, She! Sudah kukatakan untuk tak berpikir macam-macam karena aku bisa membaca pikiranmu. Lagi pula, kau lupa jika aku vampire dan memiliki indera pendengar yang tajam?”Begitu dekat, hingga Lunar tak yakin jik
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Tujuh
Lunar berpikir apa yang Cedrick ucapkan memang benar. Seseorang terlalu mendewakan nilai hingga lupa bahwa hidup tak perlu berkutat pada nilai. Andai saja benar dari ucapan Karin yang mengatakan bahwa ibunya orang yang kaya, maka ia tak perlu memikirkan nilai. Ia hanya perlu belajar yang giat untuk mengambil alih apa yang ibunya miliki. Atau minilah, ibunya bagikan padanya.Ah, sungguh licik.Bukankah ibunya sekarang juga seorang vampire? Yang berarti akan memiliki hidup yang lama dan tidak seperti manusia yang butuh pewaris secapat mungkin.“Ah, aku ini memang tidak ada harapan, ya,” lirih Lunar.“Kau terlalu bodoh hingga mau berpikir sampai sana! Aku pasanganmu, kekayaanku tak akan bisa kau habiskan dalam sepuluh tahun begitu saja, dan kau masih memikikan harta ibumu? Yakin sekali kau akan diberi harta olehnya?”“Benar juga, ya?” pikir Lunar. Memang ibunya akan memberikan hartanya?“Kau berpikir te
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Delapan
“Ced, boleh kutahu mengapa kau mengatakan bahwa hanya ada dua kamar saja di rumah sebesar ini? Memangnya kau tak memiliki kamar sendiri di rumah ini? Apa kau akan menggunakan kamar tamu jika menginap di sini?” tanya Lunar. Ia memang bertanya-tanya sejak tadi karena perkataan ambigu yang Cedrick ucapkan.Mungkin benar jika Cedrick telah memberikan rumah ini dalam sekali ucapan darinya. Hanya saja, apa pria vampire itu tidak mau menginap di sini dan mengambil satu kamar untuknya? Jujur saja, rumah ini begitu besar dan untuk diisi dua kamar, Lunar rasa hal itu terlalu mewah dan berlebihan.“Bukankah rumah ini untukmu? Tentu saja kamar utama adalah milikmu. Aku memang membuatnya khusus untuk tempat menyendiri saat lelah akan kehidupan. Aku tahu, kau suka dengan nuansa alam, kan?”“Ba-bagaimana kau tahu?”“Khek! Aku sudah banyak tahu tentangmu. Tinggal kau yang banyak mengetahui tentangku atau tidak. Lun, aku memang ha
Baca selengkapnya
Keenam Puluh Sembilan
“Aku, haus ....”Lunar meilirih dan sekilas melihat Cedrick menyeringai ke arahnya. Lalu dengan cepat, ia menyobek nadi tangan kanan lalu nmengarahkan pergelangan penuh darah itu ke mulut Lunar. Yang membuat Lunar heran, dari mana Cedrick mendapatkan pisau kecil secepat itu? Apakah tadi saat pria itu pergi meninggalkannya?Seolah instingnya yang mengambil alih, Lunar langsung meneguk cairan kental berwarna merah kehitaman tersebut. Aroma yang menggelitik indera penghidu membuat Lunar tak tahan untuk tidak meneguknya. Padahal, sebelum ini ia jijik dengan hal yang berbau darah seperti ini. Sepertinya menjadi pasangan Cedrick telah membuatnya benar-benar seperti vampire itu.“Nikmat, bukan?” tanya Cedrick. Ia tersenyum dan memerhatikan wajah sayu Lunar saat meneguk darah miliknya. Ini adalah kali kedua mereka bertukar darah, dan Cedrick berjanji untuk tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini lain kali.Cedrick bersumpah! Melihat L
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status