Semua Bab Jodoh dari ayah: Bab 11 - Bab 20
41 Bab
Bab 11
Syarif yang merasa nyaman saat memeluk tubuh Jasmin, namun tidak dengan Jasmin. Ia merasa sangat canggung, meskipun benar yang dikatakan oleh Syarif jantungnya terpacu lebih cepat tidak seperti biasanya. " Mas... Sudah takut ada yang lihat " kilah Jasmin yang memang sudah lemas menghadapi sifat suaminya. Tangan Jasmin berusaha melepaskan tangan Syarif yang memeluknya. " Sebentar saja " pinta Syarif. " Ya Allah baru beberapa jam hamba menikah, rasanya badan panas dingin " batin Jasmin pasrah dengan perlakuan Syarif. Sayup terdengar suara Bi Ani mengetuk pintu. " Mas ada yang ketuk pintu, sepertinya Bi Ani" Jasmin menyadarkan suaminya,  " Tunggu disini ... Cup " Syarif melepaskan pelukannya dan mencium pipi Jasmin. Ia berjalan menuju pintu, setelah pintu terbuka benar Bi Ani datang untuk menanyakan kondisi Syarif. Selepas kepergian Bi Ani, Syarif menghampiri Jasmin yang kini duduk di depan meja rias. " Mas Syarif cium pipi ku, ini s
Baca selengkapnya
Bab 12
Sesuai perkataan Syarif, mereka sholat Sunnah berjamaah. Ketika sudah selesai Syarif menoleh ke belakang, mereka duduk berhadapan. Syarif melihat wajah istrinya yang cantik menggunakan balutan mukena." Kenapa, apa kamu belum bisa tidur ? " tanya Syarif mengusap lembut kedua tangan Jasmin, Jasmin pun mengangguk dan menunduk." Maaf mas, Jasmin belum terbiasa " Jawabnya, mendengar perkataan Jasmin, Syarif tersenyum" Itu hal yang wajar, apa lagi ini adalah pertama kalinya" ucap Syarif membuat pipi Jasmin merah merona." Tapi ... Harus dibiasakan " imbuh Syarif" Iya mas " jawab Jasmin, Syarif mengetahui bahwa istrinya sangat pemalu." Kenapa dengan pipi mu dek, merah seperti tomat bikin mas gemas mau gigit saja " goda Syarif tersenyum, Jasmin tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Tangan Syarif mulai membuka mukena Jasmin, Jasmin yang mendapat perlakuan Syarif hanya diam. Syarif mulai merapikan rambut-rambut halus Jasmin yang berantakan dan m
Baca selengkapnya
Bab 13
Tepat pukul dua belas siang, mereka sampai dikediaman orangtua Syarif. Syarif memarkirkan mobilnya di halaman rumah, setelah melihat ke arah samping ternyata Jasmin masih tertidur pulas. Syarif keluar dari dalam mobil untuk menekan bel rumahnya. Selang beberapa menit Ayesha membuka pintu." Assalamualaikum Ummi, " Syarif mencium tangan ibunya." Wa'alaikumus salam, dimana istrimu nak ?" tanya Ayesha sembari menengok ke arah mobil Syarif." Tidur di dalam mobil mi.... tunggu sebentar ya mi " ucap Syarif kembali kedalam mobil untuk mengangkat tubuh istrinya." Ummi... bantu Syarif bukakan pintu kamar " ucapnya memohon sembari mengangkat tubuh Jasmin yang lumayan berat." Ayo Ummi cepat, berat " imbuh Syarif ketika sudah berada di depan pintu ia bicara tanpa suara." Sabar nak... Ummi sedang cari kunci cadangan " jawabnya sembari memilih kunci yang pas untuk dimasukkan ke dalam lubang pintu.Setelah beberapa menit Ayesha menemukan kunci
Baca selengkapnya
Bab 14
Usai berwudhu mereka duduk di atas sajadah berhadapan. Jasmin tidak mengenakan mukena ia menggunakan jilbab syar'i yang berwarna hitam. Syarif mulai membacakan ayat pertama di juz tiga puluh, setelah syarif ... Jasmin membaca ayat dua. Begitupun selanjutnya mereka menghafalkan bergantian. Hingga suara adzan Ashar berkumandang, menyadarkan mereka untuk melaksanakan salat berjamaah di kamarnya.Usai salat Syarif kembali mengecek laporannya yang belum selesai, kali ini Syarif memilih tempat duduk di luar kamar dengan sebotol minuman jus jeruk yang baru saja ia ambil dari lemari pendingin yang ada di dalam kamarnya. Syarif  meletakkan minumannya di samping laptop, sedangkan Jasmin memutuskan untuk mandi karena siang ini cuacanya begitu panas. Jasmin pun tidak lupa membawa baju gamis untuk ganti di dalam kamar mandi.Lima belas menit sudah waktu berlalu, Jasmin keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di kepalanya. Syarif yang menyadari istrinya usai mandi pu
Baca selengkapnya
Bab 15
Selepas salat Maghrib sepasang pengantin baru kini keluar dari kamarnya, mereka menuruni anak tangga dengan tangan Jasmin yang bergelayut di tangan suaminya. Dari jarak yang lumayan jauh Jasmin dan Syarif samar-samar mendengarkan percakapan di ibu Ummi dan Abi nya." Bii ... kok Syarif nggak ngajakin istrinya makan ya ?" tanyanya sembari menyiapkan sayur matang ke dalam piring." Mungkin lagi bikin cucu buat kita miii... Kaya nggak pernah muda saja " jawabnya tanpa mereka tahu orang yang sedang di bicarakan sekarang ada di belakang mereka. Jasmin dan Syarif saling melemparkan senyuman, meski di hati Jasmin malu mengingat kejadian sore ini." Ummi lupa rasanya muda seperti... " ucapannya tidak dilanjutkan karena melihat kedatangan Jasmin dan Syarif." Ehh mantu Ummi duduk nak, yuk makan" ajak Ayesha." Maaf ya mi, Jasmin nggak bantuin Ummi masak " ucapnya seraya duduk di kursi yang telah ditarik oleh suaminya." Nggak apa-apa nak, pasti gara-
Baca selengkapnya
Bab 16
Suara ayat suci Al-Quran menggema di ruangan dimana Fatimah di baringkan, Jasmin pun turut mendoakan ibunya meski harus terus menyeka air matanya. Syarif sebagai menantu, ia pun ikut serta mengurus pemakaman Fatimah yang akan di makamkan selepas salat Dzuhur.Pukul satu siang, semua sudah siap mengantarkan Fatimah ke peristirahatan terakhir. Jasmin berjalan dengan Hana sahabatnya yang ada disisinya. Sedangkan Syarif ia ikut menggotong keranda jenazah. Jarak pemakaman dengan rumah tidaklah jauh, seperti halnya di perkampungan banyak dari kalangan tetangga serta ibu-ibu pengajian yang turut mengantarkan Fatimah.Sesampainya di pemakaman Syarif turun ke liang lahat bersama Ismail. Tubuh Jasmin tak lagi mampu menopang kesedihannya saat ismail mendoakan jenazah istrinya dengan suara parau.Prosesi pemakaman pun berjalan lancar dengan suasana matahari yang tak begitu terik. Semua orang yang berziarah kini sudah meninggalkan pemakaman. Sekarang hanya tinggal Syarif, Ja
Baca selengkapnya
Bab 17
Kedua bola mata Jasmin terpaku saat melihat tasbih ibunya yang bertaburan di atas tempat tidur dimana ibunya saat itu memeluk Al-Qur'an dan memegang tasbih tersebut untuk terakhir kalinya." Sesakit itukah bu, kedua malaikat mencabut nyawa ibu. Sampai-sampai tasbih ibu bertaburan " batin Jasmin, tangannya kembali memunguti butiran tasbih yang berhamburan. Butir demi butir Jasmin kumpulkan dan ia merangkainya kembali agar bisa ia gunakan untuk berdzikir." Dek apakah sudah selesai ?" tanya Syarif yang baru saja datang untuk melihat istrinya yang berada di dalam kamar ibunya." Sebentar lagi mas " jawab Jasmin tanpa melihat wajah suaminya, tangannya merapihkan tempat tidur yang masih terlihat bersih dan rapih. Setelah membereskan tempat tidur orangtuanya, Jasmin keluar dari kamar dengan di bantu Syarif membawa koper kecil yang berisi pakaian dan tangan Jasmin membawa Al-Qur'an serta tasbih yang berhasil ia susun kembali. Saat akan keluar dari kamar ibunya, pandang
Baca selengkapnya
Bab 18
Syarif masuk kedalam rumah bersama Jasmin disisinya." Assalamualaikum ... Bi Sumi ..." panggil Syarif, Bi Sumi datang dari arah dapur dengan lap di bahunya." Eehhh Wa'alaikum salam... Mas Syarif ...ini pasti istrinya ya " tebak Bi Sumi dengan ramah," Iya bi.. Saya Jasmin " Jasmin mencium tangan Bi Sumi yang sudah terlihat keriput," Bi nanti tolong ambilkan pisang di mobil saya ya " perintah Syarif" Siap mas " jawabnya" Ya sudah bi, saya ke kamar dulu " pamit Syarif, Jasmin mengangguk dan tersenyum di balik cadarnya. Syarif membawa Jasmin melihat kamar yang akan ia tempati bersamanya. Sesampainya di depan pintu Syarif, tangan Syarif memegang handel pintu. Perlahan terlihat ruangan yang sangat gelap. " Mas ...kok gelap " Jasmin memandangi wajah suaminya." Yuk masuk " Syarif menggandeng tangan Jasmin dan membawanya masuk ke dalam ruangan yang terlihat sangat gelap dan menutup pintunya. Tangan Syarif mulai menekan sakl
Baca selengkapnya
Bab 19
Usai shalat tarawih Jasmin menyiapkan semua kebutuhan suaminya yang akan digunakan saat diluar kota nanti, termasuk pakaian. " Mas Syarif mau pergi berapa hari ?" tanya Jasmin tanpa melihat suaminya, tangannya sibuk memilih pakaian kerja yang akan ia kemas kedalam koper milik Syarif. Syarif yang tengah duduk di atas ranjang, sesekali melihat istrinya." Paling dua Minggu, " jawabnya tangannya masih sibuk dengan ponsel." Hah " Jasmin terkejut karena waktu dua Minggu menurut Jasmin, waktu yang cukup lama. Jasmin menoleh ke arah suaminya." Kenapa ? " tanya Syarif, Jasmin pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil. Jasmin kembali menata baju suaminya dengan rapi dan mengecek kembali apa yang sudah di masukkan ke dalam koper. Serasa sudah lengkap Jasmin menutup kopernya. Beberapa kali Jasmin harus menghela nafas panjangnya, ia merasa bulan ramadhan kali ini sangat kesepian dan terlebih jauh dari orangtuanya. " Terimakasih... Yuk tidur
Baca selengkapnya
Bab 20
Jasmin masuki rumah setelah mobil yang di tumpangi suaminya hilang dari pandangannya. Saat Jasmin berjalan menuju kamarnya ia berpapasan dengan Bi Sumi." Mba Jasmin, sehat ?" tanya Bi Sumi merasa ada yang berubah dari wajah Jasmin, " Emm nggak bi, bibi lagi sibuk ?" tanya Jasmin" Nggak juga mba..." jawabnya tersenyum" Boleh Jasmin bertanya tentang Mas Syarif ke bibi ?" tanya Jasmin dengan wajah sedikit sendu." Boleh " jawabnya tersenyumJasmin memilih tempat duduk di taman, pagi ini taman dihiasi bunga-bunga mawar yang bermekaran. Mereka duduk bersebelahan," Bibi .. . selain saya, apakah ada wanita lain yang pernah bersama Mas Syarif ?" tanya Jasmin dengan hati sedikit ragu." Setahu saya, nggak ada mba " jawab Bi Sumi" Tapi... bibi juga nggak tahu diluar sana ya mba, soalnya Mas Syarif kan juga kuliah di luar negeri " imbuhnya." Tenang saja mba, Mas Syarif orang yang baik dan tahu agama. Pasti dia le
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status