Semua Bab Miss Villain and the Protagonist: Bab 81 - Bab 90
163 Bab
Chapter 80 — Sudut Pandang Seorang Kakak Laki-Laki
Alaster menyiptkan mata, memerhatikan sang adik dari kejauhan. Adiknya terlihat sedang bercengkrama dengan dengan sosok yang tak lain dan tak bukan adalah Grand Duke Alucio. Mereka terlihat akrab. Alaster memasang wajah cemberut, memicingkan matanya tak senang, Grand Duke Alucio adalah sosok manipulatif yang tak mudah ditebak apa yang ia inginkan, Alaster tak bisa diam saja membiarkan adiknya yang polos berduaan dengan sosok seperti itu!  Adiknya payah dalam hal percintaan, bagaimana jika lagi-lagi ia disakiti oleh sembarang pria? Itu dia! Alaster kembali fokus pada tujuannya saat melihat kedua orang yang sedang ia perhatikan telah menaiki kudanya, hendak pergi dari tempat ini. Alaster akan mengikuti mereka secara diam-diam. Setidaknya, Alaster harus memastikan apakah sosok Grand Duke Alucio itu layak mengencani adiknya atau justru tidak. *** Sebenarnya, tempat seperti apa yang akan mereka tuju? Ke mana pria sialan itu akan membawa adiknya?
Baca selengkapnya
Chapter 81 — Tolong Maafkan Aku, Ya? Karena Meminjam Identitasmu
Sebenarnya, tujuan utama Zeline adalah untuk menghadiri acara penggalangan dana ini. Ia menyumbangkan sejumlah uangnya kepada organisasi yang melakukan kegiatan kemanusiaan. Ya, tidak apa-apa ia merogoh dana pribadinya untuk ini, sebab, timbal balik yang ia dapatkan juga tidak kalah besarnya. Hal ini akan menaikkan namanya di mata rakyat."Acara ini tidak akan berlangsung lancar kalau bukan karena sejumlah dana yang disumbangkan oleh Nona Aideos. Oleh karenanya, aku sangat berterima kasih atas kemurahan hatinya." Ujar sang pembawa acara yang kalimatnya menggema lantang di dalam ruangan tertutup ini. "Oleh karena itu, kami mempersilakan Nona Aideos untuk ke mari dan berbicara beberapa kata."Zeline bangkit saat namanya disebut. Suara tepukan tangan terdengar meriah mengiringi langkahnya ke atas panggung. Zeline berkata dengan rasa percaya diri, "Sebelumnya, terima kasih sebab sudah mempersilakanku untuk berbicara." "Seperti yang telah kita sama
Baca selengkapnya
Chapter 82 — A = Aideos
"Jadi begini, ya, konsep Master A itu?" Zeline bergumam, memperhatikan penampilannya di depan kaca. "Mengenakan jubah dan penutup wajah, memastikan identitasnya tidak diketahui oleh siapapun. Hmm, menarik."Saat ini Zeline sedang mengenakan penampilan yang sama seperti Master A, Zeline berputar, masih betah memandangi penampilannya lewat pantulan kaca. "Kalau hanya seperti ini sih apa susahnya?""Kalau begitu, hari ini aku yang akan menjadi Master A." gumamnya seraya berbalik, melangkahkan kakinya menuju Kapital.***Zeline melangkahkan kakinya dengan ringan, tatapannya memantau kegiatan jual beli yang sedang berlaku di Kapital ini. "Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menyapa mereka terlebih dahulu? Bertanya apakah di antara mereka ada yang butuh bantuan?" Zeline bergumam nyaris tanpa suara, ekspresinya terlihat berpikir. "Apa Master A biasanya juga bertingkah seperti itu?""Aku kan masih tidak tahu bagaimana cara bicara Master A, ti
Baca selengkapnya
Chapter 83 — Ada Yang Menjual Namaku, Rupanya.
Aquila meminum air jeruk yang baru saja ia pesan. Saat ini, seperti yang diduga, tempat yang sering Aquila kunjungi, saat ini Aquila sedang berada di dalam bar. Tidak, bukannya Aquila ingin minum bir, kok— buktinya kali ini ia hanya memesan air jeruk, alasan sebenarnya ia mengunjungi bar ini adalah karena bar merupakan salah satu tempat dimana ia dapat dengan mudahnya mendapat informasi. Pertukaran informasi kerap terjadi di sini, dan untuk hal-hal umum seperti berita yang beredar, Aquila hanya perlu duduk manis dan mendengarkan, informasi akan tersampaikan dengan sendirinya. Seperti kali ini, Aquila berusaha mati-matian untuk menjaga ekspresi wajahnya agar tetap tenang meskipun sedari tadi perasaannya tak karuan saat mendengar fakta bahwa ada orang lain yang menggunakan identitas 'Master A'. "Kau dengar? Katanya Master A secara tidak langsung sudah mengumumkan jati dirinya di depan publik." "Apa? Benarkah? Aku tidak mendengar berita tentang i
Baca selengkapnya
Chapter 84 — Akibat Berpura-Pura Menjadi Diriku
"Kenapa kau memakai identitasku?" Aquila bertanya seraya mencengkram kerah Zeline. Keributan kecil itu menarik para rakyat untuk mengerubungi, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, sebagian dari mereka pun saling berbisik, membuat asumsi tentang permasalahan ini. "Master A palsu? Apa maksudnya?" "Jadi, Nona Aideos sebenarnya bukanlah Master A? Dia hanya mengaku-ngaku?" "Lihatlah, Master A yang asli sudah datang, sudah aku duga ia tak akan diam saja membiarkan namanya dipakai seenaknya oleh orang lain." "Tapi, untuk apa alasan Nona Aideos membohongi kita?" Aquila menghela napas, para rakyat ini, mereka cepat sekali berkerumun saat terjadi sebuah kejadian yang bisa dijadikan gosip.  Aquila kembali fokus dengan tujuannya, ia menatap Zeline dengan puas, seperti mangsa yang terkena jebakan, Zeline hanya diam tak mampu berbuat apa-apa.  "Nona Zeline? Kenapa kau diam saja? Aku tanya, kenapa kau memakai identitasku?
Baca selengkapnya
Chapter 85 — Prahara Saat Pelelangan
Zeline sangat serius dengan ucapannya, tentu ia tak akan diam saja membiarkan harga dirinya terluka, membuat citranya yang sudah sulit ia bangun tercoreng begitu saja."Hei, lihatlah ada Nona Cantik yang ke sini, hei, apa yang sedang kau cari, Nona?" tanya salah satu pria berbadan kekar yang melihat Zeline menghampirinya."Eh, aku rasa Nona ini tidak tahu apa yang sedang ia lakukan." bisik rekannya yang berwajah seram.Zeline berdeham, menatap gerombolan pria dewasa berwajah seram di depannya dengan serius, sebenarnya, ia sedikit gugup, tapi ia menyembunyikannya agar tak terlihat remeh.Zeline tak mau diremehkan. Ia melempar sekantung besar berisi kepingan emas ke meja tempat mereka berkumpul. "Aku memiliki satu penawaran yang menarik." ujarnya yang berniat mengajak para prajurit bayaran ini bekerja sama.Pagi ini, Saat matahari baru menyingsing, Zeline seorang diri sedang mengunjungi markas prajurit bayaran yang terkenal akan keganasannya. Zeline
Baca selengkapnya
Chapter 86 — Terbongkarnya Identitas Master A
"Aku akan menghadiahkannya kepada Nona Aquila." Ucap Zeline dengan lantang.Jantung Aquila seakan terhenti saat mendengar namanya disebut. Perasaannya mendadak tidak enak. Zeline pasti merencanakan sesuatu!"Lebih tepatnya, Nona Aquila yang saat ini sedang menyamar menjadi Master A." Lanjutnya yang langsung membuat suasana menjadi ricuh.Aquila ... ia hanya bisa terdiam, lidahnya terasa kelu, otaknya seakan membeku. Ia masih berusaha untuk mencerna ini semua. Mencerna apa yang baru saja Zeline ucapkan dengan lantang kepada semuanya.Tubuhnya mulai berkeringat, ia memainkan kukunya, ia merasa cemas dan gugup disaat yang bersamaan. Meskipun ia tahu Zeline tengah membongkar identitasnya saat ini, tak ada yang bisa ia lakukan untuk mencegah upaya Zeline.Aquila merasa takut.Ditambah, saat Zeline yang secara mendadak menunjuk ke arahnya, membuat semua yang hadir di sini langsung memberikan arah pandang mereka terhadap dirinya, yang tiba-tiba saj
Baca selengkapnya
Chapter 87 — H-2 & H-1
Dua hari lagi. Hanya tersisa waktu dua hari lagi sebelum acara pemilihan putri mahkota dilaksanakan. Sudah banyak sekali hal yang terjadi selama ia menjadi calon putra mahkota, hal-hal yang nyaris merenggut akal sehatnya, yang memaksanya melakukan tindakan nekat. Zeline menghela napasnya, terasa berat. Ia menengadahkan kepalanya, matanya terpejam. Sebentar lagi. Sebentar lagi keadaan akan berubah drastis. Ia menyingkirkan tumpukan dokumen pada meja, menyusunnya sesuai urutan yang ia inginkan. Sembari meregangkan tubuhnya yang terasa pegal, ia beranjak keluar ruangan, hendak mencari angin segar untuk menyegarkan pikirannya. Zeline tersenyum saat mengingat kejadian tadi siang, saat Aquila dengan konyol-nya melarikan diri dari acara pelelangan. "Lucu sekali." Sepertinya Zeline akan terus mengingat kejadian itu, kejadian yang sangat menyenangkan dan membuatnya merasa telah menang. Lalu, yang paling penting, "Mental Aquila pasti sed
Baca selengkapnya
Chapter 88 — Mereka Yang Tulus & Mereka Yang Menjadi Penghalang
'Dibanding memikirkan mereka yang membencimu, lebih baik fokus terhadap orang-orang yang selalu mendukungmu.' Ucapan Rose itu terus saja terngiang di dalam kepalanya, Aquila tersenyum, ia menyadari ada banyak sekali orang yang tulus di sekelilingnya. Kalimat Rose tersebut seperti sebuah suntikkan penyemangat, setelah mendengarnya, Aquila merasa semua beban, kekhawatiran, dan hal-hal lainnya yang mengganggu pikirannya terasa sirna. Sebaliknya, ia justru merasa bersemangat untuk menghadapi hari esok. Tangan Aquila bergerak mengambil tumpukan surat yang tadi ia simpan, ada banyak dan ia merasa sangat antusias untuk membaca semuanya. Ia membaca nama pengirimnya, lantas mengambil sebuah surat dengan lambang keluarga Duke di atasnya. Itu dari kedua orang tuanya, Aquila tak sabar untuk membacanya! Ia membuka capnya lalu membacanya dalam hati, perasaannya semakin membaik, Aquila juga sangat merindukan mereka seperti mereka merindukan Aquila. Esok hari, Duke Charles d
Baca selengkapnya
Chapter 89 — Persiapan Para Kandidat
Hari yang dinanti akhirnya tiba, para rakyat memenuhi jalan di kapital, bercengkrama satu sama lain, membahas tentang siapa yang lebih pantas untuk menjadi putri mahkota, juga membahas tentang masa depan kekaisaran timur ke depannya. Banyak dari mereka yang beranggapan bahwa Nona Aideos akan menang mudah di atas Nona Charles, tapi ada beberapa juga yang mengatakan jika Nona Charles tak bisa dianggap remeh begitu saja. Baik Nona Charles maupun Nona Aideos, siapa yang nantinya akan terpilih, mereka berharap itu akan membawa arus perubahan yang baik bagi Kekaisaran. *** Aquila menatap kepadatan jalan melalui balkon ruangannya, ekspresinya datar, ia membiarkan Ahn dan Countess Eliza memasangkan riasan indah di kepalanya, mereka berusaha membuat Aquila tampil semenarik mungkin. "Apa kau sekarang sedang merasa gugup, Nona?" Tanya Ahn sembari merapikan anak rambut Aquila dan menyelipkannya ke belakang telinga. Ahn bertanya demikian sebab menilai dari raut wa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
17
DMCA.com Protection Status