Di antara riuh senyap kota Jakarta yang mulai meluruh oleh malam, seorang perempuan duduk di ujung sofa ruang tamunya, menggenggam cangkir teh yang sudah dingin sejak satu jam lalu.Entah kenapa, malam itu terasa panjang sekali, seakan sedang menunggu sesuatu yang belum pasti datang. Di tengah kesunyian, ketukan halus di pintu akhirnya terdengar.Sekali, dua kali, tiga kali, ritmenya pelan, tapi cukup untuk membuat Nora menelan ludah. Dengan langkah hati-hati, gadis itu mendekat, memutar kenop, dan membuka pintu.Di ambang sana, lelaki itu berdiri dengan senyum yang samar. Wajahnya pucat, matanya sayu, ada lelah yang menempel seperti bayangan hitam di bawah matanya. Di tangan kanannya, ia menggenggam seikat bunga mawar putih yang masih segar, kelopaknya seperti baru dipetik dari kebun yang dingin."Hai," ucap Dirgantara dengan suara yang pelan namun bergetar, seolah kata itu adalah satu-satunya energi yang tersisa darinya.Nora terpaku beberapa detik. Ada sesuatu yang janggal, sesuatu
Last Updated : 2025-10-09 Read more