Hari-hari terasa panjang dan hampa bagi Nora.Pagi datang tanpa suara, tanpa pesan, tanpa siapa pun yang menunggu di seberang. Bahkan aroma kopi yang dulu menenangkan kini hanya terasa getir.Ia duduk di tepi ranjang, menatap tirai yang bergoyang pelan tertiup angin. Cahaya matahari menembus samar, menyinari wajahnya yang pucat dan lelah. Rutinitas tak lagi bermakna, berangkat ke kantor, menatap layar komputer, tersenyum sopan tanpa benar-benar merasakan apa pun.Orang-orang di sekitarnya tertawa, bercanda, membahas akhir pekan mereka, sementara Nora hanya diam, mencoba menelan getir yang tidak juga hilang. Kadang, ia ingin berhenti berpura-pura baik-baik saja. Tapi setiap kali memikirkan Dirga, hatinya kembali runtuh dalam diam.Di meja kerjanya, Nora sering menatap ponsel, seolah berharap sebuah nama akan muncul di layar. Meskipun Anindita sudah mendatanginya, meskipun Anindita sudah meminta Nora untuk menjauhkan tunangannya, Nora masih berharap.Bahkan ketika malam hari tiba dan la
Last Updated : 2025-10-10 Read more