All Chapters of Pendekar Lembah Iblis: Chapter 51 - Chapter 60
107 Chapters
Bab 51 Pertemuan Besar delapan Perguruan (2)
Bixi menyelinap di antara keriuhan dan keramaian. Matanya awas mencari sesuatu. Lalu ketika dia melihat dua orang sedang berjalan di jalan setapak yang terpisah dari keramaian Bixi menyeringai.Pemuda itu kemudian mengikuti dua orang yang menggunakan pakaian dari perguruan Bangau Biru. Baju mereka memang mencolok. Bixi sempat mengawasi bahwa perguruan yang satu ini luar biasa meriah membawa banyak anggota perguruannya. Jadi, bila ada dua orang yang menghilang, akan membutuhkan waktu ketika mereka menyadari bahwa dua orang itu sudah berganti rupa.Jadi, Bixi menyerang dua anggota dari Bangau biru dan melucuti keduanya. Pakaian, plakat perguruan dia ambil dan segera di bawanya kepenginapan.Bixi mengeluarkan sebuah plakat perguruan Bagau Biru pada Kinan.“Dapat darimana?” tanya Kinan takjub. Itu adalah plakat yang akan menjadi tiket mereka untuk masuk ke dalam ruang pertemuan.“Aku mencurinya,” ucap Bixi, “aku juga sudah
Read more
Bab 52 Merope
lalu seluruh hadirin ribut. Tetua Nirwana putih langsung berseru heran, “Itu adalah ilmu kami, ilmu perempuan, bagaimana dia bisa menguasainya?!”sekali lagi semua ribut, mereka saling berbisik tentang dewa Api. Bisik-bisik itu tentu tidak lepas dari perhatian Kinan. Gadis itu langsung melihat kea rah Bixi yang terlihat tertunduk. Gadis itu sempat heran karena nama besar yang disebutkan oleh para murid lainnya. Kinan tidak menyangka bahwa lelaki yang sedang berada di dekatnya itu adalah salah seorang yang disengani didunia persilatan.“Tenang Tetua Nirwana. Aku pun tidak memahami mekanisme hal itu, tapi dengan digunakannya ilmu itu, bisa dipastikan bahwa si Dewa api pernah belajar ilmu bidadari.”Sekali lagi Kinan memandang ke arah Bixi, dan Bixi tampak cuek saja. Kinan menggelengkan kepalanya. bila ucapan ketua tadi bahwa itu adalah ilmu bidadari yang dikhususkan untuk perempuan, sepertinya yang belajar ilmu itu adalah kepribadian Bixi y
Read more
Bab 53 Simbol Ikatan
Dikepung sedemikian rupa tidak membuat perempuan cantik nan manja itu terlihat mengkeret, namun dia masih tetap berdiri tegar dengan langkah dan tingkah yang anggun. Sesepuh Cie menyadari bahwa para pendekar sekelas Dewa di Lembah Iblis bukan main-main. mereka adalah pendekar yang mendapat gemblengan langsung dari Kaisar Langit, pendekar maha sakti di kolong langit.bila hitung-hitungan Sesepuh Cie benar, bila mereka berdelapan melawan si gadis merope ini, mungkin mereka bisa mengalahkannya. tapi yang menakutkan dari gadis ini adalah air yang dia cipratkan itu. sepertinya jenis yang dia cipratkan seperti jenis racun berbahaya yang bisa menghancurkan daging.“Itu apa?!” desis Kinan,  dia bergidik melihat pemandangan tersebut. dia sendiri merasa jeri melihat para tetua delapan perguruan mengepung satu orang gadis yang terlihat lemah, namun ternyata lebih mengerikan dari iblis.“Air nirwana. Pasti racun air ciptaan Merope yang terbaru!”
Read more
Bab 54 Si Lemah
Bixi sekarang memandang ke arah Kinan,  lalu kemudian tertawa, “hahahaha. Pantas saja rasanya aku mengenal jurus pedangmu. Jurus itu hanya dimiliki si lemah Amon!” Bixi tertawa kembali. “Si lemah Amon?” Kinan mengerutkan keningnya, merasa tidak nyaman ketika Bixi menyebut si lemah Amon. “Ya, dia Adik seperguruanku juga, dia melarikan diri dari Lembah Iblis karena merasa terintimidasi oleh guru kami. Sudah hampir tiga tahun dia menghilang dari Lembah, dan salah satu tujuanku sebenarnya juga untu mencari bocah itu. Guru sudah mengerahkan hulubalang hantu, kurasa dia pasti sudah ditemukan. Aku hanya tidak menyangka bocah pengecut dan lemah itu berani mengambil murid, padahal dalam imdok dia termasuk yang terlemah diantara kami berlima!” Bixi bercerita Panjang lebar, sikapnya penuh cemooh pada sosok Amon, membuat Kinan terbakar emosinya. lalu mendadak Kinan menyorongkan pedangnya di dada Bixi, wajah Kinan tampak marah, “Jangan panggil dia pengecut!” seru Kin
Read more
Bab 55 Sepuluh Penjahat dari Utara
Delvi, Sion dan Limey mau tidak mau ikut memperhatikan keributan yang terjadi tidak jauh dari tempat mereka berdua duduk. tiga orang yang tadi ribut bernama Damar, Ketut dan Soma. mereka bertiga berasal dari sebuah perguruan kecil di sebuah kampung. tujuan ketiga lelaki itu datang kepertemuan adalah agar bisa masuk ke dalam salah satu delapan perguruan, namun perkembangan yang tidak terduga ternyata membuat ketiganya mengubah rencana. sedang, yang tengah menertawakan niat mereka tersebut bernama Rubah Pemalas, seorang lelaki licik yang senang menipu. semua orang mengenal si rubah karena dia berasal dari sepuluh penjahat licik dari Utara.ketiga orang itu berdiri. Damar, ketut dan Soma mengenali ciri-ciri unik dari si RUbah pemalas, mereka mendesiskan nama, "Kalian Sepuluh penjahat utara. kalian sampai jauh-jauh datang ke sini tentunya punya maksud buruk!" seru Damar sambil mengeluarkan golok miliknya dari pinggang. Rubah Malas hanya mengangkat tangan, lal
Read more
Bab 56 Pernyataan Cinta
"Delvi itu memang anak yang lebih banyak mewarisi karakter ayahnya ketimbang ibunya. keras kepala, pintar dan tegas. kami sebagai orang tua sebenarnya ingin yang terbaik untuk anak itu, terutama ibunya. tapi, anak itu dan ibunya malah bersilang pendapat dan berujung karena masalah itu, Delvi kabur dari rumah.aku memang tidak memiliki anak, dan bagiku Delvi sendiri sudah seperti anak kandungku sendiri, aku juga memahami impian anak itu, tapi kalian tahu, kadang ke khawatiran seorang ibu lebih kuat. ibunya hanya ingin anak itu hidup bahagia dan dilindungi lelaki, tapi anaknya sendiri tidak menyukai cara hidup yang seperti itu."Narayana tampak menceritakan masalah itu dengan blak-blakan terhadap Sion dan Limey. dia merasa bahwa kedua orang itu seolah telah menjadi teman baik anaknya. Sion dengan penuh sopan santun memberi hormat pada tetua Narayana, "Kami senang sekali bisa mengenal Delvi tetua.""Kalau kalian tidak keberatan, tolong titip anakku itu
Read more
Bab 57 Naga Putih
“Kalau aku boleh memilih, aku ingin menikah dengan laki-laki sepertimu.” Ucap Delvi lagi yang membuat Sion kaget.“Hah?”“Maksudku—itu kan misal, kalau diperbolehkan memilih, aku pasti mencari laki-laki sepertimu—tapi itu bukan berarti aku ingin menikah denganmu—jadi maksudnya…” Delvi menjadi gugup dan salah tingkah, dia sudah mengeluarkan kata-kata yang berbahaya.“Aku tersanjung…” ucap Sion sambil tersenyum.“Benarkah?”“Tentu saja—kalau aku juga boleh memilih, tentu sangat menyenangkan menikah dengan perempuan sepertimu!” jawab Sion dengan ringan. Lelaki itu tidak sadar bahwa kata-katanya telah menjadi racun bagi Delvi.“Sungguh?” tanya Delvi dengan hati-hati, wajahnya merona, Sion tersenyum tanpa memahami bahwa kata-kata itu sudah membuat seorang wanita melambung sampai langit tingkat tujuh.Dan malam itu Delvi
Read more
Bab 58 Penawar Racun
“Aku tahu,” seru Limey dari kamarnya. Limey tampak tengah menulis sesuatu di atas kertas, lalu setelah selesai dia segera menyerahkan kertas tersebut pada Delvi. “Kau bisa memintakan obat ini pada ayahmu. Satu-satunya obat yang aku tahu hanya dimiliki oleh perguruan Naga.”“Eh, ini memangnya apa?”Limey menghela napas, “Kemungkinan Sion dan Tetua Nirwana putih terkena racun Naga Putih. Racun yang dibuat dari tulang ular kobra dicampur dengan bisa kalajengking. Sebenarnya ini adalah racun mematikan yang dimiliki perguruan Naga. Aku pikir racun jenis ini sudah dimusnahkan karena berbahaya, tapi sepertinya malah dipakai oleh para penyerang. Yang terkena akan mengalami gejala kejang, kesakitan dan muntah darah. Mereka hanya punya waktu dua hari untuk bisa bertahan. Aku akan memberi mereka obat-obatan untuk mengurangi dampak buruknya, namun kalau pihak perguruan naga tidak segera memberikan obatnya, aku khawatir keduanya tidak akan
Read more
Bab 59 Perseteruan para Tetua (1)
“Maksud Ayah, ayah tidak bisa bantu?!” Delvi langsung merangsek marah. “Bukan begitu Nak. Ini masalah yang harus dibicarakan dengan hati-hati. Saat in kondisi pertemuan kurang baik. Semua saling bertengkar dan bersitegang. Kita tidak ingin memperkeruh suasana tambah runyam.” “Tuan, kalau tuan tidak bisa meminta, kami yang akan memaksa. Hidup ketua kami dipertaruhkan disini. Kalau memang perguruan Naga memiliki racun yang dimaksud oleh Nona itu, maka kami akan memaksa mereka mengeluarkan penawarnya. Perguruan teratai merah bukan orang-orang yang takut mati!” seru salah satu murid teratai merah. “Nona, siapa namamu?” tanya tetua Narayana pada gadis yang berbicara tersebut. “Nama saya Laksmi, saya merupakan Senior dari murid yang lain.” “Nona Laksmi. Saya mengerti kekhawatiran anda, saya akan mencoba mencarikan jalan keluarnya.” Narayana melihat ke arah putrinya, kemudian memberi isyarat untuk mengikutinya. Delvi segera menarik tangan Lim
Read more
Bab 60 Cinta Seumur Hidup
Seperti perkiraan Lembayung, ketika dia kembali ke penginapan para saudara seperguruan langsung mengerubuti dirinya. Mereka semua cemas akan kondisi guru mereka tapi memilih bertahan di penginapan karena tidak bisa menyerbu datang ke penginapan Perguruan Bintang.“Adik, bagaimana kabar guru?!” tanya murid lainnya.“Kakak, kenapa guru tidak kesini?”“Burukkah keadaan guru?”“Kenapa kau tidak mengabari kami!!” Namun pertanyaan itu hanya dijawab dengan tangan Lembayung karena dia buru-buru hendak mengambil pakaian ganti untuk sang guru.Lembayung harus dengan tegas berkelit dari cercaran pertanyaan yang seolah tidak putus dilontarkan padanya. Dengan berteriak lantang dia berujar untuk menenangkan saudara seperguruannya, “Saudaraku sekalian! Saat ini aku tidak bisa bilang apapun tentang kondisi guru. Nanti pasti kak Laksmi akan datang menjelaskan. Aku harus bergegas karena guru
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status