Lahat ng Kabanata ng Love and Mystery: Kabanata 21 - Kabanata 30
67 Kabanata
Chapter 21
Keesokan harinya, semua pegawai sedang bersiap-siap untuk meeting mingguan dengan direktur. Tapi berhubung direktur tidak ada, meeting di pimpin oleh wakil direktur. Semuanya sudah memasuki ruangan meeting begitu juga dengan tim pemasaran. "Yura, kau sudah siap, 'kan? Buat presentasinya?" tanya manajer Jo. " Ya. Aku sudah siap semuanya," jawab Yura begitu mantap. "Baguslah kalau begitu. Ayo kita menuju ruang meeting!"  Mereka semua menunggu kedatangan wakil direktur. Tak lama kemudian, wakil direktur masuk ke dalam ruangan meeting yang disambut oleh semua orang di situ. Tapi anehnya, Myungso tidak duduk di kursi depan tempat di mana ia seharusnya memimpin meeting ini. Melainkan dia duduk di sebelah kursi para pegawai lainnya membuat semua orang bingung. Tak lama kemudian, tiba-tiba pintu ruangan terbuka lagi dan muncullah sosok direktur besar bersama sekretarisnya membuat semua orang kembali terkejut. Bagaimana bisa yang tadinya direktur
Magbasa pa
Chapter 22
"Ohh, aku minta maaf, benar-benar minta maaf, Direktur. Sudah mengganggu. Kalau begitu saya undur diri dulu," ucap Yura salah tingkah melihat ketiga orang itu menatap ke arahnya. "Tunggu ..." ujar Harry membuat langkah Yura terhenti. "Apa ada yang ingin kamu sampaikan Yura?" tanya Harry beranjak ke arah Yura. "Oh tidak direktur. Saya hanya ingin mengantarkan dokumen saja," jawab Yura gugup. "Dokumen?" tanya Harry memicingkan matanya melihat Yura yang tidak membawa apa-apa di tangannya. Sedangkan Yura yang menyadari kalau dia tidak membawa apa-apa saat pergi ke ruangan Harry, hanya merutuki kebodohannya itu. "Eemm, itu direktur, sepertinya dokumennya ketinggalan di meja saya," alasan Yura yang langsung membuat Harry menahan tawanya. "Aiisshh. Dasar menyebalkan," gerutu Yura kesal yang hanya di dengar oleh Harry. "Baiklah, kamu boleh kesini lagi nanti dan jangan lupa bawa dokumenmu." Harry tersenyum hangat membuat Yura semakin merindukannya.
Magbasa pa
Chapter 23
Di dalam lift, Yura mulai merasa cemas. Ia tidak ingin mengingat kejadian waktu kecilnya yang membuatnya merasa ketakutan. Yura terus mencoba menetralkan dirinya agar lebih tenang. Tiba-tiba Yura mendengar ada barang jatuh dari atas dan ia segera melihatnya. Betapa terkejutnya Yura, saat ini di hadapannya ada seekor burung yang mati terkena tembakan. Yura langsung teriak histeris melihatnya. Ia teringat dengan traumanya waktu kecil. Yura langsung lemas. Kakinya tidak bisa menopang tubuhnya lagi. Dan dadanya begitu sesak untuk bernapas. "Harry." Yura menggumamkan nama suaminya. Ia begitu ketakutan saat ini. Tubuhnya bergetar dan air mata tak henti-hentinya keluar dari bola matanya. Yura terus menggumamkan nama Harry. Tiba-tiba pintu lift mulai terbuka dan yang Yura lihat pertama kali adalah sosok Harry di sana. Yura segera berusaha berdiri dengan kondisi yang berantakan, mata membengkak, rambut acak-acakan. Setelah pintu lift terbuka penuh, Yura langsung berlari memel
Magbasa pa
Chapter 24
"Waahh, pelupamu itu sungguh sudah stadium empat. Bagaimana kamu bisa lupa kalau kita sekarang akan kedatangan klian besar, hah?" kesal Dongsun. Harry yang mendengar perkataan Dongsun hanya menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu."Ahh maaf, tadi ada sedikit kendala di perjalanan. Jadi, aku sedikit terlambat." jawab Harry senyum-senyum. Sedangkan Dongsun hanya menatapnya malas."Apa persiapannya sudah kelar semua?" tanya Harry dengan tampang polosnya membuat kedua sahabatnya tidak tega terus mengomelinya."Persiapannya sudah kelar semua dan klien kita akan datang 15 menit lagi," jawab Myungso dengan penuh kewibawaan berbeda dengan Dongsun yang terus menggerutu kesal pada Harry.Mereka bertiga sedang menunggu kedatangan klien dari China itu di ruangan Harry. Sudah 15 menit mereka menunggu, klien itu tidak kunjung datang membuat mereka bertiga mulai sedikit bosan. Tiba-tiba suara telepon di meja kerja Harry berbunyi."Direktur, klien dari china suda
Magbasa pa
Chapter 25
Diruangan Harry, mereka semua masih merundingkan mengenai proyek yang akan mereka bangun dan kembangkan bersama. Yutu dan Harry sebagai direktur dari perusahaan mereka masing-masing, memberi keputusan kalau proyek itu akan di bangun di Pulau Jeju. Akhirnya, mereka semua menyetujui dengan keputusan direkturnya itu dan segera membuat rencana mengenai rancangan desain dan juga dana yang akan mereka keluarkan.Tidak terasa sudah empat jam mereka melakukan meeting mengenai proyek baru mereka. Karena merasa lelah, mereka semua segera mengakhiri diskusinya dan beristirahat terlebih dahulu. Harry mempersilahkan Yutu dan yang lainnya untuk beristirahat di ruangan yang telah ia persiapkan buat para kliennya."Kalian istirahatlah terlebih dahulu! Saya sudah mempersiapkan ruangan buat kalian semua. Saya harap kalian semua merasa nyaman berada di perusahaan saya ini." Harry mengantarkan Yutu bersama yang lain."Thank you direktur Harry Borison. Anda sudah membuat kami merasa
Magbasa pa
Chapter 26
Setelah selesai makan siang, mereka bertiga (Harry, Myungso, dan Dongsun) beranjak keluar dari ruangan. Mereka ingin ngopi bersama di kantin kantor sekalian ngobrol disana. Saat pintu lift terbuka, mereka dikejutkan dengan pemandangan yang ada di depannya.Tatapan Harry begitu nyalang. Dia mengepalkan tangan seolah-olah ingin meninju siapa saja yang ada di hadapannya saat melihat istrinya dalam pelukan pria lain. Hatinya semakin sakit ketika mengetahui Yura begitu senang dalam pelukan pria itu yang tak lain adalah direktur kliennya dari China (Yutu). Harry benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya sekarang begitu juga dengan Myungso dan juga Dongsun yang hanya melongo melihatnya.Yura langsung menegang melihat suaminya sudah ada di depannya dengan tatapan tajam yang ingin menerkamnya saat ini juga. Situasi ini membuatnya begitu salah tingkah ketika melihat ada Myungso dan juga Dongsun disana. Ingin rasanya ia menjelaskan semuanya pada Harry, tapi situasiny
Magbasa pa
Chapter 27
Tangan itu masih bertahan melingkar ke tubuh seseorang yang begitu Yura cintai. Rasa nyaman dan bersalah menggerogoti hatinya. Sehingga hanya air mata yang bicara. Bibirnya bungkam ketika menyadari satu hal, Harry tidak meresponnya."Harry maaf, aku benar-benar minta maaf. Kau jangan salah paham dulu, pria tadi itu sahabat kecilku. Aku begitu terkejut melihat dia ada di kantor tadi. Terus dia langsung memelukku karena kita sudah lama sekali tidak pernah bertemu," jelas Yura dengan suara lirih menangis sesenggukan memeluk punggung Harry."Kau bohong. Tadi dia bilang kalau kamu mantan kekasihnya. Jadi, kalau sepasang mantan kekasih berpelukan dengan bahagianya seperti tadi, itu tandanya masih ada rasa cinta di dalam hatinya." Harry menyangkal tidak percaya dengan perkataan Yura. Ada rasa kecewa di benak Harry. Dia cemburu melihat senyuman itu saat berada di pelukan pria lain."Apaaa? Kau bilang apa tadi? Si rusa culun itu bilang kalau aku mantan kekasihnya? Waahh,
Magbasa pa
Chapter 28
Ada koneksi kuat, cinta dan kasih sayang saat berpelukan sembari menyandarkan kepala di meja seperti itu. Dengan Yura menindih tubuh Harry. Mungkin tidak ada obrolan berarti tetapi pelukan seperti ini cukup menggambarkan keinginan untuk bisa bersama. Ada rasa menghargai yang mendalam dan memuja satu sama lain. Mata itu terus menilisik ke tubuh wanita yang ia cintai mencari apakah ada luka yang tergoreskan di kulit putih itu."Yura kamu tidak apa-apa?" tanya Harry khawatir dengan memegang pipi Yura."Aku tidak apa-apa Harry," jawab Yura tersenyum sambil memegang tangan Harry yang ada di pipinya itu.Sedangkan Yutu yang masih ada disana terseyum-senyum tak jelas melihat kemesraan sahabatnya itu. "Ekheemm, apa kalian akan mengumbar kemesraan di kantor?" goda Yutu menahan tawanya membuat mereka berdua salah tingkah.Yura kembali ke ruangannya setelah berbaikan dengan sahabatnya itu di ruangan Harry. Kalau bukan karena Harry, mereka berdua pasti masih sali
Magbasa pa
Chapter 29
Saat ini, Yura sedang berada di kantin sendirian sambil meminum juice orange disambi dengan pizza hot. Yura terlihat begitu tak bersemangat karena suaminya itu tidak ada waktu luang untuknya hari ini, karena ia harus meeting bersama kliennya yang tak lain adalah Yutu. Sehingga dia harus makan siang sendiri. Begitu juga dengan Naemi sahabatnya, akhir-akhir ini dia juga tidak ada waktu untuknya."Hei Yura-sshi. Apa kau tahu direktur Harry sudah punya kekasih apa belum, hmm? Aisshh, aku begitu penasaran siapa wanita yang beruntung mendapatkannya. Oh iya satu lagi, aku dengar-dengar kau sering ke ruangan direktur ya? Dasar cewek penggoda. Bisa-bisanya kamu mencari perhatian sama direktur. Awas saja kalau kau berani-beraninya dekatin dia," ucap Luna ketus. Dia tiba-tiba berada di samping Yura. Sedangkan Yura yang mendengar Luna mengatainya dengan sebutan cewek penggoda, merasa tidak terima karena telah menjatuhkan harga dirinya. Yura langsung menjambak rambut wanita itu hingga dia
Magbasa pa
Chapter 30
Harry sedang berada di meja kerjanya. Dia menandatangani beberapa dokumen yang menumpuk di mejanya sambil menunggu Yura selesai ganti pakaian. Saat Harry masih fokus mengoreksi beberapa laporan, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.'Tok Tok' "Masukk!" perintah Harry.Wanita itu membuka pintu ruangan Harry dengan begitu percaya diri. Dia adalah Luna yang ingin mengambil hati direkturnya. Berpakaian yang terlalu mencolok membuat dirinya seperti hendak pergi ke sebuah perjamuan bukan bekerja. Pada hakikatnya, pakaian itu bagaikan kulit kedua. Sehingga gaya berbusana mampu mencerminkan kepribadian penggunanya. "Selamat siang direktur, apa saya mengganggu anda?" sapa Luna memasuki ruangan Harry.Harry langsung memalingkan wajahnya dari tumpukkan dokumen ke arah Luna. "Ohh, Luna. Ada keperluan apa kau kemari?" tanya Harry terdengar sopan meskipun sebenarnya dia merasa sedikit risih dengan kemunculan Luna yang hampir setiap hari ke ruangan
Magbasa pa
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status